2 Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula, Lengkap!

2 Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula, Lengkap!


Terakhir diperbarui Pada 29 April 2024 at 11:55 pm

Membaca grafik saham atau dalam dunia saham dikenal dengan analisa teknikal. Cara ini dipakai untuk menentukan pergerakan harga saham menggunakan pendekatan historis yang dapat membentuk pola yang sama di masa depan. Menariknya cara membaca grafik saham ini ada tekniknya, lho! Simak yuk tekniknya…

Cara Membaca Grafik Saham yang Cocok untuk Investor Pemula

Ada beberapa poin yang sangat krusial dalam cara membaca grafik saham antara lain: analisa support dan resistance pada periode tertentu, serta analisa volume dan fluktuasi. Dengan mengkombinasikan keempat poin tersebut, maka teman-teman investor dapat memprediksi pergerakan harga saham untuk beberapa waktu ke depan.

Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas teknik dasar cara membaca grafik saham yang antara lain: Membaca time frame saham; Membaca tren pada grafik saham; Mengenal jenis-jenis grafik pada investasi saham; Dan indikator teknikal yang sering digunakan untuk membaca grafik saham.

Langsung aja kita bahas satu-satu…

 

Membaca Time Frame pada Grafik Saham 

Time frame merupakan pergerakan harga saham dalam waktu tertentu yang jika dikombinasikan dengan beberapa time frame. Maka akan membentuk pergerakan grafik saham. Di sini teman-teman Investor dapat memilih time frame berdasarkan preferensinya, ada yang mulai dari tiap menit (M1), tiap 5 menit (M5), tiap 10 (M10) dan 30 menit (M30), tiap hari (D1) hingga tiap bulan (M1).

Dan untuk membaca time frame teman-teman investor harus mengetahui jenis grafik. Berikut ini sedikit ilustrasinya, ketika kamu memilih menggunakan jenis time frame tiap 30 menit (M30). Artinya, harga yang ditampilkan pada tiap candlestick adalah harga awal dan closing dalam waktu 30 menit.

Tapi kalau kita sebagai investor jangka pendek menginginkan time frame tiap 1 menit (M1). Maka harga yang ditampilkan pada tiap candlestick adalah harga awal dan closing dalam waktu 1 menit.

Jenis time frame apa yang terbaik? Jawabannya, jelas kembali ke profil teman-teman investor untuk menentukannya sesuai dengan time frame yang ada, mulai hitungan menit hingga hitungan bulan bahkan tahun. Berikut ini contoh timeframe harian saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

(Pergerakan harga saham BBTN 17 Januari 2023 – 17 Juli 2023. Source: Refinitiv Workspace)

Dapat dilihat gabungan dari candlestick dalam time frame harian pada saham BBTN di atas membentuk pergerakan grafik. Kira-kira bagaimanakah menurut pandangan kamu atas pergerakan saham BBTN dalam 6 bulan terakhir? Dalam hal ini, yang dibutuhkan teman-teman investor untuk bisa paham adalah mampu membaca tren saham, sehingga bisa mudah menganalisanya.

 

Membaca Tren pada Grafik Saham

Tren grafik harga saham memiliki tiga jenis tren, yakni:

    1. Bullish, di mana saham bergerak naik dengan mencetak rekor harga lebih tinggi, dibandingkan harga sebelumnya.
    2. Bearish, di mana saham bergerak turun dengan mencetak rekor harga lebih rendah, dibandingkan harga sebelumnya.
    3. Sideways, di mana saham bergerak naik turun dalam waktu singkat dan relatif datar.

Adapun kalau kita lihat kembali pergerakan harga saham BBTN pada contoh di atas. Maka kita akan dapat tarik garis tren sebagaimana berikut:

(Pergerakan harga saham BBTN 17 Januari 2023 – 17 Juli 2023. Source: Refinitiv Workspace)

Berikutnya, pada periode 27 Januari hingga periode 17 Maret pergerakan harga saham BBTN justru menunjukan tren bearish dari saham BBTN…

(Pergerakan harga saham BBTN 17 Januari 2023 – 17 Juli 2023. Source: Refinitiv Workspace)

Pada periode 24 Maret hingga periode 9 Mei menunjukan tren sideways dari saham BBTN…

(Pergerakan harga saham BBTN 17 Januari 2023 – 17 Juli 2023. Source: Refinitiv Workspace)

Pada periode 9 Mei hingga periode 17 Juli menunjukan tren bullish dari saham BBTN.

[Baca juga: Cara Membaca Candlestick Saham, Ini Komponen dan Strateginya! ]

 

Jenis Grafik pada Investasi Saham

Ada beberapa jenis grafik pada investasi saham antara lain:

  1. Line Chart

Line chart adalah grafik yang menunjukan perjalanan saham dari waktu ke waktu dalam bentuk garis. Line chart ini adalah jenis grafik paling dasar dan paling mudah untuk dibaca oleh teman-teman investor, terutama pemula.

Tapi, walaupun cukup mudah untuk di baca. Line chart ini memiliki kekurangan seperti tidak mendapatkan informasi kapan saham menyentuh harga open, close, high dan low.

Berikut ini gambar dari Line Chart:

(Pergerakan harga saham BBTN 17 Januari 2023 – 17 Juli 2023 dalam bentuk line chart. Source: Refinitiv Workspace)

  1. Bar Chart

Bar chart adalah grafik yang dapat memberikan gambaran kapan open, close, high dan low dalam setiap bar. Bar chart ini akan sedikit lebih memudahkan teman-teman investor membaca, dibandingkan line chart tadi.

Dari fungsinya, grafik bar chart sama dengan line chart yakni untuk menentukan tren harga saham dan mengambil keputusan dalam investasi saham.

Berikut ini gambar dari Bar Chart:

(Contoh: Candlestick. Source: Buku Technical analysist for Megaprofit)

Jika bar chart up (bewarna hijau), artinya saham bergerak bullish pada 1 candlestick, atau bergerak naik. Dan ini dapat dilihat pada titik open yang berada bawah titik close.

Sebaliknya jika bar chart down (bewarna merah), pertanda saham bergerak bearish pada 1 bar chart, atau bergerak turun. Ini dapat dilihat pada titik open yang atas dibawah titik close.

  1. Candlestick Chart

Salah satu grafik yang paling populer digunakan oleh para trader untuk membaca time frame adalah candlestick. Berikut ini ilustrasi candlestick:

(Contoh candlestick. Source: Buku Technical analysist for Megaprofit)

Jika candlestick up (bewarna hijau), menandakan bahwa saham bergerak bullish pada 1 candlestick, atau bergerak naik. Candlestick up ini dapat dilihat titik open yang berada dibawah titik close.

Sebaliknya jika candlestick down (berwarna merah), artinya saham bergerak bearish pada 1 candlestick, atau bergerak turun. Candlestick down ini dapat dilihat titik open yang berada diatas titik close.

 

Indikator Teknikal yang Sering Digunakan

Jika teman-teman investor telah memahami bagaimana jenis grafik saham dan membaca tren saham. Maka yang perlu dipahami selanjutnya adalah indikator teknikal yang dapat digunakan untuk melihat apakah tren tersebut terkonfirmasi oleh indikator. Berikut ini beberapa indikator yang sering digunakan dalam membaca grafik saham:

  1. MACD / Moving Average Convergence Divergence

Indikator ini dikenal dengan istilah MACD, yakni dengan cara melihat rata-rata pergerakan eksponansi selama periode tertentu dan dapat dikombinasikan.

Dalam MACD dapat digunakan beberapa periode yang dikenal dengan EMA, misal ema 12 adalah tren dari 12 periode pergerakan chart (bar atau candlestick).

Para pengguna MACD biasanya menerapkan beberapa eksponensial periode tertentu atau dikenal dengan MACD line dan signal line biasanya MACD line bewarna biru dan signal line bewarna merah.

Jika MACD line menembus ke atas signal line, maka dikenal dengan istilah golden cross, yakni di mana saham terkonfirmasi naik.

Sebaliknya jika MACD line menembus ke bawah signal line, maka dikenal dengan istilah death cross, yakni di mana saham diindikasikan dalam tren bearish.

Ilustrasi MACD:

(Source: stockbit.com)

  1. RSI / Relative Strength Index

Indikator ini menunjukan kondisi pergerakan saham mengalami oversold (kelebihan beli) dan overbought (kelebihan jual). Hal ini menjadi pelengkap dari MACD, karena menggunakan pendekatan berbeda, di mana kita hanya menentukan titik potensi potensial atas yang menandakan garis resistance dan posisi potensial bawah yang menandakan garis support.

Titik RSI yang banyak digunakan oleh trader adalah 70 top dan 30 bottom. Berikut ini ilustrasi dari RSI dengan contoh saham PT Akahsa Wira International Tbk (ADES):

(Pergerakan harga saham ADES dengan indikator RSI. Source: Refinitiv Workspace)

Terlihat pada penutupan 17 Juli 2023 saham ADES di tutup dengan indikator RSI overbought di level 77.

Kedua indikator di atas adalah indikator yang paling sering digunakan oleh pemula dalam menentukan titik masuk dan keluar. Terlepas dari kedua indikator yang kita bahas, sebenarnya masih ada banyak lagi indikator lain yang dapat teman-teman investor pelajari, apalagi  kalau tertarik dengan teknikal analysist.

 

Kesimpulan

Jadi dapat kita simpulkan bahwa dalam berinvestasi saham itu mudah, selama kita mau belajar dan terbuka pada berbagai ilmu investasi. Terlepas kita sebagi investor maupun trader, tetap perlu paham cara membaca grafik saham menggunakan teknik-teknik yang mudah dan sederhana. Teknik yang bisa diterapkan antara lain: membaca time frame saham; membaca tren pada grafik saham; mengenal jenis-jenis grafik pada investasi saham; Dan mempelajari indikator teknikal dalam grafik saham.

Bagaimana? Mudah bukan dalam cara membaca grafik saham? Semoga teman-teman investor pemula yang baru terjun dalam saham bisa secara langsung mengaplikasikan teknik di atas dalam perjalanan investasimu. Happy investing!***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel