Liability atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai liabilitas, merupakan istilah ekonomi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Seringkali terdengar seperti kata bernuansa negatif. Lantas bagaimana penjelasannya? Yuk simak penelusurannya di sini…
Ilustrasi perbandingan asset dan juga liabilitas. Source: tmdaccounting.com
Daftar Isi
Pengertian Liability (Liabilitas)
Liability merupakan kewajiban keuangan atau tanggung jawab yang dimiliki oleh suatu entitas atau individu kepada pihak lain, yang timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
Liability ini berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti beban, sebuah tanggung jawab, maupun kekurangan. Sementara dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai Liabilitas.
Sementara jika mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK, maka liability ini merupakan suatu kewajiban. Dengan itu, maka liability adalah kewajiban bagi perusahaan atau seorang individu untuk melakukan pembayaran pada periode tertentu.
Adapun berdasarkan Kerangka Dasar Pengukuran dan Pengungkapan Laporan Keuangan atau KDP2LK, liability ini merupakan utang entitas yang muncul saat ini, akibat peristiwa di masa lalu.
Secara umum, liability mencakup semua utang atau kewajiban yang harus dibayar oleh entitas atau individu dalam jangka waktu tertentu. Jenis-jenis liability dapat bervariasi, mulai dari utang dagang, utang obligasi, hingga utang pajak dan lain sebagainya.
Dalam konteks bisnis, liability juga mencakup kewajiban kepada karyawan, supplier, dan pihak lain yang terkait dengan operasional perusahaan. Perusahaan harus mencatat dan mengelola liability dengan baik, karena hal ini berpengaruh pada kesehatan keuangan dan kelangsungan operasional mereka.
Itu mengapa, memahami liability menjadi penting sebagai pemahaman yang baik tentang jenis-jenis liability. Termasuk dengan cara mengelolanya, menjadi kunci bagi perusahaan dalam menjaga kestabilan dan pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Jenis Liability
Utang Dagang
Merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa dari supplier atau vendor yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan persyaratan pembayaran yang disepakati.
Utang Obligasi
Merupakan kewajiban finansial yang diakui oleh perusahaan atau pemerintah atas pinjaman yang diterima dari investor melalui penerbitan obligasi, yang harus dibayar kembali bersama dengan bunga dalam jangka waktu tertentu.
Utang Pajak
Merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada otoritas pajak, sebagai hasil dari penghasilan atau kegiatan bisnis yang dilakukan. Termasuk halnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak lainnya.
Utang Gaji dan Tunjangan
Merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan. Termasuk pembayaran gaji, bonus, dan tunjangan lainnya sesuai dengan perjanjian kerja yang berlaku.
[Baca lagi: 5 Rasio Fundamental Saham Paling Penting]
Liability Berdasarkan Waktu
Utang Jangka pendek atau Short term liabilities
Merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau bahkan di bawah satu tahun. Liability jangka pendek ini biasanya terdiri dari:
- Pembayaran atau pendapatan yang ditangguhkan
- Bagian yang berasal dari jangka panjang dengan waktu jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun berjalan
- Yang juga termasuk didalamnya utang dagang, utang gaji, dan utang lainnya yang jatuh tempo dalam waktu singkat.
Kriteria yang dimiliki oleh liability jangka pendek, antara lain:
- Entitas masih dapat memperhitungkan liability yang harus diselesaikan dalam waktu di bawah satu tahun.
- Entitas mempunyai liability yang tujuannya untuk dijual.
- Liability memiliki waktu jatuh tempo selama 12 bulan, usai periode laporan.
Utang Jangka Panjang atau Long term Liabilities
Merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Seperti halnya utang obligasi dan pinjaman jangka panjang yang biasanya memiliki jangka waktu pembayaran yang lebih panjang. Umumnya untuk liability jangka panjang ini akan dikenakan bunga dan sifatnya lebih fleksibel karena dapat dicicil.
Liability jangka panjang ini juga memiliki kriteria seperti berikut:
- Memiliki jatuh tempo sekitar dalam satu periode akuntansi atau setidak 1 tahun, bahkan bisa lebih dari 1 tahun ke atas.
- Harus memiliki asset yang dapat dijadikan sebagai sebuah jaminan. Contohnya seperti ekuitas perusahaan, sertifikat, dan surat berharga lain.
- Pembayaran liability jangka panjang dapat dicicil dengan jangka waktu tertentu, menggunakan bunga yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Ilustrasi berbagai macam liability. Source: behance.net
Karakteristik Liability
Berikut beberapa karakteristik utama dari liability:
Memiliki kewajiban membayar sesuai dengan waktu jatuh tempo yang ditentukan
Ini adalah aspek mendasar dari liabilitas. Perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasi liability atau utang sebagai bentuk kewajiban kepada pihak lain, pada waktu yang telah ditentukan.
Ketidakpastian waktu
Beberapa liabilitas memiliki jatuh tempo yang pasti, seperti pembayaran gaji pegawai. Namun, beberapa lainnya memiliki waktu pembayaran yang tidak pasti, seperti garansi produk atau kewajiban lingkungan.
Nilai terukur
Setiap liabilitas memiliki nilai uang yang terukur, baik terutang saat ini (current liabilities) maupun di masa depan (non-current liabilities).
Penyelesaiannya hanya dengan cara membayar lunas
Setiap liability atau utang yang terjadi dalam suatu entitas perusahaan, hanya dapat diselesaikan dengan cara membayar lunas sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak, baik itu untuk nilai pokok maupun besaran bunga yang ditetapkan di awal.
Akan melibatkan asset maupun entitas lain
Dalam proses penyelesaian liability atau utang ini, umumnya akan melibatkan dan menggunakan jumlah asset yang dimiliki, bahkan tidak menutup kemungkinan juga dapat melibatkan entitas lain untuk membantu membayar lunas liability yang ada.
Klaim pihak lain
Liabilitas muncul dari klaim pihak lain terhadap perusahaan, seperti kreditur, pemasok, atau karyawan. Kegagalan memenuhi klaim ini dapat berujung pada tuntutan hukum.
Pengaruh terhadap laporan keuangan
Liabilitas dicatat dalam laporan keuangan perusahaan, khususnya di sisi neraca. Total liabilitas bersama dengan ekuitas pemilik, akan menentukan total aset perusahaan.
Pengaruh terhadap arus kas
Pemenuhan kewajiban terkait liabilitas mempengaruhi arus kas keluar perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan liabilitas berperan penting dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Cara Menganalisis Liability
Dalam menganalisis liability, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk memahami kewajiban finansial suatu perusahaan secara lebih mendalam:
Identifikasi Jenis-jenis Liability
Mulailah dengan mengidentifikasi dan memahami jenis-jenis kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan, seperti utang dagang, pinjaman bank, obligasi, atau hutang pajak.
Tinjau Besarnya Nilai dan Tenggang Waktu Pembayaran
Tinjau besarnya nilai dan tenggang waktu pembayaran untuk setiap jenis liability. Hal ini penting untuk menilai beban finansial yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Bandingkan Rasio Liability dengan Aset dan Ekuitas
Bandingkan rasio liability dengan total aset dan ekuitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran tentang tingkat kewajiban relatif terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya.
Analisis Trend Pertumbuhan Liability
Lakukan analisis terhadap trend pertumbuhan liability dari periode ke periode. Hal ini akan membantu dalam memahami pola pengelolaan utang oleh perusahaan. Serta memudahkan proses identifikasi potensi risiko keuangan di masa mendatang.
Evaluasi Rencana Pengelolaan dan Pengurangan Liability
Perhatikan apakah perusahaan memiliki rencana pengelolaan dan juga strategi pengurangan liability yang jelas, serta efektif. Rencana ini penting untuk mengurangi risiko kebangkrutan atau masalah keuangan di masa mendatang.
Melalui langkah-langkah ini, analisis liability dapat memberikan wawasan yang berharga bagi investor, kreditor, dan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan finansial yang tepat.
Ilustrasi rencana pengelolaan liability. Source: gettyimages.com
Contoh Liability
Dalam konteks keuangan perusahaan, terdapat beberapa contoh liability yang umumnya ditemui:
Utang Dagang
Merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa dari pemasok, dengan persetujuan untuk membayar dalam jangka waktu tertentu.
Pinjaman Bank
Merupakan pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan seperti bank, dengan persetujuan untuk membayar kembali pinjaman, beserta bunga dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Obligasi
Merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah sebagai bentuk pinjaman kepada investor. Dengan perjanjian untuk membayar kembali pokok pinjaman, beserta bunga pada tanggal jatuh tempo tertentu.
Utang Pajak
Merupakan kewajiban yang timbul dari tunggakan pembayaran pajak kepada pemerintah. Seperti contohnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), atau pajak lainnya.
Utang Lancar
Merupakan kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contohnya seperti utang dagang atau hutang pajak yang harus dibayar dalam periode singkat.
Utang Jangka Panjang
Merupakan kewajiban dengan jatuh tempo yang lebih panjang yakni lebih dari satu tahun ke atas. Seperti halnya pinjaman bank jangka panjang atau obligasi dengan tenor lebih dari satu tahun.
Gaji dan Upah yang Belum Dibayar
Merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar gaji dan upah kepada karyawan atas pekerjaan yang telah dilakukan namun belum dibayarkan pada saat pembayaran gaji berikutnya.
Nah supaya lebih jelas dari masing-masing poin di atas, berikut ini adalah salah satu contohnya, pos liability milik emiten ABMM atau PT ABM Investama Tbk, di bawah…
Pos liability jangka pendek dan jangka panjang Kuartal I-2024 ABMM. Source: LK Kuartal I-2024 ABMM
Dengan memahami masing-masing kepentingan liability yang tertera pada pos, maka teman-teman investor akan sangat mudah melakukan analisis. Di mulai dari pertimbangan:
- Untuk kepentingan apa liability dilakukan perusahaan
- Seberapa jauh efektivitas perusahaan menggunakan liability
- Bagaimana kemampuan perusahaan mengelola liability jangka pendek maupun jangka panjang
- Kelancaran perusahaan dalam membayarkan liability
Hal-hal tersebut baru sebagian kecil pertimbangan yang berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan.
Perbedaan Liability (Liabilitas) dengan Utang
Memang benar Liability dan Utang kerap disamakan sebagai istilah ekonomi yang seringkali digunakan dalam ilmu akuntansi maupun keuangan perusahaan, Kendati demikian, kedua istilah ini tetap memiliki perbedaan, lantaran liability dan utang adalah dua jenis komponen yang beda.
Liability (Liabilitas) | Utang |
Dalam bahasa yang sederhana | |
Liability merupakan sebuah kewajiban keuangan dari sebuah perusahaan. | Utang merupakan sejumlah dana atau uang yang dipinjam perusahaan dari entitas lain, menggunakan perjanjian waktu tertentu dengan kesepakatan kedua belah pihak. |
Liability memiliki beberapa komponen, seperti kewajiban, utang, dan berbagai kepentingan yang menarik keluar uang perusahaan. | Utang memiliki bunga yang hitungannya berupa persentase yang berasal dari pokok utang. |
Liability dapat memberi pengaruh yang melemahkan perusahaan dari sisi keuangan dan berujung pada menurunnya produktivitas. | |
Lingkup | |
Liability lebih luas, mencakup semua kewajiban keuangan termasuk Utang. | Utang hanya sejumput Liability berupa pinjaman berbunga dan berjangka. Itu mengapa, Utang bisa menjadi bagian dari liability, meski tidak seluruh jenis utang akan masuk pada liability. |
Bentuk | |
Selain Utang, Liability bisa beban usaha, gaji terutang, atau pajak terutang. | Sementara Utang selalu pinjaman dengan perjanjian jelas. |
Sumber | |
Liability berasal dari internal maupun eksternal. | Utang biasanya dari pihak eksternal seperti bank. |
Nilai | |
Liability bisa bersifat tetap atau fluktuatif. | Utang biasanya nilai tetap sesuai Perjanjian. |
Pengelolaan | |
Liability butuh pendekatan luas. | Utang berfokus pada negosiasi pinjaman, pembayaran tepat waktu, dan hubungan baik dengan kreditur. |
Mengacu pada perbedaan di atas, maka dapat dipahami bahwa liabilitas ini menjadi sebuah kewajiban mutlak bagi suatu perusahaan untuk berkomitmen dalam membayarkan utang. Sementara utang, merupakan istilah yang merujuk pada berbagai pinjaman yang berasal dari perbankan, penjualan obligasi. Leasing, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Liability atau Liabilitas merupakan kewajiban keuangan atau tanggung jawab yang dimiliki oleh suatu entitas atau individu kepada pihak lain, yang timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
Sebagai kewajiban dan bentuk tanggung jawab perusahaan, maka liability ini harus segera dibayarkan oleh perusahaan, dengan cara melunasi utang-utang di dalam periode tertentu. Liability ini umumnya berupa uang, namun dalam beberapa kepentingan liability juga dapat berupa suatu jasa maupun barang.
Hanya saja, perlu digarisbawahi bahwa liability ini tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori asset.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.