Penjualan Emas dan Nikel Tahun 2023 Menurun

Penjualan Emas dan Nikel Tahun 2023 Menurun


PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau yang dikenal Antam mengalami penurunan penjualan tiga produk andalannya. Yakni emas, feronikel, dan perak sepanjang tahun 2023. Yuk simak pembahasannya di sini!

 

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

 

 

 

Penurunan penjualan Antam tersebut, sejalan dengan produksinya yang juga berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. 

Namun, Antam masih mampu mencatatkan kenaikan penjualan tiga komoditas lainnya yakni bijih nikel, bauksit, dan alumina.

Antam juga optimistis dapat mempertahankan kinerja positif di tahun 2024 dengan mengandalkan sejumlah proyek strategis yang sedang berjalan.

 

Penjualan Emas Turun 25.27%

Penjualan emas Antam pada tahun 2023 mencapai 26.129 kilogram (kg), turun 25.27% dari tahun 2022 yang sebesar 34.967 kg.

Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya permintaan emas di pasar domestik akibat pandemi Covid-19, serta adanya persaingan dengan produk emas lainnya.

Selain itu, penjualan emas Antam juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas di pasar global, yang cenderung menurun sepanjang tahun 2023.

Produksi emas Antam pada tahun 2023 juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 1.208 kg, turun 4.73% dari tahun 2022 yang sebesar 1.268 kg.

Penurunan ini disebabkan oleh adanya gangguan operasional di unit bisnis pertambangan emas Pongkor, Jawa Barat, yang mengalami penurunan cadangan dan kualitas bijih.

Namun, Antam masih mampu melampaui target produksi emas tahun 2023 yang sebesar 1.167 kg.

 

Penjualan Feronikel Turun 16.82%

Penjualan feronikel Antam pada tahun 2023 mencapai 20.138 ton nikel dalam feronikel (TNi), turun 16.82% dari tahun 2022 yang sebesar 24.210 TNi. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penyesuaian alokasi produksi feronikel Antam untuk memenuhi kebutuhan bahan baku smelter nikel milik PT Westrong Metal Industry (WMI), yang merupakan anak usaha Antam.

Selain itu, penjualan feronikel Antam juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga nikel di pasar global, yang cenderung menurun sepanjang tahun 2023.

Produksi feronikel Antam pada tahun 2023 juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 21.473 TNi, turun 13.33% dari tahun 2022 yang sebesar 24.779 TNi.

Penurunan ini disebabkan oleh adanya gangguan operasional di unit bisnis pengolahan dan pemurnian feronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang mengalami penurunan ketersediaan dan kualitas bijih nikel.

Namun, Antam masih mampu melampaui target produksi feronikel tahun 2023 yang sebesar 20.000 TNi.

 

Penjualan Perak Turun 19.67%

Penjualan perak Antam pada tahun 2023 mencapai 9.213 kg, turun 19.67% dari tahun 2022 yang sebesar 11.470 kg.

Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya permintaan perak di pasar domestik akibat pandemi Covid-19, serta adanya persaingan dengan produk perak lainnya. 

Selain itu, penjualan perak Antam juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga perak di pasar global, yang cenderung menurun sepanjang tahun 2023.

Produksi perak Antam pada tahun 2023 juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 9.213 kg, turun 19.67% dari tahun 2022 yang sebesar 11.470 kg. 

Penurunan ini disebabkan oleh adanya gangguan operasional di unit bisnis pertambangan emas Pongkor, Jawa Barat, yang mengalami penurunan cadangan dan kualitas bijih. 

Namun, Antam masih mampu melampaui target produksi perak tahun 2023 yang sebesar 9.000 kg.

 

Penjualan Bijih Nikel, Bauksit, dan Alumina Naik

Meskipun mengalami penurunan penjualan tiga produk andalannya, Antam masih mampu mencatatkan kenaikan penjualan tiga komoditas lainnya yakni bijih nikel, bauksit, dan alumina.

Penjualan bijih nikel Antam pada tahun 2023 mencapai 11.711.889 wet metric ton (Wmt), naik 67.07% dari tahun 2022 yang sebesar 7.010.000 Wmt. 

Penjualan bauksit Antam pada tahun 2023 mencapai 1.499.810 Wmt, naik 20.88% dari tahun 2022 yang sebesar 1.240.000 Wmt. 

Penjualan alumina Antam pada tahun 2023 mencapai 146.238 ton, naik 1.56% dari tahun 2022 yang sebesar 144.000 ton.

Kenaikan penjualan bijih nikel, bauksit, dan alumina ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari pasar domestik dan ekspor, serta adanya peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi operasional. 

Antam juga berhasil memanfaatkan peluang dari kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang berlaku sejak Januari 2020, yang mendorong peningkatan harga dan permintaan bijih nikel dalam negeri. 

Selain itu, Antam juga terus mengembangkan proyek-proyek hilirisasi nikel dan bauksit, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan kinerja perseroan.

 

 

Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !

 

 

 

Proyek-proyek Strategis Antam di Tahun 2024

Antam optimistis dapat mempertahankan kinerja positif di tahun 2024 dengan mengandalkan sejumlah proyek strategis yang sedang berjalan. 

Salah satu proyek yang menjadi prioritas Antam adalah pembangunan smelter nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara. Smelter tersebut memiliki kapasitas produksi 13.500 TNi per tahun. Proyek ini ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal II/2024, dan akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel Antam menjadi 40.500 TNi per tahun.

Selain itu, Antam juga terus menyelesaikan pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Pabrik SGAR ini merupakan proyek kerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). 

Proyek ini memiliki kapasitas produksi 1 juta ton SGAR per tahun, dan ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal IV/2024. 

Proyek ini akan menjadi pabrik SGAR pertama di Indonesia.  Dan akan meningkatkan kapasitas produksi alumina Antam menjadi 1.15 juta ton per tahun. (investasiku.id)***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel