
Terakhir diperbarui Pada 1 Agustus 2025 at 4:49 pm
Mekanisme FCA saham yang dimulai pada 25 Maret 2024, belakangan kembali jadi sorotan investor. Pasalnya di musim IPO emiten baru yang banyak dijagokan investor, justru FCA ini menimbulkan kecemasan. Lantaran saham yang baru melantai tersebut, bisa masuk ke dalam efek pemantauan khusus (Full Call Auction/FCA). Rumornya, saham-saham yang masuk FCA ini cenderung akan bergerak negatif, yang akhirnya merugikan investor. Pertanyaannya, bagaimana pemberlakuan FCA saham ini? Berapa lama akan diberlakukan dan seperti apa dampaknya?
Daftar Isi
Mengenal FCA Saham
Full Call Auction atau FCA, merupakan mekanisme perdagangan saham yang di mana order beli dan jual dikumpulkan secara lebih dulu, ke dalam satu periode waktu tertentu. Barulah kemudian dilakukan pencocokan dan eksekusi di waktu yang telah ditentukan.
Mekanisme FCA ini hanya akan mengeksekusi order di waktu khusus, dengan harga yang mencerminkan keseimbangan, antara permintaan maupun penawaran. Selain itu, FCA hanya diperuntukkan bagi saham-saham yang tidak likuid. Atau yang termasuk dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK). Beserta saham-saham dengan kondisi tertentu, seperti halnya saham yang disuspend.
Stock Market Mastery, program belajar saham komprehensif yang didesain oleh RK Team secara komprehensif, membantu Anda mendapatkan profit secara konsisten di pasar saham, diadakan lagi untuk periode Agustus - September 2025, segera daftar di sini!

Manfaatkan Voucher 200k bagi Pendaftar Tercepat SMM RK!

Berapa Lama FCA Diberlakukan?
Mengacu pada revisi mekanisme FCA yang dilakukan efektif mulai 21 Juni 2024, maka saham yang masuk ke Pepan Pemantauan Khusus dan mekanisme FCA saham cukup tujuh hari bursa berturut-turut. Dan apabila saham tersebut sudah memenuhi syarat-syarat, sehingga dapat dievaluasi untuk segera keluar dari mekanisme FCA. Kebijakan tersebut jauh lebih ringan, dibandingkan sebelumnya, di mana saham yang masuk FCA bisa bertahan selama 30 hari kalender. Dengan catatan, saham tersebut memenuhi syarat evaluasi, maka bisa segera keluar dari FCA.
[Baca lagi: BEI Putuskan Revisi Mekanisme FCA]
Syarat yang Harus Dipenuhi Saham untuk Keluar dari FCA
Syarat-syarat yang dimaksud adalah:
- Berada di Papan Pemantauan Khusus (PPK) minimal selama 7 hari bursa;
- Saham memiliki likuiditas yang sehat, dengan penilaian:
- Rata-rata nilai transaksi harian di atas Rp 5 juta
- Rata-rata volume transaksi harian di atas Rp 10.000 saham, dalam tiga bulan terakhir;
- Saham yang memiliki harga rata-rata di bawah Rp 51, maka:
- Harga saham harus bergerak naik sampai atas batas tersebut
- Emiten harus membagikan dividen tunai melalui RUPS;
- Emiten harus masuk ke dalam Daftar Efek Liqiuidity Provider, dan memiliki Liquidity Provider aktif.
Mekanisme Pelaksanaan FCA Saham
Beberapa mekanisme pelaksanaan FCA saham di bursa:
Periode Pengumpulan Order
Seluruh order beli maupun jual saham, akan dikumpulkan ke dalam satu periode khusus. Misalnya dalam 5 menit menjelang sesi pembukaan bursa. Ini berarti tidak ada yang eksekusi selama periode pengumpulan order ini.
Pencocokan Saham berdasarkan pada harga dan volume
Di akhir periode pengumpulan, sistem akan melakukan pencocokan terhadap semua order yang masuk. Guna mencari titik harga, bahwa jumlah saham yang diminta maupun yang ditawarkan harus seimbang.
Penentuan Harga yang Seimbang
Harga saham yang terbentuk dari proses pencocokan, maka akan disebut sebagai harga keseimbangan. Yang akan menjad dasar transaksi FCA saat itu.
Eksekusi Order
Hanya order saham yang memiliki kesesuaian dengan harga keseimbangan yang dieksekusi. Sementara order saham lainnya akan ditolak dan/atau dibawa ke sesi selanjutnya.
Publikasi Hasil
Nantinya hasil eksekusi, harga akhir, dan juga volume transaksi akan dipublikasikan oleh bursa, setelah sesi FCA selesai.
Jam Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Papan Pemantauan Khusus
Dari perbedaan di atas, maka saham di sistem FCA memiliki jam perdagangan khusus. Berdasarkan SK Direksi BEI No. Kep-00316/BEI/11-2023 tentang Peraturan No. II-X mengenai Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Papan Pemantauan Khusus, maka berikut ini jamnya:
Jam perdagangan sistem FCA. Source: idx.co.id
Contoh Saham Masuk FCA
Dalam kasus FCA ini, sebenarnya sudah cukup banyak saham-saham yang pernah terkena FCA. Namun kali ini, Penulis akan mengambil contoh saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN). Di mana sebelumnya, saham COIN ini sempat di suspend di tanggal 17 Juli 2025, usai harganya melesat 374.16% sejak IPO.
Kemudian BEI kembali membuka suspend saham COIN dengan alasan cooling down pada 18 Juli 2025. Tetapi, tak butuh waktu lama dari itu COIN kembali di suspend mulai 21 Juli 2025, lantaran harganya melonjak 55.06% dari suspend yang pertama.
Sayangnya ketika suspend perdagangan di buka, justru COIN tidak bisa secara langsung diperdagangkan dengan normal. Melainkan dengan mekanisme FCA, sebagai akibatnya terhadap saham COIN:
- Sampai dengan jam 10.00 WIB pada hari yang sama, saham COIN mengalami penurunan hingga 1.4% ke level Rp725. Karena saham yang masuk ke sistem FCA cenderung akan bergerak negatif. Dengan penurunan tersebut, nilai transaksi COIN tercatat Rp26.9 miliar, dan volume sekitar 371.130 lot.
- Saham COIN akhirnya hanya dapat diperdagangkan di jam-jam tertentu saja, sesuai ketentuan FCA.
- Posisi bid dan offer saham COIN tidak terlihat, seperti halnya perdagangan regular.
- Pada 24 Juli 2025, harga saham COIN akhirnya ARB hingga 9.52% di level Rp665 per lembar saham.
Pertanyaannya sekarang, kenapa saham COIN bisa terkena FCA? Jawabannya, mengacu pada ketentuan Peraturan Bursa No. I-X, saham yang perdagangannya di suspend lebih dari satu hari perdagangan. Maka dapat langsung masuk ke mekanisme Full Call Auction (FCA). Oleh karena itu, dalam kasus saham COIN yang kena FCA. Wajar jika COIN masuk ke FCA, lantaran suspend perdagangan sudah berlangsung dari 21 Juli – 23 Juli 2025. Sehingga menguatkan dasar BEI untuk menempatkan saham COIN ke dalam sistem FCA.
Perbedaan FCA vs Perdagangan Regular
Mekanisme FCA, memiliki perbedaan yang mencolok dengan mekanisme perdagangan regular, antara lain:
Itu mengapa saham yang masuk ke sistem FCA akan berbeda dengan jam perdagangan regular. Kondisi ini pula yang menyebabkan investor kesulitan untuk melakukan matching pada transaksinya, ketika di jam perdagangan regular. Bahkan sekalipun sudah antri di jam regular, justru transaksi akan di reject.
Bukan hanya itu saja, pada perdagangan sistem FCA ini terdapat batas harga mulai Rp 1 – Rp 10. Sehingga kenaikan maupun penurunan harga saham tetap berada di kisaran ±10%. Di mana untuk ARB hanya Rp1 dan ARA Rp10.
Bagaimana Cara Menghadapi Saham yang Terkena FCA
Jika saham pegangan terkena FCA, maka ada beberapa cara yang dapat dicoba, antara lain:
- Perhatikan waktu sesi perdagangan FCA, supaya tidak tertinggal waktu untuk memasukkan order.
- Pasang limit order, guna memastikan kendali terhadap harga transaksi.
- Periksa kembali status saham melalui website resmi BEI, untuk memastikan apakah saham masih dalam status FCA atau sudah keluar.
- Hindari harga Auto Rejection Bawah (ARB) maupun Atas (ARA).
- Tetapi jika, teman-teman investor masih memiliki optimisme terhadap kinerja fundamental dan potensi pertumbuhan bisnis dari saham tersebut. Maka hold saham tersebut sampai keluar dari FCA yang berlaku selama tujuh hari. Atau bahkan ketika FCA selesai, maka biasanya valuasi saham akan diperhitungkan kembali.
- Namun sebaliknya, ketika dirasa valuasi sahamnya sudah overvalue. Maka dapat melakukan antri jual, ketika waktu perdagangannya belum dibuka dan/atau dibawah jam pre opening, yakni sebelum 08.45 WIB. Hanya saja, perlu diingat kembali, bahwa saham yang sudah masuk sistem FCA, cenderung akan sulit matching. Tetapi, dengan mencoba setidaknya sudah berupaya membuka peluang matching.
- Hindari FOMO ketika saham ramai dibicarakan, pastikan bahwa teman-teman investor telah memperhitungkan risikonya secara seksama.
Anda sedang ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Maka sekarang bisa menggunakan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

Kesimpulan
Full Call Auction (FCA), mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperuntukkan bagi saham-saham tidak likuid dan/atau saham dengan kondisi tertentu. Misalnya yang dikenakan suspend perdagangan. Dalam sistem FCA ini, order beli dan jual saham akan dikumpulkan terlebih dahulu. Untuk kemudian dieksekusi hanya pada waktu tertentu, yang berdasarkan pada harga keseimbangan pasar.
Di awal pemberlakuannya, Full Call Auction (FCA) memang sempat menimbulkan kontra di kalangan investor saham karena masa berlaku yang lama, hingga 30 hari kalender bursa. Namun seiring berjalannya waktu, pemberlakuan sistem FCA ini kemudian direvisi menjadi minimal 7 hari bursa terhitung dari 21 Juni 2024. Bahkan bisa keluar lebih cepat, selama memenuhi syarat yang ditentukan bursa. Belum lama ini, sistem FCA ini kembali ramai, usai mengenai beberapa saham pendatang baru, salah satunya COIN. Hal ini, sempat membuat COIN sulit untuk ditransaksikan secara normal dan rentan bergerak negatif.
Beberapa sebab sulitnya transaksi saham yang masuk sistem FCA, karena order yang tidak terpenuhi, seperti di reject; atau bahkan sulit untuk mendapatkan harga saham yang diinginkan.
Kendati begitu, FCA ini turut memberikan dampak yang positif bagi investor, mulai dari: Transparansi dan efisiensi kegiatan pasar saham; Peluang investor untuk mendapatkan saham yang harganya lebih stabil semakin besar; dan Berkesempatan untuk membeli maupun menjual saham.
Kira-kira apa yang teman-teman investor lakukan, jika saham pegangan masuk dalam PPK dan sistem FCA?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.