Penny-Stocks-snips

Terakhir diperbarui Pada 14 Februari 2024 at 7:52 pm

Dalam pasar saham, ada dua jenis saham yakni saham blue chip dan saham penny stocks. Jika saham blue chip dikenal memiliki harga premium, beda hal dengan saham penny stocks yang memiliki harga murah. Lantas seberapa menarik investasi saham penny stocks?

 

 

Definisi Penny Stocks

Penny stocks, pertama kali istilah ini muncul di Amerika. Saat itu ada beberapa saham yang ditransaksikan dengan harga di bawah $5, bahkan ada yang $1 per lembar saham.

Lalu bagaimana di Indonesia? Penggunaan istilah penny stock yang ada di pasar saham Amerika, tentu tidak sama dengan di Indonesia. Lantaran harga saham sebesar $1 setara Rp15.800 per lembar saham yang terhitung mahal bagi masyarakat Indonesia.

Di pasar saham Amerika, kita membeli saham dalam hitungan per lembar. Tapi kalau di pasar saham Indonesia ada minimal pembelian, yaitu 1 lot yang berisi 100 lembar saham. Jadi di pasar saham Indonesia, untuk membeli 1 lot saham, akan membutuhkan biaya sebesar Rp10.000. Tentu harga yang sangat murah? Lebih murah dibandingkan biaya ‘ngopi’.

Penny Stocks sendiri di Indonesia, dikenal sebagai saham yang harganya ada di bawah Rp100 per lembar saham.

Selain itu, saham penny stocks sangat mudah diperjualbelikan, karena dengan nilainya yang murah akan membutuhkan modal yang minim.

Namun, tidak menutup kemungkinan bisa mendapatkan return yang lumayan dari saham penny stocks. Tentu hal ini sama dengan tingginya risiko yang akan diterima.

Selain penny stocks, pasar saham di Indonesia juga mengenal adanya istilah saham ‘ Gocap’ yang dikenal sebagai saham seharga Rp50 saja setiap per lembar saham. saham ‘gocap’ ini juga masuk dalam kategori penny stock karena berisiko tinggi.

 

 

 

Saham-Gocap-Amankah

[Baca lagi: Saham Gocap Amankah untuk Dibeli? Dan Bagaimana Risikonya?]

 

 

 

Karakteristik Utama Saham Penny Stock

Berikut ini adalah beberapa karakteristik saham penny stock:

  1. Volatilitas

Saham dalam kategori penny stocks ini memiliki pergerakan yang cenderung lebih volatile. Dibandingkan saham konvensional lainnya. Volatilitas saham penny stocks ini bisa terjadi, karena perbedaan harga saham yang signifikan dan biasanya terjadi dalam waktu singkat.

 

  1. Memiliki pasar Non Reguler

Saham penny stock juga dapat diperdagangkan pada pasar non reguler (pasar nego).

 

  1. High Risk and High Reward

Saham-saham dengan kategori penny stock memiliki risiko yang tinggi, namun juga dengan reward yang tinggi.

 

  1. Kurang likuid

Umumnya saham-saham dengan kategori penny stock tidak likuid. Beberapa di antara saham penny stocks juga memiliki fraksi harga tidak rata.

 

  1. Tidak banyak di analisa oleh para Analyst Pasar Saham

Umumnya saham penny stocks, berasal dari perusahaan-perusahaan kecil. Akibatnya, tidak banyak dianalisis. Bukan tanpa sebab, biasanya perusahaan kecil cenderung memiliki informasi yang disajikan secara terbatas.

Bahkan sekalinya ada informasi yang berkaitan dengan perusahaan, mungkin akan sulit untuk memvalidasi kebenaran maupun keakuratan informasi yang bererdar. Bukan itu saja, big-fund pun terbilang jarang mentransaksikan saham penny stock.

Berkenaan dengan penny stock, BEI sendiri telah menetapkan regulasi cukup ketat. Di mana BEI menerapkan adanya regulasi berupa ARA dan ARB, serta fraksi harga yang dibedakan dengan saham konvensional.

 

 

 

Untuk Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Desember 2023 yang telah terbit…

 

 

 

 

Contoh Saham-Saham Penny Stock

Dari ±800 emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia, sebagian kecilnya ada saham penny stock. Berdasarkan kelompok harga per tanggal 7 Desember 2023, saham penny stock tersebut adalah:.

  1. Saham BLTA – PT Berlian Laju Tanker Tbk di harga Rp 50.
  2. Saham BNBR – PT Bakrie Brothers Tbk di harga Rp 50.
  3. Saham DIGI – PT Akardia Digital Tbk di harga Rp 31.
  4. Saham DPUM – PT Duta Putra Utama Tbk di harga Rp 30.
  5. Saham CTTH – PT Citatah Industri Tbk di harga Rp 28.
  6. Saham FREN – PT Smartfren Telco Tbk di harga Rp 51.
  7. Saham CPRO – PT Central Proteina Tbk di harga Rp 52.
  8. Saham JKSW – PT Jakarta Kyoei Steel Tbk di harga Rp 60.
  9. Saham HALO – PT Haloni Jane Tbk di harga Rp 52.
  10. Saham MLPL – PT Multipolar Tbk di harga Rp 72.
  11. Saham DEWA – PT Darma Henwa Tbk di harga Rp 80.

 

 

 

Value-Trap-Saham

[Baca lagi: Value Trap Saham – Cara Menghindari dan Menghadapi Value Trap, Fundamentalis Wajib Baca!]

 

 

 

Risiko Saham Penny Stock

Saham penny stock dapat dikatakan berisiko tinggi, salah satu sebabnya iaah harga sahamnya  yang rendah di pasar. Saham penny stock ini juga masuk dalam kategori ‘gocap’. Sehingga membuat saham penny stocks, tidak berbeda halnya dengan saham gorengan yang memiliki risiko tinggi.

Menyikapi adanya saham penny stocks, maka sikap bijak kita sebagai investor yang konservatif ialah menghindari berinvestasi pada saham jenis penny stocks, saham gocap, maupun saham gorengan.

Mengingat, ada risiko penurunan harga yang tajam dan juga bisa saja ‘nyangkut’. Sehingga berimbas pada hilangnya seluruh modal investasi yang sudah terlanjur masuk di saham penny stock.

 

Potensi Keuntungan Penny Stocks

Keuntungan apa yang didapat dari investasi saham penny stocks?

Keuntungan yang mungkin dapat dihasilkan ialah potensi kenaikan harga yang signifikan. Saham penny stocks juga bisa memberikan keuntungan besar, bahkan mungkin dalam waktu di bawah 1 tahun, untuk bisa mencatatkan keuntungan sampai ‘bagger’.

Namun, keuntungan dalam investasi saham penny stocks tidak bisa dijadikan target sepenuhnya. Perlu adanya keberuntungan dan momen pas, mengingat tingginya risiko saham penny stocks.

 

 

Strategi Investasi dalam Saham Penny Stocks

Di bawah ini ada beberapa strategi jika sudah terlanjur membeli saham penny stocks:

  • Rasio alokasi 25 : 75

Penny stock memiliki risiko yang tergolong sangat tinggi. Sebab itu, jangan taruh seluruh modal yang dimiliki pada saham penny stock.

Adapun yang sebaiknya dilakukan ialah a menerapkan rasio 25% alokasi dana pada saham penny stock. Sedangkan alokasi paling besar dengan rasio 75%, tetap ada pada saham konvensional atau blue chip.

 

  • Persiapkan Mental

Bukan hanya mental menang, ketika ‘nekat’ berinvestasi di saham penny stock, mempersiapkan mental gagal karena tingginya risiko kerugian, juga perlu dilakukan. Karena tidak semua saham penny stock dapat menghasilkan keuntungan besar. Jadi bersiap untuk merugi sudah harus dilakukan.

 

  • Lakukan Analisa

Tetap lakukan analisa fundamental saham, terlepas apapun jenis sahamnya. Analisa kondisi fundamental akan membantu kita terhindar dari kerugian di waktu mendatang.

 

 

 

 

 

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet Kuartal III-2023.

 

 

 

Kesimpulan

Saham penny stocks adalah kategori saham dengan harga murah. Sehingga bisa menjadi alternatif investasi bagi ‘pejuang UMR’. Karena secara harga memang benar-benar terjangkau.

Berinvestasi saham penny stocks, perlu berani mengambil risiko. Di mana risiko ini dapat mengganggu kondisi finansial. Sehingga akan lebih baik, jika keputusan yang akan diambil diperhitungkan kembali dengan profil risiko kita.

Seorang investor yang bijak dan konservatif, umumnya akan sangat menghindari saham penny stocks. Lantaran keputusan investasi yang akan diambil adalah berdasarkan sehatnya fundamental perusahaan, bukan pada murahnya harga saham.***

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *