Rivan Kurniawan

Mengenal Strategi Averaging dalam Saham

Mengenal Strategi Averaging dalam Saham


Terakhir diperbarui Pada 26 January 2024 at 1:31 pm

Tertarik berinvestasi saham tapi masih bingung dengan strategi averaging dalam investasi saham tak jarang membuat banyak orang keliru. Meski demikian, sebenarnya kita bisa mempelajarinya lebih dulu sebelum terjun langsung berinvestasi saham, mengingat dalam strategi averaging ini ada dua metode pilihan yakni metode averaging up dan metode averaging down. Jadi metode mana yang tepat dalam melakukan averaging ?

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh :

 

 

Apa itu Strategi Averaging ?

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan investasi saham. Ya, investasi yang satu ini merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar. Bahkan, sampai saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya. 

Terbukti dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus naik selama 14 tahun terakhir ini. Rata-rata kenaikannya pun tak tanggung-tanggung, yakni sekitar 89% per tahun. Sayangnya, di Indonesia pelaku investasi saham masih minim. Tercatat baru sekitar 600 ribu masyarakat Indonesia yang telah menginvestasikan uangnya di bursa saham. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan masyarakat akan saham, dan anggapan bahwa investasi saham memiliki risiko tinggi.

Ya, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bermain saham sama dengan berjudi karena mengeluarkan uang tanpa tahu pasti hasilnya dengan kemungkinan merugi yang tinggi.

Namun, sebenarnya investasi saham tak berbeda dengan instrumen investasi lainnya. Anda bisa memperoleh keuntungan dengan mempelajari seluk beluknya terlebih dahulu.

 

 

Gaji 2 Juta Beli Saham Bisa Banget! Ini Caranya! 03 - Finansialku

 

 

Jadi, apa sih strategi averaging dalam investasi saham ?

Strategi averaging adalah praktik entry searah dengan berkali-kali open posisi. Artinya, trader membuka posisi berulang kali ke satu arah saja hingga terbentuk profit.

Strategi averaging ini sering menimbulkan perdebatan, karena bisa dibilang risikonya cukup tinggi. Meski demikian, strategi ini sangat manjur jika dilakukan dengan disiplin tinggi. Strategi averaging juga dinilai membutuhkan modal yang besar, karena ada kemungkinan harus menahan floating yang minus.

Hal yang menariknya, dalam strategi averaging up ini, kita akan dipertemukan pada dua metode averaging, yakni metode Averaging Up dan metode Averaging Down.

 

 

Metode Averaging Up dan Metode Averaging Down

Lantas apa bedanya, averaging up dan averaging down ?

  • Metode averaging down 

Metode averaging down ini merupakan sebuah metode dimana Anda membeli saham (lagi) pada harga yang lebih rendah karena memang saham yang Anda miliki harganya sedang turun.

Misalnya saja, saat Anda membeli saham A pada harga Rp 1.000 sebanyak 100 lot. Kemudian ternyata saham A justru turun 10% ke Rp 900.

Tapi setelah kita pelajari/analisis sahamnya sekali lagi, kesimpulannya adalah tidak ada peristiwa penting/perubahan fundamental apapun terkait perusahaan, sehingga kita memutuskan untuk membeli lagi saham A pada harga Rp 900 tersebut, juga sebanyak 100 lot.

Jadi sekarang kita memegang 200 lot saham A pada harga rata-rata Rp 950. Karena harga rata-ratanya jadi lebih rendah dibanding sebelumnya (tadinya Rp 1.000, kemudian menjadi Rp 950), maka keputusan untuk membeli lagi saham A pada harga Rp 900, itu disebut averaging down.

  • Metode averaging up

Metode averaging up adalah kebalikannya, dimana Anda membeli saham (lagi) pada harga yang lebih tinggi karena saham yang Anda miliki harganya meningkat.

Misalnya saja, Anda membeli saham A pada harga Rp 1.000 sebanyak 100 lot, dan saham A kemudian naik ke, katakanlah Rp 1.100, dimana setelah kita analisis sekali lagi, kesimpulannya adalah bahwa saham A masih bisa naik lebih tinggi lagi.

Karena itulah, kita kemudian beli lagi saham A pada harga Rp 1.100, juga sebanyak 100 lot, sehingga kita sekarang harga rata-ratanya naik menjadi Rp 1.050. Jadi keputusan untuk membeli lagi saham A pada harga Rp 1.100, itu disebut averaging up.

Kalau begitu, mana metode yang tepat dalam strategi averaging ? Jelas jawabannya adalah bergantung dasar tindakan Anda.

Metode averaging down sebenarnya adalah metode yang cukup agresif, karena ada kemungkinan Anda mengucurkan dana terus menerus tanpa tahu kapan nilainya akan naik kembali. Namun, saat dilakukan dengan dasar yang kuat, metode ini bisa membawa profit.

Syaratnya adalah Anda melakukan averaging down bukan dalam keadaan panik. Jika panik Anda akan emosional dan terus terpengaruh sehingga melakukan averaging down yang salah sampai modal habis. Kemudian, Anda juga disarankan melakukan averaging down pada saham yang memiliki kemampuan rebound. Hal ini bisa Anda amati dari titik-titik support tiap saham dan pola candlestick-nya. Saham-saham yang sudah tertahan di-support, disitulah Anda bisa mulai melakukan averaging down.

Nah, bagaimana dengan metode averaging up?

Metode averaging up bisa dinilai merupakan metode yang lebih baik dibandingkan averaging down. Logikanya, saham yang mampu memberikan profit adalah saham yang harganya bullish, bukan saham-saham yang harganya anjlok. Namun, lagi-lagi Anda harus lebih teliti, di mana banyak orang yang terbuai dan terus membeli lagi saham yang nilainya naik. Masalahnya saham sebagus dan semurah apapun, tentu saja tidak akan naik terus setiap hari, dan bisa saja mengalami penurunan. Jika terjadi demikian, dana Anda akan nyangkut.

 

Siap Terjun di Dunia Investasi Saham

Bagaimana? Sudahkah pengetahuan Anda tentang saham bertambah? Kini Anda sudah memahami mengenai strategi averaging serta kedua metodenya.

 

Sumber Referensi:

  • Fransiska Ardela, S.T. Juni 2020. Definisi Strategi Averaging Adalah. https://www.finansialku.com/strategi-averaging-adalah/amp/

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel