
Terakhir diperbarui Pada 17 Juli 2024 at 11:38 am
Analisa teknikal merupakan analisa yang bermanfaat bagi para investor, terutama dalam mendukung analisa fundamental. Berbeda dengan analisa fundamental, analisa teknikal lebih menitikberatkan kepada analisa chart dan memiliki prinsip “history repeats itself”. Nah begini cara membaca analisis teknikal saham…
Daftar Isi
Pengertian Analisa Teknikal Saham
Analisa teknikal adalah cara menganalisa suatu pergerakan saham di masa lalu, untuk dijadikan patokan pergerakan harga di masa depan. Dalam melakukan analisa teknikal, analis menggunakan beberapa indikator tertentu, antara lain line chart, bar chart dan candlestick chart.
Analisa teknikal banyak digunakan oleh para ‘trader’ dalam hal melakukan trading jangka pendek maupun scalping. Dengan analisa teknikal saham yang jeli, maka trader dapat mendapatkan keuntungan dari melakukan analisa teknikal.
Berbeda dengan analisa fundamental yang lebih banyak dipergunakan oleh para investor, pada analisa saham.
[Baca lagi: Langkah Awal Menuju Kesuksesan: Belajar Indikator Teknikal Saham untuk Pemula]
Prinsip-Prinsip Analisis Teknikal
Terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan, jika kita memutuskan untuk melakukan analisis teknikal saham, antara lain:
Market Action membuat dampak terhadap pergerakan saham
Pada analisis teknikal saham, segala hal dapat dikaitkan dengan pergerakan harga saham. Mulai dari kondisi politik, makro ekonomi hingga aksi korporasi. Dengan demikian pada analisis teknikal saham, kita dapat mengetahui dampaknya pada harga saham dari segala informasi yang terjadi.
Hal ini berbeda dengan analisa fundamental, di mana penggerak harga saham adalah kondisi perusahaan bukan segala informasi yang ada dikaitkan dengan harga saham.
Ada trend harga
Pada analisis teknikal saham, kita akan mengentahui berbagai macam harga secara historis pada suatu chart. Di mana kita, akan mendapatkan tren harga, ada bullish pattern atau tren harga saham yang naik, dan bearish pattern atau tren harga saham yang turun. Atau bahkan sideways pattern atau tren harga yang datar. Biasanya bagi para ‘trader’, mereka akan mengambil keputusan trading dengan berpatokan pada ketiga tren tersebut.
Selain itu ada namanya multiple time frame trend, yang dibagi menjadi tiga jenis antara lain:
- Primary trend yakni trend utama dalam jangka waktu yang lama.
- Secondary trend yakni trend pergerakan harga secara daily atau harian dalam beberapa periode.
- Minor trend yang menggambarkan fluktuasi harga harian,
Biasanya minor tren banyak digunakan oleh para scalper, untuk memperoleh keuntungan jangka pendek dan primary, maupun secondary tren.
History Repeats Itself
Pada analisis teknikal saham akan lebih menekankan bahwa pergerakan harga di masa depan, dengan pengulangan dari pergerakan harga di masa lampau.
Dalam analisis teknikal, kita akan mengenal pattern-pattern grafik yang dapat dipergunakan untuk memprediksi sesuatu dimasa yang akan datang.
Itu tadi ketiga prinsip dari teknikal analisis, memang sangat berbeda dengan analisis fundamental yang sudah sangat banyak sekali dibahas pada artikel-artikel kita. Namun setidaknya, pengetahun mengenai analisis teknikal saham ini dapat menjadi pelengkap, ketika kita akan menentukan titik entry dan taking profit saham.
[Baca lagi: Cara Membaca Candlestick Saham, Pahami Faktor yang Memengaruhi!]
Indikator Analisis Teknikal Saham
Memahami indikator teknikal saham ialah kunci untuk dapat melakukan analisa teknikal. Terdapat dua indikator utama dalam teknikal saham, antara lain:
Overlays
Merupakan garis pembentuk tren yang dapat digunakan dalam menentukan tren naik atau turun. Terdapat beberapa indikator untuk overlays antara lain Moving average dan Bollinger bands.
Oscillator
Merupakan garis penentu awal dan akhir dalam sebuah trend, yang biasanya digabungkan dengan analisa volume. Terdapat beberapa indikator untuk oscillator antara lain Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic Oscillator.
Pada artikel kali ini kita akan bahas keempat sub-indikator dari indikator utama overlays dan oscillator.
Moving Average
Moving average adalah garis rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Moving average dapat dibagi menjadi short term moving average seperti MA5, MA10, dan MA 20 yakni pergerakan harga jangka pendek selama beberapa periode 5 hari, 10 hari dan 20 hari kebelakang dan long term moving average yang biasanya diatas MA 20, seperti MA 50, MA 100 dan lainnya, itu berarti kita melihat pergerakan harga saham rata-rata selama 50 hari dan 100 hari ke belakang.
Source: Stockbit
Berikut adalah contoh Moving average selama 14 hari dan 21 hari dalam saham UNTR, pada analisa tersebut di paling kanan terlihat bahwa MA sudah di break oleh candle stick yang menandakan bahwa trend sudah berubah dari bearish trend menjadi bullish trend.
Moving average sendiri terdiri dari beberapa jenis antara lain simple moving average, exponential moving average, weighted moving average dan double moving average.
Bollinger Bands
Bolinger band adalah analisa yang dapat digunakan untuk memprediksi pegerakan tren suatu emiten. Pada bolinger band terdapat tiga indikator yakni upper band, middle band dan lower band. Berikut ilustrasi Bollinger bands:
Source: tokocrypto.com
Upper band adalah batas atas yang me njadi perkiraan harga akan kembali ke bawah. Sedangkan lower band adalah batas bawah yang menjadi perkiraan, bahwa harga saham akan kembali ke atas.
Relative Strength Index (RSI)
RSI merupakan garis acuan analisa teknikal, yang menentukan kondisi saham dalam oversold (kelebihan jual) maupun overbought (kelebihan beli). RSI memiliki dua angka acuan yang biasa digunakan yakni 30 sebagai titik oversold dan 70 sebagai titik overbought. Berikut ini ilustrasi dari RSI:
Source: Fidelity Investment
Stochastic Oscillator (SO)
SO adalah sebuah indikator untuk menentukan harga saham, dengan kisaran harganya dalam waktu tertentu. Indikator ini mirip dengan RSI namun menggunakan skala 0 dan 100.
Dalam melakukan analisis teknikal saham masih terdapat banyak indikator lain, yang belum dibahas pada artikel ini. Di mana indikator-indikator tersebut juga dapat digunakan untuk analisis teknikal saham. Pada kesempatan lain kita akan bahas beberapa indikator teknikal lainnya.
Strategi Memperoleh Cuan dari Analisa Teknikal
Setelah kita memahami beberapa indikator dalam analisis teknikal saham di atas. Lalu bagaimanakah cara memanfaatkan indikator-indikator tersebut untuk bisa memperoleh cuan dari saham? Nah berikut ini caranya:
Identifikasi tren harga saham
Untuk mengidentifikasn tren harga saham, dapat di mulai dari mengidentifikasi tren pendek hingga tren jangka Panjang. Namun juga bisa untuk mengkombinasikan dengan indikator-indikator analisis teknikal saham di atas. Adapun saat memulai identifikasi, kita juga dapat mengkombinasikannya dengan 1 indikator Overlays dan 1 indikator Oscillator.
Tentukan titik support dan resistance
Setelah melakukan identifikasi tren, maka kita akan mendapatkan titik support dan resistant. Di sini kita dapat menggunakan titik-titik tersebut, sebagai entry point dan exit point.
Lihat Volume transaksi
Terakhir, kita juga dapat memantau volume transaksi untuk mengkonfirmasi pergerakan harga. Volume yang tinggi akan diikuti dengan turunnya harga saham. Maka akan mengkonfirmasi bahwa saham bergerak bearish.
Dan sebaliknya, kenaikan harga saham dengan volume tinggi, akan mengkonfirmasi bahwa harga bergerak bullish.
Kesimpulan
Nah itu tadi ketiga cara untuk memperoleh cuan dari analisis teknikal saham. Kita sebagai investor, juga dapat menerapkannya dan mengimplementasikannya pada saat memahami pergerakan harga saham. Namun kembali, Penulis ingatkan untuk tetap berpegang pada analisis fundamental agar investasi saham berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Dalam hal ini, kita dapat menjadi analisis teknikal saham sebagai analisis pendukung.***
###
DISCLAIMER ON:
Segala tulisan di luar konteks tentang Value Investing pada web/blog/situs ini tidak dimaksudkan sebagai suatu rekomendasi metode/cara/langkah/strategi investasi yang dianjurkan. Melainkan hanya berupa informasi mengenai ilmu dalam pasar saham. Penulis web/blog/situs ini tidak bertanggung jawab apabila ada kerugian yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang timbul atas tindakan pembaca.
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.