UNTR Raih Penjualan Alat Berat 99%, Apakah Menarik Dikoleksi?

UNTR Raih Penjualan Alat Berat 99%, Apakah Menarik Dikoleksi?


Terakhir diperbarui Pada 15 January 2024 at 2:00 pm

UNTR merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor batubara, dan lebih jauh lagi, juga menjual alat-alat berat sebagai salah satu bisnis utamanya. Data penjualan alat berat UNTR meningkat 99% YoY pada data terbaru di 11M21 kemarin. Apakah ini menjadi sinyal utama bagi kita dapat mengoleksi UNTR? Mari kita bahas!

AA

 

Bisnis Model UNTR

Secara holistic, UNTR memiliki beberapa bisnis model :

  • Mining Contractor, di sini UNTR bergerak sebagai perusahaan yang mengeruk tanah batubara untuk perusahaan batubara. Secara volume, terlihat bahwa pada 11M21 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan 11M20 karena peningkatan jumlah produksi batubara dari perusahaan batubara seiring dengan harga batubara yang berada di level tinggi.

  • Penjualan Batubara (coal sales), di mana pada 11M21 juga penjualan batubara UNTR sedikit lebih tinggi dibandingkan perolehan pada 11M20 lalu. Meskipun sedikit melambat pada akhir tahun, melihat historical, biasanya pada bulan Desember terjadi peningkatan permintaan.

  • Penjualan Emas, UNTR memiliiki tambang emas di Martabe yang bisnis ini digunakan sebagai hedging instrument dari bisnis-bisnis UNTR yang lain. Penjualan emas UNTR juga meningkat tipis pada 11M21 (307k GEOs) vs 11M20 (299k GEOs).

  • Dan yang terakhir adalah penjualan alat berat. UNTR merupakan Brand Owner dari Komatsu di Indonesia, di mana Komatsu sendiri merupakan market leader alat berat dan menguasai pasar dengan market share sebesar 22%.

AA

AA

AA

 

 

Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Januari 2022 yang telah terbit di sini…

Monthly Investing Rivan Kurniawan

AA

AA

AA

 

Peningkatan Penjualan Alat Berat

Secara YtD, dapat dilihat pada grafik di atas bahwa penjualan alat berat UNTR pada 11M21 mencapai 2,950 units (vs 1,481 units pada 11M20 lalu). Peningkatan yang luar biasa tinggi, di mana apabila Anda melihat trend secara bulanan, satu sektor yang berkontribusi terhadap peningkatan penjualan alat berat ini adalah: Mining.

Apabila kita membedah penjualan alat berat dari UNTR secara sectoral, yang terdiri dari forestry, construction, agro dan mining, dapat dilihat bahwa pada fase normal pun, mining menjadi sektor utama penjualan alat berat. Pada waktu normal, minimal volume penjualan dari sektor mining adalah sekitar >30% – 40% dari total alat berat terjual. Namun, pada 5 bulan terakhir ini dapat terlihat bahwa sektor mining berkontribusi minimal 50% dari alat total alat berat yang terjual oleh UNTR.

AA

 

 

Kinerja UNTR

Meskipun bukan 100% pure coal company seperti nama-nama mainstream seperti ADRO, ITMG, PTBA maupun INDY. Kinerja UNTR sendiri bisa dikatakan juga cukup berkolerasi positif dengan harga batubara. Apabila harga batubara mengalami peningkatan, maka kinerja pendapatan UNTR pun juga akan terkena imbas positifnya.

Per 6M21 kemarin, total pendapatan UNTR meningkat +12% YoY ke level Rp 37.3 triliun vs Rp 33.1 triliun per 6M20 sebelumnya. Apabila diperhatikan, kontribusi peningkatan pendapatan UNTR pada 6M21 bersumber dari pertambangan batubara, yang mana memang pada dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan dan juga penjualan mesin konstruksi yang meningkat adri Rp 7.2 triliun menjadi Rp 9.3 triliun pada 6M21. Perlu diketahui, peningkatan kinerja tersebut sudah terlihat pada 6M21, di mana pada 6M21 saja peningkatan penjualan alat berat Komatsu belum seperti yang terjadi dalam 5 bulan terakhir.

Oleh karena itu, logis rasanya apabila kita melihat kinerja UNTR sampai dengan full year 2021 ini dapat lebih ditopang lagi dari tidak hanya penjualan batubara, tetapi juga penjualan mesin konstruksi yang meningkat hampir 2x lipat YoY.

Di saat yang sama, isu tentang pemerintah yang berencana untuk menutup keran ekspor batubara (meskipun tidak jadi, pada akhirnya) sempat meningkatkan harga batubara kembali hampir menembus USD 200/ton. Hal ini juga tentu berpengaruh positif terhadap kinerja UNTR.

UNTR sekarang ditransaksikan di harga Rp 21,750 per lembar saham dan divaluasikan di PER 7.8x dan PBV 1.23x. Apakah dengan peningkatan kinerja yang ditorehkan oleh UNTR ini, dan di level valuasi UNTR sekarang, membuat UNTR menarik untuk dikoleksi?

 

 

AA

AA

AA

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

 

###

 

Info:

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel