Investasi Saham Syariah, Ini Prospek dan Trennya di Masa Depan

Investasi Saham Syariah, Ini Prospek dan Trennya di Masa Depan


Terakhir diperbarui Pada 22 December 2023 at 2:25 pm

Landasan investasi saham ialah aktivitas menanamkan modal yang dan itu diperbolehkan dalam hukum Islam. Di mana konsep bisnis dalam Islam, saat bisnis dijalankan oleh seorang yang bukan pemodal, maka wajib melakukan bagi hasil antara perusahaan dengan pemodal. Hal itu sesuai konsep investasi saham, di mana emiten akan membagi laba tahunan melalui dividen. Dan seperti ini prospek dan juga tren dari investasi saham syariah di masa depan!

 

Pengertian Investasi Saham Syariah

Menyadur halaman website idx.co.id, saham syariah ialah efek berupa saham yang dikelola dan dijalankan sesuai prinsip syariah agama Islam.

Investasi saham syariah yang diakui pasar modal, ada dua jenis dan sudah sah di mata OJK, yakni:

  1. Konteks saham yang dicatatkan sebagai ‘saham syariah oleh perusahaan terbuka syariah / emiten syariah’, sah berdasarkan peraturan OJK Nomor. 17 POJK.04 Tahun 2015 yang mengatur Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah dalam bentuk Saham oleh perusahaan terbuka berbasis syariah.
  2. Konteks saham yang dinyatakan telah sesuai dengan kriteria ‘seleksi saham syariah’, sah berdasarkan peraturan OJK No. 35 POJK.04 Tahun 2017 yang mengatur Kriteria dan Terbitnya Daftar Efek Syariah.

Ketentuan lainnya, seluruh saham syariah yang ada di pasar modal dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES). Yang di mana DES akan diterbikan secara berkala oleh OJK, pada setiap Mei dan November.

 

Prinsip Dasar Saham Syariah

Berikut adalah prinsip dasar saham syariah, yakni:

  • Emiten menjalankan usaha yang halal

Emiten menjalankan usaha halal, sesuai aturan OJK. Jadi emiten tidak bergerak dan menjalankan usaha berunsur judi, riba, gharar, perdagangan tidak berprinsip syariah, barang yang haram zat-nya dan juga haram karena bukan zat-nya, hingga transaksi yang diharamkan oleh aturan Islam. Seperti: perbankan konvensional, asuransi, dan consumer goods yang non-halal.

  • Memiliki rasio keuangan sesuai standar syariah

Emiten yang menjalankan prinsip syariah, sudah pasti tunduk pada prinsip syariah. Ketentuan itu terlihat dari total pinjaman yang berbasis bunga nilainya tidak lebih dari 45%, dari total seluruh asset dan juga total pendapatan bunga non-halal (deposito, obligasi) harus tidak lebih dari 10%.

 

Daftar dan Indeks Saham Syariah

Untuk melihat daftar dan indeks saham syariah, bisa melalui laman website www.idx.co.id atau bisa juga pada www.idxislamic.idx.co.id. Kedua website tersebut, adalah wadah pembaharuan bagai BEI untuk mengupdate Daftar Efek Syariah (DES) tadi.

Dan untuk melihat Daftar Efek Syariah (DES) terbaru, teman-teman investor bisa langsung ke laman www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/indeks-saham.

Daftar indeks saham syariah. Source: idx.co.id

 

Bursa Efek Indonesia juga menyediakan fasilitas indeks saham syariah yang terdiri dari:

  • Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

ISSI adalah daftar indeks saham syariah, yang menyeleksi seluruh emiten syariah yang ada di bursa yang patuh terhadap prinsip syariah.

  • Jakarta Islamic Index (JII)

Ada 30 daftar saham syariah yang dinyatakan paling likuid di BEI, sebagai 30 saham syariah terbaik dan terlikuid dalam satu tahun terakhir.

  • IDX Sharia Growth

IDX Sharia Growth, bentuk pengerucutan dari indeks JII, dengan persyaratan saham syariah harus memiliki laba bersih, pertumbuhan sales ratio yang baik dan tidak memiliki PER yang tinggi.

  • IDX-MES BUMN 17

IDX-MES BUMN 17, bentuk lebih mengerucut lagi dari JII, IDX-MES BUMN 17. Indeks ini berisi 17 saham BUMN yang memenuhi prinsip syariah. Termasuk dengan kondisi fundamental yang baik.

 

Strategi Investasi Saham Syariah

Dalam investasi saham syariah, perlu memperhatikan strategi khusus berikut ini:

  • Kenali saham yang akan dibeli

Harus kenal dan paham betul kondisi saham yang akan dibeli, juga menjadi prinsip dasar berinvestasi saham syariah. Sama seperti berinvestasi saham biasa, kita patut tahu bergerak dibidang apa perusahaan yang akan dibeli, apa produknya, dan apakah saham syariah perusahaan tersebut masuk ke daftar efek syariah (DES) yang disediakan BEI.

Kita juga harus memastikan, perusahaan sudah sesuai dengan kategori daftar efek syariah (DES) apa belum.

  • Fokus terhadap fundamental perusahaan

Dalam investasi saham syariah, jangan melakukan aktivitas trading, yang sifatnya gharar – masyar. Apalagi kalau sudah menggunakan margin. Hindari juga daily trading yang dapat menghilangkan esensi prinsip syariah dalam Islam.

Sebagai penggantinya, lakukanlah analisa fundamental perusahaan sebagai cara mencari tahu kondisi keuangan perusahaan.

  • Pantau Indeks Saham Syariah

BEI telah menerbitkan indeks-indeks yang berisi daftar saham syariah, supaya investor mudah melakukan screening (baca lagi pada Sub: Daftar dan Indeks Saham Syariah). Jadi teman-teman investor yang tertarik berinvestasi saham syariah, bisa memanfaatkan indeks yang tersedia untuk memantau perusahaan mana saja yang masuk dan keluar dari indeks tersebut.

 

Keunggulan dan Kekurangan Investasi Saham Syariah

Lantas apa saja keunggulan dan kekuranga investasi saham syariah.

  • Keunggulan Berinvestasi Saham Syariah

    • Imbal hasil halal, dengan kepatuhan pada prinsip syariah, maka kehalalannya terjamin.
    • Investasi saham syariah dengan jangka waktu lama membuat investor dapat menikmati capital gain dan dividen.
    • Perputaran bisnis perusahaan berbasis syariah cenderung stabil. Mengingat, bisnis syariah pada hakekatnya adalah bisnis basic yang mudah dipahami dan relatif stabil.

 

  • Kekurangan investasi saham syariah

    • Indeks saham syariah hanya akan fokus di role model bisnis yang sesuai prinsip syariah. Mulai dari performance perusahaan, kualitas GCG, transaksi jual beli produk dan lain sebagainya. Jadi teman-teman investos jangan heran, kalau penghuni indeks saham syariah ada juga yang terancam di level gocap.
    • Aktivitas investasi terbatas hanya di saham berbasis syariah. Dalam hal ini kita sebagai investor saham syariah tidak bisa memanfaatkan momentum pada saham konvensional.
    • Adanya audit kepatuhan syariah, jika di temukan kecurigaan bukan tidak mungkin saham-saham syariah tersebut juga akan di cabut eksistensinya dari daftar saham syariah.
    • Investasi saham syariah tetap berhadapan dengan risiko pasar. Termasuk risiko tidak adanya pembagian dividen dan capital gain.

 

Hukum Saham Syariah

Sesuai namanya, hukum investasi saham syariah adalah halal. Prinsip syariah yang seluruhnya dilakukan bersumber hukum kepada Al-Qur’an dan juga pada Hadits Nabi Muhammad SAW.

Untuk dasar hukum investasi saham syariah Pasar Modal Indonesia, sesuai dengan UU. No. 8 Tahun 1995 berisi Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, seperti: Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa, dan lain-lain.

Bapepam LK sebagai regulator Pasar Modal Indonesia, juga memiliki aturan khusus dalam pelaksanaan investasi saham syariah:

  • Peraturan No. II.K.1 berisi tentang Kriteria dan Terbitnya Daftar Efek Syariah.
  • Peraturan No. IX.A.13 mengenai Penerbitan Efek Syariah.
  • Peraturan No. IX.A.14 mengenai Akad-akad dalam Penerbitan Efek Syariah.

 

Perbandingan Investasi Saham Syariah dengan Saham Konvensional

Dilihat dari peluang, saham-saham konvensional (non syariah) lebih mumpuni dalam menawarkan keuntungan.

Tapi, bukan berarti saham syariah tidak bisa. Karena ada beberapa sektor saham syariah yang memberi penawaran return tinggi, seperti saham perbankan dan asuransi.

Memang peluang berinvestasi saham, tidak bisa ditentukan dari jumlah pilihan emiten saja. Begitu juga berinvestasi ke saham syariah yang secara konsisten masuk daftar indeks JII maupun IDX Sharia Growth. Ini memugkinkan kita mendapatkan return yang besar.

Kita juga tidak perlu khawatir, karena imbal hasil investasi yang didapatkan juga halal.

Berikut perbedaan investasi saham syariah dan investasi saham konvensional (non syariah):

Perbedaan Investasi Saham Syariah dan Saham Konvensional (non-syariah)

No.IndikatorSaham SyariahSaham Konvensional
1.Cakupan perusahaan/emitenSaham syariah adalah saham perusahaan-perusahaan yang tidak bergerak dalam bidang usaha yang melanggar prinsip dan syariat Islam.Saham konvensional adalah saham perusahaan yang bergerak pada berbagai bidang bisnis dan sektor industri yang tidak terbatas.
2.Potensi keuntunganPrinsip keuntungan saham syariah adalah bagi – hasil, jual – beli dan/atau sewa.Perolehan keuntungan berdasarkan pada  tingkat suku bunga.
3.Sistem pengawasanOperasional diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.Tidak memiliki Dewan Pengawas.
4.Fokus orientasi keuntunganKeuntungan berorientasi pada dunia dan akhiratHanya berorientasi pada keuntungan yang sifatnya general.
5.Skema transaksiSkema transaksi patuh terhadap prinsip dan syariat syariah Islam.Skema konvensional dilakukan dengan mekanisme konvensional.
6.Hubungan investorHubungan perusahaan dengan investor bersifat mitra.Hubungan perusahaan dengan investor bersifat kreditur dan debitur.

 

Prospek dan Tren Investasi di Saham Syariah

Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mampu menawarkan prospek yang baik dalam pertumbuhan investasi syariah. Sejalan dengan bonus demografi yang terus tumbuh.

Merujuk pada data statistik pertumbuhan jumlah saham syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES), yang dirilis oleh OJK. Menunjukkan hingga per Juli 2023, saham syariah terus bertumbuh secara positif dan menjadi tertinggi sejak tahun 2017…

Statistik pertumbuhan Pasar Modal Syariah Indonesia. Source: ojk.go.id.

 

Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari berbagai inovasi pemerintah yang telah menciptakan sektor-sektor bisnis berbasis syariah, seperti:

  1. Perbankan syariah umum milik BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah yang di merger ke dalam PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
  2. Produk-produk instrumen investasi berbasis syariah, yakni reksadana syariah, obligasi syariah, hingga sukuk syariah.
  3. Berbagai lembaga keuangan syariah Indonesia lainnya.

Pemerintah sendiri berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah dunia, yang diklaim mampu mendukung terbentuknya ekosistem syariah. So, Penulis sendiri berkeyakinan bahwa tren investasi saham syariah, masih akan terus meningkat setiap tahunnya.

 

Kesimpulan

Investasi saham syariah merupakan sebuah efek berbentuk saham yang dikelola dengan mematuhi prinsip syariah agama Islam.

Investasi saham syariah juga terus menunjukkan pertumbuhan positif, sejalan dengan posisi Indonesia yang didominasi oleh penduduk Muslim. Didukung juga berbagai inovasi pemerintah yang berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah dunia, yang mumpuni dan terpercaya.

Investasi saham syariah sendiri memberi banyak manfaat, mulai dari bebas riba, dijalankan berdasar prinsip agama Islam, dan imbal hasil yang halal.***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel