Rivan Kurniawan

Perhatikan 3 Value Perusahaan, sebelum Membeli Saham Perusahaan


 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Perhatikan 3 Value Perusahaan, sebelum Membeli Saham 

Seperti kata Warren Buffet

Price is what you pay, and then value is what you get.

 

Belum lama ini Penulis mereview materi investasi saham dengan metode value investingValue Investing ini adalah metode yang digunakan dalam membeli saham perusahaan dengan harga discount, meskipun discount perusahaan-perusahaan tersebut harus memiliki kriteria fundamental yang sehat.

Nah, dalam metode value investing ini memiliki dua perbedaan yakni price dan value. Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih detail mengenai value, di mana value ini ada 3 jenis :

 

Pertama, relative value.

Namanya juga relative, jadi kita akan membandingkan dengan perusahaan sejenisnya. Contohnya, di industri keuangan khususnya saham, ada beberapa saham perbankan.

Sebut saja ada saham dari bank BBRI, ada saham bank BBNI, ada saham bank BBCA, dan lain sebagainya. Nah, kalau yang namanya relative value itu artinya kamu membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

Contoh, kamu membandingkan berapa revenue yang didapatkan bank yang satu dengan perbankan yang lainnya, kamu membandingkan profit bersih atau keuntungan bersih bank yang satu dengan bank yang lain, kamu membandingkan pertumbuhan bisnis  bank yang satu dengan bank yang lain, itu namanya relative value.

Jadi relative value ini bisa dilakukan dengan komparasi atau perbandingan kinerja keuangan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain atau dengan menggunakan perbandingan rasio keuangan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

 

Kedua, absolute value.

Di materi yang saya baca, absolute value itu dijelaskan sebagai kamu atau kita sebagai seorang investor kita perlu tahu berapa sih nilai sebenarnya sebuah perusahaan.

Contoh, di industri perbankan tadi seperti yang saya bilang ada bank BRI, ada bank BCA, ada bank BNI, dan bank yang lainnya.

Berapa sih harga aslinya atau harga wajarnya, atau nilai aslinya dari bank BRI, atau juga berapa nilai dari bank BCA, atau juga nilai dari bank BNI, dan lain sebagainya?

Jadi kita hitung yang namanya instrinsik value. Kemudian kita akan bandingkan antara harga dengan instrinsik value.

Jadi, kalau harga di pasaran katakanlah seribu rupiah, tapi instrinsik valuenya lima ratus perak, harga di pasaran lebih tinggi dari pada instrinsik valuenya, itu disebut juga yang namanya over value atau kemahalan.

Kita tidak akan beli saham-saham yang over value karena kemahalan.

Kalau harga di pasaran lima ratus perak, tapi nilai instrinsiknya seribu perak berarti harga di pasaran lebih rendah dari instrinsik valuenya, itu disebutnya under value.

Nah, kita akan beli saham-saham yang under value. Karena apa? Ada discount, ada margin of safety. Itulah yang disebut absolute value.

 

Ketiga, perceive value.

Perceive value ini adalah nilai yang mau dibayar oleh seseorang investor atau sekelompok investor. Ini ada kemiripan dengan price.

Nahprice ini agak sulit untuk bisa diprediksiatau orang-orang biasanya melakukan pendekatannya adalah qualitative research. Ada yang menggunakan pendekatan dengan technical analysis, dan lain sebagainya.

Kalau saya pribadi sejauh ini lebih nyaman dengan menggunakan pendekatan value investing. Pendekatan ini bukan menganalisis harga, tetapi menganalisis valuenya perusahaan.

Jadi yang saya lakukan adalah mencari perusahaan-perusahaan yang sehat secara keuangannya dan juga dibandingkan dengan industri sejenisnya.

Kedua saya membandingkan dengan harga instrinsiknya berapa, harga aslinya berapa, saya bandingkan dengan pricingnya di market.

Jadi beli saham kalau perusahaannya sehat dan juga perusahaan yang under value, atau discount.

Teman-teman, saya dan Ko Rivan Kurniawan, pakar Value Investing Indonesia membuat sebuah grup belajar saham value investing khususnya untuk pemula.

Jadi kalau kamu belum pernah berinvestasi atau bisa jadi kamu sekarang ini seorang trader yang kalau beli saham, sahamnya harganya turun tapi kalau kamu jual harganya naik, atau kamu yang sering untung-untungan soal beli saham, coba deh kamu ikut grupnya dan kamu coba perhatikan atau pelajari sudut pandang baru, bagaimana caranya seorang investor melihat sebuah value.

Bisa jadi kita saling bertukar pendapat, atau kita saling tukar ilmu, tukar pengalaman dan memperkaya wawasan kita.

Semoga investasi saham kamu menjadi semakin menguntungkan, lebih profit tanpa khawatir berlebihan, tanpa dag dig dug. Oke, semoga sukses selalu buat kamu, sampai jumpa dan akhir kata Make a Plan and Get Your Financial Dreams Come True.

Apa pendapatmu mengenai artikel di atas? Apabila Anda menemukan artikel ini bermanfaat bagi Anda atau rekan Anda, silakan bagikan kepada mereka. Ayo jadi agen informasi positif 🙂

 

Sumber Referensi :

  • Melvin Mumpuni, S.T., M.B.A.,CFP, QWP. 31 Januari 2020. Mau Beli Saham Tanpa Dag Dig Dug? Harus Baca Ini!. https://www.finansialku.com/beli-saham/

 

Tags : Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan | Perhatikan 3 Value Perusahaan

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel