Bukalapak Rambah Bank Digital

Bukalapak Rambah Bank Digital! Optimisme vs Harga Saham yang Turun


Terakhir diperbarui Pada 6 October 2022 at 11:26 am

Bukalapak rambah bank digital, transformasi tersebut telah menggebrak perjalanan bisnis perusahaan All E-commerce yang juga terbesar di Indonesia. Realisasi ini sempat melambungkan harga saham Bukalapak (ticker code: BUKA) pada 7 September 2022, dari harga 278 menjadi 292 atau naik 5.03%. Lantas benarkah rencana tersebut telah terealisasikan, tapi kenapa sekarang ini harga saham BUKA turun?

.

Kronologi Bukalapak Rambah Bisnis Digital

Bukalapak rambah bisnis digital, dengan menggandeng Standard Chartered Bank dalam membentuk platform layanan BukaTabungan yang resmi dirilis pada 5 September 2022. Layanan tersebut memanfaatkan jangkauan platform all-commerce dari Bukalapak (BUKA) dan teknologi nexus solusi Banking-as-Service (BaaS) milik Standard Chartered.

Sistem layanan Buka Tabungan ini sepenuhnya dilakukan secara digital, tanpa harus melakukan tatap muka. Sistem layanan berotomatisasi canggih dengan teknologi kecerdasan buatan  (AI).  

Source: www.bukalapak.com/bukatabungan-simpanan

.

Teknologi tersebutlah yang disasar BUKA dalam melancarkan strategi pemanfaatan ekosistem perusahaan secara maksimal. BUKA sampai dengan sekarang BUKA telah melayani sebanyak 6.8 juta pelapak dan 14.2 juta Mitra Bukalapak.

Dan lewat layanan bank digital ini, BUKA sasar lebih dari 110 juta pengguna ecommerce dan mengincar sekitar 20 juta pelaku usaha. Tidak hanya memberikan pelayanan baru, namun juga sebagai wujud dukungan BUKA terhadap UMKM agar mempunyai akses layanan pembiayaan formal baik untuk mendukung pertumbuhan bisnis maupun ke banyak institusi.

BUKA dan Standard Chartered sendiri optimis, kerja sama keduanya dalam mengembangkan bank digital dapat berbuah manis. Terlebih lagi kehadiran layanan Buka Tabungan digadang-gadang menjadi salah satu layanan perbankan digital pertama Indonesia yang berhasil mengkolaborasikan ekosistem antara jaringan e-commerce Bukalapak dengan teknologi perbankan Standard Chartered.

Keduanya pun menjamin, bahwa layanan BukaTabungan juga telah mengantongi izin dari OJK dan Bank Indonesia.

.

Dari Kinerja hingga Harga Saham BUKA Turun!

Dengan Bukalapak rambah bank digital, secara tidak langsung telah menawarkan prospek yang positif, seiring dengan perkembangan digital sekarang. Terlebih lagi sepanjang semester I-2022 BUKA berhasil menunjukkan kinerja baiknya. Berdasarkan kinerja pendapatan, BUKA mencatatkan kenaikan signifikan menjadi Rp 1.69 triliun per 2Q2022, dari Rp 863.6 miliar di 2Q2021…

Pos Pendapatan BUKA. Source: Laporan Keuangan BUKA 2Q2022

.

Didukung dengan pertumbuhan total processing value (TPV/total transaksi benar-benar terpakai) yang tumbuh mencapai 24% YoY menjadi sebesar Rp 36.5 triliun. Jika dirinci pertumbuhan TPV BUKA didukung oleh jumlah transaksi yang meningkat 24% sepanjang 2Q2022.

Di mana sebanyak 75% TPV nya berasal dari luar daerah Tier 1 Indonesia, dengan penetrasi all-commerce dan digitalisasi warung serta toko ritel tradisional (Go Digital)…

Source: rm.id/Rakyat Merdeka

.

Tidak heran juga, bila Mitra Bukalapak kini menjadi penggerak utama pertumbuhan BUKA dengan TPV Mitra tumbuh 25% menjadi Rp 17.7 triliun sepanjang 2Q2022. Hal ini sejalan dengan ragam variasi produk dan jasa Bukalapak yang diberikan kepada para Mitra.

Bukalapak juga mencatatkan pertumbuhan laba usaha positif sebesar Rp 8.60 triliun di 2Q2022, padahal di tahun sebelumnya mengalami rugi –Rp 776.1 miliar. Pertumbuhan laba usaha terjadi karena ada laba nilai investasi marked to marked yang berasal dari PT Allo Bank Tbk (BBHI).

Dari sisi laba bersih, BUKA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang tumbuh positif sebesar Rp 8.59 triliun per 2Q2022. Padahal sebelumnya BUKA mengalami rugi sekitar –Rp 766.2 miliar di 2Q2021.

Kendati demikian, harga sahamnya tidak bergerak searah perkembangan positif BUKA. Sejak Agustus 2022, harga saham BUKA terus mengalami penurunan.

Source: RTI Business

Dan seperti yang kita ketahui, di September 2022 Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan BI7DRRR sebesar 50 bps menjadi 4.25%. Kenaikan suku bunga ini setidaknya berpengaruh pada perusahaan teknologi, terutamanya dalam mencari pendanaan murah, demikian halnya dengan BUKA.

Penggunaan dana murah dalam perusahaan teknologi umumnya digunakan untuk biaya promosi atau bahkan bakar duit.

BUKA sekarang ditransaksikan di harga Rp 270 per lembar saham, dengan valuasi di PER 1.6x dan PBV 0.9x. Apakah optimisme BUKA akan berbuah manis ke depannya?

.

.

.

.

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel