Terakhir diperbarui Pada 11 Maret 2025 at 7:11 pm

Menjelang musim libur lebaran yang akan datang ini, biasanya akan memberikan efek tersendiri khusus bagi para investor di pasar modal, terutamanya pada investasi saham. Tidak jarang efek musim liburan bisa mendatangkan peluang tertentu pada beberapa sektor saham. Namun beberapa di antaranya juga bisa menjadi risiko yang berujung pada kerugian jika keputusan yang diambil tidak terukur dengan baik. Lantas bagaimana sebenarnya efek musim liburan pada saham? Apakah efeknya lebih banyak positif atau sebaliknya negatif? Mari kita bahas di artikel kali ini…

 

Source: thepennyhoarder

 

Peluang dan Risiko yang Ditawarkan Ketika Musim Liburan Tiba

Musim liburan seperti Lebaran 2025 nanti, biasanya akan disikapi biasa saja oleh para investor yang memiliki strategi investasi dengan baik. Nah berikut ini gambaran peluang dan risikonya:

  • Peluang yang Ditawarkan: Adanya Permintaan yang Meningkat di Sektor-sektor Saham Tertentu

Bentuk permintaan yang datang menjelang Lebaran, biasanya karena kebutuhan pokok masyarakat juga semakin tinggi. Baik itu dari tingkat belanja makanan maupun minuman, pakaian Lebaran, atau bahkan kebutuhan pokok yang dijadikan sebagai hantaran Lebaran. Tidak hanya itu mobilitas masyarakat juga akan tinggi, karena banyak masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik atau bahkan mencari hiburan ke tempat-tempat wisata tertentu di berbagai daerah. Demikian juga dengan peningkatan kebutuhan bayar berbayar, seperti penggunaan kartu kredit, atau layanan peminjaman.

  • Momentum Ramadan Rally: IHSG cenderung bergerak naik menjelang puasa Ramadan dan Lebaran

Pasar saham Indonesia, akan beberapa kali mengalami rally, di mana IHSG akan bergerak naik menjelang puasa dan juga Lebaran. Tidak hanya itu, momen rally ini juga biasanya terjadi pada penghujung tahun, yakni bulan Desember yang mana bertepatan dengan perayaan Natal dan menyambut Tahun Baru atau yang disebut dengan Santa Claus Rally. Kenaikan IHSG tersebut dipengaruhi oleh Ramadan Rally, sebab terjadi peningkatan permintaan yang lebih tinggi dari hari-hari biasa, dan ini juga yang berlaku ketika Natal dan Tahun Baru. Nah di momen rally ini, biasanya para investor yang sudah memahami siklus musimannya, akan bersiap diri untuk masuk membeli saham sebelum terjadinya rally.

  • Momen Window Dressing: Biasanya terjadi di Akhir Tahun

Peluang lain yang juga terjadi ketika musim liburan adalah Window Dressing, sebuah strategi bagi para Manaje Investasi untuk memborong saham-saham yang memiliki kinerja baik ketika menjelang akhir tahun. Window Dressing ini sebagai peluang bagi para Manajer Investasi untuk mempercantik kinerja keuangan mereka. Nah momen ini, menjadi peluang tersendiri bagi para investor ritel untuk bisa masuk membeli saham-saham yang memiliki potensi naik, efek aksi Window Dressing tersebut.

  • Penurunan Volume Trasaksi Jual Beli Saham: Momen Tepat bagi Investor Ritel yang Fokus Pada Jangka Panjang

Selanjutnya, peluang dari momen liburan adalah banyaknya investor instituasi yang memutuskan beristirahat, yang akhirnya membuat volume perdagangan saham menjadi lebih rendah. Tentunya ini menjadi peluang bagi investor ritel untuk membeli saham-saham undervalue sebelum pasar aktif.

  • Adanya Potensi Dividen maupun Buyback Saham

Nah peluang lain yang ada dari efek musim liburan pada saham adanya potensi dari sejumlah perusahaan yang akan membagi dividen tahunan, ketika menjelang akhir tahun dan/atau ketika musim liburan usai. Tidak hanya itu, beberapa perusahaan diantaranya juga ada yang akan melakukan aksi Buyback Saham. Di mana tujuannya ini adalah untuk meningkatkan kembali harga saham untuk jangka waktu pendek. Nah pada peluang ini, investor ritel bisa mengambil manfaat untuk mendapatkan dividen yield yang menarik atas saham tertentu.

 

Saham-saham yang Dipengaruhi oleh Musim Liburan

Saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan, biasanya adalah saham-saham yang kinerjanya dipengaruhi oleh perubahan permintaan. Di mana biasanya permintaan yang tinggi terjadi selama musim liburan. Saham-saham ini biasanya berasal dari sektor-sektor saham yang kinerja dipengaruhi oleh musim-musim liburan, seperti pekan Lebaran, antara lain:

  • Sektor pariwisata

Saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Seperti maskapai penerbangan, hotel, dan resort. Secara umum, cenderung mengalami kenaikan harga selama musim liburan. Hal ini dikarenakan permintaan akan perjalanan dan akomodasi meningkat, selama periode liburan ini. Contohnya saham di sektor Pariwisata: PT Hotel Indonesia Natour Tbk (HINN), PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR)

  • Sektor ritel

Saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang ritel, seperti toko-toko pakaian, perlengkapan liburan, dan makanan. Juga cenderung mengalami kenaikan harga selama musim liburan. Hal ini dikarenakan permintaan akan barang-barang dan jasa yang dibutuhkan untuk liburan meningkat, selama periode ini. Contohnya saham sektor Ritel: Matahari Department Store (LPPF), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Aspirasi Hidup Indonesia (ACES).

  • Sektor hiburan

Saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang hiburan, seperti bioskop, taman hiburan, dan konser juga cenderung mengalami kenaikan harga selama musim liburan. Hal ini dikarenakan permintaan akan hiburan, turut mengalami peningkatan selama periode liburan. Beberapa contoh saham sektor Hiburan: Cinema XXI (CPXX), MNC Vision Networks (MVN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

  • Sektor Transportasi, Logistik, dan juga Jalan Tol

Saham yang bergerak di bidang jasa transportasi umum, pengiriman logistik, dan jalan tol biasanya juga akan mengalami peningkatakan kinerja. Karena di masa-masa liburan, kebutuhan akan penggunaan transportasi juga akan meningkat, begitu juga dengan kebutuhan logistik yang seringkali overload. Transaksi jalan tol juga akan cenderung meningkat signifikan karena tingginya mobilitas dari Jakarta menuju luar kota. Beberapa saham yang terpengaruh, antara lain:

    • Saham Transportasi
      • Maskapai penerbangan: Garuda Indonesia (GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), Sriwijaya Air (SRII)
      • Tranportasi darat: Blue Bird (BIRD)

 

 

Berikut adalah beberapa contoh saham yang dipengaruhi oleh musim liburan:

  • Hotel: MNC Land (KPIG), The Ritz-Carlton Jakarta (LTRG), The Westin Jakarta (WSTAR)

Nah, bagi teman-teman investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan. Tentu harus mampu memahami pola permintaan, yang seringkali terjadi selama musim liburan.

Tidak hanya itu, teman-teman investor juga harus berhati-hati untuk tidak membeli saham-saham ini terlalu dini. Lantaran harga sahamnya cenderung turun, setelah musim liburan berakhir.

 

Faktor yang Mempengaruhi Saham selama Musim Liburan

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi saham selama musim liburan:

  • Kondisi ekonomi

Kondisi ekonomi secara keseluruhan, akan berdampak besar pada pasar saham. Termasuk selama musim liburan. Jika ekonomi sedang tumbuh, maka biasanya para investor cenderung lebih optimis dan lebih bersedia untuk berinvestasi. Sehingga akan mendorong harga saham bergerak naik.

Sebaliknya, jika ekonomi sedang melambat, investor cenderung lebih pesimis dan lebih cenderung untuk menjual saham. Akibatnya akan mendorong harga saham bergerak turun.

  • Data ekonomi

Data ekonomi yang dirilis selama musim liburan juga dapat memberikan petunjuk tentang kondisi ekonomi di masa depan. Jika data ekonomi positif, maka investor cenderung lebih optimis dan juga bersedia untuk berinvestasi, yang dapat mendorong harga saham naik.

Sebaliknya, jika data ekonomi negatif, investor cenderung jadi lebih pesimis dan memutuskan untuk menjual saham. Akibatnya harga saham juga akan terdorong turun.

  • Ketidakpastian politik

Ketidakpastian politik dapat menyebabkan volatilitas di pasar saham, termasuk selama musim liburan. Jika ada ketidakpastian politik yang signifikan, tentu akkan mempengaruhi sikap investor. Biasanya investor akan cenderung lebih berhati-hati dan memilih menghindari risiko. Maka efeknya, harga saham akan terdorong turun.

  • Faktor psikologis

Faktor psikologis juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham selama musim liburan. Misalnya, jika investor memiliki keyakinan bahwa harga saham akan naik selama musim liburan, mereka mungkin lebih cenderung untuk membeli saham, yang dapat mendorong harga saham naik.

 

Liburan Produktif Investor

[Baca lagi: Tips Buat Investor Memanfaatkan Waktu Liburan menjadi Produktif]

 

Selain itu, ada beberapa contoh spesifik lainnya, tentang bagaimana faktor-faktor di atas mempengaruhi saham selama musim liburan:

  • Jika ekonomi sedang tumbuh dan data ekonomi yang dirilis selama musim liburan positif. Investor cenderung lebih optimis dan akan berinvestasi di saham-saham yang berkinerja baik. Seperti saham-saham perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, yang dibutuhkan oleh konsumen.
  • Jika ekonomi sedang melambat dan data ekonomi yang dirilis selama musim liburan negatif. Investor cenderung lebih pesimis dan memilih untuk menjual saham. Terutama saham-saham perusahaan yang berisiko tinggi. Seperti halnya saham-saham perusahaan teknologi.
  • Jika ada ketidakpastian politik yang signifikan selama musim liburan. Hal ini juga akan membuat investor cenderung lebih berhati-hati, agar terhindar dari risiko. Dan ini dapat menyebabkan volatilitas di pasar saham.
  • Jika investor memiliki keyakinan bahwa harga saham akan naik, selama musim liburan. Bukan tidak mungkin, investor juga berani untuk membeli saham. Sehingga dapat mendorong harga saham naik.

Sebab itu, teman-teman investor harus mempertimbangkan semua faktor di atas. Ketika membuat keputusan investasi selama musim liburan kemarin.

 

Strategi Investasi selama Musim Liburan

Musim liburan sebenarnya adalah waktu yang tepat, untuk melakukan penyesuaian portofolio investasi yang kita miliki. Jadi jangan lewati musim liburan tanpa evaluasi pada portofolio investasi ya..

Beberapa strategi yang dapat dilakukan:

  • Pertimbangkan untuk rebalancing portofolio investasi

Rebalancing portofolio adalah proses penyesuaian komposisi portofolio. Agar arah portofolio, tetap sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko yang kita miliki. Nah, musim liburan sendiri sangat tepat untuk melakukan rebalancing portofolio. Lantaran kita jadi memiliki lebih banyak waktu, untuk melakukan analisis dan riset.

  • Luangkan waktu untuk melakukan analisis perusahaan yang akan diinvestasikan

Memanfaatkan musim liburan untuk menganalisis saham-saham perusahaan yang kita incar, juga tidak salah. Karena melakukan analisis saat liburan, kita memilki ekstra waktu untuk lebih optimal mendalami analisis perusahaan.

Mengingat analisis ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, di mana kita akan membaca laporan keuangan, memahami korelasi penurunan atau kenaikan yang terjadi, dan lain sebagainya. Tentu nanti, hasil analisis ini akan mendukung pengambilan keputusan kita dalam berinvestasi.

  • Hindari membuat keputusan investasi secara terburu-buru.

Musim liburan merupakan momentum berkumpul dengan keluarga dan berekreasi. Begitu juga dengan investor untuk menikmati waktu bersama keluarga.

Oleh karena itu, penting untuk kita lebih hati-hati dalam membuat keputusan investasi saat liburan. Hindari sikap terburu-buru, dan akan lebih baik untuk meluangkan waktu. Sehingga kita memiliki waktu untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang dibuat, guna meminimalisir potensi kerugian.

  • Jangan berinvestasi lebih dari budget yang telah dialokasikan.

Meski kita telah mengalokasikan dana untuk berinvestasi. Namun pastikan  kembali bahwa kita hanya akan berinvestasi sesuai dengan alokasi yang sudah kita perhitungkan.

Hal ini berkenaan dengan, musim liburan yang seringkali menguras pengeluaran menjadi lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk tetap berpegang pada alokasi keuangan yang sudah kita buat.

  • Gunakan strategi diversifikasi

Diversifikasi adalah kunci yang efektif untuk mengurangi risiko investasi. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi pada berbagai sektor saham. Bahkan diversifikasi pada instrument investasi lainnya.

  • Hindari mengikuti tren

Tren pasar dapat berubah dengan cepat. Ini mengapa, jika kita berinvestasi hanya mengacu pada tren, kita akan mengalami risiko besar. Untuk itu pastikan, bahwa investasi yang kita lakukan hanya berdasarkan pada fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhannya.

 

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit! BANNER-ARTIKEL-CHEATSHEET-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.

 

 

Kesimpulan

Dari pembahasan kita kali ini, maka dapat kita simpulkan bahwa benar adanya efek musim liburan pada saham. Terutamanya bagi saham-saham perusahaan yang berkaitan erat dengan pelayanan di musim liburan. Di mana ketika menjelang liburan, harga saham di sektor pariwisata, ritel dan hiburan akan mengalami kenaikan. Sebaliknya ketika musim liburan, maka harga saham akan kembali bergerak turun. Hal ini menyesuaikan dengan volume permintaan yang terjadi di pasar. Meski begitu, musim liburan juga dapat dimanfaatkan untuk kita melakukan rebalancing portofolio investasi.

Lantas, apakah bijak membeli saham yang terpengaruh musim liburan? Jawabannya, tentu kembali pada tujuan dan profil risiko kita.

Jika kita menargetkan keuntungan jangka pendek, maka membeli saham-saham yang terpengaruh musim liburan, bisa menjadi pilihan. Karena menjelang liburan, tentu harga saham di sektor pariwisata, ritel dan hiburan akan bergerak naik.

Namun jika kita mencari keuntungan dalam jangka panjang. Maka keputusan yang dibuat harus didasar pada kondisi fundamental perusahaan, prospek, dan juga potensi risiko.

Kembali perlu di ingat, berinvestasi pada saham sektor apapun tetap memiliki risiko. Demikian pula dengan investasi di saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan. Harga saham akan naik karena, dipengaruhi oleh naiknya permintaan pasar. Tetapi harga saham juga bisa turun, ketika musim liburan telah berakhir.

Nah kalau bagi teman-teman investor, seberapa menarik sih berinvestasi pada saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *