Terakhir diperbarui Pada 15 Januari 2024 at 2:10 pm

PTBA merupakan salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia, namun yang menjadi pembeda adalah PTBA juga dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui Inalum (65.9% ownership). Sempat heboh kabar PTBA yang membagikan dividend dari seluruh laba bersih 2021. Mari kita bahas potensi dampak dan prospek dari PTBA ke depannya!

 

 

Review Singkat Kinerja PTBA

Data di atas adalah kinerja PTBA in a nutshell pada 1Q22

 

Produksi batubara meningkat +40% YoY. Sales batubara dalam volume meningkat +18% yoy.

Namun demikian, pendapatan tumbuh 2x ke level Rp 8.2 triliun dan net profit tumbuh hampir 4x ke Rp 2.3 triliun, bersama EBITDA yang juga tumbuh hampir 3x ke Rp 3.3 triliun. Performa yang spektakuler.

Satu sisi yang sangat menarik perhatian para investor adalah: posisi kas yang sangat tebal. Di akhir tahun kemarin sebesar Rp 15.3 triliun. Hal ini tentu sempat membuat heboh investor dengan asumsi-asumsi liar tentang dividend yang akan dibagikan.

 

Data di atas adalah net profit secara tahunan yang dibukukan oleh PTBA. Per 2021, sebesar Rp 7.9 triliun, tumbuh lebih dari 3x dibandingkan kineraj di 2020. Dapat dilihat, bahwa PTBA membagikan seluruh laba bersih yang diperoleh perusahaan sebagai dividend – atau dalam kata lain adalah 100% dividend payout ratio.

 

 

 

 

RK Team dalam waktu dekat ini akan mengadakan Stockademy yang membahas secara komprehensif kondisi market, beserta dengan sektor yang memiliki prospek dan valuasi terdiskon. Segera ikuti Stockademy di sini

 

 

 

 

Kami melihat keputusan tersebut tidak begitu mengherankan mengingat PTBA sudah tidak memiliki utang lagi per 1Q22 total debt is basically zero.

Dengan demikian kepentingan perusahaan juga sudah dapat dihitung jari—antara membagikan dividend atau ekspansi perusahaan.

Tentu, dalam konteks ekspansi, perlu diperhatikan bahwa core business dari PTBA adalah batubara – dan hal yang sangat mempengaruhi keputusan ini tentu adalah harga batubara.

.

Selama harga batubara di level sekarang, extraordinarily high, maka kinerja perusahaan batubara rasanya tidak perlu diragukan lagi.

Namun, di setiap krisis akan dilewati juga oleh penyelesaian. Harga batubara ini nantinya akan normalized sehingga dapat mempengaruhi sustainability dari kinerja perusahaan batubara.

Selain itu, ada juga kepentingan dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penerimaan negara, yang mana kami melihat juga dapat digunakan sebagai subsidi di Indonesia, seperti subsidi minyak ataupun listrik. Not a totally bad idea, karena hal ini dapat mempertahankan purchasing power dari masyarakat Indonesia.

PTBA sekarang ditransaksikan di harga Rp 3880 per lembar saham dan divaluasikan di PER 4.91x, PBV 1.7x, dan PCFR 3.5x. Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di PTBA?

 

 

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *