Apabila suatu perusahaan menggunakan metode penyusutan aset dengan metode garis lurus tentu saja berbeda dengan perusahaan yang menggunakan metode saldo menurun dalam nilai buku periode berjalan sebelum akhir masa manfaat aktiva tersebut. Meskipun pada awal periode nilai aktiva tersebut sama.

 

Menghitung Book Value sebuah Aset

Untuk memahami penerapan perhitungan nilai buku terhadap sebuah aset, mari kita ambil sebuah contoh:

PT Maju Sukses Bersama adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha di bidang distribusi obat-obatan. Saat ini, Perusahaan memiliki aset berupa mobil box sebanyak 3 (tiga) mobil yang dibeli pada tanggal 2 Januari 2014 seharga Rp600.000.000 (enam ratus juta rupiah). Dalam menghitung penyusutan, Perusahaan menggunakan metode penyusutan Metode Garis Lurus dalam menghitung besarnya penyusutan: masa manfaat mobil box dihitung selama 8 (delapan) tahun, Maka penyusutan nilai 3 mobil box tersebut adalah:

Total Harga Beli : Jumlah Tahun yang ditentukan = Penyusutan per Tahun

Rp600.000.000 : 8 tahun = Rp75.000.000

Sehingga penyusutan mobil box tiap tahun adalah sebesar Rp75.000.000. Dalam pencatatannya pun, misalnya pada laporan keuangan per 31 Desember 2016 (setelah 3 tahun), Akumulasi penyusutan mobil box tersebut adalah:

Jumlah Tahun x Penyusutan per Tahun = Akumulasi Penyusutan

3 Tahun x Rp75.000.000 = Rp225.000.000

Sehingga akumulasi penyusutan mobil box tersebut sebesar Rp225.000.000. Setelah ada penyusutan tersebut, maka berapakah nilai buku dari aset mobil box yang dilaporkan dalam laporan keuangan per 31 Desember 2016?

Total Harga Beli – Akumulasi Penyusutan = Nilai Buku

Rp600.000.000 – Rp225.000.000 = Rp.375.000.000

 

Maka nilai buku mobil box milik PT Maju Sukses Bersama per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp375.000.000.

 

Definisi Book Value dalam Konteks Sebuah Perusahaan

BookValue atau Nilai buku juga dapat diartikan sebagai Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV) dari perusahaan, dihitung sebagai total aset dikurangi aset tidak berwujud (patent, goodwill) dan kewajiban.

Pengertian bookvalue/nilai buku dalam konteks analisis fundamental saham adalah selisih antara jumlah aset perusahaan dikurangi dengan berbagai liabilitas/utangnya. Nilai buku dalam konteks saham, juga dikenal dengan sebutan ekuitas, dimana ekuitas dalam pengertian akuntansi juga berarti kekayaan bersih sebuah perusahaan atau sisa kepemilikan atas aset perusahaan yang telah dikurangi seluruh kewajibannya. Metode untuk menentukan besarnya nilai ekuitas dalam laporan keuangan pun bervariasi sesuai bentuk usaha perusahaan. Untuk perusahaan perorangan, ekuitas dilaporkan pada sebuah perkiraan modal tunggal.

Sementara dalam sebuah perusahaan perseroan terbatas (PT), selisih antara aset dan liabilitas disebut ekuitas pemegang saham (stakeholder’s equity).

Berikut contoh laporan keuangan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis Laporan Keuangan yang Harus Diketahui Investor Saham Pemula

Dari gambar tersebut diketahui bahwa Nilai Ekuitas adalah Aset (Aktiva) dikurangi dengan Liabilitas (Pasiva). Nilai Ekuitas itulah yang juga sering disebut sebagai Nilai Buku (BookValue), atau Nilai Aktiva Bersih (NetAsset Value)

Disclaimer: Penyebutan merek hanya bertujuan untuk edukasi saja, dan kami tidak berafiliasi dengan merek bank.

 

Definisi Book Value Per Share

Definisi Book Value Per Share (BVPS) atau Nilai Buku per Lembar Saham adalah nilai dari ekuitas dibagi jumlah lembar saham yang beredar. Bisa dikatakan juga adalah nilai ekuitas per saham. Secara teori, ini adalah nilai yang akan didapatkan oleh pemilik saham bila perusahaan bangkrut dan dilikuidasi. Jadi nilai book value sangat berarti untuk melihat imbal hasil dari investasi.

Mengambil contoh laporan keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk, Bank tersebut memiliki lembar saham beredar sebanyak 24.880.290.700 lembar saham, atau hampir sebanyak 25 milyar lembar saham.

Jika diketahui jumlah Ekuitas per Februari 2017, senilai Rp34.315.482.000.000 atau sebesar Rp34,3 triliun, maka perhitungan nilai buku per lembar saham PT Bank CIMB Niaga Tbk adalah:

Ekuitas : Jumlah Lembar Saham = Nilai Buku per Lembar Saham

Rp34.315.482.000.000 : 24.880.290.700 = Rp1.379,22 per lembar saham

Maka nilai buku PT Bank CIMB Niaga Tbk per lembar sahamnya adalah sebesar Rp1.379,22 per lembar saham.

 

Menggunakan Book Value dalam Menganalisis Saham

Informasi mengenai nilai Book Value per lembar saham ini juga seringkali dipakai dalam menganalisis harga sebuah saham. Ada sebuah rasio yang biasa dipakai oleh para investor dan analis dalam membandingkan harga sebuah saham dengan ekuitasnya, yaitu Rasio Harga Pasar per Nilai Buku (H/NB) atau lebih dikenal dengan sebutan Price to Book Value (PBV).

Rasio ini didapat dengan membagi harga saham yang ada di pasar saham dengan nilai book value per lembar saham tersebut. Rasio ini juga digunakan untuk memperkirakan nilai wajar saham. Saham yang memiliki rasio PBV yang besar bisa dikatakan memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV dibawah 1 memiliki valuasi yang rendah (undervalue).

Mengambil contoh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, bank tersebut adalah perusahaan terbuka yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia dan memiliki ticker code BNGA.

Saham BNGA diperdagangkan seharga Rp1.075 pada penutupan perdagangan per 5 April 2017. Jika diketahui Book Value per Share BNGA sejumlah Rp1.379,22 per lembar saham, maka perhitungan PBV dari saham BNGA adalah:

Harga Saham : Nilai Buku per Lembar Saham = Nilai Buku per Lembar Saham

Rp1.075 : Rp1.379,22 = 0,78

Maka rasio PBV dari saham BNGA adalah sebesar 0,78x, dimana hal ini berarti saham BNGA diperdagangkan hanya senilai 0,78x dari nilai bukunya.

Disclaimer: Contoh perhitungan ini, hanya bertujuan untuk memberikan edukasi dan penjelasan kepada para pembaca bukan bertujuan untuk merekomendasikan saham.

[Baca juga: Perbedaan Ekuitas dan Saham, Agar Tidak Salah Pilih!]

 

Menganalisis Perbedaan Harga Saham dan Book Value-nya

Seringkali kita temui di pasar bahwa terdapat saham-saham yang memiliki PBV yang besar. Itu karena penerapan sistem akuntansi yang tidak memberikan nilai kepada aset tidak berwujud seperti brand dan prospek dari suatu perusahaan. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang memiliki PBV jauh diatas 1 dan bisa mencapai puluhan dan hal itu wajar jika dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan brand-nya yang sudah terkenal.

Di lain pihak, PBV yang dibawah 1,0 bisa mengindikasikan perusahaan memiliki prospek yang suram. Itulah alasan terdapat perbedaan yang jauh antara nilai pasar dan nilai ekuitas itu sendiri.

Pada dasarnya bila Anda membeli suatu saham yang rasio PBV-nya kurang dari 1,0, maka Anda sebetulnya dalam keadaan yang menguntungkan ketika membelinya karena Anda membeli saham perusahaan yang nilai ekuitasnya lebih besar daripada yang Anda bayarkan per lembarnya, yang juga berarti Anda mendapatkan diskon dari nilai nyatanya.

Namun tidak semua saham yang memiliki PBV yang dibawah 1,0 adalah saham yangundervalue, bisa saja saham tersebut memang memiliki PBV yang rendah karena perusahaan itu merugi sehingga pada tahun-tahun kemudian nilai book value-nya pun akan menurun. Bila terdapat kejadian yang seperti ini maka wajar jika perusahaan tersebut memiliki PBV yang rendah.

Sebaliknya saham yang memiliki PBV yang tinggi juga bisa tidak mengindikasikan bahwa sahamnya overvalue karena bisa saja perusahaan tersebut memiliki prospek dan kinerja yang bagus, serta laba yang cemerlang. Sehingga dari itu semua membuat harga sahamnya memiliki valuasi yang premium dibandingkan dengan saham yang memiliki PBV yang lebih rendah.

 

Definisi Book Value atau Nilai Buku

Definisi Book Value adalah perhitungan mengenai nilai sebuah aset, yang bila dalam konteks perusahaan, adalah nilai aset bersih dari perusahaan tersebut. Book Value pun juga seringkali digunakan oleh para investor untuk membandingkan harga sahamnya sehingga mempengaruhi penilaian investor atau analis atas harga sebuah saham.

Dalam hal ini, rasio yang biasa digunakan adalah Price to Book Value (PBV). PBV sendiri memang merupakan salah satu indikator utama untuk melihat apakah suatu saham mahal atau tidak. Namun penggunaan PBV harus diiringi dengan indikator lainnya juga seperti PER dan PEG ratio untuk memperkuat analisis dalam menentukan nilai wajar saham tersebut.

 

Sumber Referensi:

  • Harris Darmawan. 6 April 2017. Definisi Book Value atau Nilai Buku Adalah. https://www.finansialku.com/definisi-book-value-atau-nilai-buku-adalah/.