Transformasi-LABA-ke-Bisnis-EBT

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Di tengah kenaikan popularitas dan tajamnya sorotan publik ke bisnis hijau alias energi baru terbarukan (EBT). Rupanya PT Green Power Group Tbk (LABA) juga tidak ingin kehilangan momen pertumbuhan di bisnis EBT. Lantaran LABA mencuri perhatian investor dengan transformasi bisnis barunya, mulai dari akuisisi PT Aceh Mineral Abadi hingga terbaru ini rencana akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (BKPJ: kode saham KRYA). Rencana LABA bidik bisnis EBT ini langsung memicu spekulasi di kalangan investor. Pertanyaannya, apakah transformasi LABA ke bisnis EBT ini mampu menjadi katalis positif yang mendukung pertumbuhan bisnis dan membuat harga saham LABA meroket?

 

Transformasi LABA ke Bisnis EBT

Memasuki semester II-2025, LABA – emiten produsen baja dan turunannya, siap memperluas cakupan bisnisnya ke sektor EBT dengan cara mengakuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (BKPJ – kode saham KRYA), yang akan dilakukan bersama dengan mitra strategis – Rich Step International Ltd (RSIL). Rencana aksi korporasi ini, diungkapkan LABA melalui keterbukaan informasinya berikut ini:

Rencana transformasi LABA ke bisnis EBT. Source: Keterbukaan informasi LABA 2 Juli 2025

Proses akuisisi tersebut, nanti akan melibatkan pembelian saham dari empat investor utama KRYA, yang secara kolektif jumlah kepemilikan mereka di KRYA mencapai 80%, berikut ini:

Hal. 146 Informasi Kepemilikan Saham Utama KRYA. Source: Laporan Tahunan 2024 KRYA

Dharmo Budiono sendiri, selaku Direktur Utama KRYA juga telah mengungkapkan bahwa perusahaan telah menerima surat resmi dari RSIL, berkaitan minatnya yang ingin mengambil alih saham mayoritas KRYA.

Adapun proses akuisisi tersebut, saat ini masih di tahap awal. Di mana RSIL sebagai mitra LABA masih menjalankan proses uji tuntas (due diligence) kepada KRYA.

Review singkat KRYA:

Akuisisi KRYA ini dimaksudkan untuk membuka pintu masuk bagi LABA dan mitra-mitra strategisnya. Supaya bisa menjajaki sinergi di industri EBT, yang memang tengah menjadi fokus pemerintah saat ini. KRYA adalah perusahaan konstruksi nasional dengan spesialisasi di bidang fabrikasi baja, kontraktor umum, hingga proyek infrastruktur (jalan, jembatan, bangunan air, hingga industrial).

Memanfaatkan akuisisi itu juga, LABA optimis mampu menjadi salah satu pemain utama yang layak diperhitungkan dalam pengembangan industri EBT.

Review singkat RSIL:

RSIL yang memiliki minat sama seperti LABA, untuk mengakuisisi mayoritas saham KRYA. Merupakan sebuah perusahaan yang baru berdiri mulai Januari 2024, berbasis di Hong Kong dan bergerak di sektor perdagangan, serta investasi strategis. Dengan fokus utama investasinya, berupa penyertaan modal di anak usaha, sekaligus untuk mengembangkan portofolio di bidang EV.

Untuk menandai keseriusannya dalam mencapai ekspansi pasar ke Indonesia, RSIL rupanya sudah memiliki Kantor Perwakilan di kawasan Jakarta Selatan

 

Target Bisnis LABA

Dalam Laporan Tahunan 2024, LABA telah menentukan prioritas strategisnya untuk pengembangan bisnis di tahun 2025 ini, antara lain:

  • Membentuk dua anak usaha, untuk menambah kontribusi pendapatan secara optimal;
  • Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan pihak, yang membutuhkan supplier produk baterai, sebagai EBT;
  • Gencar melakukan aksi korporasi;
  • Investasi asset untuk mendukung ekspansi bisnis.

Dan berikut ini gambaran rencana pengembangan bisnis LABA:

Halaman 46. Rencana Pengembangan Bisnis Utama. Source: Laporan Tahunan LABA 2024

Dari gambaran di atas, jelas bahwa LABA hingga tahun 2024 masih fokus pada lini bisnis utamanya, sebagai produsen dan penjualan baja. Namun mulai 2025 ini, LABA mulai melebarkan sayap bisnis ke industri EBT.

 

Apa Dampaknya ke LABA?

Adanya rencana transformasi LABA ke bisnis EBT, berpotensi memberi katalis positif terhadap prospek saham LABA. Berikut ini beberapa dampaknya:

  • Pergerakan harga saham LABA berpotensi melonjak, meski hanya dalam jangka pendek ke depan. Hal ini tercermin dari pergerakan harga saham LABA yang sempat melonjak ke kisaran 200an – 230an pada awal Juli 2025. Padahal pada April 2025, harga saham LABA berada di angka 97an – 100an.

  • Potensi pertumbuhan profitabilitas LABA, berdasarkan Laporan Keuangan 1Q2025, LABA berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan yang positif, secara annualized pendapatan LABA tahun 2025 bisa tumbuh sebesar Rp34 miliar. Dengan rata-rata pertumbuhan CAGR pendapatan sekitar 34.6%.

Historical pendapatan LABA Annualized 2025. Source: Cheat Sheet Kuartal I-2025 by RK Team Analyst

Pertumbuhan pendapatan ini diperoleh LABA, berkat adanya penjualan ke beberapa pelanggan baru diperiode 1Q2024. Meski secara keseluruhan penjualan positif, namun di periode 1Q2025 ini LABA mengalami penurunan penjualan dari PT Alpa Industries Indonesia sekitar 59.38% YoY menjadi Rp158.40 juta, dari periode 1Q2024 yang sebesar Rp390.00 juta. Sedangkan selebihnya berasal dari pelanggan baru.

Adapun kenaikan penjualan yang signifikan berasal dari Lain-lain (di bawah 100 juta) yang tercatat naik hingga 933% YoY menjadi Rp8.15 miliar di 1Q2025, dari sebelumnya hanya Rp788.90 juta pada 1Q2024.

Sejalan dengan pendapatan yang tumbuh, COGS LABA juga tercatat naik hingga Rp2.96 miliar di 1Q2025. Disebabkan oleh kenaikan Persediaan awal sebesar Rp15.31 miliar dan adanya Pembelian Rp1.25 miliar. Menariknya, di periode 1Q2025, LABA tidak mencatatkan adanya Beban Pokok Produksi Listrik. Bukan tidak mungkin, Beban Listrik ini termasuk ke dalam kategori lain.

Alhasil Laba Kotor yang dicatatkan LABA naik signikan menjadi Rp5.52 miliar di 1Q2025, dibandingkan Laba Kotor Rp3.72 juta pada 1Q2024.

Tidak hanya itu, dari sisi Beban Operasional LABA menunjukkan adanya keberhasilan efisiensi. Tercatat untuk Beban Penjualan turun 62.73% YoY menjadi Rp45.82 juta di 1Q2025, dari sebelumnya sebesar Rp122.92 juta pada 1Q2024. Penurunan terbesar berasal dari Tunjangan dan komisi yang turun 48.96% YoY menjadi Rp40.19 juta di 1Q2025, dari Rp78.74 juta pada 1Q2024.

Sayangnya, pada Beban Umum dan Administrasi LABA mengalami kenaikan 266.74% YoY menjadi Rp3.57 miliar di 1Q2025, dari sebelumya Rp973.24 juta pada 1Q2024. Akibat adanya kenaikan Gaji dan tunjungan secara signifikan hingga 289.12% YoY menjadi Rp2.01 miliar 1Q2025, dari hanya Rp516.53 juta.

Dengan itu perkembangan tersebut, LABA mampu membalikkan kerugiannya yang negatif Rp1.16 miliar di 1Q2024, menjadi untung sebesar Rp1.85 miliar pada 1Q2025.

Asumsi jika proses akuisisi LABA dan RSIL terhadap KRYA benar terealisasi. Maka akan terbentuk kombinasi yang saling mendukung antara LABA sebagai produsen baja yang akan merambah bisnis EBT, KRYA dengan kemampuan konstruksi pembangunannya, RSIL dengan kekuatan permodalan strategisnya. Maka kolaborasi ini berpotensi menciptakan ekosistem pengembangan proyek EBT yang memiliki add value.

 

LABA Akuisisi PT Aceh Mineral Abadi

FYI sebelum mencuatnya rencana transformasi LABA ke bisnis EBT, jadi di Juni 2025 kemarin LABA sudah melakukan pengembangan divisi bahan baku baterai terlebih dulu. Melalui kesepakatan bersama PT Energy Baru Investasi Indonesia, LABA mengakuisisi 65% saham PT Aceh Mineral Abadi yang berbasis di Banda Aceh.

PT Aceh Mineral Abadi memiliki keunggulan sumber daya tembaga yang melimpah. Bahkan perusahaan ini sedang dalam proses pengajuan izin eksplorasi tambang tembaga dan emas seluas 2.522 ha. Berdasarkan hasil eksplorasi, kawasan tersebut layak dikembangkan untuk menjadi basis industri pertambangan terpadu berskala besar. Adapun tujuan LABA mengakuisisi perusahaan ini adalah untuk mengamankan sumber daya hulu strategis. Sehingga dapat menempatkan diri di posisi yang penting dalam rantai pasokan bahan baku utama.

Menariknya, di saat yang bersamaan LABA pun banyak berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan asal China. Terkait dengan peluang kerja sama dalam pengembangan proyek bahan baku baterai. Beberapa diantaranya: China Nonferrous Metal Mining; Jiangxi Copper; Huayou Cobalt.

Akuisisi ini juga didukung oleh PemProv Aceh, dengan rencana proyek:

  1. Pengembangan system penambangan modern;
  2. Fasilitas pengolahan mineral berstandar tinggi;
  3. Pabrik pemurnian metalurgi berbasis teknologi pintar;
  4. Kawasan industri bahan baku Electric Vehicle (EV), dengan rantai pasokan terintegrasi.

Momen akuisisi PT Aceh Mineral Abadi dan komunikasi LABA-Perusahaan China. Source: Press Release Juni 2025

 

Kesimpulan

Langkah transformasi LABA ke bisnis EBT ini, telah menandai adanya babak baru perusahaan yang awalnya sebagai produsen baja dan produk turunannya. Kini mulai bertransformasi masuk ke sektor hijau alias EBT yang tengah menjadi fokus pemerintah dalam beberapa tahun ke depan.

LABA tidak sendiri, melainkan berkolaborasi bersama RSIL – mitra internasionalnya untuk mencaplok saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA). Sebagai bagian dari ekspansi LABA dalam menjajaki peluang di sektor EBT.

Keseriusan LABA dalam transformasi bisnis, juga telah dibuktikan lebih dulu melalui akuisisi PT Aceh Mineral Abadi demi mengamankan sumber daya tembaga strategis, yang diklaimnya untuk mendukung pengembangan industri baterai.

Meskipun proses akuisisi KRYA masih dalam tahap awal, kabar ini telah memberi sentimen positif ke pergerakan saham LABA. Terlepas dari kinerja pendapatan LABA yang masih terbilang kecil di angka miliaran, namun di periode 1Q2025 ini LABA masih mampu menjaga pertumbuhannya. Dengan adanya efisiensi pada sejumlah Beban usaha.

Menurut teman-teman investor sendiri, seberapa menarik rencana ekspansi bisnis LABA kali ini?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News. 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *