Terakhir diperbarui Pada 26 September 2024 at 4:57 pm
Jenis-jenis investasi di pasar keuangan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya adalah saham dan obligasi. Sebelum terjun berinvestasi, ada baiknya untuk memahami perbedaan saham dan obligasi. Nah langsung saja kita kupas tuntas perbedaan saham dan obligasi dalam artikel ini…
Daftar Isi
Mengenal Investasi Saham dan Obligasi
Tentang Investasi Saham:
Saham adalah bentuk investasi berupa kepemilikan saham suatu perusahaan. Di mana investor membeli sebagian saham perusahaan tersebut, sehingga investor memiliki hak atas laba perusahaan dan juga hak suara dalam rapat pemegang umum saham (RUPS).
Jadi, investasi saham merupakan bentuk investasi di pasar modal yang melibatkan pembelian saham atau kepemilikan sebagian saham dari suatu perusahaan. Para investor yang membeli saham perusahaan tersebut, secara tidak langsung sudah menjadi pemilik perusahaan.
Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, karena nilai saham dapat meningkat seiring dengan pertumbuhan dan kinerja perusahaan. Adapun keuntungan dalam investasi saham berasal dari laba perusahaan yang didistribusikan kepada para pemegang sahamnya yang disebut sebagai dividen.
Namun perlu diingat juga bahwa risiko investasi saham ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan investasi dalam bentuk Deposito dan Obligasi. Risiko tinggi ini terjadi karena saham cenderung dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham yang relatif tajam, sebagai akibat dari berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhinya.
Contoh investasi saham:
Ketika seorang investor membeli saham dari perusahaan teknologi yang sedang berkembang pesat. Misalnya, perusahaan tersebut memiliki produk inovatif yang diminati banyak konsumen dan telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Maka investor tersebut yakin betul atas prospek cerah perusahaan teknologi tersebut. Sehingga berani memutuskan untuk membeli sahamnya dan setelah beberapa tahun, perusahaan teknologi tersebut berhasil berkembang dan laba perusahaan meningkat. Hal itu berdampak pada kenaikan harga sahamnya yang substansial. Dalam hal ini, investor yang membeli saham perusahaan teknologi tersebut akan mendapatkan keuntungan dari apresiasi harga saham yang naik. Investor juga berpotensi mendapat dividen sebagai pendapatan tambahan dari investasi saham tersebut.
Tapi bukan tidak mungkin, perusahana teknologi tadi menghadapi tantangan atau kinerja bisnisnya menurun. Sudah tentu harga sahamnya turun, dan investor bisa mengalami kerugian.
Jadi dalam berinvestasi saham, penting bagi investor untuk melakukan analisis mendalam, memahami risiko, dan memiliki strategi investasi yang matang demi mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Tentang Obligasi:
Obligasi adalah bentuk investasi utang, di mana investor memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi, biasanya perusahaan atau pemerintah. Obligasi memiliki jangka waktu tertentu, dengan imbal hasil berupa bunga.
Obligasi dianggap sebagai investasi yang relatif lebih stabil. Karena pembayaran bunga dan pokoknya bersifat tetap dan telah ditetapkan sejak awal.
Investor yang membeli obligasi akan menjadi kreditur penerbit obligasi. Investor obligasi berhak atas klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok saat jatuh tempo.
Obligasi menawarkan keuntungan berupa pendapatan tetap bagi para investor selama jangka waktu investasi. Skema pembagian keuntungan obligasi in, yang membuatnya menjadi pilihan populer bagi para investor yang mengutamakan penghasilan reguler. Serta ingin mengurangi risiko signifikan akibat fluktuasi harga saham.
Contoh dari investasi obligasi adalah:
Ketika seorang investor membeli obligasi pemerintah, dengan nilai nominal sebesar Rp10 juta dan kupon bunga 5% per tahun, serta jatuh tempo 5 tahun. Dengan penerbit obligasi adalah pemerintah. Dalam skenario ini, investor akan menerima pembayaran bunga sebesar 5% dari nilai nominal obligasi setiap tahun selama 5 tahun.
Dan nanti setelah 5 tahun berlalu, saat jatuh tempo, pemerintah akan mengembalikan pokok obligasi sebesar Rp 10 juta kepada investor. Dalam contoh ini, maka investor berpotensi mendapatkan keuntungan berupa bunga tetap setiap tahun selama 5 tahun. Dan pada saat jatuh tempo, investor juga akan menerima kembali pokok obligasi.
Investasi obligasi seperti ini cocok bagi investor yang mencari pendapatan tetap dan stabil dari investasinya, serta ingin mengurangi risiko fluktuasi harga yang mungkin terjadi pada investasi saham.
Perbedaan Investasi Saham dan Obligasi
Berikut adalah perbedaan antara investasi saham dan obligasi:
PERBEDAAN | |
INVESTASI SAHAM | INVESTASI OBLIGASI |
Bentuk kepemilikan sebagian saham dari perusahaan | Bentuk pemberian pinjaman kepada penerbit obligasi |
Investor menjadi pemilik perusahaan dan berhak atas laba perusahaan | Investor menjadi kreditur dan memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok |
Potensi keuntungan lebih tinggi dan bersifat fluktuatif | Pendapatan tetap dan stabil dari pembayaran bunga, serta pokok sesuai jatuh tempo |
Harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan sentimen pasar | Harga obligasi dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan kredit penerbit |
Dividen sebagai bagian dari keuntungan perusahaan bisa diterima oleh pemegang saham | Investor tidak berhak atas laba perusahaan |
Risiko investasi lebih tinggi karena harga saham dapat mengalami fluktuasi tajam | Risiko investasi lebih rendah karena pembayaran bunga dan pokok telah ditetapkan sejak awal |
Perlu diperhatikan bahwa investasi saham dan obligasi memiliki karakteristik dan risiko masing-masing.
Jadi kalau teman-teman investor pernah dengar, investasi saham ini seringkali disebut sebagai instrumen investasi yang ‘High Risk High Return’. Artinya investasi saham memiliki perbandingan risiko dan imbal hasil yang sama tingginya. Sayangnya tidak banyak investor yang paham akan hal ini, sehingga cenderung abai dan mudah ikut spekulasi pasar. Padahal investasi saham memiliki risiko yang tinggi dibandingkan obligasi.
Ilustrasinya potensi untung dan rugi dari saham dan obligasi seperti berikut:
Source: juruscuan.com
Oleh karenanya, dengan memahami perbedaan saham dan obligasi, maka teman-teman investor bisa lebih seksama dalam memilih instrumen investasi. Tentunya yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing investor.
Persamaan Saham dan Obligasi
Walau berbeda, namun investasi saham dan obligasi juga memiliki persamaan, yaitu:
PERSAMAAN INVESTASI SAHAM DAN OBLIGASI |
|
|
|
|
|
|
|
Harap diingat juga ya teman-teman investor, bahwa saham dan obligasi tetap memiliki persamaan. Salah satunya sama-sama sebagai produk investasi dalam pasar keuangan Indonesia dan diperdagangkan di pasar modal. Kinerja saham dan obligasi juga sama-sama rentan terhadap situasi ekonomi, politik dan industri yang ada.
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Kesimpulan
Jadi yang dapat kita simpulkan adalah saham dan obligasi adalah sama-sama produk investasi pasar keuangan Indonesia. Dapat diperjual belikan di pasar modal, di mana untuk saat ini baik saham dan obligasi sudah bisa ditransaksikan dalam satu aplikasi yang sama. Jadi kita sebagai investor hanya perlu memutuskan mau berinvestasi di instrumen apa, saham atau obligasi.
Sementara dari sisi perbedaan, saham dan obligasi ini memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda. Seperti yang dijelaskan tadi bahwa saham adalah produk investasi yang ‘High Risk High Return’. Dan obligasi adalah produk investasi yang memiliki risiko sedikit lebih rendah dibandingkan saham.
Singkat kata, saham dan obligasi, menawarkan keuntungan dan risiko masing-masing, sehingga pemilihan investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan investor menjadi hal yang penting dalam meraih hasil investasi yang optimal. Jadi pastikan bahwa kita sudah mengenal betul karakteristik dari masing-masing instrumen investasi pasar keuangan.
Jadi, antara saham dan obligasi manakah yang lebih cocok bagi teman-teman investor semua?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.