Perbedaan Bid dan Ask

Perbedaan Bid dan Ask dalam Transaksi Jual Beli Saham, Yuk Kenali!


Perbedaan bid dan ask dalam berivestasi saham seringkali membuat keliru, terutama untuk investor pemula yang belum terlalu mengenal istilah-istilah khusus dalam investasi saham.

Namun jika ingin berinvestasi saham sudah tentu perlu mengenali perbedaan bid dan ask dalam transaksi jual beli saham. Apalagi kedua istilah bid dan ask ini sangat populer.

Pengertian Bid dan Ask dalam Transaksi Jual Beli Saham

Bid adalah penawaran, dan ask adalah permintaan.

Dalam istilah saham, bid dan ask ini mengacu pada penawaran harga yang terjadi dalam dua arah, yang juga menunjukkan potensi harga terbaik untuk dijual dan dibeli pada titik waktu tertentu.

Untuk harga penawaran ini akan mewakili harga maksimal yang bersedia dibayarkan pembeli untuk saham atau keamanan lain. Sedangkan harga permintaan adalah harga minimal yang bersedia diambil penjual untuk keamanan yang sama. Dalam beberapa pelaksanaan, biasanya lebih dikenal dengan istilah bid dan ask/offer.

Berdasarkan tampilan, bid biasanya berada di kolom yang tersedia untuk permintaan beli saham. Ada juga bid volume yang memperlihatkan jumlah lot saham yang dibeli oleh investor. Sedangkan ask atau offer merupakan kolom yang memperlihatkan penawaran harga jual saham.

Jadi secara sederhana, pengertian bid dan ask adalah penawaran harga dua arah yang memberikan potensi harga terbaik untuk dijual dan dibeli.

Selama pengajuan terjadi, maka bid dan ask akan terus mengalami perubahan hingga pembeli dan penjual menemukan harga pas, baru transaksi terjadi. Meski demikian, tetap ada dua kemungkinan yang terjadi. Misalnya pembeli yang menaikkan bid/harga, atau penjual yang justru menurunkan ask/harga.

Perbedaan Bid dan Ask

Bid – Penawaran

Ask – Permintaan

Bid digunakan untuk membeli saham di harga yang lebih rendah dari harga terakhir kali. Dengan bid kita bisa menuliskan harga yang ingin kita keluarkan ketika membeli saham atau bid price.

Ask/Offer digunakan ketika antri menjual. Jadi ketika ada yang mau membeli saham kita, maka pembeli bisa mendapatkan saham dengan membeli di harga ketika sudah ada penjual yang menjual sahamnya.

Harga bid mengacu pada harga paling tinggi, dari penjual yang ingin membeli keamanan.

Harga ask/offer mengacu pada harga yang sudah kita masukkan, ketika ingin menjual saham atau offer price.

Ketika melakukan bid, kita harus mendapatkan penjual yang memberi penawaran saham di harga bid price.

Ketika melakukan ask/offer, kita harus menunggu sampai ada pembeli yang tertarik membeli sesuai dengan offer price dari kita.

Contoh Bid dan Ask dalam Transaksi Saham

Angga akan membeli saham ACES di harga Rp500 dan sudah tercatat dalam antrian nomor 2.965. Sedangkan, untuk harga terakhir saham ACES Rp630. Kondisi ini memungkinkan Angga pada dua pilihan.

Pertama, Angga bisa menaikkan harga dengan membeli saham sesuai dengan harga terahir yakni Rp630. Kedua, Angga bisa menunggu sampai ada penjual saham ACES yang menjua di harga bid yang Angga inginkan di Rp500.

Jadi sebaliknya pun demikian, ketika Angga melakukan ask/offer. Angga perlu menunggu sampai ada pembeli yang ingin membeli saham yang Angga jual sesuai dengan offer price dari Angga.

Dari penjelasan ringkas di atas, apakah sejauh ini teman-teman investor pemula menemukan kendala dalam melakukan bid dan ask ketika melakukan jual beli saham?***

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel