Terakhir diperbarui Pada 5 Juni 2024 at 3:11 pm
Sebelum berinvestasi, baiknya teman-temen investor perlu memahami kinerja perusahaan yang akan menjadi bagian portfolio investasi. Adapun salah satu cara terbaik untuk memahami kinerja perusahaan adalah dengan membaca laporan keuangan. Pertanyaanya kini, bagaimana cara memahami laporan keuangan?
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Memahami Laporan Keuangan
Membaca laporan keuangan memang tidak mudah, tetapi tidak sesulit yang dibayangkan.
Nah, teman-teman investor dapat belajar membaca dan memahami laporan keuangan, dengan mengikuti pelatihan atau membaca buku panduan. Secara umum, laporan keuangan perusahaan terdiri dari empat bagian, yaitu:
- Laporan Neraca,
- Laporan Laba Rugi,
- Laporan Perubahan Ekuitas,
- Laporan Arus Kas.
Keempat bagian dalam laporan keuangan tersebut, adalah bagian yang perlu dipelajari dan praktik secara langsung.
[Baca lagi: Kesalahan dalam Membaca Laporan Keuangan]
Penjelasan Masing-masing Bagian Laporan Keuangan
Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing laporan keuangan:
Laporan Neraca
Bagian Neraca ini menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Laporan ini terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu:
- Aset,
- Kewajiban,
- Ekuitas.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi ini menyajikan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini terdiri dari dua kelompok besar, yaitu pendapatan dan beban.
Laporan Perubahan Ekuitas
Pada bagian ini, menyajikan perubahan ekuitas perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini terdiri dari tiga komponen, yaitu laba bersih, transaksi dengan pemilik, dan penyesuaian lainnya.
Laporan Arus Kas
Bagian Arus Kas ini menyajikan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini terdiri dari tiga bagian besar, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Dengan memahami laporan keuangan, tentu harapannya kita sebagai investor dapat menilai kinerja perusahaan dan mengukur seberapa efisien operasional. Bahkan memutuskan apakah saham perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan, atau tidak.
[Baca juga: Perbedaan Ekuitas dan Saham, Agar Tidak Salah Pilih!]
Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !
Laporan Neraca
Laporan neraca adalah gambaran keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Laporan ini menunjukkan:
- Apa yang dimiliki perusahaan (aktiva),
- Apa yang harus dibayar perusahaan (utang),
- Berapa banyak uang yang dimiliki perusahaan (ekuitas).
Konsep dasar laporan neraca adalah bahwa jumlah aktiva harus sama dengan jumlah pasiva. Aktiva adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sedangkan pasiva adalah semua kewajiban yang harus dibayar perusahaan.
Aktiva perusahaan bisa berupa uang, barang dagangan, piutang dari pelanggan, peralatan, bangunan, dan lain sebagainya. Utang perusahaan bisa berupa utang jangka pendek, seperti utang kepada pemasok, dan utang jangka panjang, seperti utang bank. Ekuitas adalah kekayaan bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan pasiva.
Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing komponen laporan neraca:
- Aktiva:
- Uang: Uang tunai yang dimiliki perusahaan, baik dalam bentuk kas maupun giro.
- Barang dagangan: Barang yang dijual oleh perusahaan kepada pelanggan.
- Piutang: Uang yang harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan.
- Peralatan: Alat-alat yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
- Bangunan: Gedung atau rumah yang dimiliki perusahaan.
- Utang:
- Utang jangka pendek: Utang yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun.
- Utang jangka panjang: Utang yang harus dibayar dalam waktu lebih dari satu tahun.
- Ekuitas:
- Modal awal: Uang yang disetorkan oleh pemilik perusahaan saat perusahaan didirikan.
- Tambahan modal: Uang yang disetorkan oleh pemilik perusahaan setelah perusahaan didirikan.
- Laba bersih: Keuntungan yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.
- Aktiva:
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaan. Di mana itu adalah hasil dari penjualan barang atau jasa, serta berapa banyak uang yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
Pada akhir laporan laba rugi, akan terdapat kesimpulan berupa angka laba atau rugi. Laba adalah kelebihan pendapatan atas beban, sedangkan rugi adalah kekurangan pendapatan atas beban.
Laba atau rugi perusahaan akan mempengaruhi ekuitas perusahaan. Jika perusahaan meraih laba, maka ekuitas perusahaan akan bertambah. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami rugi, maka ekuitas perusahaan akan berkurang.
Laporan laba rugi memiliki dua bentuk utama, yaitu laporan laba rugi bentuk tunggal (single step) dan laporan laba rugi bentuk bertahap (multiple step). Laporan laba rugi bentuk tunggal menggabungkan semua pendapatan dan beban menjadi dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dijumlahkan terlebih dahulu. Baru kemudian dikurangkan dengan total beban, untuk mendapatkan laba atau rugi bersih perusahaan.
Laporan laba rugi bentuk bertahap membagi pendapatan dan beban menjadi beberapa kelompok, yaitu pendapatan operasional, beban operasional, pendapatan non-operasional, dan beban non-operasional. Pendapatan operasional dan beban operasional digabungkan untuk menghasilkan laba atau rugi usaha. Laba atau rugi usaha kemudian ditambahkan dengan pendapatan non-operasional, dan dikurangi dengan beban non-operasional untuk menghasilkan laba atau rugi bersih perusahaan
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal, hadir untuk menjelaskan situasi terbaru dari modal perusahaan.
Laporan ini disusun setelah laporan neraca dan laporan laba rugi telah selesai dipresentasikan. Sumber informasi dalam laporan ini, di antaranya, berasal dari laba bersih (net income). Atau rugi bersih yang diperoleh dari laporan laba rugi (profit and loss).
Pokok dari laporan perubahan modal adalah menunjukkan peningkatan atau penurunan modal bersih perusahaan selama periode tertentu. Sebagai contoh, berapa laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan? Berapa jumlah dividen yang dibayarkan? Dan berapa laba yang disimpan untuk dijadikan modal perusahaan?
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas, yang juga dikenal sebagai cash flow, merupakan laporan keuangan yang sangat penting. Isinya mencakup informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran uang tunai oleh perusahaan selama periode tertentu.
Laporan ini memberikan jawaban kepada beberapa pertanyaan kunci, seperti di mana perusahaan mengalokasikan dan menghabiskan uang tunai. Apakah perusahaan sedang mengembangkan operasionalnya. Atau bahkan apakah keuntungan operasional mampu menutupi biaya ekspansi.
Keunggulan laporan arus kas terletak pada fokusnya yang hanya pada unsur pemasukan dan pengeluaran uang tunai. Transaksi yang tidak melibatkan uang tunai tidak akan termasuk dalam laporan ini.
Secara umum, laporan arus kas mencerminkan posisi awal dan akhir uang tunai perusahaan serta penggunaannya.
Laporan arus kas dibagi menjadi tiga jenis:
- Arus Kas Operasional (Operating Cash Flow) – mencatat semua aktivitas operasional perusahaan.
- Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow) – mencatat semua aktivitas pembelian dan penjualan aset perusahaan.
- Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow) – mencatat semua aktivitas terkait penambahan atau pengurangan hutang dan modal perusahaan.
Kesimpulan
Itulah beberapa cara mudah untuk membaca laporan keuangan. Bagi pengusaha, laporan keuangan bisnis ini memberikan gambaran yang baik tentang posisi keuangan. Dengan memahami kondisi keuangan secara tepat, pengusaha dapat membuat keputusan bisnis dengan lebih mudah.
Terkadang, membuat berbagai jenis laporan keuangan bisa menjadi tugas yang sulit, terutama bagi pengusaha yang mungkin tidak memiliki waktu untuk melakukannya. Untuk mempermudah, sekarang pengusaha dapat menggunakan software akuntansi yang sudah tersedia di pasaran. Ini dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan, sehingga pengusaha hanya perlu membacanya untuk memahami kondisi keuangan perusahaan.
Namun, tidak hanya untuk pengusaha, investor juga perlu membaca laporan keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi dan membeli saham. Dengan melihat laporan keuangan, investor dapat menilai seberapa baik kondisi keuangan perusahaan tersebut. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan, semakin menguntungkan pula bagi investor yang berencana berinvestasi di sana.***
###