BELI Ekspansi Global Tiket

BELI Ekspansi Global Tiket di Malaysia, Worth to Buy di 2023?


Persiapan BELI untuk membangun kerajaan bisnis di 2023 kian digiatkan melalui ekspansi bisnis ke luar negeri, dengan mendirikan entitas anak usaha di Malaysia. Namun, geliat ekspansi tersebut tidak sejalan dengan harga saham BELI yang dalam trend bearish. Apakah worth to buy?

Kronologi BELI Ekspansi Global Tiket di Malaysia

PT Global Digital Niaga Tbk  (BELI) telah merealisasikan ekspansi global tiket melalui anak usaha terkendali yakni PT Global Tiket Network (GTN) atau yang dikenal Tiket.com untuk mendirikan entitas anak usaha di Malaysia, bernama Global Tiket Malaysia Sdn. Bhd (GTM) pada Desember 2022.

Mulai di 2023 ini, GTN siap mengawasi berjalannya bisnis GTM – Global Tiket Malaysia Sdn. Bhd yang akan fokus menjalankan kegiatan bisnis sebagai agen perjalanan online dan operasional agen tiket dalam industri travel. Adapun bisnis yang akan diurus oleh GTM ini meliputi penjualan, mengatur, menyediakan komisi, tiket transportasi udara/air/atau darat, perjalanan tur, dan akomodasi. Serta jasa-jasa terkait reservasi travel lainnya.

BELI Emiten Baru di BEI

Sebelum mengulas kinerja keuangan BELI, perlu diketahui bahwa BELI adalah emiten yang baru melantai di BEI melalui mekanisme e-IPO pada 8 November 2022. Dalam pelaksanaannya, BELI melepas sebanyak 17.77 miliar saham baru atau setara 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor. BELI mematok harga IPO di harga Rp450,-.

Dari e-IPO, setidaknya BELI berhasil mendapatkan dana segar senilai Rp7.99 triliun.

Alokasi dana segar yang diperoleh BELI digunakan untuk membayar saldo utang fasilitas perbankan yang nilainya mencapai Rp 5.5 triliun. BELI tercatat telah melunasi pinjaman dari PT Bank BTPN dan PT Bank Central Asia Tbk yang masing-masing nilainya Rp 2.9 triliun.

Sedangkan sisanya, digunakan untuk modal kerja dengan rincian sekitar 57% untuk modal kerja BELI dan 43% nya untuk modal kerja GTN.

Blibli Akan Melantai di Bursa

[Baca lagi: Blibli Akan Melantai di Bursa? Yuk Intip Perusahaannya]

 

Kinerja Keuangan BELI

Berdasarkan metrik operasional, kinerja di setiap segmen BELI memang terus mengalami pertumbuhan yang positif dan konsisten setiap tahunnya. Perbandingannya terlihat pada table di bawah…

Metrik BELI. Source: Prospektus BELI

Tentu jika melihat dari sisi metrik operasional akan terkesan menarik. Akan tetapi ada baiknya, jika kita juga melihat pada kinerja profitabilitasnya. Dalam hal ini, penulis masih akan menggunakan Laporan Keuangan BELI pada kuartal II-2022 yang tercantum dalam prospektus…

Pos Pendapatan BELI. Source: Prospektus BELI halaman 573

Kinerja BELI pada kuartal II-2022, berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan neto 124% YoY, dari sebelumnya Rp 2.99 triliun kuartal II-2021, naik menjadi Rp 6.71 triliun pada kuartal II-2022.

Sayangnya, BELI justru harus mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan yang terbilang tinggi, dari Rp 2.77 triliun di kuartal II-2022, menjadi sebesar Rp 6.15 triliun pada kuartal II-2022.

Tidak hanya itu, BELI juga harus menanggung beban penjualan yang membengkak % YoY, dari Rp 710.1 miliar di kuartal I-2022, menjadi Rp 1.40 triliun di kuartal II-2022.

Catatan Kaki Nomor 28. Source: Prospektus BELI

Beban yang cukup besar, pada akhirnya membuat BELI harus mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar -Rp 2.48 triliun di kuartal II-2022.

Source: Prospektus BELI halaman 574

 

Pertimbangan lain yang dapat diperhatikan adalah posisi kesehatan keuangan BELI di kuartal II-2022. Total utang BELI Rp 8.70 triliun per kuartal II-2022, dibandingkan dengan total ekuitas Rp 8.16 triliun per kuartal II-2022. Menunjukkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) mencapai 1.06x, menunjukkan posisi BELI yang cukup berisiko mengatasi utang perusahaan dengan modal yang dimiliki.

Dalam jangka pendek, total asset lancar BELI Rp 5.38 triliun per kuartal II-2022 lebih kecil dari utang jangka pendek yang sebesar Rp 7.39 triliun per kuartal II-2022. Menunjukkan Liquidity Ratio BELI 0.72x, bahwa asset lancer BELI tidak cukup untuk membayar utang jangka pendek perusahaan.

Sementara dari sisi neraca keuangan, arus kas operasi BELI mencatatkan pertumbuhan negatif -Rp 2.75 triliun per kuartal II-2022. Menandakan bahwa arus kas perusahaan kurang sehat dengan banyaknya kewajiban yang perlu dikeluarkan. Sedangkan penerimaan dari pelanggan tidak lebih besar dari pengeluaran.

Pos Arus Kas Operasi BELI. Source: Prospektus BELI halaman 576

Prospek Bisnis BELI Pasca Melantai di BEI

Optimisme BELI di tahun 2023, terlihat dari begitu bahkan massifnya perusahaan dalam membangun kerajaan bisnis.

Di mulai pada tahun 2011 BELI berdiri sebagai platform ekosistem omnichannel perdagangan dan gaya hidup yang melayani konsumen ritel dan institusi, serta mengintegrasikan akses offline dan online lewat layanan e-commerce.

Lalu di tahun 2017, BELI mengakuisisi 99.99% saham PT Global Tiket Network (GTN) atau Tiket.com untuk memperluas layanan, termasuk dengan merambah bisnis perjalanan, dan akomodasi. Sehingga GTN resmi menjadi anak usaha terkonsolidasi BELI pada 2021.

Berikutnya di tahun 2021, BELI melengkapi ekosistem omnichannel nya dengan mengakuisisi PT Supra Boga Lestari (RANC) yang merupakan supermarket besar, sekaligus pengelola dari Ranch Market dan Farmers Market.

Hingga penghujung 2022, BELI baru saja menyelesaikan ekspansi bisnis global tiket di Malaysia.

Dan pendukung lain yang menguatkan prospek BELI adalah mendapatkan full support dari GDP Venture yang merupakan modal venture Djarum Group. Tentunya ini menjadi katalis positif bagi prospek bisnis BELI karena bisa dengan mudah mendapatkan dukungan modal.

Perlu diingat juga, bahwa BELI merupakan salah satu perusahaan startup Unicorn dengan valuasi sebesar US$1 miliar.

Untuk ke depan, BELI masih berupaya mencari rekan kerja sama untuk mendapatkan stok suplai produk dan pemegang merek ternama lainnya, seperti Samsung, OPPO, maupun VIVO. Di samping itu, fokus BELI tahun ini adalah pengembangan omnichannel commerce.

Anda kesulitan mengatur waktu untuk analisa laporan keuangan? Anda bisa menggunakan E-Book Quarter Outlook Q3 2022, di mana Anda akan mendapatkan hasil analisa saham-saham potensial dari RK Team. Segera dapatkan di sini.

Apakah Worth it to Buy?

Per artikel ini ditulis, harga saham BELI berada di kisaran 456. Sementara berdasarkan valuasi PER -12.19x, PBV 6.57x, dan PCFR -10.23x membuat valuasi saham BELI terbilang mahal…

Perlu diketahui juga dengan tantangan yang dihadapi BELI di tahun 2023 ini, yakni potensi kenaikan suku bunga yang saat ini sudah berada di 5.50%, hal ini bisa menjadi sentimen negatif bagi kinerja BELI.

Belum lagi dengan Riwayat rugi komprehensif yang sudah pernah tercatat oleh BELI, bukan tidak mungkin kerugian ini akan kembali terulang apabila investasi-investasi yang dilakukan perusahaan tidak berhasil tumbuh dengan baik.***

Nah, gimana kira-kira apakah kalian akan buy saham BELI?

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel