Passive-Income-dari-Saham

Ingin punya passive income dari saham, siapa sih yang tidak mau? Dari sebutannya saja sudah “passive” alias pasif, di mana Anda tidak perlu melakukan sesuatu namun bisa mendapatkan potensi cuan. Kedengarannya seperti impian banyak orang, jadi mari kita telusuri bagaimana cara kerjanya!

 

Ilustrasi pertumbuhan passive income. Source: moneycrashers.com

 

Apa Itu Passive Income dari Saham?

Passive income adalah pendapatan yang diperoleh secara rutin tanpa harus bekerja aktif. Dengan kata lain, passive income dari saham adalah pendapatan yang diperoleh dari kepemilikan saham, tanpa harus terlibat secara aktif dalam pengelolaan perusahaan.

Ada dua cara utama untuk menghasilkan passive income dari saham, yaitu:

  • Dividen

Perusahaan yang membagikan dividen akan memberikan sebagian dari laba bersihnya kepada para pemegang saham.

  • Capital Gain

Peningkatan harga saham dapat menghasilkan capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli.

 

Dividen-dalam-Investasi-Saham

[Baca lagi: Dividen dalam Investasi Saham: Passive Income buat Kamu!]

 

Bagaimana Saham Menghasilkan Passive Income?

Saham dapat menghasilkan passive income melalui dividen dan capital gain. Dividen ini merupakan laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Perusahaan yang membagikan dividen biasanya memiliki kinerja yang baik dan stabil.

Sementara untuk capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Capital gain dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti pertumbuhan ekonomi, perubahan sentimen pasar, dan kinerja perusahaan.

 

Cara Memilih Saham yang Cocok untuk Passive Income?

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih saham yang cocok untuk passive income, yaitu:

  • Perusahaan memiliki kinerja yang baik dan stabil, biasanya perusahaan ini cenderung membagikan dividen secara rutin.
  • Perusahaan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, pada umumnya pergerakan harga sahamnya akan lebih stabil.
  • Perusahaan memiliki industri yang tahan terhadap perubahan inflasi, akan memiliki kinerja yang lebih baik dalam jangka panjang.

 

 

Risiko dan Manajemen Passive Income dari Saham

Investasi   saham   selalu   memiliki   risiko,   termasuk   risiko   passive   income   dari   saham.

Beberapa risiko passive income dari saham, antara lain:

  • Risiko Penurunan Harga Saham

Harga saham dapat turun karena berbagai faktor, seperti perubahan sentimen pasar, kinerja perusahaan yang menurun, dan kondisi ekonomi yang memburuk.

Risiko penurunan harga saham adalah risiko yang paling umum terjadi dalam investasi saham. Harga saham dapat turun karena berbagai faktor, seperti perubahan sentimen pasar, kinerja perusahaan yang menurun, dan kondisi ekonomi yang memburuk.

Untuk mengurangi risiko penurunan harga saham, investor dapat menerapkan strategi berikut:

    • Diversifikasi

Investor dapat berinvestasi di berbagai saham untuk mengurangi risiko yang terkait dengan satu saham tertentu.

    • Investasi untuk jangka panjang

Investasi jangka panjang dapat membantu investor dalam meminimalkan risiko fluktuasi harga saham.

    • Lakukan riset sebelum berinvestasi

Sebelum membeli saham tertentu, akan sangat baik teman-teman investor melakukan riset secara mendalam mengenai kinerja keuangan dan seluk beluk perusahaan.

 

  • Risiko Tidak Mendapatkan Dividen

Perusahaan tidak selalu membagikan dividen, terutama perusahaan yang baru IPO atau perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Risiko tidak mendapatkan dividen adalah risiko yang lebih kecil dibandingkan risiko penurunan harga saham. Namun, risiko ini tetap perlu dipertimbangkan oleh investor.

Perusahaan tidak selalu membagikan dividen, terutama perusahaan yang baru IPO atau perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Untuk mengurangi risiko tidak mendapatkan dividen, investor dapat berinvestasi di saham perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dan stabil.

 

Studi Kasus: Cerita Sukses Passive Income dari Saham

Profil Budi:

Seorang investor bernama Budi berhasil menghasilkan passive income dari saham sebesar Rp10 juta per bulan. Ia mulai berinvestasi di saham sejak tahun 2010 dan bekerja sebagai karyawan swasta yang tinggal di Jakarta. Modal awal Budi berinvestasi sebesar Rp100 juta dan ditempatkan pada saham-saham blue chip yang memiliki kinerja yang baik dan stabil. Seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Strategi Budi:

Budi menerapkan strategi diversifikasi dengan berinvestasi di berbagai saham blue chip. Budi juga berinvestasi untuk jangka panjang, dengan target waktu minimal 5 tahun.

Hasil yang Diperoleh Budi:

Budi berhasil menghasilkan passive income dari saham sebesar Rp10 juta per bulan. Budi menggunakan passive income ini untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan keluarganya.

 

Investasi Saham Bisa Jadi Passive Income

[Baca lagi: Berinvestasi Saham Ternyata Bisa menjadi Passive Income Bagi Anda!]

 

Alternatif Lain selain Passive Income dari Saham

Berikut adalah beberapa alternatif lain selain passive income dari saham yang aman, etis, dan tidak berisiko:

  • Reksadana

Reksadana adalah kumpulan dana yang dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan di berbagai instrumen, termasuk saham, obligasi, dan deposito.

Reksadana memiliki beberapa keunggulan, seperti:

    • Diversifikasi: Reksadana otomatis melakukan diversifikasi investasi, sehingga investor tidak perlu repot-repot memilih saham sendiri.
    • Likuiditas: Reksadana dapat dijual kapan saja, sehingga investor dapat mengakses dana investasinya dengan mudah.
    • Profesionalisme: Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang profesional, sehingga investor tidak perlu khawatir tentang pengelolaan investasinya.

 

  • Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan dana pinjaman. Obligasi memiliki beberapa keunggulan, seperti:

    • Pendapatan yang pasti: Obligasi menawarkan pendapatan yang pasti dalam bentuk kupon.
    • Risiko yang lebih rendah: Obligasi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, karena investor akan dibayar kembali pokok utang ditambah kupon, terlepas dari kinerja perusahaan.

 

  • Deposito

Deposito merupakan salah satu instrument investasi yang berupa simpanan pada perbankan, dengan tingkat bunga lebih tinggi daripada tabungan biasa. Deposito memiliki beberapa keunggulan, seperti:

    • Jaminan LPS: Deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah.
    • Aksesibilitas yang mudah: Deposito dapat diakses kapan saja melalui ATM atau internet banking.
    • Likuiditas yang tinggi: Deposito dapat dicairkan kapan saja, meskipun ada beberapa bank yang menerapkan pinalti jika deposito dicairkan sebelum jatuh tempo.

 

  • Beberapa alternatif kegiatan lain yang dapat menghasilkan passive income

    • Menyewakan properti

Menyewakan properti dapat menghasilkan passive income yang cukup besar, terutama jika properti tersebut terletak di lokasi yang strategis.

    • Membuka bisnis online

Membuka bisnis online dapat menghasilkan passive income, terutama jika bisnis tersebut dapat diotomatisasi.

    • Menulis buku atau artikel

Menulis buku atau artikel dapat menghasilkan passive income dalam bentuk royalti.

    • Menciptakan produk digital

Menciptakan produk digital, seperti e-book, kursus online, atau aplikasi, dapat menghasilkan passive income dalam bentuk penjualan.

 

Subscribe Monthly Investing Plan terbaru dapatkan Portfolio Update, ikuti Meet The Company, dan Live Discussion! Buruan!

 

Kesimpulan

Passive income ialah pendapatan yang diperoleh secara rutin tanpa harus bekerja aktif. Sementara dalam pengertian passive income dari saham, ialah pendapatan yang diperoleh atas kepemilikan saham pada perusahaan tertentu, tanpa harus terlibat secara aktif dalam pengelolaan manajemen.

Bentuk passive income dari saham yang bisa diperoleh teman-teman investor adalah dividen dan juga capital gain. Adapun untuk mengoptimalkan potensi return dari dividen dan juga capital gain, maka teman-teman investor harus teliti dalam memilih saham-saham potensial.

Beberapa cara yang teman-teman investor dapat lakukan untuk mengoptimalkan passive income dari saham antara lain: 1) Memastikan perusahaan berkinerja baik dan stabil; 2) Perusahaan telah memiliki kapitalisasi pasar yang besar; 3) Perusahaan berasal dari industri bisnis yang tahan terhadap perubahan Inflasi.

Terlepas dari fokus pembahasan mengenai passive income dari saham di atas, sangat penting untuk teman-teman investor mempertimbangkan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti risiko, potensi keuntungan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengelola investasi. Nah, kira-kira apakah teman-teman investor sudah melirik emiten-emiten yang menarik untuk memiliki passive income dari saham?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *