Terakhir diperbarui Pada 25 November 2024 at 3:16 pm
Daftar Isi
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team
Menuju penghujung tahun 2024, pembagian dividen dari emiten tercatat di BEI masih terus bergulir. Salah satunya perbankan swasta terbesar PT Bank Central Asia Tbk (sticker code: BBCA), yang akan mendistribusikan dividen tahun buku 2024 pada tanggal 11 Desember 2024 mendatang. Kabar gembiranya, dividen interim tunai BBCA naik 18%! Dibandingkan dividen tahun buku 2023. Bahkan dividen interim kali ini menjadi yang tertinggi dari empat tahun terakhir. Tak ayal para pemegang saham dibikin makin tajir, apalagi memasuki musim liburan dan bertepatan juga dengan momen yang baik untuk evaluasi portofolio. Tentunya dividen BBCA yang besar ini dapat direinvestasikan lagi. Nah penasaran dengan kinerja saham BBCA? Yuk kita review…
[Baca lagi: Evaluasi Portofolio Saham Akhir Tahun, Begini Aspek dan Evaluasinya!]
Review Kinerja BBCA Laporan Keuangan 10M2024
Mengacu pada laporan keuangan 10M2024 (bulan Oktober) BBCA berhasil menghimpun kas sebesar Rp16.75 triliun, tumbuh positif sekitar 7.57% YoY dari posisi kas 10M2023 yang sebesar Rp15.57 triliun.
Sejalan dengan kas BBCA yang positif, penyaluran Kredit dan Pembiayaan yang diberikan BBCA di 10M2024 juga mengalami pertumbuhan mencapai Rp858.06 triliun. Kredit dan pembiayaan tersebut meningkat signifikan sekitar 14.20% YoY, dari periode 10M2023 yang sebesar Rp751.35 triliun.
Laporan Aset 10M2024 vs 10M2023. Source: Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BBCA
Dengan itu, maka Pendapatan Bunga di 10M2024 naik menjadi sebesar Rp73.36 triliun, atau tumbuh 8.04% YoY dari kinerja 10M2023 dengan Pendapatan Bunga Rp67.90 triliun. Menariknya dengan Pendapatan Bunga yang naik, justru Beban Bunga yang diemban BBCA hanya mengalami kenaikan tipis sekitar 1.46% YoY dari Rp9.56 triliun di 10M2023, menjadi Rp9.70 triliun pada 10M2024.
Alhasil Pendapatan (beban) Bunga Bersih BBCA di 10M2024 menjadi sebesar Rp63.66 triliun, naik 9.11% YoY dibandingkan Pendapatan (beban) Bunga Bersih pada 10M2023 Rp58.34 triliun.
Pendapatan dan Beban Operasional 10M2024 vs 10M2023. Source: Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BBCA
Adapun jika dilihat dari sisi pertumbuhan gross profit margin (GPM) BBCA yang berada di kisaran 87%. Artinya bank swasta terbesar ini mampu menjaga efisiensi operasional, sehingga bisa menghasilkan pendapatan yang bertumbuh di 10M2024.
Historical GPM BBCA. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team
Sementara dari sisi Laba Operasional di 10M2024 tercatat sebesar Rp56.86 triliun, naik 14.86% YoY dari periode 10M2023 yang sebesar Rp49.50 triliun. Peningkatan Laba Operasional ini, telah menunjukkan bahwa BBCA berhasil menjaga pertumbuhan Pendapatan Bunga. Seiring dengan meningkatnya penyaluran Kredit dan Pembiayaan di 10M2024.
Pencapaian positif BBCA di 10M2024, juga tercermin dari Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai asset keuangan/impairment sebesar Rp1.48 triliun. Angka ini signifikan menurun sekitar -34.22% YoY dari periode 10M2023 yang mencapai Rp2.25 triliun. CKPN yang menurun ini mengindikasikan bahwa pengelolaan kredit dan kualitas asset BBCA berada dalam kondisi baik.
Pendapatan dan Beban Operasional 10M2024 vs 10M2023. Source: Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BBCA
Hal ini sejalan dengan meningkatnya Kredit dan Pembiayaan yang disalurkan BBCA sebesar Rp858.06 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh jadi sebesar Rp1.100,1 triliun, Loan to Deposit Ratio (LDR) juga naik ke level 78%.
Untuk LDR BBCA ini sendiri juga sangat menguntungkan posisi BBCA, karena LDR BBCA ini masih di bawah 80%. Sedangkan perbankan lain LDR nya sudah tinggi di kisaran 90%an ke atas. Tak pelak penyaluran Kredit dan Pembiayaan BBCA dapat disalurkan dengan agresif.
Laba bersih periode berjalan BBCA di periode 10M2024 mencapai Rp46.22 triliun, naik 14.91% YoY dari Laba bersih periode berjalan 10M2023 yang sebesar Rp40.22 triliun. Laba bersih yang tumbuh positif ini didukung oleh pertumbuhan rasio CASA perusahaan yang berada di level 82.1% pada 10M2024. Lebih tinggi dari CASA di level 80.5% pada 10M2023. Fyi, CASA BBCA setidaknya lebih baik di antara CASA perbankan lain.
Pendapatan dan Beban Non Operasional 10M2024 vs 10M2023. Source: Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BBCA
Jika dirinci berdasarkan ratio CASA, maka total Giro sebesar Rp346.25 triliun dan Tabungan sebesar Rp556.84 triliun. Sehingga dana yang diperoleh mencapai Rp903.09 triliun. Seperti kita tahu, bahwa ratio CASA ini memperlihatkan besarnya jumlah penghimpunan Giro dan Tabungan. Beruntungnya di 10M2024 BBCA mampu menggenjot pertumbuhan Giro (+4.60% YoY) dan Tabungan (+4.82% YoY). Sedangkan Deposito yang dicatat BBCA mengalami penurunan menjadi sebesar Rp197.01 triliun (-5.54% YoY). Di bawah ini adalah perbandingan CASA BBCA secara tahunan:
Posisi DPK dan CASA 10M2024 vs 10M2023. Source: Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BBCA
CASA BBCA yang tinggi tersebut kian menegaskan perusahaan memiliki manajemen perbankan yang positif. Dengan rasio CASA yang tinggi, maka perusahaan dapat menekan cost of funds, di mana GPM nya tetap tumbuh. Lantaran BBCA tidak memiliki kendala dalam menggenjot penyaluran kredit dan pembiyaan. Bahkan BBCA pun berhasil mendongkrak kembali net interest margin (NIM) nya ke level yang lebih tinggi di 5.9% pada 10M2024 (lebih tinggi dari NIM 5.5% di 10M2023). Oya, kenaikan NIM yang dimiliki BBCA ini tidak lepas dari pengaruh suku bunga BI7DRR yang tinggi di level 6.00% – berlaku sejak 16 Oktober 2024.
Dengan kinerja laporan keuangan 10M2024 yang bertumbuh positif, tidak heran jika kemudian dividen interim tunai BBCA naik 18% dan akan sangat menguntungkan para pemegang sahamnya.
[adinserter block=”5″]
Dividen Interim Tunai BBCA Naik 18%
Keputusan dividen interim tunai BBCA naik 18% ini rupanya telah mengantongi persetujuan RUPST pada 14 Maret 2024 yang lalu. Lalu berdasarkan Keputusan Direksi sesuai Surat Keputusan Direksi No. 0185/SK/DIR/2024 tanggal 8 November 2024. Beserta dengan persetujuan dari Dewan Komisaris sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 182/SK/KOM/2024 tanggal 30 Oktober 2024. Dengan jadwal seperti berikut:
Jadwal menuju pembagian dividen BBCA. Source: Berita Investor BBCA
Dividen interim tunai yang akan dibagikan BBCA adalah senilai Rp50 per lembar saham untuk tahun buku 2024. Dengan periode laba bersih yang tercatat mulai 1 Januari 2024 – 30 September 2024 (3Q2024) yang sebesar Rp41.07 triliun. Laba bersih ini menunjukkan kinerja BBCA sepanjang 9M2024 memiliki kualitas yang baik dan tumbuh positif. Berikut rinciannya:
Laba Bersih 9M2024 (Kuartal III-2024). Source: Laporan Keuangan BBCA Kuartal III-2024
Nilai dividen interim tahun buku 2024 ini setara Rp6.1 triliun, yang telah mencakup total keseluruhan saham BBCA yang ada di BEI sebanyak 123.275 miliar. Dan dengan nilai Rp50 per lembar saham, sudah naik 18% dari nilai dividen interim tahun buku 2023 yang sebesar Rp42 per lembar saham atau setara dengan Rp5.23 triliun.
Historical Dividen Payout Ratio BBCA
Berkenaan dengan keputusan dividen interim tunai BBCA naik 18%, memang secara historical DPR yang diberikan BBCA kepada para pemegang sahamnya terus meningkat. Tepatnya terhitung sejak tahun 2017, yang tumbuh berkelanjutan hingga akhir tahun 2023 kemarin berada di level 68%. Posisi DPR yang masih berada direntang 60%an ini, juga membuat keputusan dividen interim tunai BBCA naik 18% tidak masalah.
Historical DPR BBCA. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team
Kesimpulan
Pembagian dividen interim tunai BBCA naik 18%, dapat dikatakan sudah selayaknya untuk BBCA berikan kepada para pemegang sahamnya. Bercermin dengan kinerja sepanjang 9M2024 yang sangat baik, yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp41.07 triliun. Sehingga BBCA mampu menaikkan nilai dividennya.
Bahkan selepas 9M2024, atau tepatnya di periode 10M2024 BBCA kembali berhasil menunjukkan debutnya dengan mencapai laba bersih yang melonjak lebih tinggi mencapai Rp46.22 triliun. Capaian ini kian menguatkan konsistensi laba perusahaan yang bertumbuh.
Terlebih lagi di periode 10M2024, BBCA kembali menunjukkan kondisi pendanaannya yang relatif stabil. Dengan total DPK sebesar Rp1.100,1 triliun dan CASA (Giro dan Tabungan) sebesar Rp903.09 triliun, sehingga menghasilkan rasio 82.1%. Memperlihatkan likuiditas BBCA yang sangat baik dan memiliki cost of fund yang rendah. Bukan tidak mungkin NIM BBCA berpeluang untuk naik lagi di akhir tahun 2024.
Dari sisi pergerakan harga saham BBCA sendiri, secara historical terus mengalami peningkatan hingga mencapai level 9.850an per artikel ini ditulis. Membuatnya harga sahamnya sudah tergolong premium, seiring dengan prospek perbankan yang ditopang oleh tingginya suku bunga BI7DRR. Di bawah ini pergerakan harga saham BBCA dari tahun ke tahun…
Historical harga saham BBCA. Source: finance.yahoo.com
Nah dengan pembagian dividen interim tunai BBCA naik 18% pada 11 Desember 2024. Apakah hal tersebut dapat menjadi signal bahwa dividennya akan tetap tinggi di tahun 2025 nanti? Mempertimbangkan risiko persaingan antara perbankan yang saat ini sangat ketat. Terlebih lagi dalam penerapan sistem digitalisasi pelayanan bank. Gimana menurut teman-teman investor?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.