Monthly Investing Plan adalah salah satu alat yang banyak disusun oleh investor untuk menjadi guidance dalam berinvestasi saham. Kendati begitu, bagi para investor pemula (newbie) Monthly Investing Plan ini merupakan hal baru, bahkan seringkali belum memahami manfaatnya. Lantas apa itu Monthly Investing Plan?
Daftar Isi
Apa Itu Monthly Investing Plan?
Monthly Investing Plan atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai – Rencana Investasi Bulanan, merupakan sebuah strategi pengalokasian dana investasi di setiap bulan yang dilakukan secara rutin oleh investor.
Monthly Investing Plan juga menjadi sebagian strategi dalam membangun pertumbuhan portfolio yang sehat dan terencana, serta bertahap. Di mana investor akan menjadi lebih teratur dan disiplin dalam menjalankan investasinya. Secara umum Monthly Investing Plan dapat diterapkan oleh investor dapat beberapa jenis instrument investasi, seperti pada investasi saham, investasi reksa dana, investasi obligasi, dan masih banyak lainnya lagi.
Nah kali ini, kita akan membahas Monthly Investing Plan dari kacamata investasi saham. Mari kita simak!
Anda sedang ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Maka sekarang bisa menggunakan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Tujuan Memiliki Monhtly Investing Plan dalam Investasi Saham
Monthly Investing Plan dalam investasi saham, bagi seorang investor lebih dari sekedar strategi. Melainkan akan sangat membantu investor dalam mengelola pertumbuhan portfolio investasi saham dan melakukan evaluasi terhadap investasi mana saja yang masih sejalan dengan rencana. Termasuk dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian, jika memang diperlukan.
Nah di bawah ini adalah beberapa tujuan pentingnya investor memiliki Monthly Investing Plan (MIP) dalam investasi saham:
Strategi Investasi Berkala atau lebih dikenal Dollar Cost Averaging (DCA)
Dengan adanya Monthly Investing Plan, investor akan menjadi lebih disiplin dalam melakukan pembelian saham berkala di setiap bulannya. Itulah yang dinamakan Dollar Cost Averaging (DCA), yang dapat membantu investor lebih efektif mengurangi risiko volatilitas pasar. Lantaran investor akan membeli saham dengan harga yang berbeda di setiap bulannya.
Mendisiplinkan Waktu dalam Berinvestasi Saham
Seorang investor yang memiliki dan rutin menyusun Monthly Investing Plan, umumnya akan cenderung menjadi lebih disiplin waktu dalam berinvestasi saham, baik itu dalam mengatur dana dan konsisten membeli saham. Hal ini akan sangat membantu investor dalam menciptakan membiasakan diri menabung saham dan berinvestasi dalam timeframe jangka panjang.
Dengan begitu, investor akan terhindar dari keputusan investasi yang melibatkan emosi maupun spekulasi pasar yang berlebihan dalam jangka pendek.
Menurunkan Risiko ‘Timing’ ketika Membeli Saham
Melalui investasi bulanan secara rutin, investor akan menjadi lebih tenang dan tidak khawatir mengenai ‘timing’ pembelian saham yang biasanya sulit untuk diputuskan. Hal ini terjadi karena, Monthly Investing Plan akan mengarahkan rencana investasi saham dalam jangka panjang.
Di mana untuk mengoptimalkan potensi return, maka investor berpeluang membeli saham dengan lot lebih banyak ketika harga sahamnya berada di level terendah (undervalue) atau juga membeli saham di harga yang tinggi lebih sedikit. Pada gilirannya, hal ini akan membuat rata-rata harga pembelian saham menjadi lebih menguntungkan investor.
Menciptakan Potensi Pertumbuhan Investasi
Aktivitas investasi saham yang mengacu pada Monthly Investing Plan cenderung akan dilakukan dengan disiplin, yang akan menumbuhkan modal investasi lebih tinggi lagi seiring waktu. Hal ini terjadi karena compounding atau bunga berbunga terus tumbuh.
Bahkan pertumbuhan modal bisa lebih tinggi lagi, didukung potensi kenaikan harga dari asset itu sendiri, misalnya harga saham yang melonjak. Tentunya ini secara bertahap akan meningkatkan kekayaan investor.
Dapat Disesuaikan oleh Beragam Profil Risiko Investor
Monthly Investing Plan dapat dimanfaatkan oleh beragam profil risiko, baik itu dari kalangan investor pemula maupun yang sudah malang melintang dalam dunia investasi. Bahkan Monthly Investing Plan sangat cocok dimanfaatkan oleh investor yang masih memiliki modal terbatas. Lantaran dengan Monthly Investing Plan, investor dengan dana terbatas sudah dapat mencicil beli saham tertentu, tanpa harus menunggu modal besar terlebih dulu. Sangat membantu bukan?
Membuat Strategi Diversifikasi Jauh Lebih Mudah
Sangat penting dalam berinvestasi melakukan strategi diversifikasi, sebagai salah satu cara mengantisipasi terjadinya penurunan nilai asset secara signifikan. Dengan diversifikasi, maka investor masih akan dapat merasakan return dari asset lainnya, ketika salah satu asetnya sedang mengalami penurunan nilai.
Dengan memanfaatkan Monthly Investing Plan, maka strategi diversifikasi dapat dijalankan secara teratur dan terkelola dengan baik dalam waktu bulanan.
[Baca lagi: Manfaat Diversifikasi dalam Investasi Saham! Cari Tahu Dulu Cara Mengoptimalkannya]
Manfaat Monthly Investing Plan
Jika tadi adalah tujuan penggunaan Monthly Investing Plan bagi investor. Maka berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan investor, jika menerapkan Monthly Investing Plan dengan baik. Antara lain:
- Investor terlatih untuk konsisten dalam menjalankan investasi saham setiap bulan.
- Investor akan menjadi disiplin dalam mengalokasikan dana investasi saham, terutama ketika menerapkan strategi diversifikasi.
- Aktivitas investasi saham akan menjadi lebih optimal, karena Monthly Investing Plan dapat menurunkan potensi risiko volatilitas pasar yang berlebihan. Salah satunya dengan memanfaatkan strategi Dollar Cost Averaging.
- Investor lebih mudah menentukan kapan masuk untuk buy saham tertentu, yakni ketika harga saham terdiskon.
- Investor diuntungkan oleh potensi return dalam jangka panjang yang mampu memberikan hasil lebih besar, ketimbang melakukan investasi saham dalam jangka pendek.
Strategi Membuat Monthly Investing Plan Investasi Saham yang Baik
Untuk mendapatkan penyusunan Monthly Investing Plan yang baik dan mumpuni dalam mendukung pertumbuhan portfolio. Maka diperlukan strategi dan pemahaman yang baik mengenai tujuan keuangan di masa depan, mengenali profil risiko, timeframe investasi, hingga jenis instrument investasi yang akan digunakan.
Berkenaan dengan itu, berikut adalah beberapa strategi membuat Monhtly Investing Plan untuk investasi saham:
Kenali Tujuan Keuangan di Masa Depan
Pastikan bahwa teman-teman investor sudah tahu dan kenal apa yang menjadi tujuan keuangan di masa depan, secara jelas dan juga spesifik. Dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan keuangan, maka akan lebih mudah dalam menentukan timeframe investasi yang terdiri dari tiga bagian:
Investasi jangka pendek, biasanya berkisar antara 1 – 2 tahun
Tujuan keuangan untuk kebutuhan liburan, mempersiapkan dana darurat, atau untuk menambah dana belanja bulanan.
Investasi jangka menengah, kisaran 3 – 5 tahun
Tujuan keuangan yang biasanya dialokasikan untuk mempersiapkan dana nikah atau melahirkan, termasuk untuk keperluan renovasi rumah.
Investasi jangka panjang, kisaran 10 – 20 tahun
Tujuan keuangan yang relevan dengan timeframe investasi jangka panjang antara lain dana pensiun, persiapan Pendidikan anak, membeli asset berupa property, dana ibadah, dan lain sebagainya.
Kenali Timeframe Investasi Berdasarkan Jenis Instrumen
Selain mengenal apa yang menjadi tujuan keuangan, sebelum berinvestasi juga penting untuk mengenal timeframe investasi berdasarkan jenis instrument yang di ambil. Mengingat setiap jenis instrument investasi memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berbeda-beda.
Investasi dalam jangka pendek
Ketika memutuskan investasi hanya untuk jangka pendek dan mudah dicairkan ke dalam tunai/cash. Maka investor ini sebaiknya memiliki jenis instrument investasi dengan risiko yang rendah, namun likuiditas tetap tinggi. Contohnya pada Deposito.
Investasi dalam jangka menengah
Beda hal ketika waktu investasi yang dibutuhkan adalah jangka menengah, maka pastikan bahwa instrument investasi memiliki potensi keuntungan dan risiko yang relatf seimbang. Contohnya Obligasi maupun Reksa Dana.
Investasi dalam jangka panjang
Jika teman-teman investor berani dalam mengambil risiko yang besar, maka investasi saham bisa menjadi pilihan tepat. Terutama untuk memaksimalkan potensi return, maka dapat dilakukan dalam jangka panjang.
Paham Profil Risiko Diri Sendiri
Hal penting yang harus dikenali dan dipahami oleh seorang investor adalah seberapa besar kesanggupan dan/atau toleransi diri dalam menghadapi risiko investasi. Dengan pemahaman profil risiko ini, maka investor akan lebih mudah dalam menentukan instrument investasi. Profil risiko investor antara lain:
Profil risiko konservatif
Investor konservatif biasanya lebih memilih aman dan menghindari potensi risiko yang besar, sehingga biasanya akan mencari stabilitas ketika berinvestasi. Instrument yang dipilih biasanya adalah investasi dengan risiko yang lebih rendah, yakni Deposito maupun Obligasi.
Profil risiko Moderat
Investor moderat cenderung menyukai potensi risiko yang sedang, dengan tujuan untuk mendapatkan return yang lebih baik, yakni Reksa Dana, atau P2P Lending.
Profil risiko Agresif
Sementara investor dengan profil risiko agresif cenderung lebih berani mengambil risiko, sekalipun keputusannya berisiko tinggi. Dengan pertimbangan terdapat potensi keuntungan investasi yang juga lebih tinggi. Investor ini akan memilih instrument investasi yang sifatnya lebih volatile, seperti halnya saham.
Diversifikasi Portfolio Secara Terukur
Ketika Montly Investing Plan telah dibuat, maka pastikan bahwa teman-teman investor juga melakukan strategi diversfikasi, guna menekan potensi risiko. Diversifikasi dalam Monthly Investing Plan dapat dilakukan dalam beberapa skema:
Diversifikasi pada instrument yang berbeda
Strategi ini dapat dilakukan dengan menyebarkan dana investasi pada beberapa instrument yang sudah dikenali dan dipahami. Misalnya, investasi logam mulia (LM), Reksa Dana, Saham, Obligasi, Deposito, bahkan Properti.
Diversifikasi pada sektor saham yang berbeda
Ketika teman-teman investor hanya berinvestasi pada saham, maka strategi diversfikasi juga tetap dapat dilakukan. Caranya adalah menyebarkan sejumlah dana investasi pada saham-saham di sektor yang berbeda. Misalnya sektor perbankan, sektor teknologi, sektor tambang dan sektor lainnya.
Diverisifikasi pada sektor saham ini akan melindungi teman-teman investor dari potensi risiko yang terjadi pada satu industry tertentu. Sementara dari sektor saham yang bertumbuh, maka teman-teman investor akan diuntungkan.
Diversifikasi pada asset global
Ketika teman-teman investor sudah berinvestasi pada asset-aset yang ada di Indonesia. Kemudian memiliki keinginan untuk menambah asset yang ada di luar Indonesia, maka segera lakukan! Diversifikasi pada asset global ini secara tidak langsung akan membantu teman-teman investor terhindar dari ketergantungan pada situasi ekonomi dalam negeri.
Tentukan Proporsi Investasi
Strategi berikutnya adalah menetukan proporsi investasi dengan pengalokasian yang terukur. Guna menjaga keseimbangan antara potensi return dan juga risiko. Beberapa diantaranya:
Investor Agresif
Investor ini biasanya didominasi oleh kelompok Milenal maupun Gen Z yang cenderung berani ambil risiko. Maka proporsi investasi sebaiknya bisa lebih besar ke saham sekitar 70% – 80%. Sedangkan sisanya sekitar 20% – 30% nya pada instrument yang berisiko lebih rendah, yakni Obligasi.
Investor Konservatif
Kelompok ini adalah investor yang mencari stabilitas dan biasanya didominasi oleh kelompok Boomers maupun Gen X. Di mana investor kelompok ini akan lebih memilih instrument investasi yang memiliki risiko rendah.
Proporsi Investasi yang Dinamis
Di pasar modal ada sebagian kelompok yang memilih berinvestasi dengan proporsi yang dinamis, yang memungkinkan investor dapat dengan mudah dan kapan saja merubah alokasinya. Keputusan ini biasanya akan berdasarkan pada sumber pendapatan maupun perubahan situasi pasar maupun pertumbuhan usia.
Terapkan Strategi Dollar Cost Averaging
Strategi berikutnya yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi Dollar Cost Averaging, yakni menginvestasikan sejumlah dana dengan nominal yang sama secara rutin dan konsisten setiap bulan. Strategi ini efektif dalam menurunkan risiko volatilitas yang sering terjadi pada saham.
Evaluasi Berkala
Monthly Investing Plan yang sudah disusun sebaiknya di evaluasi secara berkala, agar tidak statis dan tetap -up-to-date terhadap situasi pasar terkini. Evaluasi ini dapat dilakukan secara berjangka misalnya dalam satu bulan sekali, tiga bulan sekali (kuartal), enam bulan sekali (satu semester), atau bahkan satu tahun sekali.
Evaluasi berkala memberikan manfaat bagi investor seperti:
- Penyesuaian kembali proporsi investasi, berdasarkan kinerja saham maupun profil risiko yang berubah.
- Tinjau kembali apa yang menjadi tujuan keuangan, bentuk antisipasi ada perubahan rencana hidup.
- Mengganti dan/atau menukar asset yang kinerja tidak lagi sesuai target maupun kriteria.
Belajar Manajemen Risiko yang Terukur
Bukan hanya strategi diversifikasi yang dapat dilakukan, namun dalam mengelola risiko juga ada straegi lainnya, seperti:
Lakukan Stop Loss
Stop Loss ini sebagai cara untuk menurunkan potensi kerugian, jika sewaktu-waktu harga saham bergerak turun melampaui tingkat bawah tertentu.
Jaga Ketersediaan Dana Darurat
Pastikan bahwa dana darurat tersedia denga naman, yakni dengan porsi hitungan 6 sampai 12 bulan biaya hidup. Agar tidak terjadi penjualan asset di waktu terdesak yang berujung pada kerugian, karena dijual murah.
Pahami Biaya Transaksi maupun Pajak
Dari sisi potensi penerimaan return dalam aktivitas investasi, ada beberapa biaya yang akan memengaruhi nilai return yang akan diterima investor. Oleh sebab itu pastikan bahwa instrument yang dipilih memiliki biaya transaksi yang rendah. Contohnya:
- Reksa Dana biasanya menawarkan biaya manajemen yang relative rendah.
- Saham, jika diinvestasikan dalam jangka panjang maka biaya transaksi atau fee nya akan lebih murah.
Upayakan Fokus pada Investasi Jangka Panjang
Untuk mudah mencapai tujuan keuangan yang diinginkan, maka pastikan diri tetap fokus pada aktivitas investasi jangka panjang. Hal ini akan menguntungkan investor, terutama ketika terjadi ketidakstabilan pasar dan juga fluktuasi yang terjadi dalam jangka pendek. Portfolio saham yang diinvestasi dalam jangka panjang akan tetap bertumbuh, sejalan dengan perubahan waktu dan juga pertumbuhan ekonomi yang mendukung.
Untuk itu jangan tergoda untuk mengikuti spekulasi yang beredar maupun opini-opini pasar yang menggiring pada kerugian.
Mengenal Monthly Investing Plan (MIP) Rivan Kurniawan
Monthly Investing Plan (MIP) juga merupakan salah satu produk Rivan Kurniawan. Berisikan dokumentasi perjalanan investasi yang secara umum menyajikan informasi-informasi yang sangat dibutuhkan seorang investor dalam journey investasi dan memiliki peluang untuk mengetahui saham apa saja yang sedang dipegang Rivan Kurniawan. Termasuk mendapatkan informasi atas transaksi jual dan beli saham yang dilakukan Rivan Kurniawan.
Di bawah ini adalah layanan yang ditawarkan MIP Rivan Kurniawan:
– Memberikan review dan juga proyeksi pergerakan IHSG ke depan,
– Pemaparan highlight, beserta update market yang perlu diperhatikan investor, seperti halnya berita pasar saham terkini dan aksi korporasi emiten tertentu,
– Menjelaskan kondisi makroekonomi Indonesia maupun secara global atas dampak yang dapat memengaruhi pasar saham.
– Money management dalam penyusunan portfolio investasi.
– Peluang konsultasi secara langsung pada RK Team, yang dilakukan melalui email.
– Memperoleh Exclusive Report mengenai update market.
– Mendapatkan rangkuman Q&A secara menyeluruh setiap minggunya.
– Kesempatan mengikuti Webinar Meet The Company yang diadakan secara berkala oleh RK Team.
Orientasi investasi yang ada dalam MIP Rivan Kurniawan adalah menggunakan kaidah value investing, yakni memilih saham yang memiliki kinerja fundamental sehat dan bagus. serta membelinya pada saat harga saham terdiskon.
Dengan timeframe investasi yang digunakan adalah jangka panjang. Sehingga seluruh transaksi yang akan dilakukan dalam keputusan investasi harus melewati proses analisa dan pertimbangan yang matang. Dengan harapan keputusan investasi dapat memberi pertumbuhan return yang optimal, sekaligus dapat meminimalisir risiko dalam berinvestasi.
Jadi Monthly Investing Plan ini tidak diperuntukkan bagi metode trading yang melakukan jual dan beli saham setiap hari.
Testimoni Monthly Investing Plan Rivan Kurniawan
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.