Laba Bersih ASII Naik 16.95%YoY, Di Tengah Penjualan Mobil yang Turun! Apa Pemicunya?

Laba Bersih ASII Naik 16.95%YoY, Di Tengah Penjualan Mobil yang Turun! Apa Pemicunya?


Terakhir diperbarui Pada 29 March 2024 at 9:36 am

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Laba bersih ASII naik sebesar 16.95% YoY, menandai bahwa raja pasar mobil ini masih mampu mencetak keuntungan yang positif sepanjang 2023. Sayangnya, kenaikan Laba yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induuk tersebut, terjadi ditengah merosotnya penjualan mobil ASII sebesar 2.34% YoY. Lantas apa faktor pendorong kinerja ASII hingga tetap ciamik di akhir tahun 2023? Dan apa penyebab merosotnya penjualan mobil?

 

Review Kinerja Fundamental ASII

  • Profitabilitas

Berdasarkan kinerja ASII kuartal IV-2023, pendapatan yang berhasil dihimpun ialah sebesar Rp316.5 triliun, naik 5.04% YoY dari periode kuartal IV-2022 yang sebesar Rp301.3 triliun.

Hanya cukup disayangkan pada periode IV-2023, ASII mencatatkan kenaikan beberapa beban, seperti:

Pos profitabilitas ASII. Source: Laporan Keuangan ASII Kuartal IV-2023

Terlihat bahwa ASII mencatatkan adanya kenaikan Beban umum dan administrasi sebesar -Rp17.58 triliun, Biaya keuangan -Rp3.1 triliun, Kerugian selisih kurs -Rp408 miliar.

Hal itu membuat laba bersih yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induk ASII sebesar Rp33.8 triliun, naik sekitar 16.95% YoY dari sebelumnya Rp28.9 triliun.

  • Arus kas

Berdasarkan pos arus kas, ASII mencatatkan kinerja kas operasi yang positif sebesar Rp33.7 triliun. Meski secara angka turun -9.65% YoY dari sebelumnya sebesar Rp37.3 triliun. Secara umum, ASII mencatatkan kas operasi yang seimbang baik penerimaan maupun pembayaran yang dilakukan perusahaan.

Sementara dari sisi arus kas investasi, sampai kuartal IV-2023 ASII masih tetap massif melakukan investasi. Mulai dari Penambahan asset tetap, investasi pada entitas asosiasi, pembelian entitas anak, penambahan investasi lain dan juga asset lain-lainnya. Sehingga kas investasi ASII tercatat negatif sebesar -Rp35.9 triliun. Bahkan lebih besar dari biaya investasi yang dikeluarkan pada periode sebelumnya kuartal IV-2022 yang sebesar -Rp15.9 triliun.

Hal yang sama juga terjadi pada kas pendanaan yang juga negatif sebesar -Rp17.3 triliun yang menandakan bahwa ASII telah melakukan pembayaran pada sejumlah keperluan perusahaan. Dari sisi nominal, kas pendanaan ini sedikit lebih rendah dari periode kuartal IV-2022 yang sebesar Rp25.5 triliun.

  • Balance Sheet

ASII dari sisi kemampuan pembayaran utang, berdasarkan Aset Lancar sebesar Rp166.1 triliun, dengan Liabilitas jangka pendek sebesar Rp125.0 triliun. Menunjukkan Liquidity Ratio sebesar 1.3x yang berarti ASII mampu mengatasi Liabilitas jangka pendek menggunakan Aset Lancar.

Sedangkan dari sisi Ekuitas ASII yang mencapai Rp198.6 triliun, dibandingkan total Liabilitas sebesar Rp195.2 triliun, telah mencerminkan DER pada level 0.98x.

Secara keseluruhan kinerja fundamental ASII dapat dikatakan sehat. Terlebih lagi dari sisi pendapatan perusahaan yang di mana seluruh segmen bisnisnya mencatatkan kenaikan kinerja. Seperti berikut…

Rincian pendapatan ASII. Source: Laporan Keuangan ASII Kuartal IV-2023

Rincian di atas menunjukkan kontribusi dari masing-masing segmen bisnis:

    • Penjualan barang berkontribusi sebesar 67% terhadap total pendapatan,
    • Jasa dan sewa berkontribusi sebesar 22% terhadap total pendapatan,
    • serta Jasa keuangan yang berkontribusi 9.3% terhadap total pendapatan.

 

Penjualan Mobil Merosot 2.34%

Meski pun secara profitabilitas meningkat, namun ketika di breakdown kita akan menemukan bahwa sebenarnya penjualan mobil ASII di sepanjang 2023, menurun sebesar 2.34% YoY. Berdasarkan jumlah unit, di tahun 2023 ASII telah menjual mobil sebanyak 560.717 unit. Sedikit lebih rendah dari penjualan di 2022 yang mencapai 574.198 unit.

Penjualan mobil yang merosot ini tidak lepas dari beberapa sebab yang antara lain:

  • Naiknya harga bahan-bahan baku berupa aluminium dan juga baja.

Kenaikan ini ternyata diikuti dengan kenaikan harga jual mobil yang semakin tinggi. Akibatnya orang cenderung menahan diri untuk membeli mobil, lantaran harga jualnya yang juga melambung.

  • inflasi yang semakin menekan daya beli di Masyarakat.

Sampai dengan akhir Desember 2023, inflasi berada di level 2.61%. Situasi ini melemahkan daya beli Masyarakat terhadap pembelian kendaraan.

Tingkat inflasi Indonesia. Source: tradingeconomics.com

  • Kebijakan suku bunga acuan yang naik di level 6.00%.

Tingkat suku bunga acuan turut menjadi penyebab merosotnya penjualan mobil ASII. Seperti kita tahu bahwa mulai Oktober 2023, Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga sebesar 25bps, sehingga menjadi 6.00%. Dengan level yang masih bertahan tersebut, maka bunga kredit juga mengalami kenaikan. Akibatnya cicilan kendaraan juga menjadi lebih mahal dari sebelumnya. Di mana hal ini juga menekan permintaan kendaraan baru.

Tingkat suku bunga acuan. Source: dataindonesia.id

Jika dilihat lebih deep, maka sebenarnya turunnya penjualan mobil ASII sejalan dengan menurunnya penjualan mobil secara nasional. Mengacu pada data yang dirilis Gaikindo, total keseluruhan penjualan mobil secara whole sales sepanjang tahun 2023 adalah sebanyak 1.005.802 unit. Jumlah tersebut turun 4% dari penjualan mobil di sepanjang tahun 2022 yang mencapai 1.048.151 unit.

Penjualan mobil secara nasional. Source: astra.co.id

Demikian juga dengan penjualan retail sepanjang tahun 2023 yang hanya mencapai sebanyak 998.059 unit, jumlah ini turun hingga 1.5% dari tahun 2022 yang penjualan retailnya mencapai angka 1.013.582 unit.

 

 

Penyebab Laba Bersih Tetap Naik

Beberapa situasi di atas membuat penjualan mobil ASII mengalami penurunan. Namun memang penurunan penjualan mobil ini tidak tersorot, lantaran ASII masih memiliki sejumlah faktor pendukung kinerja.

Dengan lini bisnis yang cukup banyak di setiap segmen, membuatnya mampu menghasilkan laba bersih ASII naik 16.95%YoY pada kuartal IV-2023. Di mana setiap lini bisnis tersebut memberikan kontribusi pertumbuhan laba, antara lain:

Rincian laba bersih dari masing-masing lini bisnis ASII. Source: https: astra.co.id

  • Kontribusi dari lini Otomotif

Pada lini Otomotif, terlihat bahwa ada pertumbuhan laba bersih sekitar 18% YoY menjadi sebesar Rp11.4 triliun. Di mana pertumbuhan laba bersih ini, didukung oleh penjualan motor di tingkat nasional yang juga naik 19% atau sebanyak 6.2 juta unit sepanjang tahun 2023.

Penjualan motor secara nasional. Source: https: astra.co.id

Oleh sebab itu, penjualan Astra Honda Motor juga mengalami kenaikan hingga 22% menjadi sebanyak 4.9 juta unit yang terjual sepanjang 2023. Hal itu telah meningkatkan pangsa pasar ASII dari sebelumnya 77%, naik menjadi 78%. Kenaikan penjualan juga didukung oleh adanya penjualan produk baru seperti berikut:

Tiga merek motor yang baru di launching ASII. Source: Public Presentation FY 2023

Tidak hanya itu, lini komponen otomotif yang digawangi oleh PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga mencatatkan kenaikan laba yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sekitar 39% YoY menjadi Rp1.84 triliun per kuartal IV-2023.

Kinerja Laba Bersih AUTO Kuartal IV-2023. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal IV-2023

  •  Kontribusi dari lini Jasa Keuangan

Berikutnya lini Jasa keuangan yang mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 30% YoY menjadi Rp7.85 triliun. Kenaikan laba bersih di Jasa keuangan ini terjadi karena adanya peningkatan pembiayaan konsumen.

Pertama, nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup naik hingga 15% menjadi sebesar Rp117.3 triliun. Yang juga didukung oleh laba bersih dari Grup yang menyalurkan pembiayaan mobil dengan kenaikan 24% menjadi Rp2.3 triliun. Dan juga laba bersih dari Grup yang menyalurkan pembiayaan motor dengan kenaikan 29% menjadi Rp4.1 triliun.

Kedua, nilai pembiayaan baru dari Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat naik 8% menjadi Rp10.7 triliun. Dengan kontribusi laba bersih naik 75% menjadi Rp178 miliar.

Ketiga, perusahaan asuransi – PT Asuransi Astra Buana dengan laba bersih 14% menjadi Rp1.4 triliun. Dan PT Asuransi Jiwa Astra yang mencatatkan kenaikan premi bruto 2% menjadi Rp6.1 triliun.

  • Kontribusi dari lini Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi

Lalu Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi mencatatkan laba bersih yang stabil di kisaran Rp12.6 triliun. Dengan naiknya kinerja bisnis mesin konstruksi dan kontraktor penambangan, yang mengimbangi penurunan dari bisnis tambang Batubara dan emas. Hal ini dapat terlihat dari kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mengalami penurunan laba bersih -1.8% YoY menjadi Rp20.61 triliun.

Kinerja Laba Bersih UNTR Kuartal IV-2023. Source: Laporan Keuangan UNTR Kuartal IV-2023

Demikian juga dengan PT Acset Indonusa Tbk yang masih mencatatkan rugi bersih sebesar -Rp270.1 miliar. Angka ini sudah lebih rendah dari rugi bersih periode sebelumnya yang mencapai -Rp448.9 miliar.

Kinerja Laba Bersih UNTR Kuartal IV-2023. Source: Laporan Keuangan UNTR Kuartal IV-2023

  • Kontribusi dari lini Infrastruktur dan Logistik

Kenaikan laba bersih juga terjadi pada lini Infrastruktur dan logistik dengan kenaikan sebesar 85% YoY menjadi sebesar Rp973 miliar. Kenaikan ini didorong oleh adanya peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol sebesar 7%. Disusul juga oleh kenaikan kinerja dari solusi transportasi dan juga logistik sebesar 26% menjadi Rp213 miliar. Dengan jumlah kontrak sebanyak 25.800 unit.

Tidak hanya itu, lini Teknologi informasi yang digawangi oleh PT Astra Graphia Tbk (ASGR) juga mencatatkan kenaikan laba bersih 45% menjadi Rp141.0 miliar.

Kinerja Laba Bersih ASGR Kuartal IV-2023. Source: Laporan Keuangan ASGR Kuartal IV-2023

  •  Kontribusi dari lini Properti

Hal yang sama juga terjadi pada kenaikan laba bersih di lini Properti sebesar 10% menjadi Rp142 miliar. Perolehan laba bersih ini, didorong oleh naiknya tingkat okupansi di Menara Astra.

Dengan adanya kontribusi dari sejumlah lini bisnis di atas, membuat laba bersih ASII naik 16.95%YoY. Meski di waktu yang sama, penjualan mobil ASII merosot yang diikuti dengan berbagai situasi yang tidak mendukung pasar mobil.

 

Anda sedang ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Maka sekarang bisa menggunakan Monthly Investing Plan yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-MIP-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

 

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, tidak heran jika kemudian laba bersih ASII naik 16.95%YoY menjadi sebesar Rp33.8 triliun, dari sebelumnya Rp28.9 triliun. Menunjukkan bahwa secara profitabilitas, ASII masih mampu mencatatkan perolehan laba yang menguntungkan perusahaan.

Meski harus mengalami penurunan penjualan mobil yang dipengaruhi oleh beberapa situasi. Mulai dari kenaikan harga bahan baku berupa aluminium dan baja. Lalu kenaikan inflasi di level 2.61% yang melemahkan daya beli Masyarakat terhadap pembelian kendaraan. Ditambah dengan suku bunga acuan yang masih bertahan dilevel tertingginya 6.00%.

Beruntungnya ASII masih memiliki beberapa lini bisnis yang memberi kontribusi pertumbuhan seperti Otomotif, Jasa keuangan, alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi, infrastruktur dan logistik, serta property.

Sebagai bentuk apresiasi atas raihan laba bersih ASII naik 16.95%YoY di kuartal IV-2023, manajemen ASII pun memberi pernyataan mengenai dividen yang akan dibagikan pada investor untuk tahun buku ASII 2023. Rencananya manajemen akan membagikan dividen sebesar Rp421 per lembar pada bulan Aprill 2024 mendatang. Yang jika dihitung dengan harga saham ASII per artikel ini ditulis, Rp5225 per lembar. Besar kemungkinan, ASII akan membagikan dividen dengan yield sebesar ±8%.

Harga saham ASII. Source: RTI Business

Bagaimana dengan pandangan teman-teman investor terhadap pencapaian ASII di kuartal IV-2023? Apakah ini akan menjadi penentu semakin meningkatnya prospek bisnis ASII di tahun ini dan mendatang?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel