Rivan Kurniawan

Salah, Jika Tidak Berinvestasi demi Menghindari Risiko Investasi !


 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Dialog Sederhana 

Pak Darmawan berdiskusi dengan istrinya Ibu Asti, mengenai investasi. Dengan latar belakang Pak Darmawan yang hampir tidak pernah membicarakan rencana keuangan. Namun saat sudah berkeluarga, Pak Darmawan mulai membahas masalah keuangan dengan istrinya. Berikut ini adalah dialog singkatnya

 

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comIbu Asti : Tumben sekali, Bapak terlihat sibuk baca-baca buku…

 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPak Darmawan : Ini lho Bu, Bapak sedang membaca buku investasi. Karena beberapa waktu yang lalu Bapak sempat terpikirkan kalau kita perlu berinvestasi lho…

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comIbu Asti : Ada apa Pak tumben berpikiran tentang investasi? Emangnya ada masalah keuangan?

 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPak Darmawan : Jadi begini Bu, kemarin bapak mikir kalau hidup kita hanya muter-muter ditempat saja. Jadi gimana kalau sebaiknya kita harus merevisi rencana keuangan kita dan mempercepatnya.

 

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comIbu Asti : Gimana Pak maksudnya ? Bukannya kita sejauh ini sudah mempunyai investasi reksadana, dan lumayan lho Pak kalau harus dibandingkan dengan teman-teman Ibu yang sampai sekarang belum tahu sama sekali mengenai reksa dana.

 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPak Darmawan : Nah justru karena itu Bu, Bapak kemarin ga sengaja bertemu dengan perencana keuangan kita. Bapak tanya apakah ada cara yang lebih cepat lagi untuk mewujudkan tujuan keuangan kita dan strategi untuk mencapai financial freedom?

 

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comIbu Asti : Terusnya gimana Pak ?

 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPak Darmawan : Pada dasarnya kebebasan keuangan dapat terwujud jika penghasilan investasi dan penghasilan pasif lebih besar dari pada pengeluaran. Jadi misalnya, kita punya uang sebanyak Rp 2,5 miliar, terusnya uang itu kita depositokan di bank. Sekarang kan bunga deposito kurang lebih 4,8% per tahun. Berarti kurang lebih dapatnya Rp 120 juta per tahun Bu..

 

 

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comIbu Asti : Jadi nantinya sama penghasilan kerja Bapak bisa sama ya. Bedanya kalau hidup dari deposito, Bapak berarti punya waktu lebih banyak keluarga ya…

 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPak Darmawan : Nah itu cara paling gampangnya Bu, sekarang kita bayangkan kalau kita mempunyai 2 atau 3 ruko yang kemudian kita sewakan. Dan masing-masing dikontrakan dengan harga Rp 60 jutaan per tahun. Kan lumayan banget tuh Bu… Bener kan?

 

Mama Glory - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)com

Bu Asti : Tapi nanti dulu Pak, baiknya kita jangan mimpi. Mana bisa kita menabung dan mengumpulkan uang Rp 2,5 miliar. Sekarang aja Ibu sudah merasa cukup dengan investasi kita di reksa dana.

 

Papa Ronald - Finansialku Cartoon - Image by Freepik(dot)comPak Darmawan : Awalnya juga Bapak berpikir yang sama kayak Ibu, kenapa harus repot-repot. Tapi Bapak berpikir ulang lagi, kalau bisa segera bebas keuangan kenapa nggak? Dan Bapak tanya lagi sama perencana keuangan kita, bagaimana caranya agar Bapak bisa lebih jago berinvestasi? Dan dia jawab, mau ga mau ya harus belajar berinvestasi. Paling sederhana dari baca-baca buku tentang investasi saham, dan mulai ikuti seminar-seminar.

Kenapa Tidak Berinvestasi Jauh Lebih Berisiko

Investasi merupakan salah satu alat transportasi untuk membantu mewujudkan tujuan keuangan Anda, sehingga Anda bisa mencapai kebebasan finansial di masa mendatang nanti. Terutama lagi jika nanti Anda sudah membangun rumah tangga sendiri, tentu Anda tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu sumber pemasukan saja. Seperti halnya, sebuah pesawat terbang yang jangan pernah terbang hanya dengan mengandalkan satu mesin jet saja. Mengapa demikian ? Mengapa ketika sudah berumah tangga pemasukan maupun penghasilan akan terbagi-bagi.. Diantaranya seperti berikut :

#1. Penghasilan aktif

Penghasilan yang diperoleh karena seseorang menukarkan waktu, tenaga, pikiran dengan uang. Contoh penghasilan dari gaji, bonus, tunjangan dan lain sebagainya.

#2. Penghasilan dari hasil investasi

Penghasilan yang diperoleh karena uang Anda bekerja dan mendatangkan pemasukan. Ada banyak investasi yang dapat dilakukan dengan modal yang minim, namun Anda perlu meluangkan waktu untuk berinvestasi pada ilmu dan pengalaman. Artinya Anda harus belajar cara menganalisis investasinya.

#3. Penghasilan dari hasil pasif

Penghasilan yang didapat karena aset Anda bekerja dan mendatangkan pemasukan. Untuk memiliki aset yang bekerja memang membutuhkan modal yang besar.

 

Nah, coba sekarang Anda bayangkan jika Anda hanya mengandalkan pemasukan dari penghasilan aktif saja yang bersumber dari gaji, bonus, tunjangan. Penghasilan aktif Anda tersebut, tidak ada yang mampu menggaransikannya agar tetap stabil dari waktu ke waktu. Dan perlu diingat dalam penghasilan aktif, ada sejumlah risiko yang mungkin menghampiri Anda. Misalnya saja risiko PHK, risiko terjadi kecelakaan kerja dan tidak dapat bekerja, ada juga risiko perusahaan bangkrut, risiko jika Anda bukanlah karyawan tetap dengan masa kontrak kerja yang tidak lagi diperpanjang. Dengan adanya risiko-risiko tersebut, membuat penghasilan aktif menjadi penghasilan yang paling berisiko dibandingkan dengan penghasilan lainnya.

 

Jadi, dengan berinvestasi setidaknya Anda sudah membuat pondasi kehidupan yang lebih baik dalam perencanaan kehidupan dan keuangan Anda yang bebas dari finansial.  Jadi dengan tidak berinvestasi justru jauh lebih berisiko !!

###

Info:

  • Monthly Investing Plan September 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q2 2019 sudah terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
  • E-Book Quarter Outlook LK Q2 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop :
    • Workshop & Advance Value Investing (Bali, 12 -13 Oktober 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Medan, 02 – 03 November 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Jakarta, 23 – 24 November 2019) dapat dilihat di sini.

 

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel