Terakhir diperbarui Pada 30 Agustus 2024 at 4:48 pm
Harga saham termurah, seringkali diartikan berbeda oleh pelaku pasar yakni saham yang dapat dibeli dengan harga murah meriah. Padahal murahnya saham tidak dilihat dari sisi nominal harga. Melainkan dari valuasi yang memiliki harga rendah. Jadi jangan gampang tergiur ya! Lebih baik pahami dulu…
Daftar Isi
Apa itu Harga Saham Termurah?
Harga saham termurah adalah saham yang memiliki harga murah secara valuasi.
Dan secara garis besar valuasi murah ialah ketika kita berhasil menemukan saham dengan nilai buku, nilai laba dan pertumbuhan dibawah harga wajar atau nilai wajar.
Ingat saham murah berbeda dengan saham murahan atau yang dikenal dengan penny stock!
Jika ketika kita berburu saham murah, maka kita akan fokus terhadap kondisi perusahaan dibandingkan dengan harga. Misalnya:
Harga saham A adalah 1.00 dan harga saham B adalah 1.000. Tapi belum tentu harga saham B lebih murah dibandingkan harga saham A. Hal itu terjadi atas pertimbangan faktor-faktor lain seperti PER, PBV, hingga market cap.
Lalu bagaimana dengan saham murahan atau penny stock?
Dalam pasar saham, kita mengenal adanya istilah slang LQ 50 atau dalam bahasa para trader adalah jajaran saham dengan harga 50 atau gocapan. Memang dari sisi harga murah, namun bukan berarti dari valuasi harga saham 50 ini lebih murah dari harga saham 1.000.
Oleh karena itu, bisa saja kita berinvestasi di saham penny stock, yang berpotensi di hapus buku atau delisted, sehingga kita tidak bisa menjualnya karena tidak ada pembeli. Jelas ini akan merugikan kita atas sejumlah modal yang sudah terlanjur dimasukkan ke dalam saham tersebut.
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Harga Saham Murah
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi harga saham menjadi murah, antara lain:
Kondisi fundamental perusahaan
Kondisi fundamental perusahaan ialah faktor utama penentu harga saham. Dengan membaca kondisi fundamental, maka investor akan dapat memutuskan apakah membeli atau justru menjual saham tersebut yang akan berdampak terhadap harga saham perusahaan.
Biasanya investor akan melihat kondisi neraca, laporan laba rugi dan laporan cashflow serta rasio rasio pendukung lainnya.
Sentimen pasar
Sentimen pasar merupakan kecenderungan pasar dalam menentukan harga saham dengan memerhatikan sentiment yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Contohnya saham-saham batu bara yang turun dikarenakan sentiment penggunaan energi terbarukan, padahal hingga saat ini batu bara masih merupakan sumber enegi utama dan termurah.
Aksi Korporasi
Aksi korporasi seperti right issue, backdoor listing, buyback saham dan beberapa aksi korporasi lainnya bisa dengan mudah memengaruhi harga saham, baik itu bergerak naik maupun turun. Hal tersebut terjadi dikarenakan respond investor terhadap aksi korporasi akan berbeda-beda, tergantung bagaimana aksi korporasi tersebut.
Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi merupakan salah satu penentu harga saham pada suatu Negara, karena harga saham berkorelasi erat dengan kondisi perekonomian suatu Negara.
Jika negara tersebut sering dilanda konflik seperti Afghanistan, maupun ketidakstabilan ekonomi seperti Argentina, maka akan sangat mudah memengaruhi pergerakan harga saham.
Contoh Saham dengan Harga Termurah
Berikut ini beberapa saham dengan harga murah yang ada di IDX 30:
Source: CNBC menggunakan data BEI yang di olah
Dalam menentukan harga murah kita sebaiknya mengkombinasikan indikator PER, PBV, Dividend Yield, hingga Price to Sales Ratio (P/S) dengan kondisi industri terkini. Contohnya ketika kita memilih saham ITMG, maka kita harus bandingkan dengan PER dan PBV perusahaan di sektor sejenis yakni tambang batu bara yang juga tercatat di BEI.
Pertimbangan dalam Memilih Saham dengan Harga Termurah
Dalam berinvestasi kita sebaiknya memilih perusahaan yang memiliki margin of safety (MOS) yang tinggi atau perusahaan dengan kategori “mercy harga bajaj”. Berikut ini alasan mengapa saham murah sangatlah menarik.
Risiko yang Rendah
Dalam berinvestasi tentunya kita mengharapkan risiko yang rendah, selain profit yang besar. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, saham murah menawarkan MOS yang tinggi. Sehingga risiko yang ditanggung investor juga tidak sebesar investasi pada saham yang mahal.
Peluang lebih besar untuk mendapatkan Multibagger
Dengan memilih saham yang murah dan valuasi yang tepat. Maka sebenarnya peluang kita mendapatkan multibagger juga sangat besar!!! Multibagger sendiri adalah keuntungan investasi di atas 100%.
Meningkatkan kepercayaan diri dalam berinvestasi
Jika teman-teman investor adalah newbie, maka cobalah berinvestasi di saham yang memiliki valuasi murah. Langkah ini bisa menjadi pertimbangan, karena ketika mulai “cuan” sedikit demi sedikit, maka kepercayaan diri juga akan tumbuh.
Sejalan dengan itu, maka kita akan jauh lebih yakin untuk melakukan re-investasi dari keuntungan di saham yang sudah didapatkan sebelumnya. Hal tersebut secara tidak langsung, akan membuat kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam berinvestasi
Bagaimana? Apakah kamu mulai tertarik berinvestasi di saham murah? Ingat ya saham yang valuasinya murah bukan saham murahan.
Cara Memilih Saham yang Murah
Lalu bagaimana cara memilih dan mendapatkan harga saham termurah? Benarkah saham itu dihargai murah?
Jawabannya, kita sebagai investor harus mau dan bersedia meluangkan waktu untuk melakukan screening saham pada emiten-emiten yang ada di bursa. Berikut ini beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam memilih saham berharga murah:
Price to Earning Ratio (PER)
PER adalah salah satu indikator yang membandingkan harga saham dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
Semakin tinggi PER maka semakin tidak menarik harga saham yang ditawarkan. Ssebaliknya perusahaan dengan PER rendah > 0 mengindikasikan bahwa harga saham masih murah dan menarik untuk dikoleksi – ingat!
PER < 0 mengindikasikan bahwa perusahaan belum membukukan laba jadi memiliki risiko tinggi.
Price to Book Ratio (PBV)
PBV diperoleh dengan membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku adalah total asset / total hutang.
Semakin tinggi PBV, maka semakin tidak menarik harga saham yang ditawarkan. Sebaliknya perusahaan dengan PBV rendah >0, mengindikasikan bahwa harga saham masih murah dan menarik untuk dikoleksi.
Ingat ya teman-teman investor, bahwa PBV <0 mengindikasikan perusahaan menggunakan utang sebagai asset, sehingga membuat posisi perusahaan sangat berbahaya.
Price to Sales Ratio (P/S)
P/S diperoleh dengan membandingkan harga saham dengan pendapatan perusahaan. Semakin kecil P/S, maka akan semakin murah harga saham yang ditawarkan. Sebaliknya semakin besar P/S maka semakin mahal harga saham yang ditawarkan perusahaan.
Dividend Yield (D/Y)
Dividend adalah imbal hasil yang diberikan oleh perusahaan kepada investor. Maka kita perlu mencari perusahaan dengan dividend yield yang wajar atau setara deposito. Karena dividend yield dapat kita andalkan sebagai kas yang kita terima setiap tahunnya.
Risiko dan Kekurangan Memilih Saham Murah
Saham dengan harga murah, memang terdengar menarik untuk dibeli dan diinvestasikan. Namun perlu di ingat bawah berinvestasi di saham harga murah bukanlah tanpa risiko!!!
Salah satu bentuk risiko berinvestasi di harga saham termurah adalah value trap, apa itu value trap? Value trap adalah kondisi harga saham dianggap murah dengan hanya melihat indikator PER dan PBV. Kedua indikator itu memang merupakan indikator yang paling mudah untuk di screening. Namun dibalik itu kita harus cek kembali, apakah kondisi perusahaan memang baik, atau seberapa besar laba yang didapatkan, hingga bagaimana kondisi manajemen perusahaan.
Kesimpulan
Harga saham termurah adalah saham yang memiliki harga murah secara valuasi.
Harga saham termurah yang baik bagi seorang investor, adalah saham yang memiliki nilai buku, nilai laba pertumbuhan di bawah harga wajar atau nilai wajar.
Keberadaan saham dengan harga murah di BEI ini tidak lepas dari sejumlah faktor yang signifikan dalam memengaruhi pergerakannya, antara lain mulai dari kondisi fundamental perusahaan yang memang menjadi faktor utama penentu harga saham. Ada juga sentimen pasar yang dapat menggiring pergerakan harga saham, bahkan sekalipun belum bisa dipastikan kebenarannya. Lalu, ada aksi korporasi yang bisa dengan mudah memengaruhi harga saham karena dpicu oleh besarnya respon pelaku pasar terhadap aksi korporasi yang dilakukan perusahaan. Terakhir, faktor besar lainnya yang dapat menggerakan harga saham adalah kondisi ekonomi dalam negara itu sendiri atau ekonomi domestik.
Oleh karena itu, dalam mencari harga saham termurah sebaiknya harus menerapkan ‘screening saham’ dengan seksama berdasarkan indikator-indikator yang juga berpengaruh dalam valuasi sebuah saham, seperti PER, PBV, hingga potensi Dividen Yield yang akan didapat.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.