Average Price

Perkirakan Average Price Saham Kamu Sebelum Melakukan Average Down


Terakhir diperbarui Pada 14 February 2024 at 7:22 pm

Kalian pasti sering banget nih denger istilah average down saat investasi saham maupun saat trading. Jadi, average down adalah salah satu strategi yang digunakan saat menghadapi market yang sedang gak stabil (turun), tujuannya adalah untuk memperkirakan keuntungan yang akan di dapat dari saham yang sedang dimiliki.

.

.

Artikel ini dipersembahkan oleh :

.

.

Selain average down, ada juga istilah average up. Keduanya adalah bagian dari strategi yang tujuannya untuk memperkecil persentase kerugian (average down) atau justru memperbesar persentase keuntungan (average up).

Jadi average down adalah situasi ketika kalian membeli saham secara bertahap pada saat harga suatu saham sedang mengalami penurunan. Sesuai dengan namanya nih, average down adalah merata-ratakan kebawah. Maksudnya, kalian bisa melakukan aksi beli ketika harga suatu saham lagi turun. Caranya tentu gampang banget, dengan membeli lagi saham tersebut pada harga yang lebih rendah dari harga yang kalian beli sebelumnya, tujuannya tentu untuk memperkecil kerugian. Perlu diingat ya, untuk memperkecil kerugian itu perlu diperhitungkan lho… Begini cara menghitungnya.

.

Menghitung Average Down

Seorang investor atau trader yang bijak perlu mengetahui kapan harus membeli saham dengan strategi average down atau strategi average up, juga tentunya harus memahami situasi pasar yang tepat untuk menerapkan strategi ini ya. Dengan demikian kita sebagai investor atau trader bisa meminimalisir kerugian dengan memahami perhitungan ini. Cara menghitungnya adalah mengacu pada harga yang berbeda pada saham yang sama. Rumus ini menghitung besaran rata-rata harga saham atau nilai average. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Average Down =

*Harga saham lot 1 harus lebih tinggi daripada harga lot 2, lot 2 lebih tinggi dari harga lot 3 dan seterusnya.

Misalnya kita ambil satu contoh kasus:

Kamu memiliki saham perusahaan B dan sedang mengalami penurunan harga. Kamu meyakini bahwa demand pasar saham perusahaan B akan naik dalam waktu dekat. Maka kamu bisa menerapkan strategi average down untuk mengatasi hal ini. Strategi average down yang dilakukan adalah seperti di bawah ini:

Pembelian ke

Jumlah LotHarga (Rp)

1

10

2.800

2

50

2.500

3

100

2.400

4

200

2.100

Total Lot

360 (lot)

Average Down =

((2.800 x 10) + (2.500 x 50) + (2.400 x 100) + (2.100 + 200))

360

=

28.000 + 125.000 + 240.000 + 420.000

360

=

813.000

360

2.258

Nah, itu dia cara perhitungan average down-nya, keuntungan memakai sistem perhitungan average down ini adalah kamu dapat dengan leluasa menambah investasi sehingga memperoleh rata-rata yang rendah dan mendapatkan keuntungan yang maksimal tentunya.

.

Lalu, Kapan Sebaiknya Melakukan Average Down?

Gak ada aturan yang mutlak soal waktu yang pas untuk para investor melakukan average down. Semuanya tergantung dari investor atau trader itu sendiri sesuai dengan hasil analisa yang dilakukan. Terpenting yang harus diingat ketika melakukan average down adalah ketika kalian yakin bahwa penurunan harga suatu saham hanya sementara saja dan bukan menjadi indikasi bahwa harga akan terus mengalami penurunan. Karena jika penurunan harga saham terus-terusan berlanjut, melakukan average down hanya akan membuat kalian menderita kerugian yang lebih besar, termasuk dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Maka untuk memastikan bahwa saham tersebut tidak akan mengalami penurunan dari waktu ke waktu secara terus menerus adalah dengan memanfaatkan indikator tertentu dalam analisa teknikal, atau bisa mengacu pada pola-pola yang terbentuk seperti pola bullish reversal yang ditemukan pada candlestick, indikator moving average, support resistance, dan lain sebagainya.

Selain itu, kalian juga bisa mengetahui lewat analisa fundamental. Caranya adalah dengan mengecek laporan keuangan terakhir. Apabila laporan keuangannya secara umum positif dan prospek industrinya ke depan juga masih bagus, maka besar kemungkinan penurunan harga saham yang terjadi hanya sementara, sehingga boleh saja jika ingin melakukan average down. Sebaliknya, jika penurunan harga saham disebabkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang memburuk, maka ini adalah peringatan bagi investor untuk tidak melakukan average down, sebab mungkin saja penurunan harga saham masih akan terus berlanjut.

.

.

.

.

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel