Saham preferen masih seringkali dipertanyakan para investor pasar saham, padahal saham preferen ini dapat menjadi salah satu alternatif investasi. Saham preferen ini sendiri memiliki sejumlah perbedaan antara saham biasa dengan saham preferen, seperti halnya kode saham, harga buyback, hak suara (vote) dan lain sebagainya. Nah untuk memahami tentang saham preferen, mari bahas selengkapnya!
Daftar Isi
Pengertian Saham Preferen
Anda yang hari ini sudah terjun sebagai investor saham, apakah sudah mengetahui tentang ?saham preferen? Lantaran saham preferen ini dapat menjadi alternatif investasi yang layak bagi investor.
Saham preferen (preferred stock) merupakan jenis saham yang menawarkan keistimewaan kepada pemiliknya. Berupa pembayaran dividen yang lebih awal dan dividennya dapat lebih tinggi. Bahkan investro yang memiliki saham preferen akan dibayar lebih dulu, jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
Pada umumnya saham preferen dianggap sebagai instrumen hybrid, dengan sifat ekuitas dan instrumen utang. Saham preferen memiliki posisi yang lebih senior dibandingkan saham biasa. Namun masih lebih rendah dari obligasi dalam hal klaim terhadap aset perusahaan, terutama dalam hal pembayaran dividen dan likuidasi.
💥 Program Belajar Saham Intensif 5 Bulan bersama Rivan Kurniawan & Team
💡 RK Intensive Bootcamp 2026 adalah program lengkap untuk mempelajari investasi saham secara menyeluruh.
Program ini mencakup tiga kelas terbaik Rivan Kurniawan: Stock Market Mastery, Stockademy, dan Valuation Class,
dalam satu paket bundling dengan potongan lebih dari Rp 3 juta.
Apa yang Anda Dapatkan?
Anda akan memperoleh akses penuh ke seluruh materi pembelajaran eksklusif yang disusun oleh Rivan Kurniawan dan Team.
Program ini membantu Anda menjadi investor saham profesional yang percaya diri dalam mengambil keputusan investasi.
🔥 Belajar lebih cepat, lengkap, dan hemat—semua dalam satu Bootcamp!
5 Jenis Saham Preferen
Saham preferen tidak berdiri sendiri, melainkan terdiri dari sejumlah jenis, dengan masing-masing karakteristik yang berbeda. Sehingga Anda memiliki keleluasan dalam memilih saham preferen mana yang cocok dengan profil risiko yang dimiliki. Di bawah ini terdapat 5 jenis saham preferen, antara lain:
Saham preferen partisipasi atau Participating Preferred Stock, dikenal dengan fitur di mana pemegang sahamnya berhak mendapatkan dividen tambahan berdasarkan kondisi tertentu. Contohnya, ketika dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa melebihi jumlah yang telah ditentukan sebelumnya, maka hal yang sama juga berlaku bagi pemegang saham preferen partisipasi yang berpotensi mendapatkan dividen ekstra.
Jenis saham preferen konvertibel memiliki kelebihan untuk dikonversikan menjadi saham biasa dari perusahaan penerbit. Konversi dilakukan sesuai dengan syarat dan rasio konversi yang telah ditetapkan sebelumnya. Bagi pemegang saham preferen konvertibel berpeluang untuk dapat berpartisipasi dalam potensi kenaikan nilai saham perusahaan, apabila mereka memilih untuk mengkonversi saham preferen menjadi saham biasa. Untuk saham preferen konvertibel ini memiliki kemiripan dengan kasus Microsoft yang berinvestasi di saham Apple.
Jenis berikutnya ialah saham preferen kumulatif, yang mengharuskan manajemen perusahaan untuk membayarkan seluruh dividen, termasuk tunggakan sebelumnya kepada pemilik saham. Ini berarti, pembayaran harus memprioritaskan pemilik saham preferen, baru setelahnya dapat dilanjutkan dengan pemegang biasa.
Jenis yang keempat, saham preferen disesuaikan dengan sistem pembayaran dividen yang dapat bervariasi, yang dapat disesuaikan secara berkala mengikuti acuan tertentu, seperti suku bunga pasar atau indeks keuangan lainnya. Dengan kata lain, dividen dari saham preferen ini akan menyesuaikan kondisi pasar, bukan ditetapkan dalam jumlah tetap seperti saham preferen biasa.
Saham Preferen yang Dapat Ditebus (redeemable preferred stock)
Kemudian selanjutnya ada saham preferen yang dapat ditebus, jenis saham yang dapat dibeli kembali (ditebus) oleh perusahaan penerbit dari pemegang saham pada waktu tertentu, dengan harga dan ketentuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi.
Segera manfaatkan Monthly Investing Planyang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Perbedaan Saham Preferen dan Saham Biasa
Di bawah adalah perbedaan saham preferen dan saham biasa?
Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Biasa (Common Stock)
Kode saham terdiri dari 5 huruf. Dengan huruf belakangnya P, contohnya MAMIP, MYRXP
Kode saham hanya terdiri dari 4 huruf, misal MAMI, MYRX
Biasanya tidak memiliki hak suara atau hak voting (no voting right)
Punya hak voting, 1 saham = 1 vote (one share one vote)
Saat likuidasi, mendapatkan giliran prioritas pertama
Saat likuidasi, mendapat prioritas terakhir
Mendapatkan dividen sesuai dengan kesepakatan
Ketika perusahaan profit, maka pemilik saham akan mendapatkan untung dan ada keputusan membagikan dividen
Biasanya harga buy back akan lebih tinggi
Harga buy back dapat sama dengan, lebih tinggi, atau lebih rendah dari harga pasar
Karakteristik terdiri dari: blue chip, mid cap, dan small cap
Contoh Saham Preferen
Di bawah ini ada beberapa contoh saham preferen, antara lain:
PT Bayer Indonesia Tbk (BYSP), emiten yang menawarkan saham preferen di Bursa Efek Indonesia.
PT Century Textile Industry Tbk (CNTX), emiten yang juga memiliki saham preferen di Bursa Efek Indonesia.
PT Hanson International Tbk (MYRXP), emiten di bidang industri, perdagangan umum, jasa dan pengembangan ini memiliki saham preferen di Bursa Efek Indonesia.
PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMIP), emiten di bidang perdagangan, jasa dan investasi ini juga menawarkan saham preferen di Bursa Efek Indonesia.
Simulasi Keuntungan Membeli Saham Preferen
Perhitungan keuntungan saham preferen dapat dihitung dengan rumus gordon, yakni:
V = D / (r – g)
Keterangan:
V = nilai saham preferen
D = tingkatan dividen saham preferen
r = tingkatan suku bunga bebas risiko
g = tingkat pertumbuhan dividen saham preferen di masa depan dan dianggap tetap
Misal, jika sebuah perusahaan tercatat memiliki tingkat dividen di angka Rp120.000 per lembar saham dengan tingkat suku bunga bebsar risiko sebesar 10%, maka publik bisa membeli saham seharga:
V = D / (r – g)
V = Rp120.000 / (10% – 0%)
V = Rp120.000 / 10%
V = Rp1.200.000
Dari perhitungan di atas, Anda dapat membeli saham preferen mulai dari Rp1.2 juta dengan keuntungan Rp120 ribu per lembar saham per tahun.
Saham preferen, salah satu instrumen investasi yang hybrid, memadukan karakteristik antara saham dan obligasi. Saham preferen turut menawarkan keuntungan berupa pendapatan dividen tetap dan peluang keuntungan dari pertumbuhan perusahaan. Saham preferen memiliki hak istimewa dalam pembagian dividen dan prioritas saat likuidasi, meskipun tidak memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham. Begitu juga dari sisi kode, hak, dan struktur pembagian keuntungan, saham preferen berbeda dari saham biasa.
Terdapat 5 jenis saham preferen: Saham Preferen Partisipasi; Saham Preferen Konvertibel; Saham Preferen Kumulatif; Saham Preferen Disesuaikan; dan Saham Preferen Disesuaikan.
Untuk menghitung valuasi sederhana dapat menggunakan rumus Gordon (V = D / (r – g)), dengan begitu Anda dapat memperkirakan nilai wajar dan potensi keuntungan saham preferen berdasarkan dividen yang ditawarkan.
Sedangkan, untuk cara pembelian saham preferen ini dapat dilakukan melalui aplikasi jual – beli saham. Hanya saja, saham preferen tidak likuid, lantaran jumlah lembar saham yang terbilang sedikit. Tetapi, jika Anda ingin berinvestasi saham preferen, maka Anda perlu memiliki strategi investasi yang matang dalam berinvestasi saham.
Nah gimana, apakah Anda tertarik untuk mencoba saham preferen?***
###
DISCLAIMER ON: Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.