EBITDA: Indikator Kinerja Keuangan. Begini Cara Hitungnya

EBITDA: Indikator Kinerja Keuangan. Begini Cara Hitungnya


Mungkin kita pernah mendengar istilah EBITDA, namun apakah sebenarnya yang dimaksud dengan EBITDA? Mari kita telusuri dan menggali pemahaman yang lebih dalam tentang salah satu metrik keuangan yang penting ini.

 

Pengertian Mengenai EBITDA

EBITDA, singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization, adalah salah satu metrik penting dalam analisis keuangan perusahaan. Metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan dari operasi inti bisnisnya. Tanpa perlu mempertimbangkan efek beban bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi.

EBITDA sering digunakan oleh analis keuangan dan investor untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang profitabilitas sebenarnya dari kegiatan operasional suatu perusahaan.

Ilustrasi EBITDA dalam Laporan Keuangan. Source: 365financialanalyst.com

Mengetahui tentang EBITDA penting bagi seorang investos. Karena metrik ini memberikan wawasan yang berharga tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan memahami EBITDA, maka kita dapat sejumlah hal:

  • Mengevaluasi seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan dari operasi inti bisnis tanpa terganggu oleh faktor-faktor seperti beban bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi.
  • Membantu dalam analisis komparatif antara perusahaan dalam berbagai industri dan struktur modal yang berbeda.
  • Mempermudah dalam mengambil keputusan investasi yang lebih informatif.
  • Memastikan penetapan strategi bisnis yang lebih terarah.

Itu mengapa, EBITDA dapat menjadi alat yang kuat dalam mengukur dan memahami kinerja profitabilitas suatu entitas bisnis.

 

Tujuan EBITDA

Tujuan utama dari EBITDA adalah untuk menyediakan indikator yang jelas dan mudah dibaca mengenai profitabilitas inti suatu perusahaan. Dengan menghilangkan faktor seperti beban bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi dari perhitungan. EBITDA memungkinkan perbandingan yang lebih baik antara kinerja operasional perusahaan yang berbeda dalam berbagai industri. Hal ini membantu investor dan analis untuk fokus pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnis intinya.

Mempelajari tentang EBITDA, tentunya akan memberikan manfaat yang signifikan bagi investor. Seperti:

  • Investor mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang profitabilitas inti suatu perusahaan, terlepas dari variabel eksternal seperti beban bunga dan pajak penghasilan.
  • lebih mudah membandingkan kinerja keuangan perusahaan antara satu dengan yang lain.
  • Lebih efisien dalam mengidentifikasi perusahaan yang menghasilkan keuntungan dari operasi inti mereka.
  • Memberikan petunjuk tentang potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.

 

Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !

Platinum-Members

Untuk berlangganan Platinum Member RK, teman-teman investor bisa menggunakan

 

Rumus dan Contoh Perhitungan EBITDA

Rumus perhitungan EBITDA adalah:

EBITDA = Laba Bersih + Beban Bunga + Pajak Penghasilan + Penyusutan + Amortisasi

 

Ilustrasi Formula EBITDA. Source: educba.com

Sebagai contoh:

Kita ambil perusahaan fiktif ABC Corp. yang memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp10 juta, beban bunga sebesar Rp2 juta, pajak penghasilan sebesar Rp3 juta. Namun dengan penyusutan sebesar Rp4 juta, dan amortisasi sebesar Rp1 juta.

Maka perhitungan EBITDA ABC Corp = 10 juta + 2 juta + 3 juta + 4 juta + 1 juta = Rp 20 juta. Artinya dalam contoh ini, EBITDA ABC Corp adalah Rp 20 juta.

 

Bagaimana EBITDA Mengukur Profitabilitas Perusahaan?

EBITDA digunakan sebagai ukuran profitabilitas perusahaan, karena fokusnya pada kinerja operasional inti tanpa memperhitungkan elemen non-operasional seperti beban bunga dan pajak penghasilan. Ini memungkinkan analis dan investor untuk membandingkan profitabilitas perusahaan dengan lebih baik antara satu sama lain, terlepas dari perbedaan dalam struktur modal atau situasi pajak.

Jadi bisa dikatakan, bahwa EBITDA ini memberi informasi secara lebih transparan mengenai seberapa baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari operasionalnya. Yang berguna dalam mengukur efisiensi bisnis dan potensi pertumbuhan.

 

Kelebihan dan Kelemahan EBITDA Sebagai Indikator Kinerja Keuangan

Mari kita telusuri kelebihan dan kelemahan EBITDA sebagai indikator kinerja keuangan.

Kelebihan EBITDA:

  • Sederhana dan Transparan

EBITDA adalah metrik yang sederhana dan mudah dimengerti. Ini dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang kuat.

  • Fokus pada Inti Bisnis

Dengan menghilangkan elemen seperti beban bunga dan pajak, EBITDA membantu menyoroti profitabilitas inti perusahaan.

  • Komparabilitas

EBITDA memungkinkan perbandingan yang lebih mudah antara perusahaan dalam industri yang berbeda, serta perusahaan dengan struktur modal yang beragam.

 

Kelemahan EBITDA, yang meliputi:

  • Tidak Memperhitungkan Investasi yang Dibutuhkan

EBITDA tidak mempertimbangkan investasi modal yang mungkin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, seperti pembelian aset baru.

  • Tidak Memperhitungkan Perubahan Utang

EBITDA tidak memperhitungkan perubahan dalam tingkat utang perusahaan, yang dapat mempengaruhi kewajiban bunga di masa depan.

  • Tidak Memperhitungkan Perbedaan Pajak

Tingkat pajak yang berbeda di berbagai negara atau wilayah dapat mempengaruhi EBITDA secara signifikan.

  • Tidak Memperhitungkan Fluktuasi Siklus Bisnis

EBITDA mungkin tidak memperhitungkan fluktuasi dalam siklus bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

 

Perbedaan EBITDA dengan Laba Bersih

Laba Bersih (net income) dan EBITDA adalah dua metrik keuangan yang berbeda. Namun saling terkait dalam menganalisis kinerja perusahaan.

Laba Bersih adalah jumlah keuntungan yang tersisa setelah semua biaya, termasuk beban bunga, pajak penghasilan, penyusutan, dan amortisasi, telah dipotong dari pendapatan perusahaan. Ini mencerminkan keuntungan akhir yang akan tersedia bagi pemegang saham setelah semua kewajiban telah dibayar.

Di sisi lain, EBITDA menghilangkan beban bunga, pajak penghasilan, penyusutan, dan amortisasi dari perhitungannya. Ini memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan dari operasi inti bisnisnya, tanpa memperhitungkan elemen non-operasional. Dan ole karena itu, EBITDA sering digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan, sebelum mempertimbangkan beban bunga dan pajak yang dapat bervariasi antara perusahaan dan negara.

 

Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !

 

Kesimpulan

EBITDA singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization, merupakan indikator yang sering digunakan dalam analisis keuangan perusahaan. EBITDA memberikan gambaran yang lebih murni tentang profitabilitas inti suatu perusahaan tanpa memperhitungkan elemen non-operasional seperti beban bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi.

EBITDA hanyalah satu dari banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor. Dan EBITDA harus dianalisis bersama dengan metrik keuangan lainnya, untuk mendapatkan pemahaman lebih lengkap tentang kinerja perusahaan.

EBITDA, dengan sederhananya, memberikan pandangan yang lebih murni tentang profitabilitas perusahaan, yang dapat sangat berguna bagi investor, analis keuangan, dan pengambil keputusan bisnis.***

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel