Analisis Teknikal Saham: Cara Membaca Indikator dan Strateginya

Analisis Teknikal Saham: Cara Membaca Indikator dan Strateginya


Terakhir diperbarui Pada 17 January 2024 at 12:28 am

Analisa teknikal merupakan analisa yang bermanfaat bagi para investor, terutama dalam mendukung analisa fundamental. Berbeda dengan analisa fundamental, analisa teknikal lebih menitikberatkan kepada analisa chart dan memiliki prinsip “history repeats itself”. Nah begini cara membaca analisis teknikal saham…

 

 

Pengertian Analisa Teknikal Saham

Analisa teknikal adalah cara menganalisa suatu pergerakan saham di masa lalu, untuk dijadikan patokan pergerakan harga di masa depan. Dalam melakukan analisa teknikal, analis menggunakan beberapa indikator tertentu, antara lain line chart, bar chart dan candlestick chart.

Analisa teknikal banyak digunakan oleh para ‘trader’ dalam hal melakukan trading jangka pendek maupun scalping. Dengan analisa teknikal saham yang jeli, maka trader dapat mendapatkan keuntungan dari melakukan analisa teknikal.

Berbeda dengan analisa fundamental yang lebih banyak dipergunakan oleh para investor, pada analisa saham.

 

 

 

 

Indikator-Teknikal-Saham-untuk-Pemula

[Baca lagi: Langkah Awal Menuju Kesuksesan: Belajar Indikator Teknikal Saham untuk Pemula]

 

 

Prinsip-Prinsip Analisis Teknikal

Terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan, jika kita memutuskan untuk melakukan analisis teknikal saham, antara lain:

  1. Market Action membuat dampak terhadap pergerakan saham

Pada analisis teknikal saham, segala hal dapat dikaitkan dengan pergerakan harga saham. Mulai dari kondisi politik, makro ekonomi hingga aksi korporasi. Dengan demikian pada analisis teknikal saham, kita dapat mengetahui dampaknya pada harga saham dari segala informasi yang terjadi.

Hal ini berbeda dengan analisa fundamental, di mana penggerak harga saham adalah kondisi perusahaan bukan segala informasi yang ada dikaitkan dengan harga saham.

 

  1. Ada trend harga

Pada analisis teknikal saham, kita akan mengentahui berbagai macam harga secara historis pada suatu chart. Di mana kita, akan mendapatkan tren harga, ada bullish pattern atau tren harga saham yang naik, dan bearish pattern atau tren harga saham yang turun. Atau bahkan sideways pattern atau tren harga yang datar. Biasanya bagi para ‘trader’, mereka akan mengambil keputusan trading dengan berpatokan pada ketiga tren tersebut.

Selain itu ada namanya multiple time frame trend, yang dibagi menjadi tiga jenis antara lain:

    • Primary trend yakni trend utama dalam jangka waktu yang lama.
    • Secondary trend yakni trend pergerakan harga secara daily atau harian dalam beberapa periode.
    • Minor trend yang menggambarkan fluktuasi harga harian,

Biasanya minor tren banyak digunakan oleh para scalper, untuk memperoleh keuntungan jangka pendek dan primary, maupun secondary tren.

 

  1. History Repeats Itself

Pada analisis teknikal saham akan lebih menekankan bahwa pergerakan harga di masa depan, dengan pengulangan dari pergerakan harga di masa lampau.

Dalam analisis teknikal, kita akan mengenal pattern-pattern grafik yang dapat dipergunakan untuk memprediksi sesuatu dimasa yang akan datang.

Itu tadi ketiga prinsip dari teknikal analisis, memang sangat berbeda dengan analisis fundamental yang sudah sangat banyak sekali dibahas pada artikel-artikel kita. Namun setidaknya, pengetahun mengenai analisis teknikal saham ini dapat menjadi pelengkap, ketika kita akan menentukan titik entry dan taking profit saham.

 

 

 

 

Cara-Membaca-Candlestick-Saham

[Baca lagi: Cara Membaca Candlestick Saham, Pahami Faktor yang Memengaruhi!]

 

 

 

Indikator Analisis Teknikal Saham

Memahami indikator teknikal saham ialah kunci untuk dapat melakukan analisa teknikal. Terdapat dua indikator utama dalam teknikal saham, antara lain:

  1. Overlays

Merupakan garis pembentuk tren yang dapat digunakan dalam menentukan tren naik atau turun. Terdapat beberapa indikator untuk overlays antara lain Moving average dan Bollinger bands.

  1. Oscillator

Merupakan garis penentu awal dan akhir dalam sebuah trend, yang biasanya digabungkan dengan analisa volume. Terdapat beberapa indikator untuk oscillator antara lain Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic Oscillator.

Pada artikel kali ini kita akan bahas keempat sub-indikator dari indikator utama overlays dan oscillator.

    • Moving Average

Moving average adalah garis rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Moving average dapat dibagi menjadi short term moving average seperti MA5, MA10, dan MA 20 yakni pergerakan harga jangka pendek selama beberapa periode 5 hari, 10 hari dan 20 hari kebelakang dan long term moving average yang biasanya diatas MA 20, seperti MA 50, MA 100 dan lainnya, itu berarti kita melihat pergerakan harga saham rata-rata selama 50 hari dan 100 hari ke belakang.

Source: Stockbit

Berikut adalah contoh Moving average selama 14 hari dan 21 hari dalam saham UNTR, pada analisa tersebut di paling kanan terlihat bahwa MA sudah di break oleh candle stick yang menandakan bahwa trend sudah berubah dari bearish trend menjadi bullish trend.

Moving average sendiri terdiri dari beberapa jenis antara lain simple moving average, exponential moving average, weighted moving average dan double moving average.

 

    • Bollinger Bands

Bolinger band adalah analisa yang dapat digunakan untuk memprediksi pegerakan tren suatu emiten. Pada bolinger band terdapat tiga indikator yakni upper band, middle band dan lower band. Berikut ilustrasi Bollinger bands:

Source: tokocrypto.com

Upper band adalah batas atas yang me njadi perkiraan harga akan kembali ke bawah. Sedangkan lower band adalah batas bawah yang menjadi perkiraan, bahwa harga saham akan kembali ke atas.

 

    • Relative Strength Index (RSI)

RSI merupakan garis acuan analisa teknikal, yang menentukan kondisi saham dalam oversold (kelebihan jual) maupun overbought (kelebihan beli). RSI memiliki dua angka acuan yang biasa digunakan yakni 30 sebagai titik oversold dan 70 sebagai titik overbought. Berikut ini ilustrasi dari RSI:

Source: Fidelity Investment

 

    • Stochastic Oscillator (SO)

SO adalah sebuah indikator untuk menentukan harga saham, dengan kisaran harganya dalam waktu tertentu. Indikator ini mirip dengan RSI namun menggunakan skala 0 dan 100.

Dalam melakukan analisis teknikal saham masih terdapat banyak indikator lain, yang belum dibahas pada artikel ini. Di mana indikator-indikator tersebut juga dapat digunakan untuk analisis teknikal saham. Pada kesempatan lain kita akan bahas beberapa indikator teknikal lainnya.

 

 

Strategi Memperoleh Cuan dari Analisa Teknikal

Setelah kita memahami beberapa indikator dalam analisis teknikal saham di atas. Lalu bagaimanakah cara memanfaatkan indikator-indikator tersebut untuk bisa memperoleh cuan dari saham? Nah berikut ini caranya:

  1. Identifikasi tren harga saham

Untuk mengidentifikasn tren harga saham, dapat di mulai dari mengidentifikasi tren pendek hingga tren jangka Panjang. Namun juga bisa untuk mengkombinasikan dengan indikator-indikator analisis teknikal saham di atas. Adapun saat memulai identifikasi, kita juga dapat mengkombinasikannya dengan 1 indikator Overlays dan 1 indikator Oscillator.

  1. Tentukan titik support dan resistance

Setelah melakukan identifikasi tren, maka kita akan mendapatkan titik support dan resistant. Di sini kita dapat menggunakan titik-titik tersebut, sebagai entry point dan exit point.

  1. Lihat Volume transaksi

Terakhir, kita juga dapat memantau volume transaksi untuk mengkonfirmasi pergerakan harga. Volume yang tinggi akan diikuti dengan turunnya harga saham. Maka akan mengkonfirmasi bahwa saham bergerak bearish.

Dan sebaliknya, kenaikan harga saham dengan volume tinggi, akan mengkonfirmasi bahwa harga bergerak bullish.

 

 

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet Kuartal III-2023.

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher berikut…

 

 

 

Kesimpulan

Nah itu tadi ketiga cara untuk memperoleh cuan dari analisis teknikal saham. Kita sebagai investor, juga dapat menerapkannya dan mengimplementasikannya pada saat memahami pergerakan harga saham. Namun kembali, Penulis ingatkan untuk tetap berpegang pada analisis fundamental agar investasi saham berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Dalam hal ini, kita dapat menjadi analisis teknikal saham sebagai analisis pendukung.***

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel