Rivan Kurniawan

Berinvestasi Saham, Tak Harus Menunggu Tanggal Gajian !


 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Cara Rutin Berinvestasi Saham, dengan Pemasukan Bulanan

Suatu hari seorang teman pernah bertanya pada saya…

“Hari ini tanggal berapa sih? Gajian masih 10 hari lagi, kok lama banget yah?“

 

Tentunya Anda, sudah sangat familiar dengan pertanyaan tersebut….

Nah, kabarnya teman saya ini sudah belanja banyak di awal mendapat gajian karena tergiur program flash sale di sebuah online shopping. Dan ketika tanggal tua, baru merasa kehabisan. Nah sebagai karyawan kantoran, saya juga pernah mengalami hal yang sama seperti teman saya. Gaji bulanan habis sebelum waktunya. Awalnya niat untuk investasi, akhirnya jadi konsumsi.

Jika tidak dialokasikan di awal, biasanya dana akan habis tidak jelas. Penghasilan bisa berubah sekejap menjadi tas, kosmetik, gadget, dan lain-lain. Padahal BPJS, alias Budget Pas-pasan, Jiwa Sosialita.

Oke, tapi ‘kan beberapa barang tersebut dibeli saat harga miring atau “sale”. Bukankah penghematan juga jika bisa dapat barang dengan harga lebih murah dari biasanya ? Tetapi, kalau dipikir-pikir lagi sebenernya barang tersebut nggak perlu-perlu amat atau mendesak banget sampai harus dibeli segera ‘kan ? Betul ?

 

Catat Pengeluaran dan Buat Anggaran

Agar tidak jatuh pada lubang yang sama, akhirnya saya mencoba melatih diri saya untuk rutin mencatat pengeluaran harian saya. Manfaatnya, saya jadi tahu berapa besar pengeluaran saya tiap bulan dan di area mana saja. Dari catatan pengeluaran, saya kemudian mencoba membuat anggaran untuk pengeluaran. Saya mencoba membatasi jenis pengeluaran saya yang sudah berlebihan. Diantaranya dengan cara seperti berikut :

 

#Cost Averaging

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencoba untuk disiplin dalam melakukan investasi bulanan, dengan berinvestasi secara berkala setiap awal bulan (setelah menerima gaji). Dalam bahasa kerennya, investasi secara berkala ini dinamakan dengan Cost Averaging atau biasa dikenal dengan Dollar Cost Averaging.

Contoh:

Anda mendapat penghasilan Rp 10 juta per bulan. Berdasarkan perhitungan kebutuhan bulanan, Anda ternyata bisa mengalokasikan Rp 3 juta setiap bulan untuk ditabung.

Jadi, setiap bulan Anda terus menerus top-up investasi Anda sejumlah Rp 3 juta, meskipun nilai investasi atau estimasi imbal hasil saat itu sedang naik atau turun. Metode ini memiliki dua keunggulan. Pertama, secara tidak langsung sudah membantu terbentuknya kebiasaan menabung secara teratur. Setiap awal terima gaji, sejumlah tertentu secara rutin akan saya masukkan ke produk investasi tersebut. Sisa gajinya saya gunakan untuk membayar tagihan dan mencukupi kebutuhan hidup.

Jika Anda sibuk dan seringkali lupa untuk melakukan investasi bulanan, maka Anda dapat memanfaatkan fasilitas auto debet dari rekening tabungan ke rekening investasi Anda.

Kedua, dapat mengurangi kerugian yang mungkin terjadi saat pasar mengalami fluktuasi. Harga investasi dapat mengalami kenaikan atau penurunan harga yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan daya permintaan dan penawaran pasar. Biasanya investor pemula akan panik melihat pasar yang terus menurun pada saat melakukan costaveraging. Namun dengan metode cost averaging, jika Anda terus rutin berinvestasi kemudian pada bulan-bulan tersebut pasar sedang lesu, maka risiko kerugian Anda akan terdiversifikasi/tersebar dalam beberapa rentang harga. Risiko kerugian ini tentu akan lebih rendah daripada Anda investasi secara lump sum (investasi sekaligus dalam satu waktu) pada timing harga sedang tinggi.

Akan tetapi berlaku sebaliknya, metode diversifikasi risiko ini juga tentu memiliki kekurangan.  Jika pada bulan-bulan tersebut pasar sedang naik, maka potensi keuntungan Anda akan dapatkan juga bisa saja menjadi tersebar dan lebih kecil daripada Anda membeli secara lump sum (investasi sekaligus dalam satu waktu) pada timing harga yang rendah.

Ingat, prinsip investasi akan selalu berlaku yaitu high risk high return, low risk low return.

Solusinya, jika produk investasi yang Anda punya secara fundamenal bagus dan pada suatu waktu Anda punya rejeki lebih, maka Anda dapat tetap melakukan investasi bulanan cost averaging dan bisa top-up dengan jumlah lebih banyak dari bulan biasanya. Umumnya beberapa produk investasi akan dapat terlihat jelas imbal hasil cost averaging-nya dalam jangka waktu menengah atau panjang. Oleh karena itu, sebaiknya pelajari produk investasi Anda sebelum mulai investasi. Setiap produk investasi punya karakteristik berbeda-beda.

 

4 Alternatif Investasi Bulanan untuk Karyawan Kantoran

Secara sederhana, ada 4 alternatif investasi bulanan untuk Anda yang dapat dipraktikkan dengan mudah yaitu:

 

#1 Nabung Saham

Alternatif investasi yang pertama yaitu saham. Saham secara sederhana adalah kepemilikan atas suatu perusahaan. Di Indonesia, saham yang dapat diperdagangkan adalah saham yang sudah tercatat menjadi perusahaan publik/terbuka di Bursa Efek Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 500 perusahaan terbuka yang dapat Anda pilih sahamnya. Strategi investasi saham sendiri ada bermacam-macam. Tapi strategi “Nabung Saham” dapat menjadi  alternatif investasi bulanan yang sesuai untuk Anda. Bursa Efek Indonesia sendiri mengajak masyarakat Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam kampanye “Yuk Nabung Saham”.

 

Tito Sulistio Startup Bisa Melantai Di Bursa Efek Indonesia 01 - Finansialku

 

‘Yuk Nabung Saham’ merupakan kampanye yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia sebagai upaya untuk mengajak masyarakat Indonesia sebagai investor dalam negeri di pasar saham Indonesia, dengan membeli saham secara rutin dan berkala. Sama halnya dengan Anda menabung uang di bank, hanya saja dalam konsep “Yuk Nabung Saham” Anda menabung rutin dalam bentuk saham perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bahkan untuk saat ini, berinvestasi saham bisa di mulai dari Rp 100.000, sehingga memudahkan Anda untuk membuka rekening saham pada perusahaan sekuritas. Dalam hal memilih perusahaan sekuritas, Anda bisa pilih perusahaan yang terpercaya, memiliki fasilitas platform yang mudah dan nyaman untuk Anda, serta minimal investasi awal dan biaya transaksi yang sesuai dengan Anda.

Cara Nabung Saham

Anda dapat menempatkan sejumlah dana tertentu pada RDI (Rekening Dana Investor) sebagai modal lalu setiap bulan rutin nabung saham. Cara lain, setiap bulan Anda dapat menempatkan gaji Anda untuk top-up modal saham pada RDI untuk investasi bulanan nabung saham. Pilih satu atau beberapa saham perusahaan yang secara fundamental cukup kuat dan memiliki trend bisnis positif di masa mendatang. Lakukan nabung saham secara konsisten dan berkala pada saham yang Anda miliki tersebut, maka secara jangka panjang Anda dapat menikmati imbal hasilnya. Beberapa perusahaan terbuka juga rutin membagikan dividen setiap tahun. Anda tidak hanya menerima keuntungan dari kenaikan harga saham, tapi juga dari dividen.

 

#2 Nabung Reksa Dana

Alternatif investasi yang kedua adalah Reksa Dana, yang bekerja dengan cara menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam produk keuangan atau portofolio efek oleh perusahaan Manajer Investasi (MI). Anda dapat menemukan berbagai reksa dana dengan berbagai kombinasi produk keuangan atau portofolio efek. Secara umum, reksa dana terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu:

  • Reksa Dana Pasar Uang

Dana kelolaan reksa dana ditempatkan 100% pada instrumen keuangan pasar uang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, contohnya: deposito, sertifikat bank Indonesia, dan surat utang yang jatuh tempo di bawah 1 tahun. Reksa dana pasar uang merupakan alternatif investasi untuk jangka waktu pendek ≤ 1 tahun.

  • Reksa Dana Pendapatan Tetap

Dana kelolaan reksa dana ditempatkan pada instrumen keuangan Surat Utang (obligasi) yang bersifat jangka panjang (minimum 80%), dan sisanya pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap merupakan alternatif investasi untuk jangka waktu menengah 1-3 tahun.

  • Reksa Dana Saham

Dana kelolaan reksa dana ditempatkan pada instrumen keuangan saham (minimum 80%), dan sisanya obligasi dan pasar uang. Reksa dana saham merupakan alternatif investasi untuk jangka waktu panjang ≥ 5 tahun.

  • Reksa Dana Campuran

Dana kelolaan reksa dana ditempatkan pada instrumen keuangan saham, obligasi dan pasar uang (masing-masing tidak boleh melebihi 79%). Reksa dana campuran merupakan alternatif investasi untuk jangka waktu menengah panjang 3-5 tahun.

Kendati demikian, investasi reksa dana ini tentu memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Kelebihannya, Anda tidak memerlukan jumlah investasi yang besar untuk mendapatkan kombinasi berbagai produk keuangan. Anda juga tidak perlu repot-report membeli satu per satu produk keuangan untuk mendapatkan imbal hasil yang diharapkan. Kadangkala harganya bahkan jauh lebih menguntungkan daripada beli produk secara terpisah. Namun, kelemahannya reksa dana akan tergantung pada Manajer Investasi (MI) dan imbal hasil reksa dana yang Anda dapatkan tergantung pada kehandalan MI tersebut. Investor harus pintar dalam memilih MI yang bisa mengelola modalnya dengan baik.

Cara Investasi Reksa Dana

Saat ini hanya dengan modal minimum Rp100.000, Anda dapat mulai investasi bulanan dalam reksa dana. Lakukan investasi berkala dalam jumlah yang sama pada reksa dana yang Anda miliki setiap bulan. Anda boleh mempunyai beberapa produk reksa dana.

Tips Investasi:

  • Sebelum investasi, kenali produk reksa dana dari manajer investasi pilihan Anda melalui prospektus dan fund fact sheet. Perhatikan kinerja historis reksa dana tersebut.
  • Agar strategi cost averaging berjalan dengan otomatis setiap bulannya, manfaatkan fasilitas auto invest pada rekening bank reksa dana Anda.
  • Pada saat harga unit reksa dana (Nilai Aktiva Bersih atau NAB) mengalami penurunan cukup dalam, Anda dapat melakukan investasi dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya.

#3 Peer to Peer Lending

Bertumpu pada platform teknologi digital, perusahaan peer to peer lending (P2P lending), mempertemukan para pemberi pinjaman (investor) dengan para peminjam (borrower).

Lakukan top-up setiap bulan pada rekening virtual account yang disediakan oleh perusahaan P2P lending. Pilih produk P2P lending yang sesuai dengan preferensi Anda.

 

Cara Investasi Peer to Peer Lending

Berbeda dengan reksa dana dan saham, Anda tidak bisa melakukan investasi terus menerus pada satu borrower karena suatu pinjaman memiliki tenor pinjaman (non revolving).

Untuk itu, Anda dapat melakukan investasi pada borrower yang berbeda. Pada saat bersamaan Anda juga melakukan diversifikasi risiko, jika borrower gagal bayar.

Alternatif investasi P2P lending dapat memberikan pengembalian pokok + bunga setiap bulannya. Artinya ada arus kas masuk untuk Anda

Arus kas yang masuk tersebut dapat Anda gunakan kembali sebagai modal investasi P2P lending. Sedangkan top-up atau investasi bulanan yang Anda lakukan akan menambah modal investasi yang berputar akan semakin besar dan terus berputar untuk menghasilkan arus kas masuk yang lebih besar.

Beberapa perusahaan P2P lending menawarkan modal investasi yang minimum, mulai dari Rp100.000.  Beberapa perusahaan P2P lending juga menyediakan fitur automatic order dan robotic lending, untuk memudahkan investasi bagi Anda yang sibuk bekerja dan tidak bisa cukup waktu untuk memantau portofolio investasi.

 

#4 Menabung Emas

Orang Indonesia umumnya masih suka dengan emas. Harga emas setiap tahun cenderung mengalami kenaikan. Emas bahkan disebut sebagai anti-inflationary hedging atau alat lindung nilai terhadap inflasi.

Dibandingkan dengan properti, biaya minimal untuk membeli emas lebih terjangkau. Namun jika Anda tidak punya cukup dana, Anda dapat berinvestasi emas dengan cara menabung emas di Pegadaian. Tabungan emas dapat dimulai dari berat 0,01 gram dan maksimal 100 gram per CIF (Customer Information File) per hari.

 

Cara Investasi Emas

Tentukan berapa banyak emas yang ingin Anda beli setiap bulannya. Misalnya Anda ingin memiliki emas 100 gram dalam waktu 10 bulan. Untuk itu, maka Anda perlu membeli sebesar 10 gram setiap bulan atau menyediakan kurang lebih Rp130.000 setiap bulannya.

 

Berapa Jumlah Efektif yang Harus Diinvestasikan Setiap Bulan?

Mencatat pengeluaran, membuat anggaran keuangan, dan investasi secara rutin merupakan kebiasaan keuangan yang perlu dan baik untuk dimiliki. Namun investasi yang efektif akan membantu mencapai tujuan keuangan Anda.

Jika Anda ingin investasi bulanan yang Anda lakukan secara rutin ini tepat sasaran, maka Anda harus menetapkan tujuan keuangan. Apa yang menjadi mimpi-mimpi Anda dalam 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun ke depan.

Setelah tahu tujuan keuangan, maka Anda dapat membuat rencana keuangan dan menentukan jumlah efektif investasi bulanan yang perlu Anda lakukan. Berapa lama Anda perlu melakukan investasi? Sampai dengan tujuan keuangan Anda tercapai.

Selamat berinvestasi!

 

Sumber Referensi:

  • Shierly, S.E., M.B.A. 30 Juli 2018. Trik Rutin Investasi Bulanan untuk Karyawan Kantoran. https://www.finansialku.com/alternatif-investasi-bulanan-untuk-karyawan-kantoran/

 

###

Info:

  • Monthly Investing Plan Oktober 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q2 2019 sudah terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
  • E-Book Quarter Outlook LK Q2 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop :
    • Workshop & Advance Value Investing (Bali, 12 -13 Oktober 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Medan, 02 – 03 November 2019) dapat dilihat di sini.
    • Workshop & Advance Value Investing (Jakarta, 23 – 24 November 2019) dapat dilihat di sini.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

1 Comment

  • araz
    8 October 2019 at 2:23 PM

    Ingin konsisten tiap bulan tf ke rdn. tapi terkadang terjepit dengan biaya lain2..
    kadang coba mengikuti saran2 dari lingkungan, saran dari adviser keuangan. tapi ga ada yang cocok dengan diri sendiri.
    untuk saat ini saya hanya mengikuti kata hati untuk nabung saham berapa rupiah perbulan..

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel