Setiap Investor Unik

Setiap Investor Itu Unik dan Berbeda


Terakhir diperbarui Pada 19 July 2019 at 3:41 pm

Setiap Investor Itu Unik dan Berbeda

Semalam saya tiba-tiba terpikir menulis artikel ini (sekarang jam 6 pagi anyway saat menulis artikel ini), saya ingin membahas sebuah topik ringan, yaitu setiap investor itu unik dan berbeda. Ya, tak ada seorang investor yang memiliki style dan profile resiko yang sama persis.

 

Berikut ini beberapa contohnya :

  • Seorang teman, dia selalu membeli saham Astra Group saja (ASII, AALI, UNTR, BNLI, dll) karena menurut dia Astra Group manajemennya gak pernah macem-macem. Jadi setiap kali dia menerima gaji, uangnya disisihkan buat beli saham Astra. Anyway dia juga gak peduli apakah posisi IHSG sedang tinggi atau lagi jatuh).
  • Ada lagi seorang teman, somehow dia sangat yakin dengan saham WSBP dan 70% portfolio nya disimpan di WSBP. Menurutnya gak akan mungkin bisa bangun gedung tanpa beton, jadi pasti saham WSBP ini pasti akan naik suatu saat nanti, meskipun saat artikel ini ditulis WSBP masih dalam trend downtrend.
  • Seorang kenalan saya yang lain berbeda lagi, sudah beli saham INKP dari 10 tahun lalu (2008) ketika harganya masih di 800, tapi gak dijual ketika sahamnya mencapai 2300 an di 2010, sampai kemudian sempet balik lagi ke 800 an di 2015, dan sekarang di 2017 naik lagi di 2530.

 

Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Mereka memiliki style dan tingkat penerimaan resiko yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu bisa datang dari segi pola pikir, metode berinvestasi, pemilihan saham, sampai bagaimana mereka menyusun portfolio. but, I think itulah uniknya dunia pasar modal, di mana segala hal mungkin terjadi.

 

Bagaimana dengan saya pribadi?

Saya, seperti Anda ketahui jika sudah mengikuti perjalanan saya di website ini, lebih mengedepankan analisa fundamental khususnya value investing. Di awal-awal saya berinvestasi, saya terus mencari jati diri dengan mempelajari berbagai jenis Technical Analysis, yang sempat membuat saya profit besar, namun juga akhirnya harus kehilangan besar juga. Nilai loss nya kurang lebih senilai Mobil Innova baru lah, mungkin gak seberapa buat sebagian dari Anda, namun nilainya cukup besar juga buat saya yang waktu itu terhitung baru lulus kuliah dan mulai bekerja. Tapi, nobody knows including my parents or my girlfriend waktu itu. Saya mengalami trauma yang cukup membekas dan sempat berjanji untuk tidak menyentuh pasar saham lagi.

 

Namun, sebagian dari diri saya tahu bahwa pasar saham merupakan instrumen yang sangat luar biasa untuk menciptakan wealthy, kemudian saya merefleksikan diri : There must be something wrong with my investment method. Akhirnya hal pertama yang saya lakukan adalah merubah mindset saya tentang pasar saham. Jika di awal saya berpikir pasar saham ini adalah alat buat jadi cepat kaya, sekarang saya melihatnya berbeda. Kemudian saya mempelajari buku-buku tentang Analisa Fundamental dan Value Investing, termasuk mempelajari pola pikir Warren Buffett, Benjamin Graham, Philip Fisher, Peter Lynch. Saya juga mempelajari pola pikir tokoh fundamental di Indonesia seperti Lo Kheng Hong, Teguh Hidayat, John Veter, dll.

 

Akhirnya, seperti Anda mungkin ketahui, inilah saya sekarang. Menjadi seorang investor yang lebih menjadikan analisa fundamental sebagai fondasi yang kuat. Dan di sinilah saya menemukan jati diri investasi saya yang sesungguhnya. Lantas apakah dengan mempelajari semua figure sukses di atas, lantas saya mengikuti 100% pola pikir dan style mereka? Tidak. Saya mencoba merefleksikan kembali dengan diri saya pribadi, karena kembali lagi every single investor is unique. Saya tidak mungkin bisa menjadi Warren Buffet kedua, atau Lo Kheng Hong kedua. Namun saya bisa menjadi diri saya sendiri dengan segala pengetahuan yang saya miliki.

 

Apa yang cocok buat saya, kemudian saya pakai; dan apa yang kurang cocok buat saya, saya modifikasi dan saya kembangkan sendiri. Inilah yang disebut dengan konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Contoh hal kecil, saya mengembangkan sebuah dashboard sendiri yang berisikan ringkasan laporan keuangan 500+ emiten di BEI yang saya sebut dengan cheat sheet (Anda juga bisa memperolehnya di sini). Konsep yang saya kembangkan tersebut saya terapkan secara KONSISTEN dari waktu ke waktu. Anda mungkin sudah mulai bisa melihat metode dan pola pikir saya dalam berinvestasi, melalui artikel-artikel saya di website ini.  Secara garis besar, saya hanya mau berinvestasi di saham yang memiliki fundamental yang kuat, harganya di bawah harga wajarnya, dan manajemen nya gak pernah terlibat kasus hukum. Semua itu dibungkus juga dengan money management yang tepat.

 

Kesimpulan

Jadi, pesan apa yang dapat Anda petik dari artikel ini?

  1. Temukan jati diri Anda dalam berinvestasi. Entah Anda adalah tipikal investor jangka panjang atau tipikal trader, memang butuh waktu untuk mengenali diri sendiri. Anda yang paling mengenal diri Anda sendiri. In my case, setidaknya saya butuh 2 – 3 tahun untuk akhirnya menemukan jati diri saya dalam berinvestasi.
  2. Jangan berusaha menjadi orang lain. Seringkali saya menjumpai investor (umumnya masih investor tahap awal, yang hanya mencontek stock pick dari group saham atau orang yang dikenalnya), yang akhirnya ngedumel karena stock pick yang diberikan kurang manjur. Let me tell you something, sebelum Anda mencontek stock pick nya, kenali terlebih dahulu profile orang yang memberi stock pick tersebut. Berapa lama time frame nya? Bagaimana profile penerimaan resiko nya? Apa logic di balik rekomendasi saham tersebut? Karena bisa jadi time frame dan penerimaan resiko nya berbeda dengan Anda. Namun, satu tips dari saya : sebaiknya jangan hanya contek stock pick nya, tapi contek pola pikir nya, sehingga Anda bisa menjadi investor atau trader yang mandiri.
  3. Be Consistent. Jika Anda akhirnya sudah menemukan jati diri Anda dalam berinvestasi, konsisten lah menjalankannya. Seorang kenalan saya yang juga merupakan pemain besar pernah berkata : investasi saham itu seperti main golf. Kita gak perlu lihat kanan kiri (wah si A profit nya udah sekian %, saya baru sekian %), yang akhirnya bisa membuat kita malah terjerumus. Fokus saja dengan target investasi kita, dan konsisten dengan metode investasi yang Anda yakini.

 

So, bagaimana dengan Anda? Bagaimana metode investasi yang Anda gunakan sampai dengan saat ini? Silakan comment di bawah ini dan saling berbagi juga dengan yang lain nya.

 

Notes : Anda boleh juga request saham apa yang ingin dibahas di website ini dari sudut pandang fundamental. Silakan comment juga di bawah atau kirimkan email ke rivan.investing@gmail.com.

 

###

 

Info:

  • Monthly Investing Plan Agustus 2019 akan terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q2 2019 akan segera terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
  • E-Book Quarter Outlook LK Q2 2019 akan segera terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop :
    • Workshop & Advance Value Investing (Surabaya, 20 – 21 Juli 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Jakarta, 3 – 4 Agustus 2019) dapat dilihat di sini.

 

Tags : setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik | setiap investor itu unik

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

10 Comments

  • Jovin
    2 June 2017 at 10:40 AM

    Bulan lalu banyak komen & rekomendasi ttg KBLI, nyatanya sekarang terpuruk kembali. Ada apa ya ?

    • Rivan
      Rivan Kurniawan
      2 June 2017 at 10:59 AM

      Terkait analisa KBLI, saya pernah buat analisanya si sini http://rivankurniawan.com/2017/02/24/hidden-treasure-kmi-wire-and-cable-kbli/ di bulan Februari sewaktu harganya masih 280, sadly no one believe it.. Namun ketika harga nya naik ke 450 an barulah analis2 pada keluar dengan story dan valuasi target harga yang tidak masuk akal, sehingga mendorong KBLI ini naik dengan sangat cepat ke 750…

      Nah, mengenai pertanyaan mengapa sekarang terpuruk ada 2 hal : 1) Ketika Laporan keuangan Kuartal I 2017 KBLI terbit di April 2017, dan ternyata hasilnya di bawah ekspektasi (laba bersih nya turun) membuat market kembali pesimis sehingga harga saham nya turun 2) KBLI belakangan mulai diterpa sentimen negatif dengan cerita proyek 35000 MW ditunda, dll.

      Apakah harga sahamnya akan kembali naik? Mungkin saja.. Namun tentu saja tidak dalam waktu dekat… tp katakanlah hold saham KBLI ini sampai akhir tahun, mungkin saja harga sahamnya akan kembali. Dengan catatan : Laporan Keuangan nya lebih baik dari Kuartal I 2017.

  • Marcoven
    7 June 2017 at 5:24 PM

    Salam kenal,, baru mencoba belajar menjadi investor saham… Nemu web ini di google… Tulisan2 nya menarik…

    • Rivan
      Rivan Kurniawan
      7 June 2017 at 8:33 PM

      Salam kenal juga.. semoga bisa menginspirasi untuk berinvestasi di pasar saham…

  • Tonny
    22 June 2017 at 9:33 AM

    Salam,
    Boleh dong analisa mengenai PGAS

    Tks

    • RIVAN KURNIAWAN
      1 July 2017 at 3:34 PM

      Salam.. kebetulan kami juga baru analisa mengenai PGAS dan analisanya akan dipublish minggu depan.. stay tune…

  • prasmoko
    19 July 2017 at 6:49 PM

    salam
    saham wsbp dengan laporan keuangan semester 2 mencatat laba, kenapa sahamnya justru anjlok
    mohon analisanya

  • Agus
    21 February 2018 at 7:16 AM

    Minta saran saham BBKP

  • Ariesusduabelas
    17 September 2018 at 4:30 PM

    Ini kunjungan pertama saya. Mampir ke sini setelah baca-baca artikel tentang Lo Kheng Hong. Hehehe. Bakalan jadi pengunjung tetap nih, sudah subscribe di RSS. Ijin putar-putar di web ini ya.

    • Rivan
      Rivan Kurniawan
      19 September 2018 at 9:17 AM

      Salam kenal dan terima kasih telah berkunjung… Semoga artikel-artikel nya bisa bermanfaat yaa..

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel