Analisa Saham

Laba Bersih Naik 82.7% YoY, Tapi kok Pendapatan Turun. ASGR Sehat?

9 March 2022

Terakhir diperbarui Pada 22 July 2023 at 9:24 am

2020 merupakan tahun yang menantang – jadi tidak heran apabila perusahaan mencatatkan kinerja yang menurun di tahun 2020. Namun, 2021 memiliki cerita yang berbeda. 2021 adalah tahun recovery – namun demikian, ASGR mencatatkan pendapatan yang menurun meskipun laba bersih yang meningkat. Mari kita bahas penyebab dan dampaknya!

Daftar Isi

Bisnis Model ASGR

Astra Graphia Tbk (ASGR) merupakan salah satu anak usaha di bawah ASII – di mana ASGR sendiri memiliki tiga bisnis model:

Solusi Teknologi Informasi melalui Astra Graphia Information Technology (AGIT), dan
Solusi Perkantoran melalui Astra Graphia XPRINS Indonesia (AXI), dan terakhir
Solusi Dokumen melalui Astra Graphia sendiri

ASGR mungkin lebih dikenal sebagai perusahaan yang melayani jasa penjualan mesin/jasa fotokopi, di mana ASGR sendiri telah memiliki titik kantor cabang di hampir seluruh provinsi di Indonesia dan telah menjangkau lebih dari 500 kabupaten di seluruh Indonesia.

Secara detail, bisnis ASGR sendiri dapat diperhatikan sebagai berikut:

AGIT yang bertugas untuk me-digitize things dapat menawarkan solusi bagi perusahaan-perusahaan untuk go digital dan menawarkan solusi-solusi digital mulai dari berhubungan dengan e-commerce, platform, sampai dengan solusi-solusi IoT, data services, dan mobile apps.
AXI sebagai solusi perkantoran dapat mengkombinasikan jasa yang ditawarkan di jasa print things dan juga digitize things milik AGIT.
ASGR bertugas untuk print things – melayani jasa-jasa printing (dokumen), di bawah payung Fujifilm.

Tidak ada yang meragukan pertumbuhan sektor teknologi di Indonesia – terlebih, apabila kita melihat bisnis model dari ASGR ini sangat atraktif, mengingat penetrasi digital di Indonesia yang sedang tumbuh pesat-pesatnya.

Terlihat pada grafik di atas adalah portfolio solusi teknologi informasi yang dimiliki oleh ASGR. Mulai dari Digital Strategy, Digital ICT Foundations, Digital Platforom sampai dengan Digital Services, ASGR menawarkan end-to-end services bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan eksposurnya terhadap teknologi. Bahkan, ASGR sendiri juga ber-mitra dengan pemain-pemain kelas dunia seperti Google Cloud, Microsoft, SAP, dsb.

Lantas, yang menjadi key questions – mengapa pendapatan ASGR turun sedangkan laba mampu meningkat hampir double di tahun 2021?

Dapatkan hasil terbaik dengan bergabung menjadi Platinum Member. Dengan bergabung menjadi Platinum Member, Anda akan mendapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap. Dapatkan harga special dengan bergabung menjadi Platinum Member sekarang, hanya di sini.

Performa Keuangan ASGR

Apabila kita melihat performa keuangan ASGR, terlihat bahwa meskipun sebenarnya pendapatan turun tipis -1% YoY (dari Rp 3.35 triliun di 2020 menjadi Rp3.3 triliun di 2021), tetapi kinerja pendapatan ASGR masih jauh di bawah level pre-covid yang sebesar Rp 4.7 triliun. Namun demikian, dapat diperhatikan bahwa laba bersih ASGR yang meningkat dari Rp 48 miliar pada 2020 ke Rp 87 miliar pada 2021 (+87% YoY) – masih jauh di bawah level pre-covid yang sebesar Rp 251 miliar (masih -65%).

Kami melihat penyebab dari peningkatan laba dan pengurangan pendapatan ini disebabkan dari margin yang sedang berusaha kembali ke level pre-covid.

Dapat dilihat pada grafik di atas bahwa memang pada tahun 2021 ini margin keuntungan dari ASGR sedang meningkat dibandingkan level 2020, tetapi angka tersebut masih berada di bawah level 2019. Margin expansion-lah yang menyebabkan peningkatan laba bersih ASGR meningkat, hal ini bisa berupa dari efisiensi cost perusahaan, sampai dengan peningkatan ASP perusahaan.

Melihat kinerja perusahaan seperti sekarang, apakah Anda tertarik untuk memasukkan ASGR ke dalam portfolio Anda?

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info: