Terakhir diperbarui Pada 2 April 2024 at 1:21 pm
Daftar Isi
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team
Kelangkaan beras yang terjadi akibat kondisi El Nino dan tingginya kebutuhan beras belakangan ini. Setidaknya telah memicu kenaikan harga jual beras yang melonjak sangat tinggi di pasaran. Lalu bagaimana prospek emiten produsen beras seperti HOKI vs NASI?
Kenaikan Harga Beras di Indonesia
Kenaikan harga beras seakan menjadi polemik hampir setiap tahunnya. Beberapa penyebab yang paling umum terjadi karena adanya kenaikan permintaan beras yang tinggi, namun tidak di imbangi dengan supply beras yang memadai.
Berikut ini pergerakan harga beras dalam setahun terakhir yang dihimpun oleh databoks.com:
Harga Beras Januari 2023 – Januari 2024. Source: databoks.com
Terlihat untuk harga beras eceran premium maupun medium mengalami lonjakan kenaikan harga, sejak Oktober 2023 dan bertahan pada harga tinggi hingga Januari 2024. Dengan harga per kilo untuk beras premium sebesar Rp15.100 per kilogram dan untuk beras kualitas medium sebesar Rp13.400 per kilogram.
Pada 15 Januari 2024, Pemerintah melalui Bulog menetapkan harga beras berkualitas SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga terjangkau. Caranya Bulog mewajibkan mitra yang ada di pasar dan ritel untuk menjual beras SPHP, dengan harga yang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan Pemerintah. Adapun harga beras SPHP saat ini sebagai berikut:
Harga beras SPHP Bulog dan BPN. Source: databooks.com
Penjualan dengan batas HET ini diklaim untuk membuat harga beras turun dan menjadi stabil. Hal ini terlihat dari harga per zona yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui beras SPHP seperti di atas:
- Zona 1 dengan harga sebesar Rp 10.900/kg,
- Zona 2 dengan harga sebesar Rp 11.500/kg
- Zona 3 dengan harga sebesar Rp 11.800/kg.
Namun rupanya solusi ini hanya sementara, karena ketersediaan beras SPHP ini tidak sebanding dengan permintaan beras yang cukup tinggi di pasar.
Jika dilihat ke belakang, dari sisi supply beras memang ada dua permasalahan besar yang tidak mudah diselesaikan, hanya dengan beras SPHP dalam jangka waktu lama. Permasalahan tersebut antara lain:
Cuaca ekstrim di akhir 2023
Adanya El Nino yang menyebabkan anjloknya produksi gabah. Hal itu disebabkan oleh rendahnya curah hujan yang di mulai pada kuartal III-2023, sehingga cuaca menjadi lebih panas dari biasanya. Kemudian diikuti dengan La Nina dengan intensitas yang cukup tinggi, hingga menyebabkan banjir di beberapa daerah. Kedua hal tersebut memicu produksi beras terganggu, akibatnya stok beras yang ada tidak dapat mengcover permintaan beras yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir ini.
Harga Pupuk Non Subsidi
Harga pupuk non subsidi yang melambung pada 2023, turut membuat petani kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga yang murah. Sementara di waktu yang sama, pupuk subsidi penjualannya juga dibatasi. Hal tersebut membuat para petani harus menaikkan harga gabahnya agar tidak merugi.
Dari dua permasalahan di atas, tidak heran jika terjadi lonjakan harga beras pada akhir 2023 hingga 2024 berjalan ini.
Potensi Emiten Produsen Beras HOKI vs NASI
Berkenaan dengan kenaikan harga beras yang terjadi sekarang ini, perlu kita tahu bahwa setidaknya ada dua emiten produsen beras yang sudah listing di BEI: PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI).
Kedua emiten tersebut memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan di Tengah kenaikan harga beras belakangan ini. Bukan tidak mungkin kedua emiten produsen beras ini dapat mengisi kelangkaan beras, namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Berikut adalah beberapa beras yang di produksi HOKI vs NASI, beserta dengan harga yang ada umum ada di pasaran:
- Beras merk Hok1 yang memiliki harga di kisaran Rp150.000 per 5 kilo (Rp30.000 / kg) milik emiten HOKI.
- Beras merk Topi Koki Sentra Ramos yang memiliki harga di kisaran Rp85.000 per 5 kilo (Rp 17.000 / kg) milik emiten HOKI.
Merk beras yang dijual emiten HOKI. Source: topikoki.com
- Beras merk Dua Tani Pandanwangi Cianjur yang memiliki harga di kisaran Rp140.000 per 5 kilo (Rp 28.000 / kg) milik emiten NASI.
- Beras merk Dua Tani Premium Super Platinum yang memiliki harga di kisaran Rp103.000 per 5 kilo (Rp. 20.600 / kg) milik emiten NASI.
Merk beras yang dijual emiten NASI. Source: wahanaintimakmur.com
Jika dilihat dari merk produk beras di atas, bisa kita katakan bahwa produk-produk tersebut, memiliki harga yang relatif tinggi dari harga beras SPHP.
Tidak hanya itu, dari segi supply beras-beras non subsidi milik HOKI vs NASI juga lebih mudah didapatkan, dibandingkan beras subsidi Pemerintah. Sebagai contohnya saja, beras HOKI vs NASI ini banyak dijual oleh e-commerce. Di mana, hal ini dapat mendorong pertumbuhan margin laba yang lebih baik bagi kedua emiten.
[Baca lagi: AISA Mulai Ekspansif? Berbalik Untung Rp14.25 miliar 1H21]
Pergerakan Harga Saham HOKI vs NASI
Apakah hal tersebut terefleksikan dari harga saham HOKI vs NASI? berikut rinciannya:
Harga saham HOKI dalam 6 bulan. Source: investing.com
Harga saham NASI dalam 6 bulan. Source: investing.com
Dari pergerakan di atas terlihat harga saham HOKI yang melambung sejak Desember 2023 dan masih tetap membentuk pattern bullish dengan harga saat artikel ini ditulis di kisaran Rp 165 – Rp 170 per lembar saham.
Berbanding terbalik dengan emiten NASI yang nampaknya, tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga beras. Terlihat dari patternnya yang masih cenderung sideways, dengan harga pada saat artikel ini ditulis di kisaran Rp 72 per lembar saham.
Fundamental HOKI vs NASI
Bagaimana kondisi fundamental keduanya, berikut ini sekilas stock battle dari HOKI vs NASI:
HOKI | NASI | |
Pendapatan | 888.5 Miliar | 52.36 Miliar |
Asset | 879.91 Miliar | 71.58 Miliar |
Liabilitas | 228.71 Miliar | 11.57 Miliar |
Ekuitas | 649.02 Miliar | 60.01 Miliar |
Laba Bersih | -12.58 Miliar | 424 Juta |
Return on Asset (ROA) | -1.91% | 0.79% |
Return on Equity (ROE) | -2.59% | 0.95% |
Nilai Dividend | Rp 1 / lembar | – |
Debt to Equity (DER) | 0.34 x | 0.19x |
Kinerja HOKI vs NASI. Source: Data RTI Business diolah – Kinerja Keuangan kuartal III-2023
Jika dilihat dari stock battle di atas, maka emiten NASI masih lebih unggul dari segi profitabilitas, walaupun dari size dan pendapatan perusahaan HOKI lebih besar.
Namun dari sisi industry emiten produsen beras, dapat dikatakan HOKI masih kurang diuntungkan dikarenakan ROE dan ROA yang kecil. Terlebih lagi harus bersaing dengan beras subsidi milik Pemerintah, terlepas dari posisi beras sebagai makanan pokok di Indonesia.
Stock Market Mastery adalah program belajar saham komprehensif yang didesain oleh RK Team, membantu Anda mendapatkan profit secara konsisten di pasar saham. Segera daftarkan diri Anda di sini!
Manfaatkan Voucher 200K untuk Pendaftar Tercepat SMM RK di bawah ini!
Kesimpulan
Kenaikan harga beras yang saat ini terjadi, memang tidak lepas dari pengaruh El Nino yang menyebabkan musim kemarau. Yang setelahnya disusul oleh La Nina dengan curah hujan yang relatif tinggi di beberapa daerah. Di mana situasi tersebut telah menimbulkan kemunduran periode panen raya di beberapa daerah, yang menyebabkan supply beras di pasar menjadi terbatas.
Hal tersebut juga telah disinggung oleh Bayu Krisnamurthi – selaku Direktur Utama Perum BULOG. Bahwa kenaikan harga beras dan normalnya kembali harga, sudah menjadi siklus tahunan yang dapat terulang. Di tambah untuk di tahun 2023, terjadi kemunduran periode panen karena dipengaruhi oleh faktor alam: El Nino dan La Nina yang memang tidak bisa dihindari. Tidak hanya itu, Bayu juga sempat menyinggung permasalahan harga pupuk petani yang terbilang mahal. Yang mana hal itu telah menurunkan tingkat produktivitas para petani, akibat kebutuhan pupuk yang tidak terpenuhi sebagaimana seharusnya.
Namun ketika nanti supply beras sudah mulai berjalan dan stok beras juga tersedia secara merata. Bukan tidak mungkin harga beras akan normal kembali.
Tentunya ketika harga normal, seharusnya kinerja keuangan HOKI vs NASI juga akan membaik. Hanya saja untuk kinerja keuangan yang terbaru, baik HOKI maupun NASI sama-sama belum merilis Laporan Keuangan kuartal IV-2023. Apabila kinerja sepanjang 2023 baik, maka tidak menutup kemungkinan juga harga saham kedua emiten produsen beras ini melonjak.
Bagaimana apakah teman-teman investor optimis terhadap kinerja emiten produsen beras HOKI vs NASI?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.