Apa-itu-PBV-dalam-Saham

Terakhir diperbarui Pada 4 September 2024 at 4:26 pm

Apa itu PBV dalam saham dan bagaimana nilai standarnya? Konsep PBV atau Price to Book Value, ialah salah satu rasio yang digunakan dalam analisis saham, yang dapat membantu keputusan investasi. Apakah layak atau tidak sebuah saham untuk dibeli, yang berdasarkan pada murah atau mahalnya harga saham.

 

Apa Itu PBV Saham?

PBV atau Price to Book Value, merupakan sebuah rasio yang mengukur harga saham dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan diperoleh dengan mengurangkan semua kewajiban perusahaan dari asetnya, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

PBV memberikan gambaran tentang sejauh mana pasar menilai perusahaan, apakah di atas atau di bawah nilai bukunya. Dengan indikator, rasio PBV yang rendah menunjukkan bahwa saham sedang diperdagangkan dengan potensi undervalued. Sementara PBV yang tinggi bisa menunjukkan saham yang overvalued.

Dengan memahami cara menghitung PBV (Price to Book Value) ini, maka pembuatan investasi bisa dilakukan dengan tepat. Bahkan dalam hal mengevaluasi suatu saham yang sedang dihargai pasar atau tidak, bisa dilakukan sendiri. Tentunya ini memberi kontrol lebih besar dalam pengambilan keputusan investasi.

PBV juga sangat membantu mengidentifikasi peluang saham undervalued, sehingga bisa menghindari saham yang terlalu overvalued.

Bukan hanya itu saja, PBV juga membantu teman-teman investor untuk lebih memahami perusahaan yang akan diinvestasikan.

 

Mengenal-Metode-PBVCGR

[Lihat lagi: Mengenal Metode PBVCGR]

 

Fungsi PBV dalam Analisis Saham

PBV memiliki beberapa kegunaan penting dalam analisis saham:

  1. Penilaian Saham

PBV membantu teman-teman investor menilai apakah saham dihargai dengan benar oleh pasar. Jika PBV lebih rendah dari <1, mengindikasikan bahwa saham undervalued dan bisa menjadi peluang investasi. Sebaliknya, PBV di atas >1 mungkin menunjukkan saham overvaluation.

  1. Identifikasi Saham Murah atau Mahal

PBV sangat membantu dalam mengidentifikasi saham-saham dengan harga murah atau mahal. Ini akan mempermudah pengambilan keputusan investasi, harus membeli atau menjual.

  1. Perbandingan dengan Industri

PBV juga digunakan untuk membandingkan valuasi perusahaan dengan kompetitor dalam industri yang sama. Ini juga membantu teman-teman invetor untuk melihat sejauh mana perusahaan berada dalam hubungannya dengan para kompetitor.

  1. Evaluasi Manajemen

PBV juga dapat memberikan pandangan tentang sejauh mana manajemen perusahaan mengelola aset dengan baik. PBV yang tinggi menunjukkan manajemen yang efisien dalam menghasilkan nilai tambah dari aset perusahaan.

 

Rumus dan Contoh Perhitungan PBV

Rumus PBV adalah sebagai berikut:

Untuk mendapatkan berapa besar PBV, maka kita perlu membagi nilai PBV dengan harga per lembar saham saat ini, dengan nilai buku per lembar saham.

PBV = Harga per Lembar Saham : Nilai Buku per Lembar

Saham Contoh perhitungan PBV:

  • Harga saham perusahaan XYZ: Rp 1.000 per
  • Nilai buku perusahaan XYZ: Rp 500 per
  • Maka, PBV perusahaan XYZ adalah: PBV = 1.000 : 500 = 2

Dalam contoh ini, PBV perusahaan XYZ adalah 2x. Ini berarti pasar menilai perusahaan ini dua kali lipat dari nilai buku per sahamnya.

 

 

Cara Mengetahui PBV Suatu Saham

Untuk mengetahui PBV suatu saham, maka diperlukan sejumlah informasi berikut:

  1. Harga Saham

Harga saham saat ini dapat ditemukan melalui berbagai sumber, termasuk situs web keuangan, platform perdagangan saham, atau aplikasi seluler.

  1. Nilai Buku per Saham

Nilai buku perusahaan bisa ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan, terutama dalam laporan neraca. Di sini, kita perlu mencari jumlah aset bersih (ekuitas) dan membaginya dengan jumlah saham yang beredar.

Setelah kita memiliki kedua informasi ini, barulah dapat menggunakan rumus PBV untuk menghitungnya.

 

Berapa Standar PBV Saham yang Bagus?

Penilaian apakah PBV suatu saham dianggap baik atau buruk, akan tergantung pada konteks dan industri. Ada beberapa indikator umum PBV:

  1. PBV di bawah <1

Mengindikasikan bahwa harga saham sedang murah – undervalue, lantaran lebih rendah dibanding nilai bukunya.  PBV yang rendah ini dianggap baik, karena menunjukkan potensi saham undervalued, sehingga cocok untuk dibeli.

  1. PBV sekitar 1

Ini menunjukkan bahwa harga saham diperdagangkan sekitar nilai buku perusahaan dan dianggap sebagai harga yang wajar.

  1. PBV di atas >1

Menunjukkan bahwa harga saham overvaluation, terutama jika PBV jauh di atas 1.

Namun, PBV tetap harus dianalisis dalam konteks yang lebih luas, termasuk kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, dan faktor-faktor lainnya.

Mengingat, meski nilai PBV rendah, tidak berarti selalu bagus. Karena bisa jadi terdapat masalah internal yang terjadi dalam perusahaan.

Bukan itu saja, PBV yang negatif juga menandakan bahwa equity perusahaan juga negatif. Di mana utang perusahaan lebih besar dibandingkan total aset. Nah berikut ini hal yang membuat rasio PBV jadi negatif:

  1. Perusahaan tengah merugi, yang membuatnya kehilangan aset.
  2. Utang perusahaan tengah meningkat, yang berakibat pada aset yang terus dikurangi dengan book value atau pun beban kewajiban.

Harga-Saham-Termurah

[Baca lagi: Harga Saham Termurah! Jangan Gampang Tergiur Sebelum Tahu Cara Memilihnya]

 

Kelebihan dan Kekurangan PBV

Kelebihan PBV:

  1. Sederhana

PBV adalah rasio sederhana yang mudah dimengerti oleh para investor pemula atau newbie.

  1. Pengukuran Nilai

Ini memberikan gambaran tentang sejauh mana pasar menilai perusahaan, apakah di atas atau di bawah nilai bukunya.

 

Kekurangan PBV:

  1. Tidak Memperhitungkan Laba

PBV tidak memperhitungkan pendapatan atau laba perusahaan, sehingga tidak memberikan gambaran lengkap tentang kinerja perusahaan.

  1. Tidak Mengakomodasi Aset Intangible

PBV tidak mempertimbangkan aset intangible, seperti merek dagang atau hak paten, yang bisa menjadi komponen berharga dalam beberapa industri.

  1. Beda Industri – Beda PBV

Standar PBV yang baik bisa bervariasi antara industri, sehingga tidak mudah untuk membandingkan saham dari industri yang berbeda.

 

Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-MIP-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

 

Contoh dan Studi Kasus Penggunaan PBV

Contohnya, ketika seorang investor membandingkan PBV dari beberapa perusahaan dalam industri yang sama untuk mencari saham yang undervalued.

Misalnya, jika dalam industri teknologi, saham A memiliki PBV 1.5x. Sementara saham B memiliki PBV 0.8x. Dalam hal ini, besar kemungkinan investor lebih tertarik pada saham B, karena memiliki PBV yang lebih rendah dan bisa dianggap sebagai peluang investasi yang lebih baik.

Seorang analis saham juga bisa menggunakan PBV, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Jika PBV suatu perusahaan semakin meningkat dari tahun ke tahun, maka ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut semakin dihargai oleh pasar.

Dalam kasus studi kasus, perusahaan XYZ memiliki PBV di bawah <1x, yang menunjukkan bahwa sahamnya undervalued. Setelah analisis lebih lanjut, analis menemukan bahwa perusahaan ini memiliki pertumbuhan laba yang konsisten dan manajemen yang efisien dalam mengelola aset. Oleh karena itu, analis merekomendasikan saham XYZ sebagai investasi potensial. Beberapa tahun kemudian, saham XYZ mengalami kenaikan yang signifikan, membuktikan bahwa penggunaan PBV dalam analisis saham bisa menjadi strategi yang efektif dalam investasi.

 

Kesimpulan

PBV atau Price to Book Value adalah rasio yang mengukur harga saham dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan diperoleh dengan mengurangkan semua kewajiban perusahaan dari asetnya, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Jadi, sederhananya PBV ini berfungsi untuk membantu teman-teman investor mengetahui harga saham sebenarnya dari suatu perusahaan. Apakah harga sahamnya bisa dikatakan murah, atau sebaliknya mahal.

Dengan indikator, PBV >1x berarti saham sudah overvalue, dan PBV <1 xberarti saham undervalue.

Namun PBV tidak selalu menjadi niai sebenarnya. Ketika PBV menunjukkan <1x, tetapi nilainya rendah. Maka perlu analisis mendalam, karena bukan tidak mungkin perusahaan tengah menghadapi masalah.

Selain itu, PBV saham yang menarik, juga tidak selalu dibawah 1x. Karena ada sejumlah saham dengan nilai PBV di atas 1x, dengan kondisi fundamental perusahaan yang sehat dan layak dipertimbangkan.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *