Saham ROTI Right Issue

Saham ROTI Right Issue Membawa Peluang


Terakhir diperbarui Pada 13 December 2019 at 6:50 pm

Saham ROTI Right Issue Membawa Peluang

Siapa yang tidak kenal SARI ROTI? Rasanya kita semua pasti mengenal produsen roti yang satu ini. Kegemaran masyarakat dalam mengkonsumsi roti sebagai sarapan membuat ROTI menjadi salah satu perusahaan yang secara konsisten pendapatannya selalu bertumbuh setiap tahun nya. Di tahun 2011, katakanlah pendapatannya “baru” Rp 813 miliar. Sedangkan di tahun 2016, pendapatannya sudah 3x lipatnya, yaitu Rp 2.5 triliun. Laba bersih nya juga sama, di tahun 2011, laba bersihnya “baru” Rp 116 miliar, sedangkan di tahun 2016, laba bersihnya sudah Rp 280 miliar. Kinerja nya yang konsisten ini membuat harga saham ROTI terus meningkat dari 295 semenjak IPO tahun 2010, menjadi 1600 an di Mei 2017.

 

However, nilai sahamnya selama 1 bulan terakhir ini sedang terkoreksi menjadi Rp 1275 (atau turun sekitar 25%) ketika artikel ini ditulis. Padahal kinerja nya bisa dibilang tidak ada masalah. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan gambar di bawah ini…

 

Harga Saham ROTI turun selama 1 bulan terakhir

Ternyata penurunan saham tersebut dikarenakan saat ini ROTI, yang memiliki 8 pabrik di Indonesia dan mulai berekspansi ke Filipina tersebut. Akan melakukan right issue. Hal tersebut yang disampaikan dalam prospektus ringkas pada akhir Mei 2017. Diberitakan, produsen Sari Roti itu akan melepas sebanyak-banyaknya 1.15 miliar saham atau setara sekitar 23% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga nominal sebesar Rp 20 per saham. Untungnya, ROTI akan menggunakan dana hasil rights issue tersebut untuk ekspansi ke Filipina tadi, di mana ekspansi pabrik tersebut merupakan kelanjutan aksi Nippon Indosari membentuk perusahaan patungan bersama dengan Monde Nissin Corporation dengan komposisi sahamnya meliputi 55% Nippon Indosari dan 45% Monde Nissin. Right issue sendiri ditargetkan akan menarik dana sebesar Rp 1.6 triliun, angka yang cukup besar dibandingkan dengan ekuitasnya saat ini yang sebesar Rp 1.4 triliun.

 

Penjualan dan Laba Bersih ROTI per Pabrik – 2015 VS 2016

 

Berbeda apabila right issue dilakukan untuk membayar hutang (gali lubang tutup lubang). ROTI menggelar right issue ini untuk ekspansi, yang target nya pabrik di Filipina tadi akan mulai beroperasi Kuartal I 2018. Bagi investor, jelas ROTI ini menarik untuk investasi jangka panjang. However, untuk right issue ini sendiri ROTI perlu memperoleh persetujuan pemegang saham terlebih dahulu. Dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas aksi korporasi ini akan dilakukan pada 7 Juli mendatang. Jadi, mungkin tidak usah terburu-buru untuk mengkoleksi saham ROTI ini. Setidaknya sampai jadwal dan harga pelaksanaan right issue itu sendiri diumumkan, sehingga kita bisa mengetahui harga teoritisnya.

Mengenai valuasinya sendiri, ROTI ini memang tidak bisa dibilang murah, karena di harga saham 1275, PER nya tercatat 29x dengan PBV 5.8x. Namun, secara historical, memang bisa dibilang hampir tidak mungkin kita bisa mendapatkan ROTI ini pada PER di bawah 10, atau PBV di bawah 1.0. Bahkan ROTI sempat dihargai pada valuasi PER 47x dan PBV 10.5x pada tahun 2012 silam. Apalagi kinerjanya bisa dibilang konsisten dengan ROE 20% dengan NPM > 10% setiap tahunnya. Jadi, yap sepertinya kita baru saja menemukan satu pilihan bagus untuk saham investasi jangka panjang. Tinggal tunggu momentumnya, kemudian bisa ditinggal tidur.

 

Info : Hadirilah Workshop Value Investing tanggal 8 – 9 Juli 2017 di Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 – 16.00. Pendaftaran dapat dilakukan melalui :

http://bit.ly/daftarworkshopvalueinvestingjuli

atau

Email : rivan.investing@gmail.com

WA : 0896-3045-2810 (Johan)

 

 

 

Tags : Saham ROTI Right Issue Saham ROTI Right Issue, Saham ROTI Right Issue. Saham ROTI Right Issue Saham ROTI Right Issue, Saham ROTI Right Issue

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel