Syarat dan Cara Membuka Rekening Saham Online

Syarat dan Cara Membuka Rekening Saham Online


Terakhir diperbarui Pada 14 February 2024 at 7:52 pm

Bagaimana cara memulai berinvestasi saham? Bagaimana caranya membuka rekening saham dan mulai membeli saham?

 

Cara Memulai Investasi Saham

Dari sekian banyak instrumen investasi, saham merupakan salah satu bentuk investasi yang menarik. Saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan imbal hasil yang besar. Banyak calon investor yang ingin berinvestasi di saham, namun bagi pemula ini tidaklah mudah mengingat ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk memulai investasi saham.

Oleh karena itu dalam artikel ini kita akan membahas mengenai cara memulai investasi saham. Di mulai dari membuka rekening saham hingga cara membeli saham.

 

 

Persyaratan Rekening Saham

Proses untuk membuka rekening saham terbilang cukup sederhana. Sebelum membuka rekening saham, ada beberapa syarat yang perlu disiapkan , antara lain:

  • ID Card: KTP/KITAS/PassportID Card adalah syarat wajib untuk dapat membuka rekening saham. Untuk WNI, maka syarat wajib yang diperlukan adalah KTP, tidak bisa diganti dengan SIM atau Passport. Sementara bagi WNA, maka syarat wajibnya adalah KITAS/Passport.
  • NPWP turut menjadi syarat wajib saat pembukaan rekening saham. Bila belum mempunyai NPWP, maka sebaiknya mintalah surat pada sekuritas tempat mendaftar rekening untuk membuat pernyataan tidak memiliki NPWP, yang kemudian ditandatangani di atas materai. 
  • Cover Buku Tabungan juga termasuk salah satu syaratnya. Dengan adanya cover buku tabungan, memudahkan pihak sekuritas memeriksa rekening bank nasabah. Bila nantinya nasabah ingin menarik uangnya dari rekening saham, rekening inilah yang jadi bank penampungan tiap kali melakukan penarikan dana. Selain itu, kita juga dapat mengintegrasikan rekening bank menjadi RDI dengan berkonsultasi pada broker.
  • No Identitas KSEI, persyaratan ini hanya berlaku jika sebelumnya sudah mempunyai rekening saham dan ingin membuka rekening yang kedua.
  • Fotokopi KTP suamifotokopi NPWP suami, dan juga fotokopi Kartu Keluarga biasanya juga perlu disertakan bila pekerjaan utama sebagai seorang Ibu Rumah Tangga.
  • Materai Rp 10.000, sebaiknya siapkan juga uang untuk membeli materai. Adapun materai yang dibutuhkan antara 2-8 lembar materai, tergantung dengan kebutuhan Anda.

[Baca juga: Cara Membuka Rekening Saham Online]

 

Cara Membuka Rekening Saham

Setelah persyaratan di atas telah lengkap, maka dapat mulai menentukan sekuritas mana yang akan digunakan dan segera lakukan pembukaan rekening saham:

#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening

Setelah menentukan pilihan broker, dan berniat untuk membuka rekening saham secara online. Maka yang dapat dilakukan adalah mengunduh formulir online yang disediakan oleh sekuritas. Umumnya formulir online ini terdapat di website resmi milik perusahaan sekuritas. Jika sudah menemukan formulir online-nya, segera lakukan pengisian data dan mengirimkannya.

Atau bisa juga, apabila mempunyai rekanan yang dapat merekomendasikan seorang broker tertentu. Maka sebaiknya, mintalah rekomendasi dan membuat janji dengan broker tersebut untuk bertemu langsung dan membukakan rekening.

Bagaimana Trik Memilih Sekuritas

[Baca lagi: Bagaimana Trik Memilih Sekuritas Untuk Investasi Saham?]

 

#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan Persyaratan

Dalam pengisian formulir pembukaan rekening, termasuk rekening saham dan rekening dana investor. Sangat disarankan untuk dapat mengisi dengan benar setiap kolom pada formulir pembukaan account. Jangan lupa juga untuk melampirkan persyaratan pembukaan rekening seperti di atas.

 

#3 Memilih dan Membuka RDI

Penting untuk diketahui, formulir pembukaan rekening saham ini terdiri dari dua bagian: yaitu pembukaan rekening saham dan pembukaan rekening dana investor (RDI).

    • Pembukaan Rekening Saham ini untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas, dan juga untuk data yang tersampaikan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Rekening saham adalah rekening penyimpanan saham yang kita miliki.
    • Sementara Rekening Dana Investor (RDI) adalah rekening dari dana yang kita miliki dan ada di bank, terpisah dari rekening perusahaan efek. Manfaat RDI ini adalah agar mempunyai rekening bank tersendiri untuk seluruh penyelesaian transaksi saham. RDI bertujuan untuk menyimpan dana nasabah.

 

Peraturan mengenai pemisahan rekening saat ini telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Sebelum aturan ini berlaku, setiap dana yang ada pada rekening saham akan tersimpan di rekening sekuritas, sehingga dana yang kita miliki tergabung dengan dana-dana dari investor lain. Tujuannya adalah untuk keamanan dana investor

Adapun tips yang paling baik dalam memilih bank yang menampung dana kita (bank untuk RDI) adalah memilih RDI dari bank yang sama dengan rekening pribadi yang sudah ada. Hal ini akan sangat efisien, agar kita sebagai investor dapat menghemat biaya administrasi seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor ke RDI, maupun ketika ingin menarik uang dari RDI.

 

#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai

Langkah berikutnya adalah menunggu proses pembukaan rekening. Lamanya pembukaan rekening ini bervariasi bergantung pada RDI yang telah dipilih. Namun pada umumnya memakan waktu kurang lebih seminggu.

Setelah proses pembukaan rekeningnya selesai, nantinya kita akan dikonfirmasi dengan nomor RDI yang kita buka.

 

#5 Menyetor Deposit Awal

Berapa biasanya setoran awal pembukaan rekening saham? Jawabannya bervariasi bergantung pada sekuritas yang kita gunakan.

Rata-rata sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Beberapa sekuritas asing bahkan memberikan syarat setoran minimal hingga Rp 50 juta. Namun ada juga beberapa sekuritas yang memperbolehkan setoran minimal sebesar Rp 250 ribu, atau paling terkecilnya Rp 100 ribu saja.

Berapa jumlah yang sewajarnya untuk berinvestasi saham agar hasil investasinya lebih terasa? Anda dapat mempertimbangkan setoran awal sebesar Rp 10 juta untuk hal ini.

Setelah Rekening Dana Investor sudah jadi, maka langkah berikutnya kita dapat segera menyetorkan jumlah modal yang diinginkan untuk diinvestasikan di saham. Dengan melakukan deposit awal, maka secara tidak langsung sudah dapat mengaktifkan rekening yang kita buka.

Untuk penyetoran, kita dapat menyetorkan dana secara tunai atau transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah menyetorkan deposit awal, maka kita tinggal menunggu IDPassword dan PIN untuk dapat login ke akun saham online.

Jika pendaftaran telah selesai dan akun saham online sudah aktif, maka berikutnya kita akan mendapatkan kartu Akses KSEI.

 

#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai Bertransaksi Saham

Setelah menerima IDPassword dan PIN, maka akun sudah dapat digunakan untuk berinvestasi saham. Untuk akses yang fleksibel maka sebaiknya unduh Aplikasi Trading dari broker. Aplikasi Trading dapat di unduh dari website broker atau meminta secara langsung kepada broker.

 

 

Bertransaksi dan Memilih Saham

Setelah kita memiliki rekening saham dan menyetor modal, maka transaksi saham sudah dapat dilakukan, di mulai dari  memilih saham dan membeli saham.

Sebelum membeli saham, sangat disarankan untuk memilih saham yang akan dibeli dengan cermat, sesuai dengan tujuan keuangan atau pun tujuan awal membuat rekening saham.

Jika maksud transaksi saham sebagai trader yang aktif memperjualbelikan saham dan bermain dalam jangka pendek, maka kita dapat melakukan Analisa Teknikal dalam memilih saham, mencari saham yang sedang dalam kondisi Uptrend, serta menggunakan indikator-indikator teknikal yang ada seperti Moving Average, MACD, dan Support/Resistence. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam trading harian adalah memasang Cut Loss. Tujuannya agar modal tetap terjaga.

Akan tetap jika maksud transaksi saham sebagai instrumen investasi jangka panjang, maka memilih saham Blue Chip dapat dipertimbangkan. Dan sangat penting untuk mempelajari analisis fundamental dalam menilai sebuah perusahaan yang sahamnya akan dibeli.

Dalam memilih saham sebagai investasi, kita perlu melakukan analisis kondisi perusahaan. Apakah perusahaannya sehat? Apakah keuntungannya selalu meningkat? Bahkan analisis Teknikal dalam hal ini juga dapat membantu, khususnya untuk menentukan waktu kapan membeli saham tersebut.

Setelah menemukan saham yang akan dibeli, maka langkah selanjutnya adalah membeli saham tersebut. Jika kita  mendaftar rekening online trading, maka pembelian saham dapat dilakukan secara online.

 

 

Lalu Bagaimana Mekanisme Pembelian Saham?

Dalam bertransaksi jual beli saham kita perlu tahu beberapa mekanisme yang berlaku di Bursa Saham. Antara lain:

#Jenis Pasar

Mekanisme perdagangan memiliki 3 jenis pasar, yaitu:

    • Pasar Reguler (RG), yaitu pasar utama dalam Bursa Saham. Dalam pasar reguler, transaksi yang berlangsung menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung secara terus menerus selama periode perdagangan.
    • Pasar Negosiasi (NG), yaitu pasar yang transaksinya dilaksanakan berdasarkan tawar menawar individual antara anggota dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.
    • Pasar Tunai (TN), yaitu pasar yang memiliki skema yang sama persis seperti pasar reguler, namun sistem penyelesaiannya secara tunai tanpa menunggu hari ketiga.

#2 Fraksi Harga

Di dalam pasar reguler dan pasar tunai, kenaikan harga dalam tawar menawar sudah ditentukan oleh fraksi harga.

Kelompok Harga (Rp)Fraksi Harga (Rp)
50-2001
200-5002
500-2.0005
2.000-5.00010
>5.00025

Pada tabel di atas, misalnya pada kelompok harga Rp500 – Rp2.000, fraksi harganya adalah Rp5, berarti pada kelompok harga ini, perubahan harga sahamnya ada pada kelipatan 5. Dengan demikian, tidaklah mungkin untuk menjual saham dengan harga Rp 763, karena harganya wajib berkelipatan Rp5. Oleh karena itu, untuk menjual harga di luar fraksi harga yang ditentukan, dapat melalui pasar negosiasi.

 

#3 Satuan Perdagangan (Lot)

Saham-saham di pasar reguler dan pasar tunai hanya bisa diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”.  Di mana 1 lot sekarang adalah 100 lembar.

Transaksi odd lot (kurang dari 1 lot) hanya bisa dilakukan di pasar negosiasi, yang memperbolehkan transaksi dalam satuan lembar.

 

#4 Fee Broker

Dalam melakukan pembelian saham pun, ada biayanya. Dan biaya, tergantung dari perusahaan sekuritas yang kita pakai. Bahkan termasuk dengan fee yang kita bayarkan juga bisa berbeda-beda, namun dalam setiap transaksi yang kita lakukan pasti ada sejumlah fee yang harus dibayarkan.

Contoh, kita menggunakan jasa Sekuritas XY, dan sekuritas tersebut menerapkan fee sejumlah 0.15% untuk fee beli dan 0.25% untuk fee jual, maka berikut adalah rincian yang harus kita bayarkan:

Contoh Hitungan Fee Beli dan Jual

Untuk Fee Beli sebesar 0.15%:

    • 0.043% adalah fee untuk Bursa Efek Indonesia
    • 0.107% adalah fee untuk Broker, di mana rinciannya:
      • 0,0972% adalah fee Broker
      • 0,0097% adalah PPN

Untuk Fee Jual sebesar 0.25%:

    • 0.043% adalah fee untuk Bursa Efek Indonesia
    • 0.1% adalah PPh dari Penjualan Saham
    • 0,107% adalah fee untuk Broker, di mana rinciannya:
      • 0,0972% adalah fee Broker
      • 0,0097% adalah PPN

Jadi dalam contoh pembelian saham, ketika ingin membeli saham ABCD seharga Rp950 sebanyak 600 lot, maka modal yang dibutuhkan adalah sebesar:

Harga Saham x Jumlah lot x 100 lembar = Total Harga

Rp950 x 600 lot x 100 lembar = Rp57.000.000

Total Harga x % Fee Broker = Total Fee Broker

Rp57.000.000 x 0.15% = Rp 85.500

Total Harga + Total Fee = Total Modal

Rp57.000.000 + Rp85.500 = Rp57.085.500

Sehingga untuk membeli saham sebanyak 600 lot seharga Rp 950 per lembar, maka uang yang dibutuhkan adalah Rp 57.085.500.

#5 Harga Bid & Offer

Hal berikut yang perlu diketahui adalah perbedaan harga Bid dan Offer. Untuk lebih jelasnya mengenai Bid dan Offer, perhatikan gambar berikut.

Ketahui Cara Membuka Rekening Saham Hingga Membeli Saham 03 - Finansialku

Harga Bid adalah harga antrean permintaan yang dipesan oleh yang ingin membeli, dan BidVol berarti jumlah lot yang dipesan oleh pembeli dalam harga bid.

Sementara Harga Offer adalah harga antrean penawaran yang dipesan oleh yang ingin menjual, dan OfferVol berarti jumlah lot yang dipesan oleh penjual dalam harga offer.

Dalam kasus di atas, maka terlihat ada antrean Bid di harga Rp520 dan ada antrean Offer di harga Rp525. Artinya, ketika kita ingin membeli saham secara langsung tanpa antre adalah beli pada harga Rp525 dan sebaliknya jika ingin menjual secara langsung jual di harga Rp 520.

Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan pasar tunai, namun tidak berlaku pada pasar negosiasi.

Pada pasar negosiasi, walaupun harga bid dan offer telah bertemu di harga yang sama, tetap harus ada tawar-menawar secara langsung antara pihak pembeli dan pihak penjual, hingga terjadi kesepakatan berapa harga dan lot yang akan ditransaksikan.

#6 Waktu Perdagangan

Bursa Efek Indonesia sebagai pasar tempat perdagangan lembar saham, memiliki jadwalnya sendiri bagi anggota-anggotanya mentransaksikan saham. Seperti jam kerja pada umumnya, Bursa saham hanya buka dari hari Senin-Jumat. Dan tidak termasuk hari libur dan hari raya.

Jam perdagangan saham pun di bursa juga terbatas. Saham hanya dapat diperdagangkan pada pukul 08:45 WIB hingga pukul 15:15 WIB. Sementara di pasar negosiasi dan pasar tunai, tidak berlaku mekanisme pra-pembukaan, pra-penutupan dan pasca-penutupan. Selain itu, dalam pasar tunai pun jam perdagangan hanya berlaku pada sesi 1 saja.

 

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel