BLTZ-Ekspansi-Jaringan-Bioskop

Terakhir diperbarui Pada 22 November 2023 at 10:22 am

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Sektor rekreasi menjadi salah satu bisnis yang mulai turnaround setelah pandemic. Salah satunya ialah BLTZ – sebagai perusahaan bioskop yang belakangan sudah terlihat dari tingginya antusiasme masyarakat yang pergi menonton. Situasi ini tentu mengembalikan optimisme saham BLTZ sebagai emiten bioskop yang pertama kali melantai di bursa. Berkenaan dengan itu BLTZ pun berani memutuskan ekspansi bisnis, lantas bagaimana dampaknya?

 

 

Ekspansi Saham BLTZ dan Kondisi Industri Bioskop

Pada Bulan Juni 2023, sekretaris perusahaan Graha Layar Prima (BLTZ) Arindya Pratama Lubis mengungkapkan bahwa di tahun 2023, perusahaan hanya menambah satu bioskop baru yakni CGV Ecoplaza Maja Raya. Ia memproyeksikan bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan bioskop asal Korea, CGV. Oleh sebab itu, ke depan BLTZ akan membuka jaringan bioskop lebih banyak lagi pada semester ke II-2023 sesuai dengan pipeline perusahaan.

Adapun pada tahun 2022, BLTZ tercatat membuka tiga bioskop baru yakni CGV Paradise Mall Walk Serpong, CGV Mall Malang City Point, dan CGV Poins Mall Jakarta.

Berdasarkan dataindonesia.id pada Januari 2023, terdapat 500 bioskop yang ada di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah Bioskop Berdasarkan Kelompok. Source: dataindonesia.id

 

 

 

 

E-Book Quarter Outlook Q3 2023 telah terbit, Anda bisa mengetahui saham apa saja yang memiliki fundamental bagus dan harganya masih terdiskon (undervalued). Yuk, dapatkan segera!!!

 

 

 

 

Dari data tersebut terlihat bahwa lebih dari 50% pangsa pasar bioskop di Indonesia, masih dikuasai oleh PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) dengan memiliki jaringan bioskop Cinema XXI sebanyak ±307 bioskop.

Sementara CGV berada di posisi kedua dengan jumlah jaringan bioskop sekitar ±70.

Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa CNMA masih mendominasi dan jika BLTZ akan mengejar kompetitornya tersebut, maka strategi saham BLTZ dalam melakukan ekspansi jaringan bioskop sudah sangat tepat.

Namun, pertanyaannya apakah hal tersebut sudah sejalan dengan kondisi keuangan BLTZ?

 

 

Kinerja-CNMA-Melejit-22-Persen

[Baca lagi: Kinerja CNMA Melejit 22% di Semester Pertama 2023]

 

 

Kondisi Keuangan Saham  BLTZ

Berdasarkan kemampuan BLTZ dalam melakukan ekspansi jaringan dari beberapa sisi. Penulis melihat dari kondisi debt, jika BLTZ melakukan ekspansi apakah akan terdampak?

Interest Bearing Debt – Liabilitas Jangka Panjang BLTZ. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team.

 

Terlihat dari Interest-Bearing Debt atau rasio yang mencerminkan jumlah penggunaan utang dari bank yang terkena bunga, dibandingkan dengan penggunaan ekuitas / modal mengalami kenaikan pada level Rp739 miliar pada kuartal III-2023. Hal ini tentunya menjadikan kondisi neraca keuangan BLTZ akan rentan.

Demikian pula dengan liabilitas jangka panjang yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, hingga mencapai angka Rp1.03 triliun pada kuartal II-2023 kemarin. Tentunya hal tersebut adalah early warning!!  Jika BLTZ ingin memperluas kembali jaringan dengan mengandalkan biaya utang bank.

DER BLTZ. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team.

 

Dari sisi DER juga sejalan dengan indikator pada interest bearing debt dan kewajiban jangka panjang. Saham BLTZ memiliki DER di atas 300%. Selain itu BLTZ juga memiliki utang berbunga yang lebih tinggi dari ekuitas yang dimiliki, yakni NGR di level 1.7x bahkan sudah setara dengan NGR tahun 2022. Hal itu jelas menjadi signal bahaya, jika BLTZ ingin tetap memperluas jaringan tanpa melakukan penambahan modal.

Net Gearing Ratio BLTZ. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team.

 

 

 

Lalu Bagaimana Pertimbangan dari Sisi Net Profit Saham BLTZ?

 

Net Profit BLTZ Kuartal II-2023. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team.

Bahkan hingga laporan keuangan kuartal III-2023 dirilis, BLTZ belum mencatatkan keuntungan. Di mana BLTZ justru masih merugi sekitar –Rp50 miliar, di tengah mulai pulihnya sektor rekreasi yang terjadi belakangan ini.

 

 

Mall Mulai Dibuka Kembali

[Baca lagi: Mall Mulai Dibuka Kembali, Sektor Apa Saja yang Terdampak?]

 

 

Kesimpulan

Dengan melakukan analisa dari kondisi liabilitas yang dimiliki saham BLTZ pada kuartal III-2023, dapat diperoleh kesimpulan bahwa BLTZ akan cukup sulit untuk melakukan ekspansi jaringan jika menggunakan utang bank. Hal itu, hanya akan semakin menambah tebalnya “bad debt”, yang dapat mempersulit kondisi keuangan yang masih dialami oleh BLTZ, yakni beban utang yang cukup besar.

Jika ekspansi jaringan masih akan terus dilakukan, bukan tidak mungkin BLTZ perluas mencari dana tambahan seperti dengan melakukan right issue. Guna mendukung ekspansi yang ada dalam pipeline bisnisnya.

Penulis sendiri, memandang langkah ekspansi jaringan ini sebagai langkah yang perlu dipertimbangkan lagi, memperhitungkan kesediaan modal yang dimiliki perusahaan. Adapun langkah lain, yang bisa dilakukan BLTZ ialah dengan memaksimalkan jaringan bioskop yang sudah ada (existing) atau membuat inovasi baru pada jaringan bioskop yang ada, guna memperoleh keuntungan maksimal.

Nah, kembali lagi pada pembahasan kita mengenai saham BLTZ, menurut teman-teman investor sendiri apakah langkah penambahan jaringan bioskop BLTZ sudah tepat, untuk mendongkrak kinerja pendapatan dan juga laba bersih perusahaan? ***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *