Gross Profit Margin (GPM) atau margin laba kotor merupakan sebuah metrik yang menghitung seberapa efisien perusahaan untuk mencetak keuntungan dari aktivitas operasional bisnis. Efisiensi perusahaan yang baik akan menunjukkan rasio GPM yang tinggi, sebagai tanda bahwa perusahaan mampu mencetak laba kotor yang besar dari total pendapatannya. Lantas seberapa pentingnya peran GPM dalam investasi saham? Simak penelusurannya di artikel berikut ini!
Ilustrasi keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Source: growth-hackers.net
Daftar Isi
Definisi Gross Profit Margin
Gross profit margin (GPM) merupakan salah satu metrik keuangan yang berupa persentase atau nilai desimal, yang menunjukkan rasio margin kotor perusahaan dari total pendapatan yang diterima.
Dalam konteks ini, gross profit margin merujuk pada persentase laba kotor perusahaan dari pendapatan yang ada, setelah dikurangi dengan biaya langsung produksi (harga pokok penjualan/HPP). Adapun rumus untuk laba kotor adalah:
Sedangkan formula yang digunakan untuk menghitung gross profit margin adalah:
Laba kotor ini adalah selisih antara pendapatan kotor dan biaya langsung produksi. Sedangkan pendapatan kotor adalah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa sebelum dikurangi dengan biaya produksi.
Semakin tinggi nilai yang dihasilkan gross profit margin, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan. Umumnya nilai rasio GPM yang tinggi adalah di kisaran >50%, yang menunjukkan keuntungan laba kotor semakin besar, setelah mempertimbangkan biaya produksi. Sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan mampu dalam mengelola biaya produksi dan juga mempertahankan harga penjualan produk maupun jasa yang ditawarkan.
Oleh karena itu, gross profit margin yang tinggi seringkali dinilai sebagai indikator yang menunjukkan kinerja baik perusahaan. Yang pada gilirannya menjadi hal penting untuk diketahui dalam analisis fundamental keuangan perusahaan.
Stock Market Mastery adalah program belajar saham komprehensif yang didesain oleh RK Team, membantu Anda mendapatkan profit secara konsisten di pasar saham. Segera daftarkan diri Anda di sini!
Manfaatkan Voucher 200K untuk Pendaftar Tercepat SMM RK di bawah ini!
Pentingnya Gross Profit Margin
Memahami gross profit margin atau margin laba kotor, sangat penting bagi bisnis maupun bagi para investor, karena berbagai alasan:
Menilai efisiensi operasional
Gross profit margin menunjukkan seberapa efektif perusahaan mengubah biaya produksi menjadi laba, sebelum memperhitungkan biaya operasional lainnya. Margin yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam mengelola biaya produksi dan menghasilkan laba. Sementara margin rendah bisa jadi tanda inefisiensi atau harga jual yang terlalu rendah.
Membandingkan kinerja
Gross profit margin dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan kompetitor di industri yang sama. Ini membantu mengidentifikasi, apakah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dalam hal efisiensi produksi atau perlu melakukan perbaikan.
Mengevaluasi strategi penetapan harga
Gross profit margin dapat digunakan untuk menilai, apakah harga jual produk sudah cukup tinggi untuk menutup biaya produksi dan menghasilkan laba yang diinginkan. Ini membantu perusahaan membuat keputusan strategis terkait penetapan harga jual produk.
Membuat keputusan investasi
Investor dan analis keuangan menggunakan gross profit margin untuk menilai profitabilitas dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Jika ternyata, perusahaan selalu berhasil pertumbuhan gross profit margin yang sehat, maka ini dapat menjadi indikator positif bagi keputusan investasi.
Memonitor kesehatan keuangan
Melacak perubahan gross profit margin dari waktu ke waktu dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah keuangan. Penurunan margin bisa menjadi tanda adanya kenaikan biaya produksi, penurunan penjualan, atau persaingan yang semakin ketat. Termasuk sebagai tanda bahwa perusahaan gagal melakukan efisiensi aktivitas operasionalnya.
Dengan memahami pentingnya gross profit margin, bukan hanya akan mempermudah investor dalam mengambil keputusan. Namun juga dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait target produksi, penetapan harga, rencana investasi, dan pengelolaan keuangan agar operasional berjalan efisien.
Ilustrasi pertumbuhan gross profit margin yang baik. source: lattice.com
Perhitungan dan Interpretasi Gross Profit Margin
Gross profit margin adalah rasio keuangan yang penting dalam menganalisis kinerja finansial suatu perusahaan. Perhitungannya dilakukan dengan membagi gross profit (labar kotor) dengan pendapatan kotor. Nantinya hasil tadi akan dikalikan 100, sehingga bisa mendapatkan persentase.
Gross profit margin menunjukkan seberapa besar persentase dari setiap penjualan yang dapat dihasilkan sebagai laba kotor. Jika gross profit margin tinggi, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba kotor yang besar dari penjualan, yang mengindikasikan efisiensi operasional yang baik.
Sebaliknya, jika gross profit margin rendah, ini bisa menjadi pertanda bahwa biaya produksi tinggi atau harga jual rendah, yang dapat mengurangi profitabilitas perusahaan.
Sementara dalam hal interpretasi, gross profit margin perusahaan akan berbeda-beda tergantung pada sektor industri. Mengingat ada beberapa sektor industri memiliki biaya produksi yang lebih tinggi daripada yang lain. Oleh karena itu, penting untuk membandingkan gross profit margin suatu perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.
Dalam analisis, jika gross profit margin suatu perusahaan lebih tinggi dari pesaingnya, ini bisa menjadi sinyal bahwa perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Terutama dalam mengelola biaya produksi atau menetapkan harga yang lebih tinggi. Namun, jika gross profit margin lebih rendah dari pesaingnya, maka ini bisa menjadi peringatan bahwa perusahaan perlu melakukan perbaikan dalam efisiensi operasionalnya.
Dengan memahami perhitungan dan interpretasi gross profit margin, maka teman-teman investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik. Utamanya dalam memahami kinerja keuangan perusahaan dari sisi efisiensi aktivitas operasionalnya, yang pada akhirnya perusahaan masih dapat merasakan laba kotor dari pendapatan yang diraihnya.
[Baca lagi: Mengenal Gross Profit Margin, Strategi Mengukur Efisiensi Perusahaan]
Strategi untuk Meningkatkan Gross Profit Margin dari Sisi Perusahaan
Jika pada realisasinya, teman-teman investor berinvestasi pada saham perusahaan yang tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan gross profit margin. Maka teman-teman investor dapat memperhatikan beberapa strategi berikut, yang seharusnya dilakukan perusahaan yang sedang ingin memperbaiki kinerja gross profit marginnya:
Menerapkan efisiensi aktivitas operasional
Efisiensi dalam sebuah perusahaan mengindikasikan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan cenderung meningkat. Di mana hal ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan dalam mengelola aktivitas operasi dan mengelola manajemen SDM untuk mendorong pertumbuhan profitabilitas. Jika perusahaan mampu dalam memanage pengeluaran operasionalnya, jelas ini akan mempengaruhi pendapatan dan juga gross profit marginnya. Untuk itu perhatikan bagaimana penerapan efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Optimalisasi Proses Produksi
Perusahaan dapat memperbaiki efisiensi operasional dengan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam rantai pasokan. Serta memperbaiki proses produksi untuk lebih efisien.
Kenaikan Harga Jual
Menaikkan harga jual produk atau layanan bisa menjadi strategi. Namun sebelum memberlakukan kenaikan harga, biasanya perusahaan akan melakukan survei pasar terlebih dahulu, agar tidak mengurangi daya tarik produk di pasaran.
Pengurangan Biaya Produksi
Perusahaan dapat mencari sumber daya yang lebih murah atau menggunakan teknologi yang lebih efisien untuk mengurangi biaya produksi.
Diversifikasi Produk atau Layanan
Diversifikasi produk atau layanan dapat membantu meningkatkan gross profit margin dengan memperluas pangsa pasar dan menjangkau segmen konsumen baru.
Fokus pada Pelanggan Menguntungkan
Menerapkan strategi segmentasi pasar dan fokus pada pelanggan yang lebih menguntungkan bisa membantu meningkatkan profitabilitas.
Pengendalian Biaya secara Keseluruhan
Pengelolaan stok yang efisien, pengendalian overhead, dan pengelolaan risiko secara hati-hati juga merupakan strategi penting untuk meningkatkan gross profit margin. Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan kinerja finansial dan mengoptimalkan profitabilitasnya.
Ilustrasi target gross profit margin. Source: eljandrocremade.com
Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Gross Profit Margin Tidak Sesuai Harapan
Pertumbuhan besar kecilnya gross profit margin akan dipengaruhi oleh sejumlah kondisi, antara lain:
Margin tinggi
Jika margin melebihi rata-rata industri, ada beberapa pilihan:
- Mengelola biaya: Tetap waspada dan mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi produksi.
- Naikkan harga: Pertimbangkan menaikkan harga secara bertahap untuk meningkatkan profitabilitas.
- Investasi: Alokasikan sebagian laba untuk investasi pengembangan produk atau perluasan pasar.
Margin rendah
Jika margin di bawah rata-rata industri, tindakan yang diperlukan:
- Analisa biaya: Identifikasi sumber utama biaya dan lakukan penghematan.
- Negosiasi harga: Negosiasi ulang harga dengan pemasok untuk mengurangi biaya produksi.
- Perbaikan strategi marketing: Tingkatkan strategi pemasaran dan penjualan untuk meningkatkan volume penjualan.
- Review harga: Pertimbangkan penyesuaian harga jika memungkinkan.
- Bandingkan dengan industri: Terlepas dari margin tinggi atau rendah, selalu bandingkan dengan rata-rata industri untuk memahami posisi perusahaan.
- Monitor tren: Pantau perubahan margin dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi perbaikan atau penurunan performa.
- Konsultasi: Bila perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan untuk mendapatkan analisis dan rekomendasi lanjutan.
Mengambil langkah proaktif berdasarkan hasil analisis gross profit margin akan membantu pertumbuhan bisnis tetap kompetitif, mengoptimalkan profitabilitas, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Kesimpulan
Dalam bahasa yang lebih sederhana, gross profit margin (GPM) atau margin laba kotor mengindikasikan seberapa efisien suatu perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari aktivitas operasional bisnisnya. Jadi rasio GPM ini lebih menunjukkan seberapa baik kinerja pendapatan perusahaan, berdasarkan efisiensi produksi yang dilakukan.
Rasio GPM yang baik ini umumnya berada di >50% atau semakin tinggi akan semakin baik. Hanya saja perlu digarisbawahi, bahwa besar kecil dan baik buruknya rasio GPM ini akan lebih relevan jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di industri yang sama.
Sampai pada pembahasan ini, setidaknya teman-teman investor sudah tahu mengapa GPM menjadi salah satu indikator keuangan yang penting bagi investor, sebelum berinvestasi pada suatu saham tertentu. Lantaran dengan menggunakan gross profit margin, baik investor maupun analis keuangan akan lebih mudah dalam menilai efisiensi operasional perusahaan. Termasuk untuk mengidentifikasi tren dalam kinerja keuangan dari waktu ke waktu.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.