Apa Kabar Red Planet di Tengah Lesunya Bisnis Hotel Non Bintang?!

Apa Kabar Red Planet di Tengah Lesunya Bisnis Hotel Non Bintang?!


Terakhir diperbarui Pada 22 November 2023 at 10:21 am

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Nampaknya sektor hotel dan hospitality masih belum sepenuhnya pulih dan membukukan laba yang melebihi masa-masa sebelum pandemic.  Hal ini terlihat dengan belum stabilnya pendapatan emiten-emiten dari sektor hotel non bintang, seperti PSKT. Bahkan pada analisa ini dibuat, harga saham PSKT masih berada di Rp 50 per lembar saham.

 

 

Kondisi Industri Perhotelan Non Bintang pada Q2 2023

Red Planet hotel nampaknya masih kurang beruntung di semester I-2023, emiten milik suami Puan Maharani ini tercatat menelan kerugian mencapai Rp4.96 miliar atau naik 12.98% YoY.

Namun penurunan kinerja ini, nampaknya tidak saja menimpa PSKT. Tetapi semua emiten pada industri perhotelan di sektor hotel non-bintang juga menerima “rapor merah” sepanjang semester I-2023.

PSKT-raport-merah

Hotel Industry Performance JKSE. Source: Refinitiv Oktober 2023

 

Terlihat dari segi laba operasional hanya ada tiga emiten yang membukukan keuntungan operasional antara lain PT Jakarta Setiabudi International, Tbk (JSPT) sebesar Rp239 miliar, PT Easparc Hotel Tbk (EAST) sebesar Rp36.5 miliar, PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) sebesar Rp1.37 miliar dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) sebesar Rp109 miliar.

 

Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang dan Hotel Non Bintang. Source: dataindonesia.id

 

Dari data tersebut terlihat perbandingan okupansi yang jauh berbeda, antara hotel berbintang dan non bintang pada tahun Juni 2022- Juni 2023.

Di mana hotel berbintang sudah dapat mencapai 50% rata-rata okupansi harian pada saat peak season di bulan Juni dan Desember. Lain hal nya dengan okupansi harian hotel-hotel non bintang yang tidak sampai 30%.

 

 

 

Untuk Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi November 2023 yang telah terbit…

 

 

 

Performa Keuangan PSKT

Dari sisi bottom line, kinerja PSKT bisa dikatakan belum bisa turnaround di tahun ini. Hal ini terlihat dari operating profit dan net profit yang masih mencatatkan rugi, sehingga cukup sulit untuk turnaround. Meskipun secara angka, sudah semakin berkurang sejak beberapa tahun terakhir. Berikut perhitungan operating profit dan net profit yang disetahunkan (Annualized) tahun 2023:

Operating Profit dan Net Profit. Source: Cheat Sheet Kuartal II-2023 by RK Team

 

Dari grafik di atas, terlihat bahwa mungkin PSKT di tahun 2023 masih akan mengalami kerugian dengan rugi operasional sebesar -Rp9 miliar dan rugi bersih sebesar -Rp10 miliar.

Lalu bagaimana dengan kondisi laba/rugi secara YoY, berikut ini perbandingannya:

Source: Laporan Keuangan PSKT Kuartal II-2023

 

Secara YoY, dari sisi bottom line tidak ada pengaruh yang cukup signifikan dari kerugian yang dicatatkan. Tercatat untuk pendapatan operasional PSKT memang mengalami penurunan sekitar -0.41% YoY menjadi Rp26.5 miliar di kuartal II-2023, dari sebelumnya Rp26.62 miliar di kuartal II-2022. Dengan penurunan pendapatan, PSKT justru mencatatkan kenaikan beban langsung sekitar 3.87% YoY menjadi Rp13.12 miliar di kuartal II-2023, dari sebelumnya Rp12.6 miliar pada kuartal II-2022. Adapun jika dilihat berdasarkan rincian beban langsung yang dicatatkan PSKT ialah:

Beban Langsung. Source: Laporan Keuangan PSKT Kuartal II-2023

Terjadi penambahan beberapa pos biaya seperti biaya langsung, biaya hotel, biaya makanan dan minuman.

Beban Administrasi dan Umum. Source: Laporan Keuangan PSKT Juli 2023

 

Tidak hanya itu saja, dalam hal beban umum dan administrasi terlihat bahwa PSKT justru masih menaikan gaji dan tunjangan, serta imbalan pasca kerja. Meski jelas kondisi perusahaan sedang mengalami kerugian. Hal ini tentu, menjadi pertanyaan karena pos-pos tersebut mengalami kenaikan, ketika kinerja pendapatan hotel melemah dan masih merugi.

Dari laporan keuangan juga tercatat, rugi selisih kurs-bersih. Berbanding terbalik dengan periode yang sama di tahun 2022, di mana PSKT mendapatkan keuntungan hari pos tersebut. Hal ini terjadi karena peningkatan USD/IDR jika dibandingkan pada tahun yang sama, di mana pada kuartal II-2022 USD/IDR masih berada di level 14.700, dan kini berada di kisaran 15.100 per dollar.

USD/IDR Chart. Source: Refinitiv Workspace

Jika diambil contoh buruknya, seperti pada kejadian 16 Oktober 2023, di mana USD/IDR sempat diperdagangkan pada level lemah 15.925 per dollar. Maka dapat diperhitungkan, PSKT masih memiliki eksposure yang besar terhadap USD/IDR. Bukan tidak mungkin, pada laporan keuangan kuartal III-2023 nanti PSKT masih akan mengalami kerugian.

 

 

Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa segmen hotel kelas menengah ke bawah seperti Red Planet Hotel (PSKT) dari sisi kinerja keuangan, belum mengalami pemulihan secara baik, pasca pandemic.

Lain hal nya, dengan segmen hotel kelas atas seperti hotel-hotel yang dimiliki oleh JSPT yang dikenal sebagai pemegang lisensi Hyatt Hotels seperti Hyatt Regency Bali dan Hyatt Yogyakarta. Atau juga dengan emiten lain, seperti EAST yang mengoperasikan Hotel Easparc Yogyakarta, di mana targetnya ialah kalangan menengah ke atas.

Perlu kita ketahui, bahwa dalam memulihkan kinerja keuangannya, PSKT sudah berupaya melakukan rebranding dari Red Planet Hotel menjadi Monolog Hotel pada Juni 2023. Monolog hotel ini, PSKT  menargetkan kalangan menengah ke atas, dengan mengadopsi konsep hotel yang lebih “simple” dan “comfort”. Melalui rebranding, nampaknya PSKT berupaya keras untuk bisa memperbaiki kinerja keuangan di kuartal-kuartal berikutnya, mulai dari kenaikan pendapatan dan bertumbuhnya laba bersih.

 

Source: Keterbukaan Informasi PSKT

 

Namun tentu saja, kita sebagai investor juga berharap agar PSKT bisa lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan perusahaan. Salah satunya dalam menekan Beban Keuangan, sehingga tidak membengkak lagi. Termasuk dengan lebih bijak dalam mengeluarkan biaya gaji dan tunjangan, ketika perusahaan sedang tidak untung, bahkan dengan okupansi yang sedikit.

Pasalnya, dengan tidak adanya efisiensi yang baik, jelas akan mengarahkan perusahaan pada risiko yang lebih buruk lagi. Bukan hanya dari kinerja keuangan yang akan tertekan, tetapi juga pada prospek bisnis yang tidak lagi leluasa, karena keterbatasan dana.

Dari segi valuasi per artikel ini ditulis, PSKT memiliki PER -52x dan PBV 1.5x, dengan harga perdagangan Rp 50 per lembar saham yang membuat saham PSKT belum layak untuk investasi.

Nah, kira-kira bagaimana dengan pandangan teman-teman investor? Atau mungkin punya insight lain mengenai saham dan prospek PSKT ini? Boleh di share yaaa…***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel