Laba Bersih HEAL Naik 23.1% YoY, RS Hermina Makin Prospek!

Laba Bersih HEAL Naik 23.1% YoY, RS Hermina Makin Prospek!


Terakhir diperbarui Pada 10 August 2023 at 12:51 pm

Salah satu emiten di industri kesehatan, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah merilis laporan keuangan kuartal II-2023 dengan laba bersih HEAL naik sekitar 23.1% YoY. Kenaikan ini setidaknya menandai bahwa masih ada geliat positif di sektor kesehatan? Lantas benarkah demikian?

 

Kinerja HEAL Sepanjang Semester II-2023

Berdasarkan kinerja keuangan HEAL di kuartal II-2023, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk berhasil naik sekitar 23.1% YoY menjadi sebesar Rp202.34 miliar, dari periode sebelumnya di kuartal II-2022 yang sebesar Rp164.38 miliar.

Pencapaian laba tersebut, sejalan dengan pendapatan HEAL yang juga tumbuh sepanjang kuartal II-2023 sekitar 13.9% YoY menjadi sebesar Rp2.69 triliun, sedikit lebih tinggi dari periode sebelumnya di kuartal II-2022 yakni Rp2.36 triliun.

Secara keseluruhan segmen bisnis HEAL di sepanjang kuartal II-2023 memang mencatatkan kenaikan kinerja. Di mana untuk segmen rawat jalan menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan HEAL, dengan kenaikan sekitar 20% YoY, menjadi Rp1.06 triliun. Padahal di periode kuartal II-2022, kontribusi segmen rawat jalan hanya sebesar Rp890.6 miliar.

Dan kontribusi kedua berasal dari segmen rawat inap dengan kenaikan sekitar 8.4% YoY, menjadi Rp1.54 triliun per kuartal II-2023, dari sebelumnya Rp1.42 triliun di kuartal II-2022 lalu.

Berikut ini adalah kinerja HEAL keseluruhan:

Pos Pendapatan HEAL. Source: Laporan Keuangan HEAL kuartal II-2023.

 

Selain itu, HEAL juga mampu menekan beban usaha, sehingga bisa tumbuh moderat menjadi Rp607.1 miliar dari sebelumnya Rp581.2 miliar. Di samping itu, HEAL juga mampu menekan biaya keuangan sekitar -9.9% YoY menjadi –Rp65.8 miliar, dari sebelumnya –Rp73.1 miliar. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan laba bersih HEAL di kuartal II-2023.

 

Laporan Arus Kas HEAL Kuartal II-2023

Bukan hanya laba bersih HEAL naik, pencapaian lain juga terlihat dari laporan arus kas perusahaan.

Berdasarkan arus kas operasi, HEAL mencatatkan kas operasi positif sebesar Rp471.59 miliar, naik sekitar 81.25% YoY dari sebelumnya Rp260.18 miliar di kuartal II-2022. Dengan ini HEAL bisa dibilang berhasil membuat aliras kas masuk yang lebih besar, dibandingkan kas keluar.

Dan untuk kas investasi, HEAL mencatatkan kas investasi negatif sebesar -Rp640.81 miliar, angka ini lebih tinggi dari kas investasi sebelumnya –Rp604.92 miliar per kuartal II-2022. Hal ini sejalan dengan proses pembangunan struktur dasar dua bangunan rumah sakit baru milik HEAL, yang berada di dua lokasi berbeda yakni Ciawi – Jawa Barat dan Aceh. HEAL menargetkan operasional kedua rumah sakit barunya bisa dimulai efektif pada kuartal III-2023.

Sedangkan untuk kas pendanaan, HEAL mencatatkan positif Rp303.71 miliar yang menandakan bahwa ada penerimaan modal yang diperoleh. Sejalan dengan upaya HEAL yang sedang berupaya meningkatkan produktivitas kinerja.

 

Benarkah Jaringan RS Hermina Makin Prospek?

Pencapaian kinerja HEAL yang positif di kuartal II-2023, setidaknya kian menguatkan prospek usaha rumah sakit Hermina yang menarik.

Mulai dari kenaikan tarif INA-CBGS atau paket pelayanan kesehatan yang mencakup komponen biaya rumah sakit secara keseluruhan yang naik sebesar 5% – 10%, yang telah diumumkan pada Januari 2023 lalu. Diperkirakan mampu menaikkan harga average selling price (ASP) semua layanan di sektor kesehatan, demikian halnya HEAL.

Dan kenaikan tarif INA-CBGs pula lah, yang memengaruhi kenaikan biaya rawat inap dan rawat jalan HEAL. Ditambah dominasi kebutuhan layanan kesehatan untuk kelas menengah ke bawah yang masih ditangani oleh HEAL.

Terbaru ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan yang telah disahkan pemerintah menjadi Undang-Undang (UU) Kesehatan. Pengadaan UU Kesehatan ini diharapkan dapat mengatasi isu-isu negatif dalam industri kesehatan, seperti kurangnya jumlah tenaga dokter spesialis di Indonesia yang mana saat ini baru sekitar 46.000 dokter dan lebih banyak di kota-kota besar saja. Demikian pula dengan jumlah tenaga medis yang cenderung terbatas. Dan dengan UU Kesehatan ini, harapannya dokter spesialis bisa tersebar merata dan terjadi penambahan tenaga kesehatan. Termasuk dengan dipermudahnya izin praktik di Indonesia termasuk untuk dokter lulusan luar negeri.

UU Kesehatan juga diharapkan bisa menekan angka pengobatan ke luar negeri, sepertinya hanya ke Singapura dan/atau Malaysia. Gambaran saja, pada tahun 2022 jumlah pasien yang berobat ke luar negeri dari Indonesia mencapai lebih dari 1 juta. Bukan tanpa alasan kaburnya pasien Indonesia ke luar negeri, lantaran kualitas layanan yang masih kurang dan teknologi pemeriksaan yang juga belum ideal.

Source: www.kompas.id

Melalui UU Kesehatan, maka emiten-emiten dalam industri kesehatan berpeluang melakukan transformasi kualitas layanan hingga mengoptimalkan sarana yang mendukung pemeriksaan kesehatan. Yang pada akhirnya mampu mendongkrak kinerja seluruh emiten rumah sakit untuk jangka panjang ke depan.

Source: www.investor.id

Hal lain yang juga mendukung prospek HEAL adalah keterlibatan jaringan rumah sakit HEAL dalam melayani program jaminan kesehatan pemerintah, yakni BPJS. Pelayanan BPJS HEAL ini sendiri sudah tersebar rata di seluruh jaringan rumah sakit Hermina di berbagai daerah.

 

Kesimpulan Mengenai HEAL?

Kenaikan laba bersih HEAL sebesar 23.1% YoY menjadi sebesar Rp202.34 miliar, dan dengan pendapatan yang juga meningkat 13.9% YoY menjadi sebesar Rp2.69 triliun. Setidaknya memberi harapan tersendiri bagi prospek sektor kesehatan, bahwa keberadaannya masih memiliki daya tarik meski pandemi Covid19 telah usai.

Ditambah dengan adanya kebijakan kenaikan tarif INA-CBGs 5% – 10% yang berdampak positif terhadap kenaikan ASP semua layanan sektor kesehatan. Dan kebijakan UU Kesehatan yang diklaim akan meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, melalui transformasi layanan, serta mengoptimalkan sarana pemeriksaan kesehatan.

Hal-hal di atas, kian memicu optimisme HEAL dalam melanjutkan ekspansi usaha dan terus meningkatkan kualitas pelayanan. Terlebih prospek sektor kesehatan, memang menarik didorong pertambahan populasi yang terus meningkat.

Bukan hanya menambah dua rumah sakit baru, HEAL bahkan akan terus menambah jumlah tempat tidur yang dimiliki. Teranyar ini, total tempat tidur yang disediakan HEAL telah mencapai 6.468 unit.

Nah, kalau tadi kita bahas prospek HEAL yang positif. Kira-kira bagaimana dengan tanggapan teman-teman investor mengenai prospek HEAL dari sisi keterlibatannya dalam melayani program jaminan kesehatan pemerintah, BPJS? Di mana wacananya akan dihapuskan sistem kelasnya dan digantikan dengan sistem rawat inap standar (KRIS)…

Apakah akan berdampak positif terhadap prospek HEAL?***

 

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel