cara-menghitung-nilai-intrinsik-saham

Terakhir diperbarui Pada 3 September 2024 at 10:08 am

Ketika memutuskan terjun menjadi seorang investor saham, maka pengambilan keputusan yang tepat akan sangat memengaruhi keberhasilan investasi. Salah satunya yang akan sangat menentukan adalah nilai intrinsik saham. Untuk itu dalam artikel kali ini, kita akan mengupas tuntas mengenai cara menghitung nilai intrinsik saham, yuk simak…

 

Mengenal Nilai Intrinsik Saham

Nilai intrinsik saham adalah nilai yang menggambarkan perkiraan harga sebuah saham dihitung dari risiko dan pengembaliannya, atau biasa juga dikenal sebagai nilai sesungguhnya dari suatu harga saham.

Namun nilai intrinsik ini berbeda dengan nilai buku, atau yang biasa kita kenal dengan book value. Nilai intrinsik saham ditentukan oleh berbagai aspek mulai dari aset yang terlihat dan tidak, prospek kemajuan, nama perusahaan dan sebagainya.

Sebagai value investor kita wajib mengetahui cara menghitung nilai intrinsik saham dari suatu perusahaan (emiten) yang akan kita beli sahamnya. Nantinya nilai intrinsik menjadi penentu harga dari saham yang akan dipilih sedang terdiskon atau tidak.

Dengan harga saham yang terdiskon, didukung dengan perusahaan yang tepat karena kinerja keuangan yang sehat dan prospek menarik. Bukan hal mustahil, untuk investor memperoleh hasil yang optimal di masa mendatang.

 

 

Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Berikut ini beberapa cara menghitung nilai intrinsik saham yang dapat diterapkan dan disesuaikan dengan profil investasi kita, antara lain:

  1. Metode Relatif

Cara menghitung nilai intrinsik saham menggunakan metode relatif dapat diperoleh dengan rumus:

Nilai Intrinsik = EPS x PER

Keterangan:

EPS = Earning per-share atau Laba per saham berdasarkan laporan keuangan

PER = Price to earning ratio atau harga per saham dibagi dengan laba per saham

 

  1. Pertumbuhan Dividen

Ada tiga cara perhitungan nilai intrinsik saham berdasarkan pertumbuhan dividen:

    • Zero-Growth Model atau Model Pertumbuhan Nol

Model menghitung nilai intrinsik saham ini memakai asumsi dividen tidak mengalami pertumbuhan, di mana dividen akan tetap sama dari tahun ke tahun. Berikut ini rumus dari Model Pertumbuhan Nol.

 

PV = Nilai Intrinsik dari suatu saham

D = Dividen tahunan per lembar saham

K = tingkat return atau yield yang disyaratkan dari saham

 

    • Constant Growth Model atau Model Pertumbuhan Konstan

Model pertumbuhan konstan pertama kali ditemukan oleh Myron J Gordon, sehingga dikenal juga sebagai Gordon Growth Model.

Dalam model pertumbuhan konstan ini kita menghitung nilai intrinsik saham dengan memakai asumsi dividen akan tumbuh secara konstan selama waktu yang tak terbatas. Berikut ini rumus model pertumbuhan konstan:

PV = Nilai Intrinsik dari suatu saham

D = Dividen tahunan per lembar saham

g = Tingkat pertumbuhan dividen

K = Tingkat return atau yield yang disyaratkan dari saham

 

    • Non-Constant Growth Model atau Model Pertumbuhan Tidak Konstan

Berlawanan dengan Constant Growth Model, model pertumbuhan tidak konstan ini adalah cara menghitung nilai intrinsik saham dengan asumsi pertumbuhannya tidak konstan. Model pertumbuhan tidak konstan ini rumusnya seperti di bawah:

                      

Po = Harga saham yang diharapkan

D = Dividen tahunan per lembar saham – Dividen dapat dises

K = Tingkat return atau yield yang disyaratkan dari saham

 

  1. Benjamin Graham Formula

Benjamin Graham Formula adalah rumus menghitung nilai intrinsik saham dari investor legendaris Benjamin Graham. Rumusnya adalah..

Nilai Intrinsik = EPS x (8.5 + 2g)

Keterangan:

EPS = Earning per-share atau Laba per saham berdasarkan laporan keuangan

8.5 = P/E yang dianggap normal menurut Benjamin Graham untuk perusahaan yang tidak tumbuh.

g = Persentase pertumbuhan yang diharapkan dalam 7-10 tahun ke depan.

 

Fungsi Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Berdasarkan fungsi nilai intrinsik saham bertujuan untuk membantu investor dalam hal mengetahui bagaimana potensi keuntungan yang akan diperoleh investor. Fungsi nilai intrinsik saham juga bisa menjadi sebagai dasar dalam melakukan analisis fundamental.

 

Jenis Nilai Intrinsik Saham

Dengan kita tahu cara menghitung nilai intrinsik saham, maka kita akan memperoleh kesimpulan mengenai saham yang kita miliki atau kita incar. Misalnya apakah value saham tersebut sudah sesuai dengan nilai intrinsik nya atau belum.

Nah berkaitan dengan itu, ada tiga jenis nilai intrinsik saham yang dapat digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah saham untuk diinvestasikan. Antara lain:

  1. Overvalued

Saham yang memiliki harga pasar lebih dari (>) nilai intrinsiknya. Umumnya saham ini akan jarang diminati oleh para investor karena harganya yang sudah terlalu mahal.

  1. Fair Valued

Saham yang memiliki harga pasar sama dengan (=) atau setara dengan nilai intrinsik. Atau kata lainnya, harga pasar sebanding dengan nilai fundamental saham.

  1. Undervalued

Saham yang memiliki harga pasar dengan harga kurang dari (<) atau berada di bawah nilai intrinsik. Dengan kata lain, harga saham berada dibawah harga normalnya atau sedang terdiskon.

Saham dengan kategori Undervalued ini adalah saham yang disukai oleh para investor. Karena investor bisa membeli saham premium dengan harga yang terdiskon dan berpotensi menghasilkan return yang cukup besar, bahkan tidak menutup kemungkinan memberikan multibagger.

Sebaliknya, mayoritas investor akan menghindari saham overvalued dan memilih saham dengan kategori fair valued.

Kendati demikian, tidak semua saham overvalued berarti buruk, karena masih ada banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh investor. Contohnya saham-saham big caps yang overvalued tapi harga sahamnya terus naik.

 

Keuntungan Berinvestasi Berdasarkan Nilai Intrinsik

Ada dua keuntungan ketika berinvestasi saham dengan memperhatikan nilai intrinsik dari suatu saham, antara lain:

  1. Nilai intrinsik dapat menentukan harga saham terdiskon / tidak

Nilai intrinsik merupakan sesuatu yang bersifat fundamental dan sebaiknya diketahui oleh para investor sebelum memutuskan untuk chip-in ke saham tertentu. Hal ini karena nilai intrinsik akan menjadi penentu harga dari saham yang akan dipilih, apakah harga saham terdiskon ataupun tidak.

Jika suatu saham sedang terdiskon dan perusahaan memiliki performa kinerja yang baik, bahkan berpotensi growth. Maka kita sebagai investor berpotensi mendapatkan return yang maksimal di kemudian hari.

  1. Nilai intrinsik dapat meminimalisir risiko sebelum membeli Saham

Dengan kita mengetahui nilai intrinsik suatu saham, maka secara tidak langsung kita sudah mengetahui risiko dari saham yang akan dibeli. Hal ini terjadi, karena kita telah mendapatkan gambaran di jenis nilai intrinsik saham apa yang kita incar, apakah overvalue, fair valued, atau undervalued.

 

cara-menghitung-return-saham

[Baca juga: Cara Menghitung Return Saham, Ketahui Jenis dan Komponennya!]

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Intrinsik Saham

Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi nilai intrinsik saham, antara lain:

  1. Asset yang terlihat
  2. Kondisi perusahaan
  3. Dividen yield
  4. Seberapa sering perusahaan membagikan deviden
  5. Harga saham

 

Contoh Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Berikut Penulis menyontohkan bagaimanakah cara menghitung nilai intrinsik saham, sehingga bisa mendapatkan gambaran apakah saham perusahaan tersebut masuk ke dalam jenis overvalued, fair valued atau undervalued menggunakan metode paling sederhana yakni Metode Relatif.

Per artikel ini ditulis adalah pada Jum’at 07/07/2023, di mana saham ACES diperdagangkan pada level 645 per lembar saham. Dengan PER rata-rata dari ACES selama 3 tahun terakhir adalah sebesar 28x. Sedangkan PER saat ini adalah 17x (diambil dari stockbit.com). Untuk EPS tahun buku berjalan 2023 diprediksi oleh stockbit sebesar 41.22.

Sehingga dapat diperoleh nilai intrinsik sebagai berikut:

Nilai Intrinsik = PER x EPS tahun buku 2023

Maka dengan PER sebesar 17x dan perkiraan EPS sebesar 41.22 tadi. Akan diperoleh harga wajar saham ACES adalah 700.74 dan dapat diperoleh kesimpulan bahwa saat ini harga ACES masih masuk dalam kategori undervalued.

Lantas bagaimana jika kita mengasumsikan pesimis? EPS di tahun ini diasumsikan hanya sebesar 35 (lebih rendah dari EPS tahun 2022). Maka dapat diperoleh harga intrinsik dari saham ACES adalah 595 dan dapat diperoleh kesimpulan bahwa harga ACES saat ini masuk kategori overvalued.

Nah kira-kira seperti itulah cara menghitung nilai intrinsik saham yang dapat teman-teman investor terapkan. Dan untuk kamu yang masih pemula, tidak perlu merasakan khawatir berlebihan ketika belajar menghitung nilai intrinsik saham.

Lambat laun, jam terbang dalam berinvestasi saham akan membimbing kamu untuk menjadi investor yang mahir dalam menentukan nilai intrinsik saham.

 

Nikmati tools Cheat Sheet yang bisa bantu analisa laporan keuangan secara lebih cepat dan lengkap dengan Intrinsic Value Calculator untuk tahu nilai intrinsik dari saham tertentu! Yuk buruan!

 

Kesimpulan

Dari pembahasan singkat kita mengenai cara menghitung nilai intrinsik saham, setidaknya kini kita sudah lebih mengenal nilai intrinsik saham yang merupakan sebuah nilai asli dari suatu saham tersebut, berdasarkan perhitungan risiko dan potensi pengembalian.

Nilai intrinsik ini terbilang ketat, karena akan memperhitungkan aset yang dimiliki perusahaan, seperti ekuitas. Atau bahkan aset yang tidak terlihat, seperti halnya prospek perusahaan di masa depan, reputasi perusahaan dan lain sebagainya.

Dengan mengetahui nilai intrinsik, maka kita sangat mudah dalam menentukan jenis-jenis harga saham. Perlu diingat sepanjang menjadi value investor, kita akan senantiasa bertemu dengan jenis-jenis harga saham yakni overvalued, fairvalued, dan undervalued.

Nah di disini, kita sebagai value investor tentu akan sangat senang jika menemukan saham perusahaan yang harganya undervalued, sehingga akan sangat murah untuk dibeli bahkan diborong. Terlebih jika prospek perusahaan juga mendukung, bukan tidak mungkin akan memperbesar potensi keuntungan yang optimal yang akan kita peroleh.

So, untuk teman-teman investor yang sudah membaca artikel ini, bisa secara langsung mempraktikan apa yang sudah dijelaskan di atas tadi. Tentu harapannya artikel ini dapat menuntun teman-teman investor lebih mengenal bagaimana cara menghitung nilai intrinsik saham dan juga jenis-jenis harga saham. Karena ternyata semudah itu kan untuk menghitung dan mengetahui nilai intrinsik? Selamat mencoba dan happy investing teman-teman investor semua!***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *