ASSA : Laba Bersih Q321 Turun, Tapi Justru Dapat Pinjaman Rp 500 Miliar


Terakhir diperbarui Pada 12 January 2022 at 3:36 pm

Salah satu pertumbuhan yang tidak diragukan lagi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir adalah pertumbuhan e-commerce. Bersama dengan pertumbuhan e-commerce, sektor-sektor komplementer lainnya pun ikut berkembang – salah satunya logistic. Proxy sektor tersebut di IDX adalah ASSA yang memiliki mayoritas saham Anteraja. Meskipun mencatatkan penurunan laba bersih di 3Q21 lalu, ASSA masih mendapatkan pinjaman sebesar Rp 500 miliar. Mari kita bahas prospek dari ASSA!

AA

Background Bisnis ASSA

ASSA memiliki beberapa lini bisnis :

Tiga pilar bisnis ASSA. Source : Presentasi Perusahaan

Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa ASSA merupakan salah satut pemain di industry logistic dan secara spesifik, ASSA memiliki bisnis model logistic yang terintegrasi dari first sampai ke last mile.

Pertama, ASSA memiliki pilar transportation. Di mana ASSA memiliki bisnis untuk menyewakan mobil dan driver – yang telah berdiri sejak awal tahun 2000.

Sampai dengan akhir tahun 2022 kemarin, ASSA mengelola lebih dari 26 ribu mobil yang disewakan – mostly ke B2B segment (disewakan ke korporat). Bisnis modelnya pun cukup atraktif, di mana setelah ASSA membeli mobil baru dan menyewakannya, ASSA melakukan penjualan mobil-mobil tersebut dengan harga di atas book value mobil tersebut. Jasa penyewaan mobil ASSA ini juga telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Bisnis ASSA yang juga terintegrasi dari bisnis pertama adalah Autopedia. Autopedia merupakan anak usaha dari ASSA, di mana bisnis Autopedia sendiri adalah fokus ke penjualan kendaraan bekas (secondhand vehicle). Penjualan kendaraan bekas ini dilakukan melalui berbagai channel; lelang (JBA, merupakan market leader di Indonesia), dan platform jual beli online (Caroline). Sebagai pelengkap, salah satu keunggulan dari ASSA adalah kepemilkan database yang besar dari penjualan kendaraan bekas, sehingga ASSA dapat meningkatkan kapabilitas dan teknologi (menggunakan artificial intelligence) untuk mengapresiasi harga kendaraan bekas. Jasa ini dikenal sebagai Cartalog.

Dari sini, juga dapat dilihat bahwa ASSA masih dapat memanfaatkan mobil-mobil yang sedang ingin dijual dari bisnis sewa ASSA, dapat disalurkan ke bisnisnya yang lain yakni Autopedia. Sebagai informasi, Autopedia sendiri akan melaksanakan IPO di bulan Januari 2022, di mana dana yang digunakan sendiri dikabarkan akan digunakan untuk meningkatkan ekspansi bisnisnya di pasar kendaraan bekas – mengingat di pasar ini masih belum ada market leader karena mayoritas masih bergantung terhadap dealer-dealer local.

AA

AA

AA

Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Januari 2022 yang telah terbit di sini…

Monthly Investing Rivan Kurniawan

AA

AA

AA

Sebagai gambaran, lelang mobil yang dilaksanakan oleh JBA (salah satu bisnis Autopedia), dapat menjual lebih dari 100ribu kendaraan dalam satu tahun (tahun 2020, ketika di tengah pandemic). Ini merupakan salah satu bukti besarnya pasar kendaraan bekas di Indonesia, dan karena belum adanya market leader utama, ini memberikan ASSA peluang untuk dapat mengcapture pasarnya.

Bisnis ASSA yang paling atraktif dan menjadi growth drivers ASSA yang utama adalah Anteraja, bisnis last mile delivery yang bertumbuh seiring dengan pertumbuhan bisnis e-commerce.

Sekarang AnterAja merupakan salah satu pemimpin pasar di sektor last mile logistic delivery. Peningkatan eksponensial juga terjadi di operasional ASSA. Dari hanya mengantar 100k parcel/hari pada akhir tahun 2019, sekarang ASSA telah meningkatkan kapasitas dan eksekusinya dengan mampu mengantar sampai 800k parcel per hari sampai dengan akhir September 2021 lalu. Bahkan, ketika sedang peak season, kami melihat tidak mengherankan apabila ASSA dapat mengantar lebih dari 1-2 juta parcel per hari (twin dates, seperti promo 12.12/01.01, misalnya.) Di bawah ini adalah ilustrasi pertumbuhan AnterAja…

AA

Di kesempatan yang berbeda, kita juga sudah pernah membahas mengenai prospek AnterAja yang sudah memberikan kontribusinya terhadap pendapatan ASSA, review kembali artikelnya di sini

AnterAja Sumbang Hampir Rp 400 miliar

[Baca lagi : AnterAja Sumbang Hampir Rp 400 milir, Apakah ASSA Semakin Prospektif?]

AA

AA

AAPeningkatan eksponensial yang terjadi ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja keuangan ASSA. Pendapatan ASSA pada 9M21 saja sudah >10% dari pendapatan ASSA di satu tahun penuh kemarin. Sama juga dengan profitabilitas yang dapat dilihat  dari EBITDA maupun laba bersih perusahaan. Ke depannya, kami melihat pertumbuhan industry logistic masih berada di fase-fase awal—butuh waktu untuk pertumbuhan bisnis ASSA masih dapat mencapai fase mature, seperti yang telah terjadi di negara-negara maju di Amerika Serikat, seperti di bawah ini :

AA

Sampai dengan 9M, apabila kita membandingkan performa ASSA yang di tahun 2021 vs 2020, kita bisa melihat bahwa segment Anteraja telah menjadi contributor pendapatan utama perusahaan, menyalip bisnis car rent yang telah dijalankan perusahaan dalam hampir dua decade terakhir.

AA

Peningkatan performa ini membuat prospek perusahaan menjadi lebih atraktif, sehingga inilah yang juga memicu bank-bank juga bersedia memberikan pinjaman kepada perusahaan.

ASSA sekarang ditransaksikan di harga Rp 3460 per lembar saham dan PER 102x. Prospektif, tetapi tidak murah. Apakah Anda tertarik untuk memasukkan ASSA ke dalam portfolio Anda?

AA

AA

AA

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel