Habit Investasi Bantu Mewujudkan Kekayaan
Merealisasikan kemapanan finansial bukan lagi sekadar memperoleh pendapatan. Tetapi juga membutuhkan implementasi kebiasaan dan kedisiplinan yang efektif dalam mengelola keuangan, sehingga dapat mencapai stabilitas jangka panjang. Adapun langkah untuk mengakselerasi kekayaan ialah dengan transformasi fundamental, baik secara perspektif maupun praktik pengelolaan finansial. Dengan cara membangun rutinitas keuangan yang solid, dan belajar menghindari kekeliruan keuangan yang umum terjadi.
Di tengah perkembangan zaman yang serba modern ini, upaya peningkatan aset menjadi hal yang diharuskan untuk menjaga keberlanjutan finansial di masa depan. Dan investasi menjadi salah satu instrumen yang banyak direkomendasikan untuk merubah taraf kehidupan individu.
Meski membangun habit investasi dipandang sebagai wahana yang tepat dalam mencapai target-target finansial, hingga semakin tersedianya beragam pilihan investasi. Namun hal itu, tidak serta merta menjamin bahwa investasi akan secara otomatis menjamin keuntungan. Mengingat, setiap alokasi modal yang dikeluarkan untuk berinvestasi mengandung potensi risiko. Hanya saja, potensi risiko masih dapat ditekan, dengan pembelajaran secara komprehensif dan implementasi strategi investasi yang tepat. Tentunya dapat membuat Anda mengembangkan kompetensi sebagai investor yang andal.
Apa Hambatan Membangun Habit Investasi?
Terdapat beberapa faktor yang menghambat perjalanan individu dalam membangun habit investasi, antara lain:
Perilaku konsumtif yang mendorong keputusan impulsif
Hal ini tercermin dalam kecenderungan mengakumulasi utang, hanya untuk barang-barang sekunder yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan untuk saat ini. Contohnya seperti perangkat elektronik terkini atau bahkan komoditas konsumsi lainnya. Dibandingkan dengan mengedepankan perencanaan keuangan melalui investasi.
Tidak adanya prioritas untuk membentuk dana darurat
Ketika Anda tidak memiliki prioritas dalam menyiapkan dana darurat, maka hal ini akan mengakibatkan kerentanan finansial ketika menghadapi situasi krisis yang tak terduga, seperti halnya pandemi global yang sempat terjadi.
Orientasi gaya hidup yang hedonistis
Gaya hidup yang serba berlebihan tanpa perhitungan, seringkali berdampak pada alokasi dana yang keluar secara signifikan, hanya untuk aktivitas rekreasi maupun perjalanan, atau bahkan berbelanja yang berlebihan. Hal ini dapat menjadi kendala substansial dalam upaya menyisihkan sumber daya finansial dalam mencapai tujuan investasi jangka panjang.
Perspektif masa muda untuk bersenang-senang
Sebagian besar orang, masih memelihara perspektif bahwa masa muda merupakan periode eksklusif untuk menikmati kesenangan. Padahal kesenangan tersebut hanya dalam jangka pendek, dengan dampak tertundanya inisiasi untuk berinvestasi sedini mungkin. Hanya karena asumsi masih tersedianya banyak waktu di masa mendatang.
Minimnya pemahaman terhadap pertumbuhan investasi
Kurangnya pemahaman terhadap potensi keuntungan yang dapat diperoleh, dapat membuat Anda tidak bergerak hati melakukan investasi. Padahal jika, Anda tahu besarnya keuntungan yang dapat dirasakan dari aktivitas investasi, disertai dengan perubahan pola hidup yang lebih hemat, sehingga dapat dioptimalkan sebagai dana investasi. Maka secara langsung Anda sudah menumbuhkan budaya berinvestasi setiap harinya.
7 Cara Membangun Habit Investasi
Membangun habit investasi sebenarnya, tidak membutuhkan kekayaan yang besar terlebih dahulu. Justru, membangun habit investasi ini seharusnya dapat dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten, sehingga berdampak secara signifikan dalam jangka panjang. Berikut langkah awal memulai habit investasi:
Tujuan investasi sebaiknya ditetapkan secara terstruktur dan terukur, sehingga menjadi fondasi yang kuat dalam menjalankan investasi. Di sini Anda disarankan untuk merumuskan target tujuan secara spesifik, agar penyusunan strategi investasi dapat lebih tepat sasaran dan memilih instrumen investasi yang juga relevan.
Salah satu penerapan yang dapat dijalankan adalah metodologi SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound), efektif dalam membantu mengartikulasikan tujuan investasi secara detail, beserta dengan time framenya. Idealnya, alokasi dana investasi berkisar antara 10% – 20% dari pendapatan bulanan. Dengan jarak waktu evaluasi terhadap target sekitar tiga tahun, dengan begitu membangun habit investasi jadi mudah dan penilaian menjadi lebih realistis terhadap tujuan tersebut.
Tingkatkan Wawasan dan Pengalaman Investasi
Untuk mencapai habit investasi yang kuat, dibutuhkan peningkatan pemahaman dengan cara terus belajar, sembari mempraktikkan ilmu investasi yang diperoleh. Pelajari pula strategi investasi yang bijak, dalam hal ini untuk mempermudah pemilihan strategi, Anda dapat menggunakan jasa Penasihat Investasi, seperti Rivan Kurniawan. Termasuk untuk menemukan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Semakin tinggi pemahaman dan pengalaman investasi, maka akan semakin baik pula kualitas dari setiap keputusan investasi ke depannya.
Mulai dengan Modal yang Tersedia
Inisiasi investasi sedini mungkin sebenarnya mendorong untuk Anda mulai berani berinvestasi hanya dengan menggunakan modal yang ada saat ini. Tidka benar, jika ada persepsi yang mengatakan bahwa membangun habit investasi membutuhkan modal besar. Mempertimbangkan ketersediaan berbagai instrumen investasi yang dapat dimulai dari dana terminim, seperti saham dan/atau reksa dana.
Prioritas utama ialah konsistensi menyisihkan dana untuk investasi dan komitmen yang kuat, bukan pada besaran modal di awal.
Salah satu syarat menjadi investor yang berhasil adalah menghindari perilaku herd mentality atau latah, terhadap tren investasi yang terjadi di pasar – tanpa adanya riset yang mendalam. Keputusan investasi yang didasarkan pada euforia pasar, hanya berpotensi menimbulkan kerugian besar akibat faktor emosional yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk itu penting menyadari bahwa setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda dan tujuan keuangan yang juga beragam. Kesesuaian suatu instrumen investasi bagi orang lain tidak secara otomatis menjamin kecocokannya bagi Anda. Oleh karena itu, jika Anda merasa sulit dalam menentukan strategi dan pilihan investasi hendaknya segera berkonsultasi dengan Penasihat Investasi profesional. Agar seluruh keputusan yang diambil berdasarkan pada analisis yang komprehensif, bukan sekadar mengikuti sentimen pasar.
Investasi hanya dengan Uang Dingin
Pastikan Anda berinvestasi hanya menggunakan dana yang tidak sedang diperuntukkan bagi kebutuhan yang mendesak dalam waktu dekat. Adapun lazimnya Anda menggunakan dana yang tidak akan diperlukan dalam jangka pendek alias dana dingin. Penggunaan dana dingin membuat Anda lebih tenang secara psikologis, terutamanya ketika nilai investasi mengalami fluktuasi, karena tidak ada tekanan untuk melakukan likuidasi aset pada saat pasar sedang terkoreksi.
Selain itu, pastikan Anda sudah membentuk dana darurat dan memiliki asuransi sebagai bentuk proteksi finansial. Serta menghindari, penggunaan dana pinjaman untuk investasi, yang hanya akan menimbulkan gangguan terhadap stabilitas keuangan pribadi, jika sewaktu-waktu kinerja investasi tidak sesuai harapan.
Analisis Instrumen Investasi
Analisis yang komprehensif terhadap instrumen investasi yang dipilih, menjadi tahapan esensial dalam membangun habit investasi. Menerapkan pendekatan analisis fundamental dan teknikal sangat diperlukan, untuk mengevaluasi potensi pertumbuhan dan tingkat risiko aset terpilih. Sebagai contohnya, sebelum berinvestasi pada saham, Anda perlu memahami di sektor mana saham tersebut bergerak, bagaimana pula tingkat risikonya, berapa besar potensi imbal hasilnya, serta bagaimana sepak terjang manajemen perusahaan.
Pastikan bahwa seluruh aspek tersebut selaras dengan tujuan finansial Anda dan memiliki prospek pertumbuhan yang realistis berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
Bangun Komitmen dan Jaga Konsistensi
Langkah tepat untuk mengawali pembentukan habit investasi ialah dengan menetapkan komitmen yang kuat terhadap diri dan tujuan yang ingin dicapai. Kemudian menjalankannya secara konsisten. Hal ini dapat dimulai dari tindakan yang sederhan, seperti rutin mengalokasikan sebagian penghasilan untuk diinvestasikan. Pastikan bahwa uang yang digunakan merupakan uang dingin yang tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat.
Kesimpulan
Membangun habit investasi merupakan sebuah keputusan dan langkah krusial, dalam mewujudkan tercapainya kemapanan finansial dalam jangka panjang, lebih dari sekadar menghasilkan pendapatan semata. Dibutuhkan pengelolaan keuangan yang kuat, dimulai dengan rutinitas finansial yang solid dan menghindari kesalahan umum, menjadi kunci keberhasilan finansial yang mapan.
Hanya saja memang, tantangan dalam membangun habit investasi ini kerap berhadapan dengan perilaku konsumtif, kurangnya prioritas dana darurat, gaya hidup hedonistis, perspektif bahwa kesenangan adalah yang utama, hingga kurangnya pemahaman akan pertumbuhan investasi yang menguntungkan. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk Anda mulai meningkatkan literasi finansial, salah satunya melalui investasi, sebagai strategi cerdas dalam mengakumulasi aset dan melawan dampak inflasi di masa depan. Serta mempertimbangkan menggunakan jasa Penasihat Investasi. Dan tidak ada salahnya untuk mencoba ke 7 cara membangun habit investasi seperti di atas.
Pada intinya, upaya menumbuhkan habit investasi memang harus dimulai dari kesadaran diri sendiri, akan pentingnya kemapanan finansial di masa depan. Terlebih lagi terdapat banyak instrumen investasi yang dapat dicoba untuk pertama kalinya, seperti halnya saham.***