Proyek IKN Bawa Angin Segar, Emiten Karya Raih Tambahan Kontrak Baru

Proyek IKN Bawa Angin Segar, Emiten Karya Raih Tambahan Kontrak Baru


Terakhir diperbarui Pada 10 August 2023 at 3:38 pm

Proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur membawa keuntungan bagi perusahaan BUMN Karya. Beberapa perusahaan kontraktor BUMN berhasil memenangkan kontrak-kontrak baru dalam proyek strategis pemerintah ini, belum lagi kontrak lainnya dari perusahaan BUMN dan swasta lainnya. Dukungan dari proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan dan anggaran besar dari APBN 2023 juga ikut meningkatkan prospek perusahaan BUMN Karya.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh :

 

 

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Salah satu perusahaan BUMN Karya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), berhasil meraih beberapa kontrak dengan total nilai mencapai Rp3.48 triliun di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). WIKA bertanggung jawab sebagai kontraktor pelaksana dalam pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur.

Tidak hanya terlibat dalam proyek IKN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga sukses mendapatkan kontrak baru senilai Rp10.5 triliun hingga bulan Mei 2023. Kontrak-kontrak ini termasuk pembangunan proyek LPG refrigerated di Tuban, jalan tol di Sumatra, pembangunan jembatan, dan beberapa proyek infrastruktur lainnya. Dengan begitu, total nilai kontrak yang diperoleh WIKA mencapai Rp56 triliun, termasuk 25 proyek yang merupakan proyek strategis nasional.

Saat ini, WIKA fokus pada upaya perbaikan kinerja keuangan dan operasional. Beberapa langkah yang diambil adalah restrukturisasi keuangan dan lebih berfokus pada bisnis berbasis proyek dengan pembayaran rutin bulanan.

 

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) 

Selain WIKA, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) juga berhasil memenangkan kontrak baru dari IKN senilai sekitar Rp1.2 triliun. Nilai kontrak ini mencakup pengerjaan dua proyek konstruksi di IKN, yaitu Hunian Pekerja IKN dan Gedung Kemenko Maritim dan Investasi.

Semua kontrak baru ini diperoleh pada tahun 2022. Proyek hunian pekerja konstruksi IKN bernilai Rp442 miliar. Sedangkan proyek Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi bernilai Rp746 miliar. Sehingga total kontrak yang berasal dari IKN hingga saat ini mencapai Rp1.2 triliun.

Selain proyek-proyek yang telah berjalan, WEGE juga tengah mengincar proyek Rusun ASN yang saat ini sedang dalam proses tender. Dan juga beberapa proyek perkantoran dari Pemerintah yang akan diikutsertakan dalam tender. Untuk mendukung kelancaran proyek-proyek ini, WEGE melibatkan teknologi BIM dan menawarkan percepatan konstruksi.

 

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil memenangkan tender untuk proyek pembangunan Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN Nusantara, melalui unit bisnisnya, yaitu Infrastructure II Division. Proyek pembangunan Jalan Feeder ini memiliki total nilai kontrak untuk paket pekerjaan mencapai Rp1.3 triliun. Agar arus kas perusahaan tetap sehat dan lancar, proses pembayaran proyek dilakukan dengan sistem pembayaran bulanan.

WSKT sebenarnya menghadapi beberapa tantangan dalam mengerjakan proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Tantangan tersebut muncul karena banyaknya proyek yang sedang berlangsung di daerah tersebut, sehingga area kerjanya bisa saja bertabrakan dengan proyek-proyek lainnya.

Beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh Waskita Karya di IKN meliputi:

  1. Proyek Jalan Tol IKN Ruas 5A dengan Jembatan Dirgahayu sebagai bagian ikoniknya.
  2. Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.
  3. Proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang.
  4. Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3.
  5. Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4.
  6. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, dan 3.

 

PT PP Tbk (PTPP)

Sementara itu, pada akhir Juni 2023, PT PP Tbk (PTPP) telah berhasil mendapatkan total nilai kontrak dari proyek IKN sebesar Rp4.15 triliun. PTPP saat ini sedang mengerjakan 8 proyek di IKN dengan nilai kontrak tersebut.

Salah satu kontrak terbaru adalah pembangunan akses menuju Masjid IKN dan dermaga logistik. Hingga akhir Juni 2023, progres pembangunan untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap I telah mencapai 100%, sedangkan proyek KIPP Tahap II baru mencapai 63.09%.

Sementara itu, progres dari 5 proyek lainnya bahkan belum mencapai 30%. Rincian progresnya adalah Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat mencapai 26.27%, Jalan Tol IKN Segment B mencapai 24.55%. Sedangkan Gedung Istana Negara dan lapangan upacara baru mencapai 13.97%.

Nilai kontrak untuk pembangunan Gedung Kantor Presiden di Kawasan Istana Presiden mencapai                 Rp773.01 miliar, sedangkan untuk Istana Negara dan Pengadilan Upacara di Wilayah Istana Presiden bernilai Rp 664,27 miliar. PTPP menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 10% hingga 11% pada tahun 2023, dengan nilai target mencapai Rp34.41 triliun.

Hingga akhir Juni 2023, PTPP telah berhasil mendapatkan total perolehan kontrak baru sebesar Rp11.62 triliun. Capaian ini meningkat 6.31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontrak-kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek-proyek pemerintah dengan kontribusi sebesar 45.67%, diikuti oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebesar 27.7%, dan sektor swasta yang menyumbang 27.06%.

PTPP tetap optimistis dapat mencapai target kontrak baru yang telah ditetapkan pada akhir tahun 2023 sebesar Rp34 triliun. Perolehan proyek PTPP hingga akhir Juni 2023 terdiri atas induk usaha sebesar 85.10% dan anak usaha mencapai 14.90%. Dari segi lini bisnis perusahaan, komposisi perolehan kontrak baru PTPP adalah lini bisnis gedung sebesar 34.8%, jalan dan jembatan sebesar 24.6%, perkeretaapian sebesar 11.7%, bendungan sebesar 9.7%, pelabuhan 8.5%, industri 7.4%, irigasi 2.1%, serta minyak dan gas sebesar 1.1%.

 

Proyek Commuter Railway Filipina – PT PP & ADHI Karya

PT PP (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) baru saja menang dalam tender dua proyek kereta api North-South Commuter di Filipina. Total nilai kontrak untuk kedua proyek tersebut mencapai Rp 8 triliun.

Pada tanggal 13 Juli 2023, perjanjian kerja sama untuk membangun kedua proyek itu ditandatangani di Istana Malacanan, Manila, Filipina.

Proyek pertama, CP S-01, akan membangun jalur kereta sepanjang 1.2 kilometer, termasuk stasiun di Bluementritt. Kontraknya senilai Rp3.1 triliun dan akan berlangsung selama 4 tahun.

Proyek kedua, CP S-03C, akan membangun jalur kereta sepanjang sekitar 5.8 kilometer, termasuk dua stasiun di Bicutan dan Sucat. Nilai kontrak kedua proyek mencapai Rp 5 triliun, dengan masa pelaksanaan selama 5.5 tahun.

Dalam pembangunan proyek ini, PT PP berkolaborasi dengan ADHI, di mana PT PP memiliki 49% porsi pekerjaan.

Dengan memenangkan kedua proyek ini, nilai kontrak baru PT PP pada bulan Juni meningkat berkat proyek CP S-01, dan pada bulan Juli berkat proyek CP S-03C.

 

Total Kontrak Baru ADHI

Secara keseluruhan, nilai kontrak baru PT Adhi Karya Tbk hingga Juni 2023 mencapai Rp14 triliun, meningkat sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa proyek yang berhasil diperoleh adalah proyek kereta api North-South Commuter CP S-01 di Filipina, Bendungan Cibeet di Jawa Barat, dan Jalan Tol Akses Patimban.

ADHI  menargetkan mencapai kontrak senilai Rp27 triliun pada tahun 2023. Dan hingga Juni, ADHI telah mencapai sekitar 10% hingga 15% dari target tersebut. Kontribusi kontrak baru berasal terutama dari bisnis engineering & construction sebesar 92%, diikuti properti 3%, dan sisanya dari lini bisnis lainnya.

Dari jenis pekerjaan yang berhasil diperoleh, proyek jalan dan jembatan menyumbang sebesar 58%, sumber daya air 12%, gedung 11%, perkeretaapian 11%, precast 3%, properti 3%, serta proyek infrastruktur lainnya. Sumber pendanaan kontrak baru berasal dari pemerintah sebesar 28%, BUMN dan BUMD sebesar 15%, sementara pihak swasta dan lainnya berkontribusi sebesar 57%.

Saat ini, saham ADHI berada di level Rp 515 dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 4,33 triliun. Saham PT PP Tbk (PTPP) juga menunjukkan performa yang baik dengan harga saham Rp 635 dan kapitalisasi pasar sebesar Rp3.93 triliun.

 

Emiten Karya Merespon Positif Pelantikan Wamen BUMN Baru

Selain itu, pelantikan Rosan Perkasa sebagai Wakil Menteri BUMN direspon positif pasar saham BUMN Karya pada hari Senin (17/7/2023). Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) naik +4.08%, sementara PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik +2.41%, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik +2.40%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik +2.05%, dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) naik +1.32%.

Secara keseluruhan, proyek IKN membawa dampak positif bagi emiten BUMN Karya dengan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis mereka. Dukungan pemerintah melalui anggaran infrastruktur yang besar juga menjadi dorongan bagi prospek industri konstruksi di Indonesia.***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel