Rivan Kurniawan

Kenali Jenis-Jenis Risiko dalam Berinvestasi, Agar Mudah Menemukan Investasi yang Low Risk-High Return !


Terakhir diperbarui Pada 13 September 2019 at 8:47 am

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Investasi Low Risk High Return

 

#1 Risiko Pasar

Dalam setiap produk investasi selalu ada risiko pasar yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya harga dalam pasar. Inilah yang biasa disebut fluktuasi harga pada pasar. Fluktuasi pasar tersebut dipengaruhi oleh supply dan demand pasar terhadap suatu produk investasi.

 

#2 Risiko Fisik

Berbeda dengan risiko lainnya, risiko fisik dapat dilihat secara langsung dengan mata. Risiko ini mencakup hal-hal yang tidak diharapkan terjadi dalam keberlangsungan setiap kegiatan yang berkaitan dengan produk-produk investasi. Misalnya ketika bank mengalami perampokan, maka pasti ada kerugian yang akan mempengaruhi nilai investasi Anda. Selain itu jika Anda berinvestasi properti, ada kemungkinan properti yang Anda miliki terbakar. Risiko seperti inilah yang disebut sebagai risiko fisik.

 

#3 Risiko Wanprestasi

Risiko wanprestasi adalah risiko debitur tidak menepati janji, dalam hal ini terkait pembayaran. Misalnya sebuah perusahaan mengeluarkan surat utang tetapi gagal membayarnya ketika sudah jatuh tempo. Risiko seperti ini ada dalam investasi seperti obligasi. Selain itu dalam investasi pun ada risiko wanprestasi. Misalnya jika bank tempat Anda menyimpan deposito bangkrut, bisa jadi bank tidak dapat mengganti kerugian Anda.

 

#4 Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko produk investasi yang Anda miliki tidak dapat dicairkan menjadi uang tunai. Misalnya ketika memiliki investasi properti, karena berbagai faktor properti tersebut akhirnya sulit untuk dijual. Sehingga uang Anda tertahan dalam bentuk properti. Selain itu risiko likuiditas bisa juga terjadi pada investasi saham, dimana penjualan saham terhambat oleh sejumlah kondisi. Akhirnya produk investasi saham menjadi tidak likuid, dan juga menjadi sulit diperdagangkan.

 

#5 Risiko Perubahan Peraturan

Ketika terjadi perubahan peraturan baik dari pemerintah, OJK, bank bahkan hingga Manajer Investasi sekalipun. Tentu itu akan menjadi risiko tersendiri yang bisa mengancam Anda. Mengingat kadangkala perubahan peraturan dapat memberikan keuntungan bagi para investor, tetapi sebaliknya juga  bisa merugikan. Jika perubahan tersebut terjadi, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menolak atau menghindarinya.

 

Nah demikian itu, adalah sebagian kecil dari banyaknya jenis risiko dalam dunia investasi yang lebih mendetail. Lantas apa kaitan risiko-risiko tersebut dengan cara menemukan investasi yang low risk-high return?

Meski kita tahu, pasti ada produk investasi yang low risk-high return. Namun tetap perlu diingat bahwa dalam berinvestasi tidak ada satu pun produk yang terbaik atau pun yang terburuk. Indikator yang ada hanyalah produk investasi yang sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan Anda. Toleransi seorang investor terhadap risiko bisa berbeda satu dengan yang lain. Toleransi tersebut terbagi dalam profil risiko, yaitu konservatif, moderat atau agresif. Tetapi ketiga profil risiko tersebut belum cukup untuk menggambarkan toleransi seseorang terhadap risiko secara mendetail. Perlu pemahaman lebih jauh lagi mengenai kebiasaan, latar belakang serta preferensi investor. Tetapi perlu diketahui bahwa apapun profil risiko Anda, kecenderungan yang paling umum adalah seseorang akan memiliki toleransi lebih terhadap produk investasi yang dikenalinya.

Jika dianalogikan skenario memilih produk investasi seperti memilih partner berbisnis. Ketika mencari partner bisnis, akan ada berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan dari kandidat-kandidat partner bisnis, keahlian berbisnisnya, pengetahuan dan kemampuan pengembangan produk yang akan dijual, modal yang dimiliki, serta yang terpenting adalah kepercayaan. Banyak orang yang tidak memilih partner bisnis terhebat karena mereka tidak mempercayai orang tersebut. Mengapa? Kepercayaan adalah hal yang paling dibutuhkan dari partner bisnis, jika Anda memilih partner bisnis yang tidak bisa dipercaya maka Anda sedang menggali lubang kuburan sendiri. Anda tentu akan lebih percaya pada orang yang sudah Anda kenal dengan baik. Semakin dalam Anda menganalisis calon partner bisnis, maka kekurangan-kekurangannya pun dapat ditoleransi. Mengapa? Karena Anda mengetahui peluang-peluang terbaiknya, serta Anda juga bisa mengetahui cara untuk mengatasi kekurangan orang tersebut. Bagaimana jika Anda harus memilih seorang partner yang kurang dikenal tetapi ‘kabarnya’ memiliki keahlian yang sangat hebat? Tentu sulit mempercayainya bukan?

Sama halnya dengan memilih produk investasi. Jika salah memilih produk investasi, sama saja Anda sedang menggali lubang kerugian sendiri. Anda mungkin mendengar informasi mengenai sebuah produk investasi yang memilikireturn yang tinggi. Tetapi karena tidak mengetahui produk tersebut, Anda akan sulit untuk mempercayai bahwa produk tersebut benar-benar dapat memberikanreturn yang tinggi. Anda justru mencurigai produk tersebut adalah investasi bodong. Padahal bisa saja sebenarnya produk investasi yang dibahas memang sangat menguntungkan. Tetapi karena tidak mengenal produk tersebut Anda tidak mempercayainya.

Semakin dalam Anda mengetahui dan menganalisis sebuah produk investasi maka Anda akan semakin mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Ketika Anda mengetahui kelebihan-kelebihan produk tersebut tentu Anda memiliki alasan untuk mencoba berinvestasi dengan menggunakan produk tersebut. Tetapi dengan mengetahui kekurangan dan seluruh risiko-risikonya secara mendalam, Anda dapat mencari cara untuk mengatasi kelemahan produk tersebut. Dengan begitu risiko akan menjadi semakin rendah karena Anda tidak perlu takut akan risiko yang tidak terdeteksi.

 

Investasi Low Risk-High Return Ada di Tangan Anda

Setiap produk investasi dapat menjadi investasi yang low risk-high return jika Anda mengetahui setiap detail kelebihan, kekurangan serta risikonya secara mendalam. Dengan mengetahui hal-hal tersebut Anda bisa menilai secara objektif apakah risiko yang harus ditanggung setimpal dengan peluang keuntungan yang dijanjikan atau tidak. Selain itu Anda pun akan tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan jika risiko yang telah diprediksi benar-benar terjadi pada praktek berinvestasinya. Dengan begitu risiko menjadi semakin rendah dan Anda bisa mendapatkan keuntungan yang optimal.

 

Menurut Anda, risiko mana yang memiliki risiko terbesar yang biasanya orang takuti? 

 

Sumber Referensi:

  • Finansialku. 6 Maret 2017. Ini Cara Mendapatkan Produk Investasi yang Low Risk, High Return. https://www.finansialku.com/ini-cara-mendapatkan-produk-investasi-yang-low-risk-high-return/
###

Info:

  • Monthly Investing Plan September 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q2 2019 sudah terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
  • E-Book Quarter Outlook LK Q2 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop :
    • Workshop & Advance Value Investing (Bali, 12 -13 Oktober 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Medan, 02 – 03 November 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Jakarta, 23 – 24 November 2019) dapat dilihat di sini.

 

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

4 Comments

  • Yuni
    6 September 2019 at 3:23 PM

    Kalo menurut Pak Rivan, antara Saham dengan Reksadana mana yg lebih Low Risk ya?

    • Rivan
      Rivan Kurniawan
      7 September 2019 at 5:21 AM

      Bagi yang belum pernah berinvestasi sama sekali, artinya belum memiliki skillset untuk melakukan analisa juga, maka reksadana lebih low risk.. Namun bagi seseorang yang sudah memiliki jam terbang dan pengalaman, saham pun bisa menjadi low risk.. Asalkan jangan trading yang memang high risk… Jika memegang saham untuk jangka panjang, maka investasi saham bisa menjadi low risk…

  • wisnu
    6 September 2019 at 9:53 PM

    iya saham dgn reksadana yang paling low risk yang mana pak? terima kasih

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel