Rivan Kurniawan

tipe investor dalam berinvestasi

Tipe Investor Dalam Berinvestasi


Dalam bukunya yang berjudul The Casflow Quadrant, Robert Kiyosaki menuliskan 7 tingkat investor. Ia menjelaskan mengenai tipe investor dalam berinvestasi, mulai dari investor tipe 0, tipe 1, hingga investor tipe 6. Masing-masing investor memiliki gaya tersendiri dalam berinvestasi atau mengelola keuangannya.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Nah kira-kira Anda termasuk tipe investor manakah Anda ? Mengingat masing-masing jenis investor dapat membuat dirinya aman, nyaman dan kaya. Dan dari setiap tipe investor dalam berinvestasi, masing-masing memiliki cara untuk bisa menjadi kaya dengan jalannya sendiri.

Tipe Investor dalam Berinvestasi

Investor Tipe 0: Orang yang Tidak Mempunyai Modal untuk Diinvestasikan.

Investor tingkat 0 terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai dana untuk diinvestasikan. Mereka cenderung menghabiskan semua pendapatan yang diperoleh dan seringkali mereka menghabiskan lebih daripada pendapatan mereka. Loh bagaimana caranya? Caranya mudah sekali yaitu dengan menggunakan kartu kredit.

Jika Anda bertemu dengan kawan Anda yang memiliki pendapatan Rp 5.000.000 sebulan dan memiliki pengeluaran sebesar Rp 5.000.000 atau lebih, maka kawan Anda itu tergolong investor tingkat 0. Masa si ada orang yang tergolong dalam investor tingkat 0 ? Sayangnya banyak orang yang masuk ke dalam golongan investor tingkat 0.

 

Investor Tipe 1: Tipe Peminjam.

Investor tingkat 1 terdiri dari orang-orang yang menyelesaikan masalah keuangan atau finansialnya dengan menggunakan duit pinjaman. Salah satu jargon yang mereka sepakati adalah Gali Lubang Tutup Lubang. Pinjam dari B untuk membayar A, pinjam dari C untuk membayar B dan seterusnya. Apa ciri-cirinya ? Gampang sekali kalau ada teman yang Anda yang tertarik dengan kalimat: “uang muka rendah, angsuran bulanan kecil” wah ini tanda-tanda awal teman Anda adalah investor tingkat 1.

Umumnya investor tingkat 1 ini membeli “mainan” (seperti rumah mewah, mobil mewah, paket liburan, kolam renang dan lain-lain) dengan menggunakan utang jangka panjang. Siapa yang paling suka dengan investor tipe 1? Ya betul sekali para agen penjual mobil, penjual rumah mewah, pemilik toko fashion, agen perjalanan.

 

Investor Tipe 2: Tipe Penabung.

Investor tingkat 2 terdiri dari orang-orang yang sudah mulai sadar akan pentingnya mengatur uang. Mereka sudah mulai menyisihkan sebagian danannya ke dalam tabungan atau deposito. Apakah ciri-cirinya? Investor tipe 2 ini kalau mau beli sesuatu, misal mau beli laptop, maka dia berhitung berapa jumlah dana yang harus ditabung setiap bulannya. Tapi sayangnya perhitungannya salah, ketika dana sudah terkumpul, barang yang dimau sudah naik harganya atau ternyata karena nabungnya kelamaan, sudah ketinggalan teknologinya. Tipe penabung ini bisanya dikalahkan sama yang namanya INFLASI (atau mudahnya disebut kenaikan harga-harga barang).

 

Investor Tipe 3: Investor Pandai.

Investor tingkat 3 terdiri dari orang-orang yang pandai dan biasanya mayoritas berasal dari pendidikan tinggi. Secara garis besar mereka terdiri dari orang-orang yang “Aku tidak mau repot”, “Sinis” dan “Penjudi”. Tipe aku tidak mau repot berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka tidak dan takkan pernah mengerti uang. Tipe sinis adalah orang-orang yang ingin mengetahui semua alasan mengapa investasi takkan berhasil.

Contoh pernahkah Anda bertanya kepada teman Anda bagaimana pendapatmu jika berinvestasi di reksadana saham? Kemudian teman Anda menjawab ah itu sangat risiko, bla bla bla (hingga beberapa jam). Grup sinis adalah orang yang terlalu berhati-hati, terlalu lama menginjak rem sehingga tidak bergerak. Tipe Penjudi adalah kebalikan dari tipe sinis, mereka terdiri dari orang-orang yang senangnya menginjak gas. Terus jalan sehingga seringkali mereka terjebak pada investasi-investasi High Risk Low Return atau bahkan High Risk No Return.

 

Investor Tipe 4: Investor Jangka Panjang.

Tipe investor ini adalah orang-orang yang mengerti mengenai investasi dan mereka terlibat aktif dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Mereka mempunyai program jangka panjang yang telah tertata rapi. Tipe investor ini menggunakan pendekatan jangka panjang yang umumnya bersifat konservatif. Jika Anda belum pernah menjadi investor jangka panjang ?

Cobalah untuk duduk dan membuat sebuah rencana, setidaknya Anda akan merasa aman dan nyaman secara finansial. Jika Anda mengalami kesulitan Anda dapat datang ke teman atau kawan Anda yang mengetahui topik seputar investasi atau ke konsultan keuangan, seperti perencana keuangan independen. Salah satu contoh investor yang berorientasi jangka panjang adalah Warren Buffet.

 

Investor Tipe 5: Investor Canggih.

Tipe investor ini adalah sanggup mencari strategi investasi yang lebih agresif dan berisiko, karena mereka mempunyai dasar pendidikan yang kuat, pengalaman yang cukup dan dana yang mendukung. Biasanya mereka memiliki strategi terpusat dalam mengelola investasinya, mereka tidak mendiversifikasikan investasinya. Biasanya investor canggih bisa mendapatkan return minimal 25% hingga tidak terbatas dalam investasinya.

 

Investor Tipe 6: Kapitalis.

Tingkatan ini adalah tingkatan yang cukup sulit dan jarang yang bisa sampai sini. Kaum kapitalis bagi sebagian orang adalah kaum yang sangat dibenci, dicemooh dan dijauhi. Menurut Kiyosaki seorang kapitalis berusaha membuat lebih banyak uang dengan secara sinergis mengelola uang orang lain (other people money), bakat orang lain dan waktu orang lain (other people time). Kalau tokoh-tokoh di luar negeri adalah keluarga Kennedy, Rockefeller, Ford dan lain-lain. Kalau di Indonesia siapa ya? Ada yang tahu?

Artikel di atas sekilas mengenai tujuh tingkatan investor menurut Robert Kiyosaki. Sebaiknya Anda kenali dulu tipe investor apa, apa kelebihan dan kelamahannya? Sehingga Anda dapat menentukan jenis investasi apa yang sesuai? Pendidikan apa yang perlu ditingkatkan? Pengalaman apa yang perlu didapatkan? Sambil Anda mempersiapkan dana untuk investor tipe selanjutnya. Sebagai penutupnya ada sebuah quote dari Robert T. Kiyosaki yang menyatakan:

“There are no bad business and investment opportunities, but there are bad entrepreneurs and investors”
“Tidak ada bisnis dan kesempatan investasi yang buruk, tetapi yang ada adalah pebisnis dan investor yang buruk”

 

Info:

  • Monthly Investing Plan April 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q4 2018 sudah terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
  • E-Book Quarter Outlook LK Q4 2018 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop :
    • Ultimate Value Investing (Bali, 27 – 28 April 2019) dapat dilihat di sini.
    • Stockademy Value Investing bersama TICMI (Jakarta, 13 April 2019) dapat dilihat di sini.

 

Tags : Tipe Investor Dalam Berinvestasi | Tipe Investor Dalam Berinvestasi | Tipe Investor Dalam Berinvestasi | Tipe Investor Dalam Berinvestasi | Tipe Investor Dalam Berinvestasi | Tipe Investor Dalam Berinvestasi
1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

1 Comment

  • Ari
    21 April 2019 at 3:37 PM

    Menurut agan, untuk invest jangka panjang di bidang energy lebih baik ADRO atau INDY ? So far keduanya memiliki fundamental yg sama sama bagus

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel