Strategi investasi saham ala Peter Lynch, yang mengajak investor fokus hanya pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan, seiring performa dana yang dikelola. Berhasil menjadikan strategi Peter Lynch, sebagai pendekatan investasi yang sangat sederhana, namun efektif. Peter Lynch juga menekankan pentingnya riset dalam setiap keputusan investasi. Nah mari kita bahas!
Daftar Isi
Kisah dan Profil Peter Lynch
Peter Lynch adalah salah satu legenda di dunia investasi saham. Dilahirkan pada tanggal 19 Januari 1944, Peter Lynch memulai karirnya di dunia keuangan dengan bekerja di Fidelity Investments pada tahun 1969. Selang setahun kemudian tepat pada tahun 1977, ia ditunjuk sebagai manajer portofolio Magellan Fund, sebuah reksadana yang dikelola oleh Fidelity. Peter Lynch segera mendapatkan reputasi sebagai salah satu investor paling sukses dalam sejarah pasar saham.
Peter Lynch memimpin Magellan Fund selama ±13 tahun, dan selama masa kepemimpinannya, dana tersebut mencatat pertumbuhan yang luar biasa. Ketika ia mengambil alih, aset dana tersebut sekitar $18 juta.
Masa pensiun Peter Lycnh dimulai pada tahun 1990, di mana saat itu aset Magellan Fund telah mencapai lebih dari $14 miliar. Angka tersebut sudah menghasilkan tingkat pengembalian rata-rata sekitar 29% per tahun. Keberhasilan Lynch dalam mengelola reksadana ini menjadikannya salah satu investornya yang paling dihormati di dunia investasi saham.
Source:: muyfinanciero.com
Strategi Investasi Saham ala Peter Lynch
Dalam menjalankan investasinya, Peter Lycnh memiliki strateginya sendiri. Di mana strategi investasi saham ala Peter Lynch ini adalah dengan menerapkan pendekatan yang praktis dan berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat dimengerti oleh investor pemula.
Strategi investasi saham ala Peter Lycnh ini juga efektif membantu investor untuk memahami bahwa investasi saham tidak harus rumit atau sulit dipahami. Strategi yang dijalankan Peter Lynch adalah fokus pada pendekatan praktis dan pengetahuan yang dapat dimengerti oleh investor pemula.
Beberapa poin utama dalam strategi ini mencakup:
Strategi 1: Riset Mendalam
Peter Lynch menekankan pentingnya melakukan riset mendalam tentang perusahaan yang akan diinvestasikan. Ini mencakup memahami laporan keuangan, pertumbuhan perusahaan, dan tren industri.
Strategi 2: Investasi dalam Bisnis yang Dipahami
Lynch menganjurkan agar investor hanya berinvestasi dalam bisnis yang mereka pahami. Memahami dasar-dasar perusahaan membantu menghindari keputusan investasi yang gegabah.
Strategi 3: Diversifikasi
Meskipun Peter Lynch terkenal karena mengambil posisi besar dalam beberapa saham. Namun yang perlu diketahui adalah Peter Lycnh juga memahami pentingnya diversifikasi. Ya, diversifikasi merupakan strategi yang membantu investor dalam meminimalisir risiko terkait dengan kegagalan satu investasi.
Strategi 4: Bijak dalam Menilai Risiko
Peter Lynch tidak terlalu terbawa perasaan dengan volatilitas pasar. Ia selalu menilai risiko potensial dalam setiap investasi dengan hati-hati.
Strategi 5: Investasi dalam Perusahaan yang Bagus (Fundamental Sehat)
Peter Lynch selalu mencari perusahaan yang memiliki potensi untuk tumbuh dan menghasilkan Keuntungan uang di masa depan. Ia akan mencari tanda-tanda bahwa perusahaan memiliki keunggulan kompetitif, sehingga mendukung pada pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan.
Strategi 6: Pahami Siklus Bisnis
Peter Lynch juga selalu memahami siklus bisnis dari suatu perusahaan. Ini membantu menghindari investasi di perusahaan yang sedang dalam penurunan.
Strategi 7: Perhatikan Indikator Keuangan
Peter Lynch sangat memperhatikan indikator keuangan perusahaan, seperti rasio P/E, pertumbuhan laba, dan margin keuntungan. Hal ini sangat membantu dalam menghindari perusahaan yang mungkin menghadapi masalah finansial di kemudian hari.
Strategi 8: Sabar dan Tidak Terpengaruh Emosi
Salah satu kunci sukses Peter Lynch adalah kesabaran. Ia tidak mudah panik saat harga saham turun, dan ia juga menghindari reaksi emosional yang bisa menyebabkan kesalahan investasi.
Strategi-strategi di atas yang dijalankan Peter Lycnh, menunjukkan bahwa investasi saham tidak harus rumit. Investasi hanya perlu memiliki pengetahuan yang tepat, dengan begitu investor akan dapat mengelola portofolio investasi dengan lebih bijak dan berhasil.
Kategori Saham Potensial Peter Lynch
Sebagai investor yang berhasil meraih keuntungan besar dari saham, tentu tidak dilakukan sembarangan. Dalam hal ini Peter Lynch telah melakukan pembagian kategori saham potensial menjadi 6 kelompok yang memiliki strategi investasi berbeda satu sama lain. Kategori saham ala Peter Lynch antara lain:
Saham dengan pertumbuhan yang lambat (Slow Growers)
Saham ini biasanya berasal dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan dalam cakupan bisnis dan penguasaan pasar yang sudah lewat masa puncaknya. Alhasil ruang tumbuh perusahaan sudah tidak pesat lagi, karena benar-benar sudah besar dan operasionalnya telah mencapai batas maksimalnya.
Meski begitu, saham dari kategori ini memiliki potensial dividen, didukung pula dengan posisi pasar yang sangat kuat, sehingga membuatnya cenderung lebih aman. Saham dari perusahaan seperti ini, cenderung cocok bagi investor yang menyukai stabilitas.
Risiko saham slow growers, tidak lain adalah pertumbuhannya yang lambat, dibandingkan perusahaan pendatang baru lainnya.
Saham bertumbuh sedang atau bertahan (stalwarts)
Saham yang berasal dari perusahaan-perusahaan besar yang memiliki pertumbuhan bisnis secara moderat, dengan peningkatan sekitar 10% atau 15%. Risiko dari saham kategori ini relatif sedang, karena perusahaan masih memiliki ruang untuk bertumbuh. Namun dilain sisi, rentan terhadap kompetitor di industri yang sama.
Saham dengan pertumbuhan cepat (Fast Growers)
Saham dari kategori perusahaan dengan pertumbuhan cepat sekitar lebih dari 20% dalam satu tahun, umumnya adalah usaha-usaha kecil. Namun beberapa di antaranya juga ada yang berasal dari perusahaan besar, dengan histori kinerja yang mampu berkembang pesat di industrinya.
Risiko dari saham dengan pertumbuhan cepat ini adalah modal yang tidak memadai, dan tingginya persaingan dengan perusahaan sejenis dalam industrinya. Termasuk dengan merk dagang yang masih belum kuat dan manajemen yang kurang berpengalaman, karena biasanya perusahaan ini masih baru. Pada kategori saham ini, Peter Lynch mengklasifikasikan perusahaan dengan pertumbuhan cepat ini memiliki risiko tinggi. Namun sebanding dengan tingginya imbal hasil yang diberikan.
Saham Bersifat Siklus (Cyclical)
Kategori ini terdiri dari kelompok saham-saham yang memiliki sifat cyclical. Di mana pergerakan harga sahamnya bisa tumbuh signifikan dalam periode tertentu, namun juga bisa turun secara tajam. Jika dilihat dalam jangka yang lebih panjang, saham cyclical ini akan mengulangi siklus yang sama berulang kali.
Beberapa sektor saham yang masuk dalam kategori ini antara lain seperti saham komoditas, saham properti, maupun saham otomotif. Dengan karakteristik saham cyclical ini sangat rentan terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga pergerakan harga bahan baku.
Saham yang Turnarounds
Saham dikategori ini biasanya berasal dari perusahaan-perusahaan yang tengah berupaya bangkit, untuk menangkap peluang bisnis. Dengan harapan kinerja fundamental yang buruk akan berubah menjadi lebih baik. Saham turnarounds ini bukan hanya rentan oleh kondisi industri, namun juga dipengaruhi oleh kualitas manajemen perusahaan.
Risiko dari saham turnarounds ini, adalah ketika kinerja fundamental tidak berhasil pulih. Sedangkan keuntungannya, adalah ketika berhasil turnarounds, maka saham ini potensial mengungguli saham-saham fast growers. Lantaran saham turnarounds ini berhasil membalikkan kinerjanya sehingga meraup keuntungan ratusan persen dalam periode singkat.
Asset Plays
Pada kategori ini, biasanya investor yang akan membeli saham seringkali membandingkan nilai dari harga saham dengan jumlah asset yang dimiliki perusahaan, yang tercantum dalam laporan keuangan. Jadi investor akan mencari saham dengan asset yang tidak dihargai pasar.
Salah satu investor kawakan yang juga senang dengan asset play ini adalah Warren Buffett. Di mana ia sering melakukan pembelian saham dengan harga di bawah nilai buku yang tidak selalu murah. Lantaran nilai buku adalah perhitungan saldo saat asset dikurangi liabilitas.
Cara Lynch Menghindari Risiko Investasi
Salah satu aspek penting dari strategi investasi Peter Lynch adalah kemampuannya untuk menghindari risiko yang tidak perlu. Berikut adalah beberapa cara Peter Lynch menjaga risiko investasinya tetap terkendali:
Riset Mendalam
Sebelum menginvestasikan uang dalam saham, Peter Lynch selalu melakukan riset mendalam tentang perusahaan dan industri yang berkaitan. Ia percaya bahwa pengetahuan yang kuat adalah kuncinya dalam menghindari risiko.
Diversifikasi
Meskipun ia seringkali dikenal karena mengambil posisi besar dalam beberapa saham. namun Peter Lynch menyadari pentingnya strategi diversifikasi dalam berinvestasi. Dengan memegang berbagai saham dalam berbagai sektor industri, maka ia telah mampu menurunkan potensi risiko, sehingga terhindar dari kegagalan satu investasi.
Perhatikan Indikator Keuangan
Peter Lynch merupakan salah seorang investor yang sangat memperhatikan indikator keuangan perusahaan, seperti rasio P/E, pertumbuhan laba, dan margin keuntungan. Dengan mengenali indikator keuangan perusahaan, maka akan memudahkan investor dalam mengidentifikasi masalah finansial pada suatu perusahaan.
Pahami Siklus Bisnis
Peter Lynch selalu memahami di mana sebuah perusahaan berada dalam siklus bisnisnya. Ini membantu dia menghindari membeli saham perusahaan yang berada dalam penurunan.
Sabar
Peter Lynch juga selalu memelihara rasa sabar dalam dirinya. Terutama ketika ia harus menghadapi keadaan pasar yang tidak stabil dan fluktuatif, yang biasanya akan memicu kepanikan. Dengan rasa sabar yang ia miliki, Peter Lynch cenderung akan bersikap tenang dan bertindak rasional dalam pengambilan keputusan.
Contoh Investasi Sukses yang Diambil oleh Peter Lynch
Peter Lynch memiliki banyak contoh investasi sukses selama karirnya. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah ketika ia menginvestasikan dalam perusahaan kacamata matahari Oakley pada tahun 1995.
Oakley, saat itu adalah perusahaan kecil yang mengkhususkan diri dalam peralatan olahraga. Lynch melihat potensi besar dalam merk Oakley dan percaya bahwa produk-produknya akan menjadi tren.
Investasi tersebut rupanya sangat menguntungkan dirinya. Terlebih lagi setelah Oakley berkembang pesat dan menjadi merk dagang yang sangat populer. Sampai akhirnya perusahaan tersebut diakuisisi oleh Luxottica, perusahaan raksasa di industri matahari, pada tahun 2007. Hal tersebut membuat investasi Peter Lynch di Oakley menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Contoh lain adalah investasi Peter Lynch dalam perusahaan peralatan rumah tangga, The Toro Company. Pada investasinya di perusahaan The Toro Company ini, ia melihat adanya peluang di pasar peralatan irigasi yang berkembang. Bahkan ternyata keputusannya ini tepat, lantaran keputusannya dapat membantu Magellan Fund, yang ia kelola meraih keuntungan yang substansial.
Cara Mengalahkan “Bandar” ala Peter Lynch
Salah satu pandangan unik Peter Lynch dalam investasi saham adalah pandangan terhadap “bandar” atau investor institusional yang seringkali mendominasi pasar. Ia berpendapat bahwa investor individual dapat mengalahkan “bandar”. Dengan catatan investor individual ini dapat memahami dan menjalankan beberapa prinsip investasi dasar.
Berikut adalah beberapa cara Peter Lynch mengajarkan cara mengalahkan “bandar”:
Baca Laporan Keuangan dengan Teliti
Peter Lynch selalu menekankan pentingnya membaca laporan keuangan perusahaan dengan teliti. Ini membantu investor memahami sejauh mana perusahaan menghasilkan uang dan apakah bisnisnya berkelanjutan.
Jangan Ikuti Tren Pasar
Peter Lynch sangat tidak suka mengikuti tren pasar atau mendengarkan spekulasi pasar. Pasalnya, ia sangat percaya bahwa investor yang mengikuti tren seringkali terlambat dan bisa mengalami kerugian besar.
Investasi dalam Bisnis yang Anda Pahami
Ia menganjurkan agar investor hanya berinvestasi dalam bisnis yang mereka pahami. Ini membantu menghindari perangkap “bandar” yang seringkali terlalu fokus pada saham populer.
Bijak dalam Menilai Risiko
Peter Lynch tidak pernah terlalu terbawa perasaan dengan saham yang memiliki volatilitas tinggi. Ia selalu bijak dalam menilai risiko yang mungkin timbul dari setiap investasi.
Jadilah Investor yang Pintar
Terakhir, Peter Lynch mengingatkan kita untuk menjadi investor yang cerdas dan memahami bahwa kita bisa mengalahkan “bandar” dengan pendekatan yang benar. Ia mendorong investor untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang investasi saham.
Kesimpulan
Semoga setelah mendalami strategi investasi saham ala Peter Lynch, teman-teman investor yang dapat mengaplikasikannya dengan bijak. Terutama dalam mengelola portofolio saham dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Kembali Penulis ingatkan, bahwa dalam investasi, ilmu pengetahuan adalah kekuatan. Sedangkan Peter Lynch adalah salah satu guru terbaik dalam dunia investasi. Apakah Anda juga setuju?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.