
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team
Fore Coffee, salah satu bisnis kedai kopi yang dilengkapi dengan aplikasi digital dan berhasil menjadi pelopor brand kopi nasional. Baru-baru ini telah mantap diri untuk menaikkan level baru bisnis kopinya ke Pasar Modal, dengan melepas sebanyak-banyaknya 1.88 miliar saham biasa kepada publik atau setara 21.08% saham. Agar dapat membidik dana segar senilai Rp739.76 miliar, yang rencananya akan dipergunakan untuk mendukung rencana ekspansi bisnis kedai kopi. Pertanyaannya, dengan FORE IPO perdana, apakah bisa menjadi peluang bagi investor untuk menyeruput cuan?
FORE IPO Perdana
Kedai kopi Fore Coffee, merupakan bisnis dari PT Fore Kopi Indonesia Tbk (sticker code: FORE), yang bergerak pada bisnis food & beverage, dengan produk utama roasted coffee. Rencana FORE IPO perdana ini akan direalisasikan melalui pelepasan sebanyak-banyaknya 1.88 miliar lembar saham biasa, atas nama yang dikeluarkan dari portepel perusahaan yang mewakili 21.08% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan, setelah IPO dengan nilai nominal sebesar Rp70 per saham.
Berdasarkan prospektus FORE, saham perusahaan akan ditawarkan kepada publik dengan harga Rp160 – Rp202 per lembar saham. Dengan skema pemesanan saham dilakukan melalui e-IPO. Adapun total nilai IPO yang disasar oleh FORE ialah sebanyak-banyaknya mencapai Rp379.76 miliar.
Pelaksanaan FORE IPO perdana juga melibatkan PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana Emisi Efek. Adapun setelah dilaksanakannya FORE IPO perdana nanti, maka akan merubah struktur permodalan dan juga susunan Pemegang Saham perusahaan. Berikut ini:
Komposisi Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah FORE IPO Perdana. Source: Prospektus FORE 2025
Rencana FORE IPO perdana ini tidak lepas dari keinginan perusahaan untuk ekspansi mengembangkan bisnis kedai kopinya ke level yang baru. Berdasarkan rencana penggunaan dana segar hasil IPO perdananya, alokasi dibagi pada beberapa kepentingan:
- 76% dana dialokasikan untuk membuka sekitar ±140 outlet baru yang sekarang ini masih belum mengantongi izin. Perizinan yang dimaksud oleh FORE di sini adalah Nomor Induk Berusaha (NIB), yang mencakup kegiatan usaha Rumah Minum/Kafe, dan Restoran; serta Sertifikat Standar tidak terverifikasi yang diterbitkan otomatis oleh OSS.
Pada tahap ini, porsi penggunaannya terbagi menjadi; 10% untuk outlet Flagship; 80% untuk outlet Medium; dan 10% untuk outlet Satelite yang seluruhnya tidak terbatas pda biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan maupun perlengkapan outlet yang ada di Jabodetabek. Termasuk untuk di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Bali. Pemakaian dana di tahap ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2025 – 2026.
- 18% nya dialokasikan sebagai dana setoran modal kepada PT Cipta Favorit Indonesia (CFI), selaku entitas anak usaha tambahan FORE. Di mana CFI yang akan melakukan pembukaan outlet baru sekitar 30 unit yang statusnya saat ini masih belum mengantongi izin. Dengan komposisi: 10% outlet Flagship, 65% outlet Medium, dan 25% outlet Satelite.
Namun dalam pelaksanaannya, CFI akan mendahulukan ekspansi melalui renovasi gedung yang sudah ada dan dengan skema sewa tanah maupun bangunan. Kendati begitu, CFI ini masih belum memiliki izin atas outlet-outlet yang akan dibuka.
Adapun sebelum FORE menyetorkan dana hasil IPO ke CFI, kegiatan usaha CFI ini akan diganti menjadi kegiatan bisnis yang relevan, yakni industri produksi dan perdagangan donat pada Juni 2025 mendatang. Yang antara lain mencakup Industri Produk Roti dan Kue (KBLI 10710), Perdagangan Besar Produk Roti (KBLI 46332), Rumah Minum/Kafe (KBLI 56303), dan Restoran (KBLI 56101).
- Sisa dana IPO, diperuntukkan sebagai modal kerja. Yang juga tidak terbatas pada pembelian bahan baku, seperti biji kopi, gula/sirup, susu, bubuk minuman, hingga bahan kemasan. Termasuk untuk mendanai biaya sewa outlet dan utilitas, seperti listrik, air, telepon maupun internet.
Jadi secara keseluruhan, dengan FORE IPO perdana ialah untuk terus mengembangkan bisnis kedai kopi yang sudah dijalankan. Termasuk untuk mendiversifikasikan segmen bisnis, dengan merambah bisnis donat, baik dari CFI – sebagai anak usaha tambahan. Atau bahkan melalui bisnis bakery, entitas anak usaha yakni PT Fore Bakery Indonesia Tbk (FBI). Serta melalui bisnis kopi di Singapura, yang juga dilakukan melalui entitas anak usaha yakni Fore Coffee Singapore Pte. Ltd (FCSG).
Contoh beberapa varian kopi FORE. Source: fore.coffee
Kinerja Fundamental FORE
Neraca Keuangan FORE
Berdasarkan laporan neraca keuangan per 3Q2024, yang ada dalam prospektus FORE. Neraca keuangan FORE per 3Q2024, terdiri dari total Liabilitas sebesar Rp381.47 miliar dan total Ekuitas sebesar Rp223.31 miliar. Mencerminkan posisi DER di level 1.70x, yang berarti jumlah persediaan modal FORE tidak cukup kuat untuk menutupi seluruh liabilitas yang dimiliki.
Dari sisi likuiditas, FORE memiliki total Aset Lancar sebesar Rp147.68 miliar di 3Q2024. Sedangkan total Liabilitas Jangka Pendek mencapai Rp248.98 miliar di 3Q2024. Yang berarti Liquidity Ratio FORE ada di level 0.59x, menunjukkan ketidakmampuan FORE dalam jangka pendek. Dari gambaran dua rasio di atas, terlihat bahwa FORE cukup berisiko dari sisi kemampuan melunasi liabilitasnya. Lantaran jumlah Liabilitas yang dimilikinya melampaui jumlah Ekuitasnya
Berikut rincian neraca keuangan FORE 3Q2024:
Posisi Keuangan FORE periode 3Q2024. Source: Prospektus FORE 2025
Namun jika di breakdown, total Aset yang dimiliki FORE pada 3Q2024 mengalami lonjakan signifikan menjadi Rp604.78 miliar. Terutamanya karena ada kenaikan Aset Lancar berupa Aset Hak Guna senilai Rp128.14 miliar. Dan kenaikan Kas dan Bank menjadi Rp62.44 miliar di 3Q2024, yang sejalan dengan semakin bertambahnya outlet.
Dari sisi Liabilitas mengalami kenaikan menjadi Rp381.47 miliar di 3Q2024. Karena adanya kenaikan Liabilitas Jangka Panjang, dari sisi Liabilitas Sewa sebesar Rp103.37 miliar di 3Q2024. Hal yang sama juga terjadi pada Liabilitas Jangka Pendek, karena ada kenaikan Liabilitas Sewa sebesar Rp78.12 miliar di 3Q2024.
Meski secara nominal Liabilitas FORE mengalami kenaikan. Namun untuk Beban Bunga yang tercatat di periode 3Q2024 ialah sebesar Rp759.66 juta, yang berasal dari Pinjaman Bank Jangka Panjang, yakni Maybank.
Pos Pinjaman Bank Jangka Panjang hal. 15 – 16. Source: Prospektus FORE 2025
Alhasil Interest Coverage Ratio (ICR) FORE berada di level 4.98x, yang berarti ICR masih tergolong ideal. Berpegang pada tingginya penjualan minuman kopi FORE, yang masih memiliki potensi pasar lebih luas lagi. Hal ini kian menguatkan kemampuan FORE dalam membayar utang bunganya.
Beruntungnya di 3Q2024, Ekuitas FORE juga meningkat menjadi Rp223.31 miliar. Yang disebabkan adanya peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp95.61 miliar.
Laporan Laba Rugi FORE
Sedangkan dari sisi Pendapatan naik signifikan 135% YoY menjadi Rp727.37 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya sebesar Rp309.06 miliar pada 3Q2023. Kenaikan pendapatan tersebut, dikontribusikan oleh segmen Minuman 106.3%, Makanan 10.0%, dan Lain-lain 0.5% terhadap total pendapatan perusahaan. Kontribusi yang meningkat, menunjukkan bahwa memang ada permintaan yang cukup besar terhadap produk kopi FORE. Dengan rincian berikut:
Rincian Penjualan FORE periode 3Q2024. Source: Prospektus FORE 2025
Bahkan untuk posisi SSSG dari outlet yang sudah ada telah mencapai 42.06%. Ini menunjukkan bahwa upaya ekspansi FORE sejauh ini tergolong berhasil mendongkrak pertumbuhan pendapatan. Yang sejalan dengan semakin bertambah banyaknya outlet, di bawah ini historical pertumbuhan SSSG dan jumlat outlet yang dimiliki:
Posisi SSSG dan Jumlah Outlet periode 3Q2024. Source: Prospektus FORE 2025
Hanya saja sejalan dengan kenaikan pendapatan, Beban Pokok Penjualan FORE juga naik signifikan 147.1% YoY menjadi Rp280.81 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya hanya Rp113.61 miliar di 3Q2023. Yang disebabkan oleh naiknya Beban Pokok Persediaan makanan dan minuman mencapai Rp238.23 miliar di 3Q2024. Dengan rincian:
Catatan 21. Beban Pokok Penjualan periode 3Q2024. Source: Prospektus FORE 2025
Namun dengan Beban Pokok Penjualan yang juga naik signifikan. FORE masih beruntung karena Laba Kotornya bertumbuh positif 128.4% YoY menjadi Rp446.55 miliar di 3Q2024, dibandingkan Laba Kotor Rp195.44 miliar pada 3Q2023. Adapun jika dilihat dari sisi Inventory Turnover, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjual dan mengganti persediaannya. FORE termasuk jenis bisnis yang memiliki perputaran persediaan yang baik di level 4.98x, artinya persediaan yang dimiliki hampir lima kali perputaran dalam satu periode waktu.
Beban Operasional
Sayangnya di tengah pertumbuhan pendapatan yang positif, FORE belum mampu melakukan efisiensi, yang menyebabkan terjadinya lonjakan beban operasional yang naik 100.8% YoY menjadi Rp398.42 miliar di 3Q2024. Dengan rincian: Beban Penjualan naik 106.0% YoY menjadi Rp333.66 miliar dan Beban Umum dan Administrasi naik 77.9% YoY menjadi Rp64.76 miliar.
Meski begitu, di 3Q2024 FORE dapat merasakan Laba Operasionalnya sebesar Rp48.12 miliar. Setelah di periode 3Q2023, FORE mengalami Rugi Operasional hingga -Rp2.88 miliar.
Penghasilan Lain-lain
Pada pos Penghasilan lain-lain tercatat turun menjadi -Rp11.47 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya -Rp14.07 milliar pada 3Q2023. Hal ini tertolong oleh adanya Penghasilan Kemitraan Lain sebesar Rp2.08 miliar di 3Q2024, berikut ini:
Catatan 27. Perjanjian-perjanjian Penting periode 3Q2024, Perusahaan. Source: Prospektus FORE 2025
Selain itu, FORE juga memiliki Penghasilan Bunga sebesar Rp391.43 miliar di 3Q2024. Dan juga adanya Laba Selisih Kurs sebesar Rp45.89 juta di 3Q2024, dari sebelumnya merugi hingga -Rp12.11 miliar pada 3Q2023. Serta adanya Lain-lain neto sebesar Rp224.98 miliar di 3Q2024.
Sayangnya, di periode 3Q2024 FORE juga mencatatkan kenaikan Beban Keuangan menjadi -Rp9.12 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya Rp2.12 miliar pada 3Q2023. Lalu ada Beban Pajak yang mencapai -Rp4.46 miliar di 3Q2024. Serta adanya Kerugian pelepasan aset tetap sebesar -Rp633.38 miliar.
Laba Bersih FORE
Dengan berbagai perkembangan yang ada, FORE berhasil meraup laba bersih sebesar Rp42.34 miliar di 3Q2024. Padahal sebelumnya FORE masih mengalami rugi bersih mencapai -Rp16.48 miliar pada 3Q2023.
Catatan 25. Laba Per Saham Dasar periode 3Q2024. Source: Prospektus FORE 2025
Arus Kas FORE
Arus kas operasi FORE tercatat positif sebesar Rp140.69 miliar di 3Q2024. Ini berarti FORE mampu menghasilkan uang tunai dari operasionalnya menjual produk Minuman dan Makanan. Bahkan kas yang masuk ke dalam perusahaan lebih besar, yakni dari Pelanggan Rp732.48 miliar dan Penerimaan Bunga Rp385.4 juta.
Lalu kas investasi tercatat negatif -Rp103.02 miliar di 3Q2024. Terbesar digunakan untuk melakukan Penambahan Aset Tetap Rp88.46 miliar, baik itu investasi non tunai maupun pendandaan non tunai. FORE juga mengakuisisi entitas anak senilai Rp9.70 miliar. Serta melakukan Penambahan uang muka pembelian aset Rp4.85 miliar.
Sementara dari sisi kas pendanaan negatif -Rp2.12 miliar. Meskipun FORE mendapatkan pinjaman jangka panjang Rp52.58 miliar dan pinjaman bank jangka panjang Rp3 miliar. Serta mendapatkan uang muka setoran modal Rp21.19 miliar. Tapi FORE banyak melakukan sejumlah pembayaran kewajiban, seperti Liabilitas sewa, Kenaikan kas dan setara kas yang dibatasi, Pembayaran bunga dan beban keuangan, Pembayaran pinjaman jangka panjang, Pembayaran pinjaman bank jangka panjang, dan lainnya.
Pos Arus Kas FORE periode 3Q2024. Source: Prospektus FORE 2025
Jika dilihat kinerja FORE berdasarkan arus kas yang dimiliki, maka dapat dikatakan bahwa perputaran kas yang dimiliki perusahaan tergolong sehat. Bahkan kas dan bank yang dimiliki FORE mengalami peningkatan signifikan hingga Rp62.44 miliar.
Prospek Bisnis Kedai Kopi FORE
Keputusan FORE IPO perdana, memang tidak lepas dari prospek industri kopi yang masih terbuka lebar ke depan. Terlebih lagi, berdasarkan data Foreign Agricultural Service yang ada di bawah naungan United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia ada diperingkat keempat terbesar sebagai produsen kopi. Per Desember 2024, Indonesia diperhitungkan memproduksi kopi sebesar 10.90 juta karung, dengan berat per karung 60 kg, atau setara ±654 ribu metrik ton kopi, di mana sekitar 91% nya kopi Robusta dan 9% nya kopi Arabika.
Grafik Posisi Produsen Kopi Indonesia. Source: grafis indonesiabaik.id
Memanfaatkan prospek industri kopi tersebut, wajar apabila FORE IPO perdana karena targetnya adalah untuk menjangkau lebih banyak konsumen dari kelas menengah. Melalui pembukaan outlet-outlet baru sebanyak 140 unit yang tersebar diberbagai lokasi strategis di Indonesia. Apalagi FORE juga sudah merambah pasar internasional yang ada di Singapura, memanfaatkan tingginya permintaan industri kopi baru-baru ini.
Dan untuk mempertahankan kompeitisinya, FORE rupanya sudah memiliki dukungan aplikasi digital, yakni Fore Coffee untuk memenangkan penjualan secara online. FORE sendiri terbilang serius dalam melakukan maintenance dan pengembangan tampilan maupun fitur di dalam aplikasi, berikut ini:
Tampilan Laman Aplikasi Digital FORE. Source: play.google.com
Tidak hanya itu, hal lain mengenai FORE IPO perdana ini juga tidak lepas dari dukungan penuh pemegang saham pengendali, yakni EVLab Fore Pte. Ltd yang merupakan bagian dari East Ventures. Yang memiliki ekositem terdiversifikasi dan memiliki kehadiran, serta jaringan bisnis yang kuat di wilayah Asia Tenggara. Hal ini pula lah yang membuat FORE masih terus bertumbuh selama ±7 tahun di Indonesia, hingga akhirnya sekrang FORE IPO perdana.
Tantangan yang Dihadapi FORE
Jika setelah FORE IPO perdana selesai dan berhasil mendapatkan dana segar untuk mendukung ekspansinya. Saham kedai kopi ini masih akan menghadapi tantangan bisnis yang cukup besar, mengingat hampir seluruh target ekspansinya menyasar pembukaan outlet baru yang lebih banyak. Sayangnya rencana tersebut tidak diiringi dengan perolehan izin operasional. Ini berarti setelah FORE resmi melantai di BEI dan memperoleh modal untuk mendanai ekspansinya, maka FORE perlu mengurus perizinan dengan rincian berikut:
Perizinan Usaha FORE yang perlu diurus. Source: play.google.com
Perizinan di atas harus dipenuhi oleh FORE maupun entitas anak usahanya yang memiliki fungsi, untuk mengembangkan outlet-outlet baru.

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Risiko yang Mungkin Dihadapi FORE
Disebutkan di atas, bahwa FORE masih belum mengantongi izin untuk sejumlah outlet baru yang akan dibuka. Izin di sini rupanya bukan hanya dari sisi kelengkapan administrasi. Namun juga karena FORE belum memiliki hubungan kerja sama dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembukaan outlet barunya.
FORE baru hanya akan melakukan perjanjian dengan pemilik lahan dan/atau bangunan, jika kesepakatan tercapai, barulah pembukaan outlet dapat dilakukan. Sayangnya, ini akan berisiko jika tidak terjadi kesepakatan dengan pemilik lahan/bangunan, maka pembukaan outlet baru tentu tidak berhasil. Nantinya hal ini juga akan memengaruhi kehadiran kedai FORE di konsumen, sehingga tidak dapat menjangkau target dan potensi penjualan akan hilang.
Dan sebagai tambahan informasi, ketika prospektus FORE dirilis, CFI yang merupakan entitas anak usaha tambahan ini memang sudah memiliki NIB untuk KBLI Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya. Namun ketika, CFI akan membuka outlet baru, maka NIB yang ada perlu diperbarui dengan kegiatan usaha yang akan dilakukan, yakni sebagai Rumah Minum/Kafe dan Restoran. Salah satu dokumen yang dibutuhkan CFI adalah memperbarui NIB dengan KBLI Rumah Minum/Kafe dan Restoran ialah perjanjian sewa menyewa outlet.
Sayangnya, CFI tidak berbeda jauh dengan induk bisnisnya, FORE. Di mana CFI juga belum memiliki hubungan kerja sama dengan pemilik lahan/bangunan. Dan baru akan melakukan pembukaan outlet, jika tercapai kesepakatan dengan pemilihan lahan. Tentu kondisi tersebut membuat prospek bisnis kedai kopi FORE ini cukup berisiko dalam merealisasikan penambahan outlet baru.
Kesimpulan
FORE sendiri optimis, berbekal capaian kinerja pendapatannya di periode 3Q2024 yang naik signifikan sekitar 135% YoY menjadi Rp727.37 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya sebesar Rp309.06 miliar pada 3Q2023. Dengan seluruh segmen bisnis rata-rata mengalami kenaikan, baik itu untuk Minuman, Makanan, dan Lain-lain. Sehingga FORE berbalik untung di periode 3Q2024, dengan laba bersih sebesar Rp42.34 miliar, dari rugi bersih -Rp16.48 miliar pada 3Q2023.
Dari sisi perkiraan valuasi saham FORE usai IPO nanti, dapat kita asumsikan sebagai berikut:
Komponen | Asumsi Harga Saham Penawaran Rp160 | Asumsi Harga Saham Penawaran Rp202 |
Jumlah Saham Sebelum IPO | 7.038.359.270 | 7.038.359.270 |
Jumlah Penawaran Umum | 1.880.000.000 | 1.880.000.000 |
Jumlah Saham Setelah IPO | 8.918.359.270 | 8.918.359.270 |
Perkiraan Dana Segar Hasil IPO | Rp300.80 Miliar | Rp379.76 Miliar |
Total Ekuitas 3Q2024 | Rp223.31 Miliar | Rp223.31 Miliar |
Perkiraan Ekuitas Usai IPO | Rp524.11 Miliar | Rp603.07 Miliar |
Perkiraan Book Value Usai IPO | Rp59 | Rp68 |
Laba Bersih 3Q2024 | Rp42.34 Miliar | Rp42.34 Miliar |
Laba Bersih Per Saham Usai IPO | Rp6 | Rp6 |
Perkiraan EPS | 6.33 | 6.33 |
Perkiraan PER | 25.27x | 31.91x |
Perkiraan PBV | 2.72x | 2.99x |
Secara valuasi, saham FORE ini akan tergolong premium dan cukup mahal, dengan belum adanya jaminan bahwa kinerja FORE usai IPO akan benar-benar tumbuh positif secara konsisten. Mempertimbangkan tantangan dan risiko yang mungkin dihadapi FORE ke depan.
Bahkan sekalipun dengan produk utama FORE yang berupa roasted coffee. Tetapi perlu di ingat kembali, bahwa kompetisi di industri ini sekarang sudah banyak pemain. Yang juga menawarkan beragam variasi produk kopi, bari dari sisi kualitas maupun harga yang lebih berdaya saing. So, dengan pertimbangan yang dibahas dalam artikel dan juga gambaran PER dan PBV di atas, apakah teman-teman investor optimis untuk menyeruput cuan dari saham kedai kopi FORE?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.