Keuntungan menjadi investor seringkali dianggap sebagai nilai plus, karena perannya dalam penanaman modal. Padahal terlepas dari perannya, ada berbagai keuntungan yang dapat dirasakan oleh seorang investor dalam jangka panjang. Nah apa saja keuntungannya tersebut? Mari kita bahas…
Daftar Isi
Memahami Definisi Investor
Definisi investor, dapat merujuk pada seorang individu maupun sekelompok orang dalam sebuah entitas atau perusahaan yang memiliki kemampuan menanam modal pada perusahaan lain. Dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil (keuntungan) atas penanaman modal yang dilakukan.
Adapun hukum yang berlaku dalam menjalankan investasi ialah semakin tinggi imbal hasil yang diberikan – semakin tinggi risiko didalamnya. Begitu juga sebaliknya, ketika imbal hasil yang diberikan rendah – risiko yang terjadi juga rendah.
Dalam proses penanaman modal yang dilakukan investor, terdapat pengaruh yang besar terhadap perputaran ekonomi. Baik itu untuk investor, perusahaan dan juga negara. Itu mengapa menjadi seorang investor akan lebih dari sekedar penanam modal. Keuntungan yang diperoleh investor umumnya akan sesuai dengan tujuan investasi masing-masing.
Keuntungan-keuntungan Menjadi Investor!
Menjadi seorang investor dapat memberikan sejumlah keuntungan yang seharusnya layak teman-teman investor pertimbangkan! Nah di bawah ini adalah beberapa potensi keuntungan menjadi investor, antara lain:
Menjaga Pertumbuhan Nilai Aset
Salah satu bentuk keuntungan terbesar yang sudah tentu akan diterima seorang investor, adalah pertumbuhan nilai asset yang terus terjaga. Sehingga dapat mendukung investor dan memudahkan dalam proses mencapai financial goals yang diinginkan.
Dalam hal pertumbuhan asset, biasanya seorang investor sudah menargetkan angka pertumbuhan asset (imbal hasil yang diterima), berdasarkan timeframe investasi yang dipilih. Pertumbuhan nilai asset yang diperoleh dari investasi ini berupa Capital Gains – di mana nilai investasi bertumbuh seiring waktu.
Adapun untuk mencapai pertumbuhan nilai asset di angkat tertentu, seorang investor akan melakukan riset dan analisa fundamental. Tujuannya agar investor lebih memahami seluk beluk investasi yang dilakukan, mengetahui prospek dan risiko investasi dalam jangka waktu tertentu. Termasuk besaran potensi imbal hasil yang akan diraihnya.
Nilai Aset Terlindungi dari Inflasi
Dengan pertumbuhan nilai asset, sudah tentu nilainya akan terlindungi dari lonjakan Inflasi yang setiap tahunnya naik. Seperti kita tahu, bahwa lonjakan Inflasi yang terjadi di setiap tahun akan menyebabkan nilai mata uang menurun.
Situasi tersebut juga semakin diperparah, dengan adanya kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang relatif lebih rendah, dibandingkan persentase Inflasi. Oleh sebab itu, dengan menjadi seorang investor, secara tidak langsung teman-teman investor telah mengamankan pertumbuhan nilai asset dari tekanan Inflasi. Lantaran setiap instrumen investasi hampir tidak akan dipengaruhi oleh lonjakan Inflasi.
Menjamin Keuangan yang Lebih Baik di Masa Depan
Dari pertumbuhan nilai asset yang terjaga tadi, maka akan memberikan keuntungan berupa kondisi keuangan yang lebih baik di masa depan. Dalam hal ini, biasanya investor sudah membuat target pertumbuhan nilai asset di angka tertentu dalam portofolio investasinya. Di mana target angka yang dibuat sebelumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
Itulah alasan mengapa investasi menjadi sebuah kendaraan yang tepat, dalam membantu seorang individu mencapai tujuan keuangannya di masa depan. Bahkan investasi merupakan bagian terpenting di dalam sebuah perencanaan keuangan masa depan.
Sumber Pendapatan Pasif (Passive income)
Investasi yang dilakukan saat ini, dapat menjadi sumber pendapatan pasif (passive income) ketika sudah tidak bekerja. Terlepas dari apapun itu instrumen investasinya, baik itu saham, reksa dana, obligasi, maupun properti, atau bahkan investasi di bisnis Franchise dapat memberi pendapatan pasif yang berulang.
Dengan memiliki pendapatan pasif dari hasil investasi, maka seorang investor tidak direpotkan lagi dengan keterlibatan secara aktif untuk bisa menghasilkan uang. Hal ini sangat menguntungkan investor, karena bisa memiliki sumber pendapatan lain di luar pekerjaan utama. Adanya pendapatan pasif juga akan semakin mengokohkan pondasi keuangan di masa depan, sehingga kebebasan finansial bisa lebih cepat tercapai.
Menjadi Cadangan Dana Darurat
Investasi juga bisa menjadi cadangan dana darurat. Meski sebenarnya investasi relatif tidak ideal untuk dijadikan dana darurat. Namun jika dana darurat yang dialokasikan sudah terpakai seluruhnya, maka di sini investasi dapat memainkan perannya.
Seperti diketahui, dana darurat ini merupakan dana yang harus bisa diakses segera, ketika dibutuhkan. Terutamanya dalam situasi mendesak atau diluar dugaan, akibat kecelakaan, hilang pekerjaan, bencana alam, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, investasi yang cocok untuk dana darurat memiliki kriteria khusus seperti likuiditas yang tinggi, tingkat risiko rendah, hingga memiliki stabilitas nilai. Tujuannya agar lebih mudah dijual dan dicairkan dalam bentuk cash saat dibutuhkan. Adapun jenis instrumen investasi yang cocok sebagai cadangan dana darurat meliputi reksa dana pasar uang, Tabungan dengan bunga tinggi, maupun deposito dalam jangka pendek.
[Baca lagi: Dana Darurat atau Investasi Saham?]
Media Belajar untuk Meningkatkan Literasi Investasi dan Keuangan
Keterkaitan erat antara investasi dan keuangan, hampir tidak dapat dipisahkan. Untuk menjadi seorang investor yang andal, sudah tentu membutuhkan pemahaman yang baik mengenai dasar keuangan dan prinsip investasi. Kemudian juga diikuti dengan pemahaman tren ekonomi dan kondisi industri usaha.
Dengan begitu, investor tidak hanya praktik investasi secara langsung. Namun sekaligus dapat meningkatkan literasi investasi dan keuangan, sebagai bekal dalam menjalankan investasi yang efektif.
Merencanakan Warisan
Keuntungan menjadi investor berikutnya adalah kemudahan dalam merencanakan warisan. Investasi dalam bentuk papper asset sangat menguntungkan investor, terutama ketika akan mewariskannya kepada generasi selanjutnya. Selama investasi dilakukan dengan strategi yang teratur dan baik, maka investasi yang dijalankan dapat ditransfer langsung kepada ahli waris.
Menjadikan investasi sebagai warisan bernilai bagi anggota keluarga, juga cenderung lebih aman dibandingkan asset yang berwujud. Di mana semua orang dapat melihat bentuk fisiknya, bahkan seringkali disalahgunakan.
Menjadi Bagian dari Pemilik Saham Perusahaan
Jika instrumen investasi yang dipilih adalah saham, tentu keuntungan yang dimiliki investor bukan hanya dari dividen dan capital gain. Namun bagi investor yang membeli saham perusahaan tertentu dengan porsi kepemilikan lebih >5%. Maka secara tidak langsung menjadikannya sebagai pemegang saham pengendali dan nama akan muncul pada tabel pemegang saham. Nantinya investor akan turut dilibatkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
[Baca lagi: Keuntungan Investasi Saham]
Meningkatkan Kesejahteraan Hidup
Pertimbangan lain dari keuntungan menjadi investor adalah tercapainya peningkatan kesejahteraan hidup atau ‘financial freedom’. Apabila seorang investor telah mencapai titik sejahtera, maka dapat dipastikan bahwa investor tersebut mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup maupun keinginannya. Jadi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Melainkan juga bisa menambah asset seperti membeli lahan, rumah maupun kendaraan dan lain sebagainya.
Turut Berkontribusi pada Perekonomian
Bahkan keuntungan menjadi investor yang tidak kalah penting adalah ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Seperti halnya:
Pertama, membantu meningkatkan pendapatan per kapita. Ketika kinerja perusahaan meningkat, itu berarti akan ada pertumbuhan pendapatan. Pada gilirannya pajak yang diemban perusahaan juga akan naik, sehingga dapat menguntungkan negara – selaku penerima pajak.
Kedua, menumbuhkan nilai ekonomi pada jangka panjang. Jika jumlah investor bertambah dan semakin lama berinvestasi pada perusahaan. Dampaknya nilai ekonomi negara cenderung akan lebih stabil, baik itu di jangka pendek ataupun di jangka panjang.
Ketiga, menurunkan tingkat pengangguran. Aktivitas penanaman modal yang meningkat, secara tidak langsung akan mendorong pengembangan di berbagai perusahaan. Ketika perusahaan sudah dalam fase berkembang, tentu akan lebih banyak lowongan pekerjaan yang dibuka. Pada akhirnya ini juga akan membantu Pemerintah dalam menanggulangi pengangguran.
Kesimpulan
Sederhananya, investor merupakan sebutan bagi orang-orang yang melakukan penanaman modal (investasi) pada suatu perusahaan, dengan harapan mendapatkan imbal hasil (keuntungan) pada periode tertentu. Atau bisa juga disebut sebagai orang yang memberikan modal, untuk bisa mendapatkan keuntungan.
Umumnya tujuan investasi yang ditetapkan masing-masing investor akan berbeda-beda. Namun jika dilihat dari sisi keuntungan menjadi investor, tentu bisa dikatakan sama, mulai dari:
- Keuntungan pertumbuhan nilai asset yang terjaga;
- Nilai asset bisa terlindungi dari Inflasi;
- Menjamin keuangan yang lebih baik;
- Sebagai passive income;
- Sebagai cadangan dana darurat;
- Meningkatkan literasi investasi dan keuangan;
- Merencanakan warisan;
- Jika instrumen itu adalah saham maka sama dengan membeli perusahaan;
- Meningkatkan kesejahteraan hidup;
- dan turut berkontriusi pada perekonomian negara.
Pertanyaanya sekarang, sudahkah Anda siap menjadi investor? Mengingat seluruh keuntungan menjadi investor dapat membantu teman-teman investor lebih mudah mencapai financial goals yang ditargetkan. Hal ini yang menunjang Anda untuk memiliki passive income – bahkan ketika sedang tidur. Tentunya ini menjamin pundi-pundi kekayaan Anda terus bertambah, tanpa terus menerus bekerja aktif.
Kalau sudah siap menjadi investor, Yuk Nabung Saham sekarang juga dengan metode Value Investing. Anda juga bisa mengikuti layanan RK Advisory yang secara langsung dipandu oleh Rivan Kurniawan.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.