Kolaborasi EXCL dan Cisco

Kolaborasi EXCL dan Cisco, Bagaimana Prospek dan Tantangan EXCL ke Depan?


Terakhir diperbarui Pada 14 March 2023 at 6:24 pm

Momentum Mobile World Congress 2023 yang berlangsung di Barcelona – Spanyol, menjadi peluang emas bagi kolaborasi EXCL dan Cisco dalam persiapan transformasi ke jaringan 5G dan infrastruktur cloud. EXCL optimis kolaborasinya dengan Cisco dapat mengantarkannya pada keberhasilan di masa depan. Berkenaan dengan itu, bagaimana tantangan dan prospek EXCL ke depan?

 

Bagaimana dengan Fundamental EXCL?

Dengan terjalinnya kolaborasi EXCL dan Cisco, setidaknya menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan fundamental EXCL.

Sampai dengan kuartal IV-2022, EXCL sebagai emiten jasa telekomunikasi mampu menjaga pertumbuhan pendapatannya sebesar Rp29.1 triliun, naik 8.98% YoY dari periode sebelumnya Rp26.7 triliun.

Pos Pendapatan EXCL Catatan Kaki No. 23. Source: Laporan Keuangan EXCL Kuartal IV-2022

 

Kontribusi terbesar bagi pendapatan EXCL berasal dari segmen bisnis Data dan layanan digital sebesar Rp26.5 triliun. Salah satu pendongkraknya adalah layanan streaming video yang mendapat dukungan kuat dari pelanggan. Hal itu membuat EXCL mampu bertahan di tengah persaingan industri telekomunikasi yang cukup ketat.

Kontribusi terbesar kedua berasal dari segmen bisnis Jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya sebesar Rp1.3 triliun. Serta kontribusi dari segmen bisnis percakapan dan SMS sebesar Rp1.0 triliun.

Di kuartal IV-2022, EXCL sudah mulai mengantongi pendapatan dari segmen Managed servis sebesar Rp180.2 miliar dan dari Teknologi informasi sebesar Rp31.4 miliar.

Kendati pendapatan kuartal IV-2022 meningkat. Namun EXCL juga mencatatkan sejumlah kenaikan pada bagian pos beban, seperti berikut…

Pos Beban EXCL Kuartal IV-2022. Source: Laporan Keuangan EXCL Kuartal IV-2022

 

Kenaikan beban tersebut, tidak lepas dari upaya EXCL yang tengah bekerja keras merealisasikan kualitas internet yang cepat dan stabil, serta membangun infrastruktur yang mendukung.

Sebagai akibatnya, laba yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induk pada kuartal IV-2022 menjadi sebesar Rp1.10 triliun, turun -14.0% YoY dari periode sebelumnya Rp1.28 triliun.

Apabila laba bersih EXCL kita tarik secara historikal, sebenarnya kinerja profitabilitas EXCL tidaklah sebaik pendapatannya yang cenderung meningkat setiap tahun. Lantaran kinerja pendapatan EXCL tidak tercermin dalam laba bersih yang seringkali fluktuatif, seperti berikut…

Source: Cheat Sheet Kuartal III-2022 by RK Team

[Klik Di Sini untuk Berlangganan Cheat Sheet by RK Team]

 

Tidak hanya itu, EXCL dari sisi kesehatan keuangan kuartal IV-2022 juga perlu diperhatikan.

Total utang yang dimiliki EXCL per kuartal IV-2022 adalah sebesar Rp61.50 triliun, lebih besar 16.78% YoY dari periode sebelumnya Rp52.66 triliun.

Dan jika total utang Rp61.50 triliun dibandingkan dengan total ekuitas yang sebesar Rp25.77 triliun, maka akan mencerminkan DER EXCL yang cukup besar di level 2.38x. Hal itu membuat posisi EXCL cukup tidak aman, karena ekuitas yang dimiliki tidak mencukupi menutup utang perusahaan.

Maka jika ditarik benang merahnya, dapat dikatakan bahwa kinerja fundamental EXCL kurang baik. Bahkan jika dijadikan opsi sebagai investasi jangka panjang, maka kinerja EXCL yang kurang baik tersebut dapat menimbulkan risiko.

 

Harapan Positif Kolaborasi EXCL dan Cisco

Dengan beberapa prospek yang baik tersebut, maka kolaborasi EXCL dan Cisco diklaim dapat membantu meningkatkan kemampuan jaringan XL Axiata dalam melakukan otomatisasi secara end-to-end dan juga routed optical networking. Di mana hal itu akan mampu mendukung transformasi ke jaringan 5G dan mendorong kelancaran konektivitas internet of things (IoT).

Source: swa.co.id

Dengan begitu, EXCL bisa memperluas daya jelajah pelayanan pelanggan di berbagai sektor industri yang membutuhkan IoT yang kuat. Transisi EXCL ke routed optical networking dapat meningkatkan ketahanan jaringan, sekaligus mendukung service level agreements (SLA) yang lebih luas untuk mendukung layanan 5G. Di samping itu, EXCL juga bisa membuat seluruh jaringan jadi otomatis untuk menyebarkan layanan lebih cepat, dari sebelumnya 100 hari akan menjadi 40 hari.  

Cisco sendiri merupakan salah satu pemain teknologi internet yang mendunia. Cisco mengembangkan layanan internet of things (IoT) kepada pelanggan di banyak negara. Terutamanya layanan IoT yang memacu transformasi digital. Oleh karena itu, kolaborasi EXCL dan Cisco dinilai sudah berada di jalur yang tepat untuk memberi perubahan dalam membangun infrastruktur jaringan dengan layanan internet yang berkualitas.

 

Prospek EXCL di 2023

Ada beberapa prospek menarik yang akan dihadapi EXCL. Mulai pengembangan dan percepatan layanan konvergensi guna dapat memenuhi pelayanan yang mudah namun komplit. Oleh karenanya, EXCL akan terus menambahkan lebih banyak fitur dan memperkenalkan layanan konvergensi ke khalayak luas.

Menggenjot permintaan pelanggan khususnya pada layanan fixed data, di mana sampai kini penetrasi layanan fixed data masih cenderung rendah.

EXCL juga akan meningkatkan layanan digital guna mendukung kemudahan gaya hidup. Termasuk juga dengan meningkatkan sinergi operasi digital yang memanfaatkan convergence dan omnichannel touchpoints.

Di semester II-2023 mendatang, EXCL telah siap menerapkan e-SIM.

EXCL pun kini tengah menjalankan strategi transformasi digital 2.0 melalui aplikasi MyXL dan MyAxistnet yang tercatat memiliki 25 juta pelanggan aktif pada 2022. Kedua aplikasi tersebut dapat mempertajam prediksi tentang tren yang akan datang dan perilaku pelanggan, serta memungkinkan untuk memberikan penawaran yang tepat. Pada akhir 2022, MyXL dan MyAxistnet berhasil mencatatkan ±25 juta pelanggan aktif yang menggunakan layanan MyXL dan MyAxistnet, dengan pertumbuhan pengguna aktif sebesar 62%.

Prospek positif EXCL lainnya juga datang dari pengembangan produk konvergensi, pasca EXCL selesai akuisisi Linknet di 2022 dan juga akuisisi Hypernet. Dengan begitu portfolio EXCL di layanan korporasi (B2B) dapat semakin kuat.

 

Tantangan EXCL

Meski secara prospek, saham EXCL cukup memukau dengan berbagai peluang yang ada. Namun sebagai emiten jasa telekomunikasi, sudah tentu EXCL akan menghadapi kompetisi industri yang kian ketat. Terutamanya dalam mendorong digitalisasi bisnis telekomunikasi yang menerapkan otomatisasi, di mana hal tersebut juga tengah diterapkan oleh kompetitor jasa telekomunikasi.

Tantangan berikutnya adalah potensi margin keuntungan yang diperoleh EXCL tergolong kecil di kisaran 5%. Penyebab utamanya adalah perang harga produk EXCL dengan kompetitor lain yang membuat kinerja keuangan EXCL merugi, meskipun pendapatan secara angka selalu besar.

EXCL sendiri sampai dengan saat ini masih terus mendorong perluasan jaringan dan meningkatkan penguatan infrastruktur jaringan. Tujuannya jelas untuk dapat mengoptimalkan kualitas jaringan XL Axiata di berbagai jenis layanan. 

Salah satu wilayah perluasan yang digenjot infrastukturnya adalah Kalimantan..

Source: www.xlaxiata.co.id

Nah kalau dari sisi valuasi, EXCL saat ini dihargai pada PBV 1.5x dan PER 2.99x yang membuat EXCL secara valuasi sudah terlampau mahal. Sayangnya tidak diimbangi dengan kinerja fundamental EXCL yang masih kurang baik.***

 

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel